Membaca Secara Jahr
Artikel ini merupakan artikel deskriptif umum tentang masalah fikih. |
Jahr (bahasa Arab:الجهر) adalah mengeraskan suara, menurut para ulama, jamaah laki-laki wajib mengeraskan pembacaan Surah Al-Fatihah dan surah-surah lainnya ketika salat subuh dan dua rakaat pertama salat Magrib dan Isya. Pembacaan secara Jahr memiliki aturan khusus dalam bab salat, haji dan diyat. Sekelompok fukaha mendefinisikan Jahr sebagai esensi suara yang jelas terdengar dan penentuannya diserahkan kepada uruf. Para fukaha menghukumi Jahr sebagai perkara yang mustahab dalam hal-hal seperti salat Ayat, salat Jum'at, salat Idul Fitri dan Adha, salat meminta hujan, qunut dan Talbiyah bagi laki-laki. Menurut masyhur fukaha, Jahr dalam pembacaan zikir di dalam salat bagi makmum hukumnya makruh. Tentu saja Ikhfat (membacanya pelan-pelan) adalah wajib ketika membaca tasbih arba’ah.
Seseorang yang telah menimbulkan kerugian pada orang lain atau melukainya, sehingga ia tidak dapat mengeluarkan suaranya secara jahr dari kerongkongannya, harus membayar diyat penuh kepadanya.
Definisi dan Kedudukan
Jahr adalah kebalikan dari ikhfat (membaca pelan-pelan), dengan kata lain Jahr adalah mengeraskan dan memperjelas suara.[1] Sekelompok fukaha mendefinisikan Jahr sebagai esensi suara yang keluar dengan jelas terdengar[2] dan penentuannya diserahkan kepada uruf.[3] Sebagian fukaha dalam melakukan jahr harus memperhatikan kadar suara dan tidak lebih tinggi dari batas yang wajar sehingga tidak sampai pada tingkatan teriakan.[4] Pembahasan jahr sering dibahas pada bab salat, haji dan diyat.[5] Dalam ilmu tajwid, istilah Jahr juga digunakan untuk mengartikan terhentinya aliran nafas dan keluarnya secara tiba-tiba, ketika mengucapkan beberapa huruf.[6] 18 huruf dari 28 huruf Bahasa Arab yang mempunyai sifat seperti itu dikenal dengan sebutan huruf majhûrah (kebalikan Mahmûsah yang mengacu pada huruf lain).[7]
Hukum Sembaca Secara Jahr
Para fukaha Syiah telah menyatakan beberapa hukum Jahr seperti wujub, istihbab, dan jawaz (boleh), dengan penjelasan sebagai berikut;
Hal-hal yang wajib dibaca jahr
Menurut pendapat masyhur, membaca Surah Al-Fatihah dan surah setelahnya wajib di baca jahr bagi jamaah laki-laki pada salat subuh dan dua rakaat pertama salat magrib dan isya.[8] Dikatakan pula bahwa hukumnya wajib membaca Bismillah di awal membaca surah dalam salat subuh, magrib, isya dan Jum'at secara jahr, dan mustahab membacanya secara jahr dalam salat-salat yang ikhfat (salat zuhur, asar).[9] Menurut para fukaha juga, jika orang yang salat dengan sengaja tidak memperhatikan syarat wajib seperti membaca dengan cara jahr atau ikhfat, maka salatnya tidak sah, dan jika dikarenakan lupa atau tidak mengetahui masalahnya, maka salatnya dihukumi sah.[10]
Apabila seseorang menimbulkan kerugian atau melukai seseorang sehingga tidak dapat mengeluarkan suaranya secara Jahr, maka wajib membayar diyat penuh kepada orang yang terkena kerugian tersebut.[11]
