Ayat Kursi

Prioritas: a, Kualitas: b
Dari wikishia
(Dialihkan dari Ayat al-Kursi)


Ayat Kursi
Kalighrafi Ayat Kursi karya Ahmad Kamil
Kalighrafi Ayat Kursi karya Ahmad Kamil
Informasi Ayat
NamaAyat Kursi
SurahSurah Al-Baqarah
Ayat255
Juz3
Informasi Konten
Sebab
Turun
Tidak ada
Tempat
Turun
Madinah
TentangAkidah
DeskripsiTauhid, nama dan sifat-sifat-Nya
Ayat-ayat terkaitAyat Tabligh dan Ayat Wilayah


Ayat Kursi (bahasa Arab:آية الكرسي) merupakan nama ayat ke-255 surah Al-Baqarah. Menurut sebagian mufasir, ayat 256 dan 257 juga termasuk bagian dari Ayat Kursi karena kandungan dan ajaran dalam ayat-ayat itu saling berhubungan satu sama lain. Dalam Alquran hanya dalam ayat ini menjelaskan tentang "kursi/singgasana Tuhan" Kursi Allah meliputi langit dan bumi: «وَسِعَ کُرسِیُّهُ السَّمواتِ و الارضَ» Dengan sebab inilah ayat ini dikenal dengan sebutan Ayat Kursi. Pada zaman Nabi Muhammad saw, ayat ini disebut juga dengan Ayat Kursi.

Berdasarkan riwayat dari para Imam as, dianjurkan untuk membaca Ayat Kursi dalam semua keadaan, khususnya setelah salat, sebelum tidur, ketika akan keluar dari rumah, ketika dalam keadaan bahaya, dalam kesulitan, kesusahan, ketika menaiki kendaraan, untuk menangkal sihir dan juga untuk menjaga keselamatan.

Teks Ayat Kursi dan Terjemahan

اَللَّـهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْ‌ضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْ‌سِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْ‌ضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (٢٥٥) لَا إِكْرَ‌اهَ فِي الدِّينِ قَد تَّبَيَّنَ الرُّ‌شْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَن يَكْفُرْ‌ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللَّـهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْ‌وَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انفِصَامَ لَهَا وَاللَّـهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (٢٥٦) اللَّـهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِ‌جُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ‌ وَالَّذِينَ كَفَرُ‌وا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِ‌جُونَهُم مِّنَ النُّورِ‌ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَـٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ‌ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (٢٥٧)

Allah, tiada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui segala yang berada di hadapan dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sedikit pun dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Ayat Kursi terdapat di ayat 255 surah Al-Baqarah. Sebagian mufasir menilai ayat-ayat 256 dan 257 merupakan bagian dari ayat kursi. Beberapa riwayat juga mendukung penilaian ini.

Makna Ayat Kursi

Dari berbagai kandungan ayat ini, terdapat dua kata penting yaitu qayyum dan kursi yang mendapat porsi perhatian lebih dari para mufasir. Kata kursi artinya singgasana, ilmu dan kekuasaan hukum. [1] Menurut sebagian riwayat dari para Imam as, yang dimaksud dengan kursi dalam ayat kursi adalah ilmu Tuhan. Dengan demikian makna ayat ini adalah [2] "Tuhan, mengetahui apa-apa yang ada di belakang dan di depan mereka dan tiada yang mengetahui sesuatu dari ilmu-Nya, kecuali yang Dia kehendaki. Kursi (ilmu)-Nya meliputi langit-Nya dan bumi." Sesuai dengan hadis yang berasal dari Imam Shadiq as, kursi (ilmu) adalah khusus bagi Allah swt dan tidak seorang-pun dari para nabi, utusan-Nya dan hujah-hujah-Nya lainnya yang diberitahu tentang kursi Tuhan ini. [3]

