Pengguna anonim
Bilal bin Rabah: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Ismail Dg naba Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>E.amini Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 56: | Baris 56: | ||
==Kedudukan Bilal== | ==Kedudukan Bilal== | ||
Terdapat banyak riwayat dari Nabi Muhammad saw yang menjelaskan tentang keutamaan Bilal misalnya bahwa Bilal termasuk golongan pendahulu dan orang-orang yang pertama masuk [[Islam]], <ref>Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqat al-Kubra'', jld. 3, hlm. 232; ''Hilyah al-Auliya'', jld. 1, hlm. 149. </ref> ia adalah penghulu para muadzin <ref>Abu Na'im, Hilyah al-Auliya, jld. 1, hlm. 147; Dzahabi, Siyar A'lam al-Nubala, jld. 1, hlm. 355. </ref>, Surga menanti kedatangan tiga orang: [[Ali as]], [[Ammar bin Yasir]] dan Bilal <ref>Ibnu Asakir, ''Tarikh Madinah Dimasyq'', jld. 10, hlm. 451' Shafadi, ''Kitab al-Wafi'', jld. 10, hlm. 276. </ref>; Tiga orang berkulit hitam merupakan penghulu surga: [[Lukman Hakim]], [[Najasyi (raja negeri Habsyah)|Najasyi]] dan Bilal <ref>Ibnu Asakir, ''Tarikh Madinah Dimasyq'', jld. 10, hlm. 462. </ref> dan juga doa [[Nabi saw ]]untuknya karena ia telah menolong [[Sayidah Fatimah sa]] dalam hal pekerjaan rumah. <ref>''Warram'', jld. 2, hlm. 230. </ref> | Terdapat banyak riwayat dari Nabi Muhammad saw yang menjelaskan tentang keutamaan Bilal misalnya bahwa Bilal termasuk golongan pendahulu dan orang-orang yang pertama masuk [[Islam]], <ref>Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqat al-Kubra'', jld. 3, hlm. 232; ''Hilyah al-Auliya'', jld. 1, hlm. 149. </ref> ia adalah penghulu para muadzin <ref>Abu Na'im, Hilyah al-Auliya, jld. 1, hlm. 147; Dzahabi, Siyar A'lam al-Nubala, jld. 1, hlm. 355. </ref>, [[Surga]] menanti kedatangan tiga orang: [[Ali as]], [[Ammar bin Yasir]] dan Bilal <ref>Ibnu Asakir, ''Tarikh Madinah Dimasyq'', jld. 10, hlm. 451' Shafadi, ''Kitab al-Wafi'', jld. 10, hlm. 276. </ref>; Tiga orang berkulit hitam merupakan penghulu surga: [[Lukman Hakim]], [[Najasyi (raja negeri Habsyah)|Najasyi]] dan Bilal <ref>Ibnu Asakir, ''Tarikh Madinah Dimasyq'', jld. 10, hlm. 462. </ref> dan juga doa [[Nabi saw ]]untuknya karena ia telah menolong [[Sayidah Fatimah sa]] dalam hal pekerjaan rumah. <ref>''Warram'', jld. 2, hlm. 230. </ref> | ||
Imam Ali as juga menilai bahwa Bilal adalah orang-orang yang terdahulu dalam memeluk Islam. <ref>Ibnu Babuwaih, ''al-Khisal'', jld. 1, hlm. 312; ''Fattal Naisyaburi'', ''Raudhah al-Wa'idhin'', jld. 2, hlm. 307. </ref> Imam Ali as juga memuji keikhlasan dan kebersihan jiwa Bilal. <ref>Ibnu Fahd Hilli, ''Iddah al-Da'i'', hlm. 27. </ref> [[Imam Sajjad as]] juga memuji Bilal dan menukilkan argumentasinya dalam menjawab keutamaan-keutamaan Imam Ali as dihadapan musuh-musuhnya. <ref>''Tafsir Mansub bi Imam Hasan Askari'', hal 621-623. </ref> | Imam Ali as juga menilai bahwa