Hal-hal yang mustahab dan diperbolehkan dibaca Jahr
Jahr dianggap mustahab dalam hal-hal berikut menurut para fukaha:
1. Salat Ayat.[12]
2. Salat Jum'at.[13]
3. Membaca Surah Al-Fatihah dan suraا setelahnya pada salat zuhur di hari Jumat bagi laki - laki.[14]
4. Salat Idul Fitri (Idul Fitri dan Idul Adha).[15]
6. Salat mustahab sehari – hari.[17]
7. Doa qunut menurut pendapat masyhur.[18]
8. Membaca Bismillahirrahmanirrahim di salat ikhfat (zuhur dan asar) bahkan ketika mau membaca al-Fatihah sebagai penganti tasbih arba'ah.[19]
9. Takbir salat jenazah bagi Imam salat jamaah.[20]
10. Takbiratul Ihram bagi Imam salat jamaah[21]
11. Talbiyah bagi laki-laki.[22]
Juga, membaca secara Jahr diperbolehkan dalam beberapa hal yang akan disebutkan berikut ini, sehingga seseorang boleh membacanya dengan keras atau pelan:
• Membaca Surah Al-Fatihah dan surah setelahnya pada salat subuh, magrib, dan isya bagi wanita, jika tidak ada laki-laki non mahram yang dapat mendengar suaranya.[23]
• Zikir di dalam salat, selain surat al-Fatihah dan surat setelahnya serta Tasbih Arba'ah.[24]
Jahr yang Makruh
Menurut pendapat masyhur dari para fukaha membaca zikir di dalam salat kecuali membaca Surah Al-Fatihah dan surah setelahnya serta tasbih arba'ah bagi makmum adalah makruh.[26] Bahkan dalam tasbih arba'ah membaca secara ikhfat adalah wajib.[27]
Pranala Terkait
• Ikhfat
Catatan Kaki
- ↑ Yayasan Da'irah al-Ma'arif Feqh-e Eslami, Farhangg-e Feqh-e Farsi, jld. 1, hlm. 113; Dehkhuda, Lughat Name-e Dehkhuda, kata جهر.
- ↑ Thabathabai Yazdi, al-'Urwah al-Wutsqā (Muhassyā), jld. 2, hlm. 510, no. 26; Khomeini, Tahrīr al-Wasīlah, jld. 1, hlm. 166, no. 11.
- ↑ Khu'i, Mausū'ah al-Imām al-Khū'ī, jld. 14, hlm. 402; Jahr Wa Ekhfat Dar Namaz, site Sistani.
- ↑ Thabathabai Yazdi, al-'Urwah al-Wutsqā (Muhassyā), jld. 2, hlm. 511.
- ↑ Lihat: Yayasan Da'irah al-Ma'arif Feqh-e Eslami, Farhangg-e Feqh-e Farsi, jld. 1, hlm. 113.
- ↑ Allami. Pazuhesyi Dar Elm-e Tajwid, hlm. 137.
- ↑ Allami. Pazuhesyi Dar Elm-e Tajwid, hlm. 137.
- ↑ Najafi, Jawāhir al-Kalām, jld. 9, hlm. 364-365; Khomeini, Taudhīh al-Masā'il (Muhassyā), jld. 1, hlm. 594.
- ↑ Syekh Thusi, al-Khilāf, jld. 1, hlm. 331-332; Muhammad Rey Syahri, Danesyname-e Qur'an Wa Hadis, jld. 13, hlm. 308.
- ↑ Khomeini, Taudhīh al-Masā'il (Muhassyā), jld. 1, hlm. 550 & 995.
- ↑ Imam Khomeini, Tahrīr al-Wasīlah, jld. 2, hlm. 593.
- ↑ Najafi, Jawāhir al-Kalām, jld. 11, hlm. 457.
- ↑ Hakim, Mustamsak al-'Urwah, jld. 6, hlm. 203.
- ↑ Khomeini, Tahrīr al-Wasīlah, jld. 1, hlm. 158.
- ↑ Thabathabai Yazdi, al-'Urwah al-Wutsqā (Muhassyā), jld. 3, hlm. 387.
- ↑ Najafi, Jawāhir al-Kalām, jld. 12, hlm. 152.
- ↑ Narraqi, Mustanad as-Syī'ah, jld. 5, hlm. 185.
- ↑ Najafi, Jawāhir al-Kalām, jld. 10, 373.
- ↑ Karaki, Jāmi' al-Maqāshid, jld. 2, hlm. 267.
- ↑ Najafi, Jawāhir al-Kalām, jld. 10, hlm. 373.
- ↑ Mirza Qumi, Manāhir al-Ahkām, hlm. 496.
- ↑ Thabathabai Yazdi, al-'Urwah al-Wutsqā (Muhassyā), jld. 4, hlm. 668.