Keutamaan Ayat Kursi

Ayat kursi dari sisi kandungannya meliputi ajaran agama yang dalam dan keutamaan membacanya serta bermanfaat dalam kehidupan bagi setiap orang yang membacanya. Membaca ayat Kursi ini dianjurkan dalam sebagian riwayat. Ayat ini pada zaman Nabi Muhammad saw juga dikenal dengan nama ayat kursi. Nabi Muhammad saw bersabda, "Ayat kursi adalah ayat-ayat Alquran yang paling utama." [4] Penghulu segala ucapan adalah Alquran dan penghulu Alquran adalah surah al-Baqarah dan penghulu surah al-Baqarah adalah ayat kursi. [5]

Ayat ini selalu menjadi perhatian kaum Muslimin dan menjadi ayat yang dihormati secara khusus, sebabnya adalah karena semua ajaran agama Islam dibangun berdasarkan ajaran tauhid dan dalam ayat Kursi, ajaran itu dijelaskan secara padat namun ringkas. Pada ayat ini, dijelaskan tentang zat Tuhan, sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya (af'al). [6]

Terkait dengan manfaat membaca ayat kursi, dalam berbagai kesempatan, terdapat riwayat, baik dari jalur Syiah maupun dari jalur Ahlusunah. Membaca ayat ini dalam berbagai kesempatan, khususnya setelah salat, sebelum tidur, ketika akan keluar dari rumah, ketika dalam keadaan bahaya, dalam kesulitan, kesusahan, ketika menaiki kendaraan, untuk menangkal sihir dan juga untuk menjaga keselamatan adalah sesuatu yang dianjurkan. [7]


Bibliografi Ayat Kursi

Sangat banyak ulama yang secara terpisah menulis buku tafsir tentang ayat kursi, seperti Kamaluddin Abdul Razak Kasyani, Syamsudin Khafari, Mulla Sadra dan anaknya. Dari kalangan ulama kontemporer adalah Muhammad Taqi Falsafi. [8]

Catatan Kaki

  1. Tafsir Nemuneh, jld. 2, hlm. 272
  2. Aqāid Islām dar Qurān al-Karim, Allamah Sayid Murtadha 'Askari, hlm. 473-475
  3. Shaduq, Ma'āni al-Akhbār, hlm. 290
  4. Suyuthi, Jāmi' al-Shaghir, jld. 1, hlm. 47
  5. Suyuthi, Jāmi' al-Saghir, jld. 2, hlm. 35
  6. Ghazali, Jāwāhir al-Quran, hlm. 56
  7. Mu'ini, Muhsin, Ayat al-Kursi, Dānesy Nāmeh Quran wa Quran Pazuhi, jld. 1, hlm. 101
  8. Mu'ini, Muhsin, Ayat al-Kursi, Dānesy Nāmeh Quran wa Quran Pazuhi, jld. 1, hlm. 101

Daftar Pustaka

  1. Alquran, Terjemah Muhammad Mahdi Fuladwand, Teheran: Dar al-Quran al Karim, 1418/1376 S
  2. Suyuthi, Jalaluddin. Al-Jāmi' al-Shaghir. Kairo: 1373 H.
  3. Suyuthi, Jalaluddin. Durr al-Mantsur. Qum: 1404 H.
  4. Shaduq, Ma'āni al-Akhbār, Riset: Ali Akbar Ghifari, Qum, Muasasah al-Nasyar al-Islami, 1379-1338 S
  5. Thabathabai, Muhammad Husain, Al-Mizān, jld. 2, hlm. 328-341, Beirut, 1393 Q.
  6. Askari, Sayid Murtadha, Aqāid Islāmi dar Qur'ān al-Karim.
  7. Ghazali, Muhammad, Jawāhir al-Qurān, jld. 2, hlm. 328-341
  8. Fahrurradin Razi, al-Tafsir al-Kabir, Beirut, Dar al-Ahya al-Turats al-Arabi, jld. 7, hlm. 2-14
  9. Dānesynāmeh Qurān wa Quran Pazuhi, jld. 1, Bahauddin Khuramshahi, Tehran, Dustan- Nahid, 1377 S