Surah Ash-Shaffat

Prioritas: b, Kualitas: b
Dari wikishia
(Dialihkan dari Surah Al-Shaffat)
Ash-Shaffat
الصّافات
Ayat 1-24
Informasi
Arti:Sang Pencipta
Nama lain:Malaikat
Surah ke:37
No urut pewahyuan:56
Klasifikasi:Makkiyah
Juz:Juz 23
Statistik
Jumlah ayat:182
Jumlah kata:866
Jumlah huruf:3903
Surah sebelumnyaYasin
Surah setelahnyaShad

Surah Ash-Shaffat (bahasa Arab:الصّافات, Al-Shaffāt "Yang Bersaf-Saf") adalah surah ke-37 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-56 sesuai dengan urutan pewahyuan Al-Quran. Surah ini disebut sebagai Shaffat karena dimulai dengan kalimat “Wa Ash-Shaffat Shaffa.” Dari sisi isi surah Ash-Shaffat adalah salah satu dari 11 surah Mi'un (berjumlah seratus atau lebih) dan surah terakhir di antara surah-surah Al-Matsani.

Identitas Surah Ash-Shaffat

Surah Ash-Shaffat dimulai dengan kalimat "Wa Ash-Shaffat Shaffa" (Demi [rombongan malaikat] yang bersaf-saf [rapi] dengan sebenar-benarnya). Shaffat adalah bentuk jamak dari kata shaffah yang derivasinya dari kata sha-ff. Surah Ash-Shaffat adalah surah kedua yang dimulai dengan pernyataan sumpah. Jumlah ayatnya, menurut para qari Kufah adalah 182 ayat dan sesuai dengan pendapat para qari Basrah adalah 181 ayat. Sementara para qari lainnya menilai bahwa surah Ash-Shaffat terdiri dari 180 ayat. Di antara silang pendapat ini, pendapat pertama yang lebih masyhur. Surah ini memiliki 866 kata dan 3903 huruf. Surah Ash-Shaffat adalah surah ke-37 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-56 sesuai dengan urutan pewahyuan Al-Quran. Surah ini disebut sebagai Shaffat karena dimulai dengan kalimat "Wa Ash-Shaffat Shaffa." Dari sisi isi surah Ash-Shaffat adalah salah satu dari 11 surah Mi'un (berjumlah seratus atau lebih) dan surah terakhir di antara surah-surah Al-Matsani. Disebabkan oleh banyaknya ayat pada surah ini sehingga termasuk sebagai salah satu surah Mi'un. Dari sisi kuantitas dan ukuran, surah Ash-Shaffat tidak termasuk sebagai surah besar dan sedikit lebih dari satu hizb. [1]

Tema Utama

Tema-tema yang diangkat dalam surah ini antara lain tentang pembahasan para malaikat, masalah hari kiamat, kondisi-kondisi kiamat, kehidupan para hamba mukhlis Tuhan dan hasil perbuatan baik mereka, perhitungan amalan-amalan, penyebutan kesudahan bagi orang-orang kafir dan pada akhirnya penyesalan dan sikap mengkambing hitamkan satu sama lain karena telah menjadi biang penyimpangan dan kesesatan mereka. Demikian juga penggalan kisah-kisah nabi seperti Nabi Nuh, Nabi Ibrahim dan mimpi benarnya terkait dengan penyembelihan putranya, kisah Nabi Musa as, Nabi Harun as, Nabi Ilyas as, Alu Yasin, Nabi Luth, Nabi Yunus as. [2]

Catatan Kaki

  1. Dānesynameh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, hlm. 1248.
  2. Dānesynameh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, hlm. 1248.

Daftar Pustaka

  • Al-Quran, Terjemahan Persia Muhammad Mahdi Fuladmand, Tehran, Dar al-Qur'an al-Karim, 1418 H/1376 S.
  • Dānesynameh Qur'ān wa Qur'ān Pazyuhi, jld. 2, disusun oleh Bahauddin Khuramsyahi, Tehran, Dustan-Nahid, 1377 S.

Pranala Luar