- ↑ Imam Khomeini, Taudhīh al-Masā'il (Muhassyā), jld. 1, hlm. 549, no. 994.
- ↑ Mukhayyar Budan Nesbat Be Jahr Wa Ekhfat Dar Azkar, site Makarem.
- ↑ Fadhil Miqdad, Kanz al-'Irfān, jld. 1, hlm. 130.
- ↑ Mirza Qumi, Ghanā'im al-Ayyām, jld. 2, hlm. 539; Araki, al-Masā'il al-Wādhihah, jld. 1, hlm. 257.
- ↑ Khomeini, Taudhīh al-Masā'il (Muhassyā), jld. 1, hlm. 556, no. 1003.
Daftar Pustaka
- Allami, Abul Fazl. Pazuhesyi Dar Elm-e Tajwid. Qom: Yaqut, 1381 HS/2002.
- Araki, Muhammad Ali. Al-Masā'il al-Wādhihah. Qom: Daftar-e Tablighat-e Eslami-e Hauze-e Ilmiye- Qom. Cet. 1, 1414 H.
- Dehkhuda, Ali Akbar. Lughat Name-e Dehkhuda. Riset: Muhammad Mu'in & Sayid Ja'far Syahidi. Tehran: Yayasan Lughat Name-e Dehkhuda, 1377 HS/1998.
- Fadhil Miqdad, Miqdad bin Abdullah. Kanz al-'Irfān Fī Fiqh al-Qur'ān. Qom: Entesyarat-e Murtadhawi. Cet. 1, 1420 H.
- Hakim, Sayid Muhsin. Mustamsak al-'Urwah al-Wutsqā. Qom: Yayasan Dar at-Tafsir, 1416 H.
- Jahr Wa Ekhfat Dar Namaz. Site Sistani. Diakses tanggal 29 September 2023.
- Karaki, Ali bin Husain. Jāmi' al-Maqāshid Fī Syarh al-Qawā'id. Qom: Yayasan Āl al-Bait, 1414 H.
- Khomeini, Sayyid Ruhullah. Tahrīr al-Wasīlah. Qom: Dar al-Ilm. Cet. 1.
- Khomeini, Sayyid Ruhullah. Taudhīh al-Masā'il (Muhassyā). Riset: Sayid Muhamad Husein Bani Hasyemi Khomeini. Daftar-e Entesyarat-e Eslami. Cet. 8, 1424 H.
- Khu'i, Sayyid Abul Qasim. Mausū'ah al-Imām al-Khū'ī. Qom: Yayasan Ihya' Astar al-Imam al-Khu'i, 1418 H.
- Mirza Qummi, Abul Qasim bin Muhammad Hasan Gilani. Manāhij al-Ahkām Fī Masā'il al-Halāl Wa al-Harām. Qom: Daftar-e Entesyarat-e Eslami. Cet. 1, 1420 H.
- Muhammad Rey Syahri, Muhammad. Dansyname-e Qur'an Wa Hadis. Qom: Yayasan Elmi-e Farhanggi-e Dar al-Hadits, 1391 HS/2012.
- Mukhayyar Budan Nesbat Be Jahr Wa Ekhfat Dar Azkar. Site Makarem. Diakses tanggal 2 Oktober 2023.
- Najafi, Muhammad Hasan. Jawāhir al-Kalām Fī Syarh Syarā'i' al-Islām. Riset: Abbas Qucani & Ali Akhundi. Beirut: Dar Ihya' at-Turats al-Arabi, 1404 H.
- Narraqi, Ahmad bin Muhammad Mahdi. As-Syī'ah Fī Ahkām as-Syarī'ah. Qom: Yayasan Āl al-Bait. Cet. 1, 1415 H.
- Syekh Thusi, Muhammad Hasan. Al-Khilāf. Riset: Tim Penulis. Qom: Daftar-e Entesyarat-e Eslami, 1407 H.
- Thabathabai Yazdi, Sayyid Muhammad Kadzhim. Al-'Urwah al-Wutsqā (Muhassyā). Qom: Daftar-e Entesyarat-e Eslami. Cet. 1, 1419 H.
- Yayasan Da'irah al-Ma'arif Feqh-e Eslami. Farhangg-e Feqh Muthabeq-e Mazhab-e Ahl-e Beit. Yayasan Da'irah al-Ma'rif Feqh-e Eslami, 1426 H.