Nabi Daud as
Tempat Tinggal | Palestina |
---|---|
Nama dalam Al-Qur’an | Daud |
Nama Kaum | Bani Israil |
Nabi Setelahnya | Nabi Sulaiman as |
Kerabat Termasyhur | Nabi Sulaiman as |
Peristiwa Penting | Pengepungan Yerusalem |
Nabi Daud as (bahasa Arab: داوود) adalah salah satu dari nabi terpenting Bani Israil, yang juga pada saat yang sama adalah seorang raja. Nabi Daud as memiliki suara yang sangat indah dan Allah swt memberikan kemampuan untuk melenturkan besi. Ia juga seorang hakim yang bijaksana. Kitab Zabur diturunkan untuknya dan Nabi Daud as lah yang membebaskan Yerusalem untuk Bani Israel.
Bagi kaum Yahudi, Nabi Daud as memiliki kedudukan dan derajat yang tinggi, meski demikian dalam kitab Taurat tertulis beberapa tuduhan negatif yang ditujukan padanya.
Nasab dan Keluarga
Daud adalah putra dari Isai [1] berasal dari keturunan Yehuda, putra Nabi Ya'kub as. [2] Nabi Daud berperawakan pendek, rambutnya jarang dan berwarna cokelat. [3] Sewaktu lahir, ia dalam kondisi telah disunat. [4] Nabi Sulaiman as adalah putra dan sekaligus sebagai penggantinya. [5]
Kenabian dan Kerajaan
Nabi Daud as adalah salah satu nabi besar dari Bani Israil. [6] Allah swt menurunkan kitab Zabur untuknya untuk diajarkan pada kaumnya. [7]
Setelah Nabi Musa as dan Nabi Yusya' as, kepemimpinan atas umat berada ditangan para Hakim. Hakim yang terakhir adalah Nabi Samuel as yang diminta oleh Bani Israil untuk memilihkan raja untuk mereka, yang pada akhirnya menetapkan Thalut sebagai raja. [8] Pada periode kekuasaan Thalut, terjadi perang besar. Thalut berjanji barang siapa yang bisa mengalahkan Jalut (orang yang paling kuat dari barisan musuh), maka ia akan memberikan separuh dari harta miliknya dan akan menikahi putrinya. [9] Dalam perang tersebut, Daudlah yang berhasil membunuh Jalut. [10] Kemudian sesuai janjinya, Thalut memberikan separuh hartanya pada Daud dan menikahkan Daud dengan putrinya. [11]
Kenabian atau raja salah satu dari keduanya dipergilirkan antara keturunan khusus Nabi Ya'kub as, namun Allah swt menganugerahkan pada Nabi Daud as kedua hal tersebut, yaitu menjadi nabi sekaligus menjadi raja. [12] Setelah kematian Thalut, Daud kemudian menggantikannya menjadi raja bagi Bani Israel. [13]
Imam Baqir as mengatakan Nabi Daud as adalah diantara sedikit dari nabi yang juga sekaligus menjadi penguasa. [14] Nabi Daud as hidup sezaman dengan Lukman al-Hakim. Ketika Lukman memberikan nasehat padanya, Nabi Daud as memujinya. [15] Pembebasan Yerusalem terjadi di masa kekuasaan Nabi Daud as. [16]
Zabur
Zabur adalah kitab yang menurut Al-Qur'an dan Alhadis diturunkan Allah swt untuk Nabi Daud as. Kitab ini berupa kumpulan pesan, hikmah, doa kepada Allah swt. Kata Zabur diulang sebanyak tiga kali dalam Al-Qur'an, yaitu dalam Surah An-Nisa, [17] Surah Al-Anbiya, [18] dan Surah Al-Isra'. [19]
Kepribadian yang Menonjol
Sejumlah ayat dan riwayat menceritakan mengenai sifat dan karakter Nabi Daud as. Menurut Al-Qur'an, Nabi Daud as memiliki kemampuan memahami bahasa binatang. [20] Allah swt juga menganugerahkan kepada Nabi Daud as kekuasaan dan kebijaksanaan serta mengajarkan apapun yang Nabi Daud as hendak ketahui. [21] Nabi Daud as adalah seseorang yang ahli ibadah dan sering menangis karena takut kepada Allah swt. [22] Ada banyak hadis yang menyebutkan mengenai ibadah Nabi Daud as. [23] Nabi Muhammad saw disebutkan mengagumi puasa dan salat Nabi Daud as. [24] Nabi Daud as melakukan puasa dengan cara berselang seling, satu hari puasa, esok harinya istrahat dan keesokan selanjutnya kembali berpuasa. [25]
