Husain Wahid Khurasani

Husain Wahid Khurasani

Informasi Pribadi
Nama Lengkap	Husain Wahid Khurasani
Terkenal dengan	Ayatullah Uzhma
Lahir	11 Rajab 1339 H/1921
Tempat lahir	Naisyabur, Iran
Tempat tinggal	Qom, Iran
Informasi ilmiah
Guru-guru	Sayid Abul Qasim Khui • Sayid Muhsin Hakim
Tempat pendidikan	Naisyabur • Masyhad, Iran • Najaf, Irak
Karya-karya	Taudhih al-Masail • Ahkam Muhajiran • Raihana Rasulullah
Kegiatan Sosial dan Politik
Sosial	Meminta agar hari peringatan syahadah Sayidah Fatimah sa dijadikan sebagai hari libur nasional • pelarangan menampakkan wajah pemeran Sayid Abul Fadhl Abbas dalam serial Mukhtar Nameh begitu pula dengan tokoh-tokoh suci Ahlulbait as

Husain Wahid Khurasani (bahasa Persia: حسین وحید خراسانی) adalah salah seorang ulama marja taklid yang bermukim di kota Qom Iran. Ia adalah murid dari Sayid Abul Qasim Khui. Ia mengajar fikih dan ushul di Hauzah Ilmiah Qom. Wahid Khurasani menuntut ilmu di Naisyabur, Masyhad dan kota Najaf Irak. Kelas pelajaran fikih tingkat tingginya dikenal sebagai kelas yang paling padat muridnya di Hauzah Ilmiah Qom.

Wahid Khurasani, salah seorang ulama yang menentang ilmu filsafat untuk dipelajari oleh pelajar agama (thalabeh). Menurutnya Alquran dan hadis adalah sumber semua pengetahuan yang dibutuhkan manusia. Diantara karyanya yang dikenal adalah syarah atas kitab Syarayi' al-Islam, catatan atas Kifayah al-Ushul dan catatan atas Makasib Muharramah.

Pendidikan dan para Guru

Husain Wahid Khurasani lahir pada 11 Rajab 1339 H/ 21 Maret 1921 di kota Naisyabur Iran. Setelah menyelesaikan pelajaran ilmu-ilmu alat bahasa Arab, ia menyelesaikan pelajaran dasar ilmu-ilmu Islamnya melalui Muhammad Nahawandi. Setelah itu ia melanjutkan pelajarannya di kelas fikih tingkat lanjut atas didikan Mirza Mahdi Isfahani dan Mirza Mahdi Asytiyani. Wahid Khurasani mempelajari filsafat dari Mirza Abul Qasim Ilahi dan Mirza Mahdi Asytiyani. Pada tahun 1948, setelah melakukan debat ilmiah dengan Sayid Muhammad Hujjat Kuhkamrei di kota Rey, ia memperoleh ijazah ijtihadnya. Ia dalam usia 27 tahun berangkat ke Najaf dan menimba ilmu dari Abdul Hadi Syirazi, Sayid Muhsin Hakim dan khususnya dari Sayid Abu al-Qasim al-Musawi al-Khui.

Menetap dan Mengajar di Qom

Husain Wahid Khurasani pada tahun 1390 H/1970 kembali ke Iran. Karena desakan dan permintaan santri dan ulama Masyhad, ia menetap di Masyhad dan mengajar di kota tersebut selama satu tahun, kemudian ia hijrah ke Qom dan mengajarkan ilmu hauzah di kota tersebut.

Kelas-kelas pelajaran fikih tingkat lanjut dan ushul yang diasuhnya adalah kelas yang paling diminati dan dipadati para santri di Hauzah Ilmiah Qom.

Murid-Murid

Selama bertahun-tahun mengajar, Ayatullah Wahid Khurasani memiliki banyak murid yang mempelajari ilmu keislaman darinya, diantaranya yang terkenal adalah:

• Mahdi Shabzendedar
• Sayid Ali Milani
• Sayid Muhammad Reza Mudarrisi Yazdi
• Sayid Muhammad Jawad Alawi Burujerdi
• Mir Sayid Muhammad Yastribi

Marjaiat

Pada tahun 1994, menyusul wafatnya Muhammad Ali Araki, salah seorang ulama marja taklid, Jami'ah Mudarrisin Hauzah Ilmiah Qom menetapkan tujuh orang yang diizinkan bertaklid padanya, diantara yang ditetapkan tersebut, adalah Wahid Khurasani.

