Syi'ati Ma In Syaribtum Maa 'Adzbin Fadzkuruni

tanpa prioritas, kualitas: b
tanpa alih
Dari wikishia

Syi'ati Ma In Syaribtum Maa 'Adzbin Fadzkuruni (bahasa Arab: شِیعَتِی مَا إِنْ شَرِبْتُمْ ماءَ عَذْبٍ فَاذْکُرُونِی) adalah sebuah bait dari syair terkenal yang dikaitkan dengan Imam Husain as. Syair ini mengingatkan pada kesyahidan Imam Husain dalam tragedi Karbala. Bait diawali dengan anjuran kepada orang-orang Syiah untuk mengingat Imam Husain as setiap kali mereka meneguk air segar.[1]

Sebagian ulama Syiah, dengan bersandar pada syair ini dan beberapa riwayat dari para Imam Maksum as, menganggap sebagai keharusan bagi orang-orang Syiah untuk mengingat Imam Husain as saat meneguk air[2] dan sebagian lainnya menganggapnya mustahab.[3]

Menurut Fadhil Darbandi dalam kitab Asrar Al-Syahadah, syair ini lantunkan oleh Imam Husain as.[5] Beberapa sumber juga mengaitkan pelantunan syair ini setelah kesyahidan Imam Husain as dan berkaitan dengan penyaksian jenazah Imam as oleh putrinya Sukainah sa.[6]

Kaf'ami, seorang ulama Syiah abad ke-9 Hijriah, menukil dari Sukainah sa sebagai berikut: "Tatkala ayahandaku telah syahid aku memeluk badannya yang suci dan kemudian aku pingsan dan tidak sadarkan diri. Pada waktu itu aku mendengar ayahku melantunkan bait-bait ini."[7] Namun, orang-orang seperti Syekh Abbas al-Qummi dalam Nafas al-Mahmum dan Muntaha al-Amal[8] dan Sayid Muqarram dalam Maqtal al-Husain,[9] meskipun telah menukil syair tersebut dalam buku-buku mereka, tetapi tidak menyebutkan sanad atau sumber sejarahnya.

Sayid Muhammad Shadr (w. 1362 H), dengan bersandar pada kandungan bait-bait tersebut yang menjelaskan kronologis kesyahidan Imam Husain as dan peristiwa setelahnya, menganggap bahwa syair ini pasti tidak dilantunkan oleh Imam Husain as;[10] Dia dan sebagian lainnya berpendapat bahwa syair tersebut adalah bahasa tubuh (hâl, menjelaskan kondisi yang dialami Imam Husain) bukan bahasa lisan (qaul) Imam Husain as.[11]

Syair ini, khususnya pada bait pertama, ditulis pada tempat-tempat minum, sumber mata air, kantong air minum dan lain-lain, dimana hal itu berkaitan dengan tragedi Asyura dan kehausan Imam Husain as pada hari itu.[12] Sebagian dari pelantum maktam Syiah seperti Basimm Karbalai dan Mahmud Karimi membacakan bait-bait ini dalam maktam dan maktal Ahlulbait as.[13]

Dalam beberapa buku, syair ini dilafalkan sebagai berikut "شیعتی مهما شَربتُم عَذْبَ ماءٍ" atau "شیعتی ما ان شِربتُم رَیَّ عَذْبٍ" atau pada bait keduanya seperti "او سَمِعتُم بشهیدٍ أو قَتیلٍ" atau "أو سَمعتُم بقتیلٍ أو جریحٍ" dimana semuanya memiliki arti yang serupa.[14] Dalam beberapa ulasan, telah dinukil bait-bait lainnya berkenaan dengan syair ini, jumlahnya mencapai lima bait.[15] Syekh Abbas Qummi meyakini bahwa bait-bait selanjutnya adalah penambahan dari para penyair, dan sulit untuk menghubungkannya dengan Imam Husain as.[16] Lanjutan bait-baitnya adalah sebagai berikut:


وَ أَنا السِّبْطُ الَّذی مِنْ غَیرِ جُرْمٍ قَتَلُونی - وَ بِجُرْد الخَیلِ بَعْدَ القَتْلِ عَمْداً سَحِقُونی

Dan aku adalah cucu (Rasulullah) mereka bunuh tanpa ada kesalahan - Dan setelah membunuhku mereka dengan sengaja menginjak-injaku dengan kaki kuda.

لَیتَکُم فی یوْمِ عاشُورا جمیعاً تَنْظُرونی - کَیفَ أَسْتَسْقی لِطِفْلی فَاَبَوْا أَن یرْحَمُونی

Duhai sekiranya engkau sekalian hadir pada hari Asyura dan melihatku - Bagaimana aku meminta air untuk putra kecilku dan mereka menolak untuk mengasihaniku.

و سَقَوهُ سَهْمَ بَغْی عِوَضَ الماءِ المَعینِ - یا لَرُزْءٍ وَ مُصابٍ هَدَّ أرْکانَ الحَجِونِ

Dan melontarkan anak panah kezaliman kepada putraku sebagai ganti air segar - Tragedi ini sedemikian memilukan sehingga meruntuhkan kaki-kaki gunung-gunung Mekkah.