Dalam Al-Qur'an, disebutkan pegunungan dan burung-burung ikut bertasbih mensucikan Allah swt bersama Nabi Daud as. [26] Namun beberapa penjelasan menyebutkan tasbih pegunungan dan burung-burung memiliki sejumlah tafsir dan arti yang beragam. [27]
Kebijaksanaan
Allah swt menganugerahkan kebijaksanaan dan kefasihan berbicara kepada Nabi Daud as [28] yang dengan itu Allah swt memerintahkan kepadanya untuk menjadi hakim dan menyelesaikan perselisihan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. [29] Dalam Al-Qur'an disebutkan sejumlah kasus yang diselesaikan Nabi Daud as. [30]
Diriwayatkan oleh Imam Shadiq as, bahwa kelak ketika Imam Zaman afs muncul, ia akan mengadili perselisihan ditengah-tengah umat manusia, sebagaimana dulu Nabi Daud as pernah melakukannya. [31]
Al-Qur'an menukilkan mengenai satu keputusan yang salah dari Nabi Daud as ketika mengadili. Kisah tersebut menyebutkan dua orang yang mendatangi Nabi Daudi as untuk meminta keputusan yang adil dari kasus yang mereka perselisihkan. Salah satunya mengatakan, "Saudara aku memiliki 99 ekor kambing, sementara aku hanya memiliki seekor kambing, dan saudaraku ini bersikeras untuk juga memiliki kambingku yang seekor itu."[32] Nabi Daud as tanpa sebelumnya mendengarkan penjelasan dari pihak yang lain, ia memberikan keputusan yang menguntungkan pihak yang melapor. [33] Nabi Daud as kemudian memahami telah melakukan kesalahan, dan sadar bahwa itu adalah ujian Ilahi. Atas keputusannya memberikan hukum yang salah tersebut, ia memohon ampun kepada Allah swt dengan cara bersujud dan bertaubat.[34]
Kemampuan Menempa Besi
Al-Qur'an menjelaskan, Allah swt menganugerahkan kepada Nabi Daud as kemampuan untuk melenturkan besi, yang dengan itu ia bisa dengan mudah membuat senjata. [35] Sejumlah riwayat menyebutkan Allah swt menyebut Daud sebagai hamba-Nya yang saleh, namun karena Nabi Daud as tidak memiliki pekerjaan dan hanya hidup dari pemberian Baitul Mal, maka Allah swt tidak menerimanya. Nabi Daud as atas hal tersebut menjadi bersedih. Allah swt pun mengajarkan kepadanya kemampuan menempa besi. Dengan keahlian tersebut, Nabi Daud as membentuk baju besi dan menjualnya. Dari pekerjaan tersebut Nabi Daud as menjalani kehidupannya dan tidak lagi bergantung pada pembagian Baitul Mal. [36]
Suara yang Indah
Nabi Daud as memiliki suara yang indah, [37] yang disebutkan Allah swt tidak memberikan kemampuan bersuara indah kepada siapapun kecuali kepada Nabi Daud as. Dengan suaranya yang indah tersebut, ketika membaca kitab Zabur, semua hewan-hewan akan mendekat padanya untuk bisa menikmati keindahan suara Nabi Daud as dari dekat. [38]
Nabi Daud as dalam Pandangan Yahudi
Dalam pandangan kaum Yahudi, Nabi Daud as memiliki kedudukan yang istimewa, dan banyak kisah Nabi Daud as yang terdapat dalam kitab suci Yahudi. [39] Kebanyakan dari kisah tersebut juga terdapat dalam sumber-sumber hadis Islam yang kemudian dikenal dengan sebutan Israiliyat. [40] Namun diantara kisah-kisah tersebut terdapat beberapa yang tidak sesuai dengan Al-Qur'an, diantaranya:
Berzina dengan Perempuan yang Bersuami
Dalam kitab suci Yahudi, terdapat sebuah kisah yang panjang yang menyebutkan Nabi Daud as berzina dengan seorang perempuan yang masih bersuami. [41] Penggalan dari kisah tersebut juga terdapat dalam kitab-kitab hadis Islam. Sementara kisah tersebut karena bertentangan dengan akidah Islam maka umat Islam Syiah menolaknya. Syiah menolak kisah-kisah yang mengandung muatan penghinaan dan pelecehan kepada Nabi Daud as. [42]
Imam Ali as berkata, "Jika seseorang menyampaikan kepadaku bahwa Daud telah berzina dengan istri Urya, maka akan kujatuhkan kepadanya dua hukuman. Hukuman karena telah menghina maqam kenabian, dan hukuman karena telah memberikan tuduhan palsu kepada Daud."[43]
Bintang Daud
Bintang Daud adalah bintang segi enam yang terbentuk dari dua segi tiga yang pada dasarnya adalah dua piramida, yang satu ke atas dan yang lainnya terbalik. Ada ketidaksepakatan mengenai kapan simbol bintang Daud itu muncul. Sebagian menyebutkan, bintang Daud adalah bentuk perisai Nabi Daud as, sementara lainnya menyebutkan simbol tersebut baru muncul pada abad ke 6-7 yang menurut rahib-rahib Yahudi mengandung nilai-nilai mistis yang bermacam-macam. [44]
Wafat
Nabi Daud as meninggal dunia dalam usia 100 tahun setelah berkuasa selama 40 tahun lamanya. [45]
Catatan Kaki
- ↑ Ibnu Khaldun, Tarikh Ibnu Khaldun, jld. 2, hlm. 110
- ↑ Dinawari, al-Akhbar al-Thiwal, hlm. 18
- ↑ Ibnu Atsir, al-Kamil, jld. 1, hlm. 223
- ↑ Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 10, hlm. 77
- ↑ Burujerdi, Tafsir Jami', jld. 5, hlm. 106
- ↑ Makarim Syirazi, Tafsir Nemuneh, jld. 19, hlm. 236
- ↑ QS. An-Nisa: 163
- ↑ Taufiqi, Asynai ba Adyan Buzurg (Mengenal Agama-Agama Besar), hlm. 86
- ↑ Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 17, hlm. 81
- ↑ QS. Al-Baqarah: 251
- ↑ Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 17, hlm. 83
- ↑ Ibnu Katsir, al-Bidayah wa an-Nihayah, jld. 2, hlm. 10
- ↑ Ibnu Atsir, al-Kamil, jld. 1, hlm. 223
- ↑ Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 12, hlm. 181
- ↑ Qummi, Tafsir al-Qummi, jld. 2, hlm. 163
- ↑ Maqrizi, Imta' al-Asma', jld. 12, hlm. 356
- ↑ Ayat 163
- ↑ Ayat 105
- ↑ Ayat 55
- ↑ QS. An-Naml: 16
- ↑ QS. Al-Baqarah: 251
- ↑ Ibnu Atsir, al-Kamil, jld. 1, hlm. 223
- ↑ Untuk contoh, lihat: Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 17, hlm. 86
- ↑ Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, jld. 1, hlm. 546
- ↑ Himyari, Qurb al-Isnad, hlm. 90
- ↑ QS. Al-Anbiyah: 79
- ↑ Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 14, hlm. 3
- ↑ QS. Shad: 20
- ↑ QS. Shad: 26
- ↑ QS. Anbiya: 78-79
- ↑ Al-Kulaini, al-Kafi, jld. 2, hlm. 632
- ↑ QS. Shad: 23
- ↑ Makarim Syirazi, Tafsir Nemuneh, jld. 19, hlm. 248
- ↑ QS. Shad: 24
- ↑ QS. Al-Anbiyah: 80
- ↑ Al-Kulaini, al-Kafi, jld. 9, hlm. 539
- ↑ Maqrizi, Imta' al-Asma', jld. 4, hlm. 207
- ↑ Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 14, hlm. 14
- ↑ Untuk informasi lebih banyak lihat: Kitab Muqaddas, Samuel 1: Bab 16-30. Samuel 2.