Karya-Karya

Sejumlah karya yang telah dihasilkan Wahid Khurasani diantaranya:

• Taudhih al-Masail
• Ahkam Muhajiran
• Halaqah Washl Risalah wa Imamah
• Asynai ba Ushul-e Din (mengenal pokok-pokok agama)
• Manasik Haji
• Be Yad-e Awwal Mazhlum Ruzegar
• Raihana Rasulullah
• Be Yad-e an keh Madzhab Hak-e Yadegar Ust
• Be Yad-e Badh'ah Khatama al-Anbiya' dar Thus Hadhrat Syams al-Syamus
• Be Yad-e Akharin Khalifah wa Hujjah Parwadegar

Syarah atas kitab Syarayi' al-Islam, catatan atas Kifayah, catatan atas Makasib Muharramah dan catatan atas 'Urwah al-Wutsqa, adalah sejumlah karyanya yang lain.

Pandangan-Pandangan dan Pemikiran

• Keharusan Hauzah Ilmiah untuk mandiri dan tidak memiliki ketergantungan apapun pada orang atau kepribadian siapapun

• Perlunya interaksi rasional antara Syiah dan Sunni

• Kewajiban Syi'ah untuk membela Sunni dari serangan orang-orang kafir

• Haramnnya melakukan aktivitas dan tindakan yang mengarah penentangan pada sistem dan yang dapat melemahkan sistem

Menentang Filsafat

Meskipun menguasai filsafat dan irfan, Wahid Khurasani meyakini bahwa filsafat adalah ilmu yang tidak bermanfaat dan ia menentang filsafat untuk dipelajari. Menurutnya Alquran dan riwayat Ahlulbait as adalah sumber dari semua ilmu yang dibutuhkan manusia. Ia menasehatkan para pelajar agama daripada menghabiskan waktu mempelajari filsafat sebaiknya lebih serius mendalami Alquran dan alhadis.

Meminta Hari Syahadah Sayidah Fatimah sa Dijadikan Hari Libur

Husain Wahid Khurasani pada tahun 2000 dalam pertemuan dengan Sayid Muhammad Khatami, Presiden Republik Islam Iran kala itu, meminta agar hari peringatan syahadah Sayidah Fatimah sa dijadikan sebagai hari libur nasional. Presiden Khatami mengabulkan permintaan tersebut dan mengirimkan surat ke Parlemen untuk disepakati. Dengen ditetapkan RUU tersebut oleh Parlemen, setiap hari syahadah Sayidah Fatimah sa (3 Jumadil Akhir) setiap tahunnya dijadikan hari libur nasional.

Belum Pernah Memberikan Izin Ijtihad kepada Orang Lain

Menyusul adsnya penisbatan kepada Ayatullah Wahid Khurasani, dia menekankan dengan jawaban yang jelas bahwa belum pernah mengeluarkan ijazah ijtihad secara lisan untuk siapa pun dan tidak pernah meminta kepada siapapun untuk menerbitkan risalah amaliyah.

Menentang Wajah Pemeran Sayid Abbas Ditampilkan

Husain Wahid Khurasani pada tahun 2010, di hadapan para muballigh hauzah-hauzah ilmiah, menyatakan sikap tegasnya menentang ditampilkannya wajah Sayid Abul Fadhl Abbas dalam serial film Mukhtar Nameh dan memperingatkan agar pemeran Sayid Abul Fadhl Abbas tidak ditampilkan wajahnya. Demikian pula ketika menjawab pertanyaan hukum menampilkan wajah sejumlah tokoh-tokoh suci Ahlulbait as yang diperankan dalam film lainnya seperti wajah Sayid Abul Fadhl Abbas dalam serial Rastakhiz, ia menyatakan larangannya secara tegas.