وَیلَهُم قَدْ جَرَحُوا قَلْبَ رَسُولِ الثَّقَلَینِ فَالْعَنُوهُم مَا اسْتَطَعْتُم شِیعَتِی فِی کُلِّ حِینٍ

Celakalah bagi mereka yang telah melukai hati Rasul jin dan manusia - Maka laknatlah mereka semampumu wahai Syiahku pada setiap kesempatan.[17]

Catatan Kaki

  1. Syustari, al-Khasaish al-Husainiyah, hlm. 116-184
  2. Hairi, Ma'ali al-Sibthain, hlm. 452
  3. Muhadis Nuri, Mustadrak al-Wasail, jld. 17, hlm. 26
  4. Kaf'ami, al-Mishbah, hlm. 741
  5. Fadhil Darbandi, Iksir al-'Ibadat, jld. 1, hlm. 257
  6. Kaf'ami, al-Mishbah, hlm. 741
  7. Kaf'ami, al-Mishbah, hlm. 741
  8. Abbas Qummi, Muntaha al-Amal, jld. 3, hlm. 787; Qummi, Nafas al-Mahmum, jld. 1, hlm. 344
  9. Muqarram, Maqtal al-Husain, hlm. 322
  10. Shadr, Adhwa ala Tsaurah al-Husain alaihisalam, jld. 1, hlm. 145
  11. Shadr, Adhwa ala Tsaurah al-Husain alaihisalam, jld. 1, hlm. 145; Ya'qubi, Fi Tsaqafah al-Rafdh wa Ishlah al-Mujtama, hlm. 260
  12. 'Inani, Muhammadiyan, Syarif Kadzimi, Simayi-e Vaqfnameh dar Ab Anbarha-e Sarayan dar Khurasan-e Junub, hlm. 152-153
  13. Karbala'i, Maddahi, Syi'ati Mahma Syaribtum; Karimi, Maddahi, Syi'ati Mahma Syarubtum Maa 'Adzbin Fadzkuruni
  14. Untuk contoh silakan lihat ke: Tabrizi, al-Sya'air al-Husainiyah, hlm. 380: Shadr, Adhwa ala Tsaurah al-Husain alaihisalam, jld. 1, hlm. 145; Mudarrisi, Imtidad Harakah al-Anbiya, hlm. 131
  15. Tim penulis, Mausu'ah Syahadah al-Ma'sumin alaihimusalam, jld. 2, hlm. 325
  16. Abbas Qummi, Muntaha al-Amal, jld. 3, hlm. 787
  17. Tim penulis, Mausu'ah Syahadah al-Ma'sumin alaihimusalam, jld. 2, hlm. 325

Daftar Pustaka

  • Hairi Mazandarani, Mahdi. Ma'ali al-Sibthain. (Penerjemah: Ridha Kusyrai dan Yusuf Asad Zadeh). Qom: Tahdzib, 1389 S
  • 'Inani, Bahram, dan Muhammadiyan, Fakhruddin dan Syarif Kadzimi, Khadijah. Sima-e Vaqfnameh dar Ab Anbarha-e Sarayan dar Khurasan-e Junub. Vaqf-e Miras-e Javidan, vol. 90, 1394 S
  • Kaf'ami, Ibrahim bin Ali. al-Mishbah. Dar al-Razi (Zahidi), 1405 HS
  • Karbalai, Basim, Maddahi. Syi'ati Mahma Syaribtum. Dalam Maukib Syuhada al-Hasydu al-Sya'bi Haiah Jawad al-Aimmah al-Aziziyah Iraq, peringatan malam syahadah imam Ali as 1422 HS
  • Karimi, Mahmud Maddahi, Syi'ati Mahma Syaribtum Maa 'Adzmin Fadzkuruni. Haiah Rayah al-Abbas. Teheran: peringatan malam pertama Muharram, 1397 S
  • Mudarrisi, Muhammad Taqi. Imtidad Harakah al-Anbiya. Teheran: Perpustakaan al-Allamah Mudarrisi, 1407 HS
  • Muhaddis Nuri, Husain. Mustadrak al-Wasail. Qom: Yayasan Alulbait as li Ihya al-Turats, tanpa tahun
  • Muqarram, Sayid Abdul Razaq. Maqtal al-Husain as. Beirut: Yayasan al-Khurasan li al-Mathbu'at
  • Qummi, Abbas. Muntaha al-Amal. Qom: Dalil, 1379 S
  • Qummi, Abbas. Nafas al-Mahmum fi Musibah Sayiduna al-Husain al-Madzlum. Qom: Perpustakaan al-Haidariyah, 1379 S
  • Rabbani Khalhkali, Ali. Simayi Derakhysan-e Husain bin Ali alaihimimasalam. Qom: Perpustakaan al-Husain, 1385 S
  • Shadr, Sayid Muhammad Baqir. Adhwa ala Tsaurah al-Husain alaihisalam. Iral: Haiah al-Turats al-Sayid al-Syahid al-Shadr, 1430 HS
  • Syirwani al-Hairi, Agha bin Abid (Fadhil Darbandi). Iksir al-'Ibadat fi Asrar al-Syahadat. Bahrain: Syirkah al-Musthafa li al-Khidmah al-Tsaqafah, 1415 HS
  • Syustari, Ja'far bin Husain. al-Khasaish al-Husainiyah. Beirut: Dar al-Surur, 1414 HS
  • Tabrizi, Ja'far. al-Sya'air al-Husainiyah. Qom: Dar al-Shiddiqah, 1433 HS
  • Tim penulis. Mausu'ah Syahadah al-Ma'sumin alaihimusalam. Qom: Nur al-Sajjad, 1380 S
  • Ya'qubi, Muhammad. Fi Tsaqafah al-Rafdh wa Ishlah al-Mujtama. Najaf: Dar al-Shadiqin, 1435 HS