- ↑ Ibnu Katsir, al-Bidayah wa an-Nihayah, jld. 2, hlm. 13
- ↑ Kitab Muqaddas, Samuel 2, bab 12
- ↑ Untuk informasi lebih banyak kunjungi situs Islam Quest.
- ↑ Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 14, hlm. 26
- ↑ Apa Bintang Daud itu?
- ↑ Syaikh Shaduq, Kamal al-Din wa Tamam al-Ni'mah, jld. 2, hlm. 524
Daftar Pustaka
- Burujerdi, Sayid Muhammad Ibrahim. Tafsir Jami'. Teheran: Intisyarat Shadr, cet.VI, 1366 HS.
- Dinawari, Abu Hanifah Ahmad bin Daud. Al-Akhbār al-Thiwāl. Qom: penerbit Al-Radhi, 1368 HS.
- Himyari, Abdullah bin Jakfar. Qurb al-Isnād. Qom: Muassasah Al al-Bait as, cet. I, 1413 H.
- Sitareh Daud Chist? (Apa bintang Daud itu?) (Anjumane Kalimiyan Tehran)
- Apakah dalam liletarur-literatur Islam Nabi Daud as dituduh membunuh manusia tak berdosa dan melakukan zina dengan wanita yang bersuami sebagaimana yang dituduhkan dalam kitab suci Yahudi,
- Ibnu Asakir, Abul Qasim Ali bin Hasan. Tarikh Madinah Dimasyq. Beirut: Dar al-fikr, 1415 H.
- Ibnu Atsir Jauzi, Ali bin Muhammad. Al-kāmil fi al-Tarikh. Beirut: Dar Shadir, 1385 H.
- Ibnu Katsir Dimasyqi, Ismail bin Umar. Al-Bidayah wa an-Nihayah. Beirut: Dar al-fikr, 1407 H.
- Ibnu Majah Qazwini, Muhammad bin Yazid. Sunan Ibnu Majah. Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, Faishal Isa al-Babi al-Halabi, tanpa tahun.
- Ibu Khaldun, Abdul Rahman bin Muhammad. Diwān al-Mubtada' wa al-Khabar fi Tarikh al-Arab wa al-Barbar wa man 'Asharahum min dzawi asy-Sya'n al-Akbar. Peneliti: Khalil Syahadah. Beirut: Dar al-Fikr, cet. II, 1408 H.
- Kulaini, Muhammad bin Ya'qub. Al-Kafi. Qom: Dar al-Hadits, cet. I, 1429 H.
- Majlisi, Muhammad Baqir. Bihār al-Anwār. Beirut: Dar Ihya al-Turats al-Arabi, cet. II, 1403 H.
- Makarim Syirazi, Nashir. Tafsir Nemuneh. Teheran: Dar al-Kutub a-Islamiyah, cet. I, 1374 HS.
- Maqrizi, Taqiyuddin. Imta' al-Asma' bima li an-Nabi min al-Ahwāl wa al-Amwāl wa al-Hafadah wa al-Mata'. Peneliti: Namisi, Muhammad Abdul Majid. Beirut: Dar al-Ilmiah, cet. I, 1420 H.
- Qummi, Ali bin Ibrahim. Tafsir al-Qummi. Peneliti dan editor: Musawi Jazairi, Sayid Quthub. Qom: Dar al-Kitab, cet.III, 1404 H.
- Syaikh Shaduq. Kamal ad-Din wa Tamam an-Ni'mah. Peneliti dan editor: Ali Akbar Ghaffari. Teheran: Dar al-Kutub al-Islamiyah, cet. II, 1395 H.
- Taufiqi, Husain. Asynai ba Adyāne Buzurg (Mengenal agama-agama besar). Teheran: Simat, 1386 HS.