Bilal adalah orang-orang yang terdahulu dalam memeluk Islam. <ref>Ibnu Babuwaih, ''al-Khisal'', jld. 1, hlm. 312; ''Fattal Naisyaburi'', ''Raudhah al-Wa'idhin'', jld. 2, hlm. 307. </ref> Imam Ali as juga memuji keikhlasan dan kebersihan jiwa Bilal. <ref>Ibnu Fahd Hilli, ''Iddah al-Da'i'', hlm. 27. </ref> [[Imam Sajjad as]] juga memuji Bilal dan menukilkan argumentasinya dalam menjawab keutamaan-keutamaan Imam Ali as dihadapan musuh-musuhnya. <ref>''Tafsir Mansub bi Imam Hasan Askari'', hal 621-623. </ref> | ||
[[Imam Shadiq as]] menyebut Bilal sebagai hamba saleh <ref>Kasysyi, ''Ikhtiyar Ma'rifah al-Rijal'', hlm. 39. </ref> dan pecinta [[Ahlul Bait as]]. <ref>Mufid, ''Al-Ikhtishash'', hlm. 73. </ref> Menurut nukilan dari para mufasir, beberapa ayat turun karena Bilal dan para sahabatnya: [[Al-Nisa]] ayat 59 <ref>Ibnu Syahr Asyub, ''Manaqib'', jld. 3, hlm. 87. </ref>, [[Al-An'am]] ayat 52 <ref>Ibnu Syahr Asyub, ''Manaqib'', jld. 3, hlm. 87. </ref>, [[Al-Nahl]] ayat 110 <ref>Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqat al-Kubra'', jld. 3, hlm. 248; Thusi, ''al-Tibyan'', jld. 6, hlm. 631. </ref>, [[Al-Kahf]] ayat 28 <ref>Shafadi, ''Kitab al-Wafi'', jld. 10, hlm. 276. </ref>, [[Al-Hujurat]] ayat 11 dan 12. <ref>Zamakhsyari, ''al-Kasyaf'', jld. 4, hlm. 370; Abul Futuh Razi, ''Tafsir Ruh al-Jinan'', jil 10, hlm. 253; Thabarsi, ''Majma' al-Bayan'', jld. 5, hlm. 136; Ibnu Asakir, ''Tarikh Madinah Dimasyq'', jld. 10, hlm. 466. </ref> | [[Imam Shadiq as]] menyebut Bilal sebagai hamba saleh <ref>Kasysyi, ''Ikhtiyar Ma'rifah al-Rijal'', hlm. 39. </ref> dan pecinta [[Ahlul Bait as]]. <ref>Mufid, ''Al-Ikhtishash'', hlm. 73. </ref> Menurut nukilan dari para mufasir, beberapa ayat turun karena Bilal dan para sahabatnya: [[Al-Nisa]] ayat 59 <ref>Ibnu Syahr Asyub, ''Manaqib'', jld. 3, hlm. 87. </ref>, [[Al-An'am]] ayat 52 <ref>Ibnu Syahr Asyub, ''Manaqib'', jld. 3, hlm. 87. </ref>, [[Al-Nahl]] ayat 110 <ref>Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqat al-Kubra'', jld. 3, hlm. 248; Thusi, ''al-Tibyan'', jld. 6, hlm. 631. </ref>, [[Al-Kahf]] ayat 28 <ref>Shafadi, ''Kitab al-Wafi'', jld. 10, hlm. 276. </ref>, [[Al-Hujurat]] ayat 11 dan 12. <ref>Zamakhsyari, ''al-Kasyaf'', jld. 4, hlm. 370; Abul Futuh Razi, ''Tafsir Ruh al-Jinan'', jil 10, hlm. 253; Thabarsi, ''Majma' al-Bayan'', jld. 5, hlm. 136; Ibnu Asakir, ''Tarikh Madinah Dimasyq'', jld. 10, hlm. 466. </ref> | ||
==Pernikahan dan Putra-putra== | ==Pernikahan dan Putra-putra== | ||
