Salat Syafa'

Prioritas: c, Kualitas: b
Dari wikishia

Salat Syafa' (bahasa Arab: صلاة الشفع) adalah salat dua rakaat dan termasuk bagian dari salat malam. Salat syafa' dilakukan di akhir salat malam, yaitu setelah melaksanakan empat kali salat dua rakaat. Setelah melaksanakan salat syafa', dianjurkan untuk melaksanakan satu rakaat salat witir atau watr, dimana salat malam diakhiri dengan salat tersebut. Salat syafa' dan salat watr atau witr diyakini sebagai bagian dari salat malam yang sangat memiliki keutamaan.

Alasan Penamaan

Kata syafa' berarti melampirkan sesuatu pada sesuatu yang lain dan setara dengan pasangan atau sepasang; [1] Berbeda dengan watr atau witr yang artinya tunggal. [2]

Tata Cara Pelaksanaan

Salat syafa' adalah salat dua rakaat. [3] Salat ini adalah termasuk bagian dari salat malam yang dilaksanakan di akhirnya dan sebelum salat witir. [4] Salat malam adalah sebelas rakaat dan terdiri dari empat salat dua rakaat, dua raka'at salat syafa' dan satu rakaat untuk salat witir. [5]

Berdasarkan sebagian riwayat, adalah hal yang mustahab untuk membaca Surah Tauhid dalam salat syafa' setelah membaca Surah Al-Fatihah. [6] Di sebagian riwayat juga dianjurkan bahwa setelah Surah Al-Fatihah, pada rakaat pertama membaca Surah Al-Falaq dan pada rakaat kedua membaca Surah al-Nas. [7]

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan salat malam menurut pandangan sebagian ulama adalah setelah pertengahan malam syar'i dan saat terbit fajar shadiq. [8] Sebagian dari ulama juga meyakini bahwa waktunya adalah setelah salat Isya. [9]

Keutamaan

Salat syafa' bersama dengan salat witir dianggap sebagai bagian dari salat malam yang paling utama. [10] Dalam kitab Tahrir al-Wasilah karya Imam Khomeini disebutkan: Seseorang yang tidak memiliki kesempatan untuk melaksanakan sebelas rakaat, dia dapat mencukupkan untuk melaksanakan dua rakaat salat syafa' dan satu rakaat salat witir.[11]

Doa Setelah Salat Sya'fa

Sesuai dengan penuturan Syekh Abbas Qommi di buku Mafatih al-Jinan, adalah hal mustahab untuk melafalkan doa إلهی تَعَرَّضَ لَک setelah salat syafa', yang merupakan salah satu penggalan dari doa malam pertengahan Sya'ban.[12]

Pranala Terkait

Catatan Kaki

  1. Raghib Isfahani, Tafsir al-Raghib al-Isfahani, jld.3, hlm.1358; Qurasyi Banai, Qamus Quran, jld.7, hlm.178.
  2. Qurasyi Banai, Qamus Quran, jld.7, hlm.178.
  3. Syekh Abbas Qommi, Mafatih al-Jinan, hlm.758; Shaduq, Man La Yahdhuruhu al-Faqih, jld.1, hlm.485.
  4. Muhaqqiq Hilli, Syarai' al-Islam, jld.1, hlm.46.
  5. Syekh Thusi, Misbah al-Mutahajjid, jld.1, hlm.26.
  6. Syekh Abbas Qommi, Mafatih al-Jinan, hlm.758; Shaduq, Man La Yahdhuruhu al-Faqih, jld.1, hlm.485.
  7. Syekh Abbas Qommi, Mafatih al-Jinan, hlm.758; Shaduq, Man La Yahdhuruhu al-Faqih, jld.1, hlm.485.
  8. Imam Khumaini, Tahrir al-Washilah, jld.1, hlm.136.
  9. Syahid Tsani, Masalik al-Afham, jld.1, hlm.144.
  10. Lihat: Imam Khumaini, Tahrir al-Washilah, jld.1, hlm.136.
  11. Imam Khumaini, Tahrir al-Washilah, jld.1, hlm.136.
  12. Syekh Abbas Qommi, Mafatih al-Jinan, hlm.758.

Daftar Pustaka

  • Imam Khumaini, Sayid Ruhullah. Tahrir al-Washilah. Najaf, Adab.1390 H.
  • Muhaqqiq Hilli, Ja'far bin Hasan. Syarai' al-Islam fi Masail al-Halal wa al-Haram. Teheran, Istiqlal. 1409 H.
  • Qurasyi Banai, Ali Akbar. Qamus Quran. Teheran, Dar al-Kutub al-Islamiyah. 1412 H.
  • Raghib Isfahani, Hasan bin Muhammad. Tafsir al-Raghib al-Isfahani. Royadh, Dar al-Wathan. 1424 H.
  • Shaduq, Muhammad bin Ali. Man La Yahdhuruhu al-Faqih. Jamiah al-Mudarrisin fi al-Hauzah al-Ilmiah. Tanpa Tahun.
  • Syahid Tsani, Zainuddin bin Ali. Masalik al-Afham ila Tanqih Syara'I al-Islam. Qom, Muassasah al-Ma'arif al-Islamiyah. 1413 H.
  • Syekh Abbas Qommi, Mafatih al-Jinan. Riset: Syekh Ali Kautsar. Qom, Majma' Ihya al-Tsaqafah al-Islamiyah. Tanpa Tahun.
  • Syekh Thusi, Muhammad bin Hasan. Misbah al-Mutahajjid. Beirut, Muassasah Fiqh Syiah. 1411 H.