Terdapat banyak laporan mengenai pernikahan Bilal. Baladzuri dalam melaporkan pernikahan Bilal, menulis ia menikah dengan putri dari Bani Zuhrah atau putri dari Bani Kananah menurut laporan yang lain. <ref>''Ansab al-Asyraf'', jld. 1, hlm. 189 (Cet Zakor, jld. 1, hlm. 214) </ref> Demikian juga dikatakan bahwa Bilal bersama saudaranya dalam perjalanan untuk rencana pernikahannya. Ketika terjadi pelamaran, ia mengenalkan dirinya dengan mengatakan: Aku adalah Bilal dan laki-laki ini adalah saudaraku, kami berdua adalah para budak dari Habasyah. Kami adalah orang-orang yang tersesat sehingga Allah mengkaruniakan jalan hidayah bagi kami. Kami adalah budak yang dimerdekakan oleh Allah. Apabila Anda memberikan putri-putri Anda, Alhamdulillah dan jika tidak… Allahu Akbar keluarga pihak perempuan, sebelum menjawab pinangan Bilal pergi menemui [[Rasulullah saw]] meminta pendapat. Nabi Muhammad saw telah merekomendasikan Bilal kepada mereka sebanyak tiga kali dan berkata: Siapa lagi yang lebih baik darinya, seseorang yang merupakan ahli surga? <ref>''Usdu al-Ghabah'', jld. 1, hlm. 571.</ref> | Terdapat banyak laporan mengenai pernikahan Bilal. Baladzuri dalam melaporkan pernikahan Bilal, menulis ia menikah dengan putri dari Bani Zuhrah atau putri dari Bani Kananah menurut laporan yang lain. <ref>''Ansab al-Asyraf'', jld. 1, hlm. 189 (Cet Zakor, jld. 1, hlm. 214) </ref> Demikian juga dikatakan bahwa Bilal bersama saudaranya dalam perjalanan untuk rencana pernikahannya. Ketika terjadi pelamaran, ia mengenalkan dirinya dengan mengatakan: Aku adalah Bilal dan laki-laki ini adalah saudaraku, kami berdua adalah para budak dari Habasyah. Kami adalah orang-orang yang tersesat sehingga Allah mengkaruniakan jalan hidayah bagi kami. Kami adalah budak yang dimerdekakan oleh Allah. Apabila Anda memberikan putri-putri Anda, Alhamdulillah dan jika tidak… Allahu Akbar keluarga pihak perempuan, sebelum menjawab pinangan Bilal pergi menemui [[Rasulullah saw]] meminta pendapat. Nabi Muhammad saw telah merekomendasikan Bilal kepada mereka sebanyak tiga kali dan berkata: Siapa lagi yang lebih baik darinya, seseorang yang merupakan ahli [[surga]]? <ref>''Usdu al-Ghabah'', jld. 1, hlm. 571.</ref> | ||
Meskipun sebagian penulis memberitakan bahwa Bilal tidak mempunyai anak <ref>Ibnu ‘Asakir, ''Tarikh Madinah Dimasyq'', jld. 10, hlm. 431; Ibnu Atsir, ''Usdu al-Ghabah'', jld. 1, hlm. 244. </ref> namun Sakhawi dalam kitabnya, menulis bahwa Bilal memiliki anak bernama Umar yang merupakan penolongnya. <ref>Sakhawi, ''al-Tuhfah al-Latifah'', hlm. 21. </ref> Ibnu Katsir juga menuliskan bahwa Hilal bin Abdurahman berasal dari keturunan Sulaiman bin Bilal, muadzin Nabi Muhammad saw. <ref>''al-Bidayah wa al-Nihayah'', jld. 12, hlm. 195. </ref> | Meskipun sebagian penulis memberitakan bahwa Bilal tidak mempunyai anak <ref>Ibnu ‘Asakir, ''Tarikh Madinah Dimasyq'', jld. 10, hlm. 431; Ibnu Atsir, ''Usdu al-Ghabah'', jld. 1, hlm. 244. </ref> namun Sakhawi dalam kitabnya, menulis bahwa Bilal memiliki anak bernama Umar yang merupakan penolongnya. <ref>Sakhawi, ''al-Tuhfah al-Latifah'', hlm. 21. </ref> Ibnu Katsir juga menuliskan bahwa Hilal bin Abdurahman berasal dari keturunan Sulaiman bin Bilal, muadzin Nabi Muhammad saw. <ref>''al-Bidayah wa al-Nihayah'', jld. 12, hlm. 195. </ref> | ||