Lompat ke isi

Akhir Zaman

Prioritas: a, Kualitas: b
Dari wikishia
(Dialihkan dari Akhir zaman)
Akidah Syiah
‌Ma'rifatullah
TauhidTauhid DzatiTauhid SifatTauhid Af'alTauhid Ibadah
Furu'TawasulSyafa'atTabarruk
Keadilan Ilahi
Kebaikan dan keburukanBada'Amrun bainal Amrain
Kenabian
KeterjagaanPenutup KenabianNabi Muhammad SawIlmu GaibMukjizatTiada penyimpangan Alquran
Imamah
Keyakinan-keyakinanKemestian Pelantikan ImamIsmah Para ImamWilayah TakwiniIlmu Gaib Para ImamKegaiban Imam Zaman asGhaibah SughraGhaibah KubraPenantian Imam MahdiKemunculan Imam Mahdi asRaj'ah
Para Imam
  1. Imam Ali
  2. Imam Hasan
  3. Imam Husain
  4. Imam Sajjad
  5. Imam Baqir
  6. Imam al-Shadiq
  7. Imam al-Kazhim
  8. Imam al-Ridha
  9. Imam al-Jawad
  10. Imam al-Hadi
  11. Imam al-Askari
  12. Imam al-Mahdi
Ma'ad
Alam BarzahMa'ad JasmaniKebangkitanShirathTathayur al-KutubMizanAkhirat
Permasalahan Terkemuka
AhlulbaitEmpat Belas Manusia SuciTaqiyyahMarja' Taklid


Akhir Zaman (bahasa Arab: آخر الزمان) adalah istilah agama yang berarti masa berakhirnya perjalanan dunia, yang diyakini oleh semua penganut ajaran agama dunia akan terjadi. Dalam Islam, masa ini mendapat perhatian khusus, terutama dikaitkan dengan diutusnya Nabi Muhammad saw dan kemunculan Imam Mahdi as. Mitos yang berkembang menyebutkan bahwa akhir zaman disertai dengan peristiwa-peristiwa ajaib dan mencengangkan. Salah satu ciri utama akhir zaman yang paling penting dan diakui oleh semua agama serta masyarakat dunia adalah kemunculan Juru Selamat.

Mengenai waktu kemunculan Juru Selamat, tidak diketahui secara pasti. Namun, salah satu tanda kemunculannya selalu dikaitkan dengan tanda-tanda semakin dekatnya hari Kiamat (yang waktunya juga tidak diketahui secara pasti).

Konseptualisasi

Istilah akhir zaman tidak secara eksplisit disebutkan dalam Al-Qur'an. Namun, terdapat beberapa ayat yang membahas tentang masa depan umat manusia, yang mengindikasikan pemerintahan tauhid dan adil, kekhalifahan dan pewarisan bumi oleh orang-orang saleh, serta kemenangan kebenaran atas kebatilan.[1]

Dalam hadis-hadis Islam, istilah "akhir zaman" digunakan dalam dua makna: 1. Periode waktu antara dimulainya kenabian Rasulullah saw hingga terjadinya Hari Kiamat,[2] 2. Masa kemunculan Imam Mahdi as.[3]

Berdasarkan beberapa riwayat, Nabi Muhammad saw dianggap sebagai nabi akhir zaman.[4] Selain itu, dalam banyak riwayat Islam,[5] istilah "akhir zaman" dipahami sebagai masa di mana sang penyelamat (Al-Mahdi al-Muntazhar as) akan muncul.[6] Dalam riwayat-riwayat Islam dan Syiah, dijelaskan beberapa karakteristik akhir zaman, antara lain:

  • Ujian dan fitnah yang berat di akhir zaman,[7]
  • Kemunculan sang penyelamat dan pertarungan antara kebenaran dan kebatilan,[8]
  • Kemenangan kebenaran atas kebatilan dan terwujudnya zaman keemasan dunia.[9]

Penentuan Waktu

Dalam riwayat-riwayat Islam, tidak hanya tidak disebutkan tanggal pasti untuk waktunya, tetapi juga ditegaskan bahwa menentukan waktu secara tepat adalah hal yang tidak mungkin.[10] Menurut riwayat, waktu kemunculan sang penyelamat hanya diketahui oleh Allah swt dan termasuk dalam ilmu gaib. Imam Ridha as menukil dari Nabi Muhammad saw bahwa waktu kemunculan Al-Mahdi as seperti, Hari Kiamat, di mana tidak diketahui oleh siapa pun kecuali Allah swt dan akan terjadi secara tiba-tiba.[11]

Tanda-tandanya

Dalam riwayat Islam tanda-tanda akhir zaman dijelaskan secara detail yang diantaranya adalah kemunculan Juru Selamat yang dijanjikan yang diakhiri dengan terjadinya hari Kiamat. Sehingga tanda-tanda kemunculan Juru Selamat sebagaimana halnya kiamat, juga memiliki tanda-tanda khusus. [12] Dari sebagian kitab-kitab klasik disebutkan tanda-tanda kemunculan Juru Selamat yang juga merupakan tanda-tanda datangnya kiamat [13]diantaranya yang terkenal adalah sebagai berikut:

  1. Keluarnya Sufyani [14]
  2. Munculnya Sayid Hasani, terjadinya pertikaian di kalangan Bani Abbasiyah dalam memperebutkan harta dan kekuasaan. [15]
  3. Terjadi gerhana matahari di pertengahan bulan Ramadhan dan gerhana bulan di penghujungnya. [16]
  4. Terbitnya matahari dari arah Barat [17]
  5. Terbunuhnya Nafs Zakia. [18]
  6. Rusaknya masjid Kufah, keluarnya Yamani, dihalalkannya darah dan harta masyarakat. [19]
  7. Keluarnya Dajjal [20]yang dalam riwayat Islam disebutkan berkuasa di bumi selama 40 hari [21]dan sangat banyak memiliki pengikut yang mengimaninya karena mampu melakukan hal-hal ajaib dan luar biasa. [22]
  8. Banyak terjadi peperangan dan pembunuhan dikalangan masyarakat. [23]
  9. Banyak terjadi kerusakan dan bencana-bencana besar di dunia. [24]
  10. Rusaknya akal-akal manusia. [25]
  11. Banyak terjadi kekacauan dan lemahnya iman orang-orang banyak. [26]
  12. Dipilihnya orang yang tidak layak untuk memimpin dan mengurusi masyarakat, tunduknya laki-laki kepada istrinya, sangat berharganya kekayaan dunia, dan tidak adanya keamanan. [27]
  13. Terjadinya fitnah yang banyak di antara orang-orang Arab. [28]
  14. Hilang dan terkikisnya rasa malu dari perempuan dan anak-anak. [29]
  15. Merebaknya praktik riba. [30]
  16. Terjadinya pembunuhan massal dan munculnya fitnah-fitnah. [31]
  17. Laki-laki menyerupai wanita, dan wanita menyerupai laki-laki. [32]
  18. Maraknya minuman keras dan penggunaan pakaian-pakaian dari sutra. [33]

Perbedaannya dengan Tanda-tanda Kiamat

Dalam Al-Qur'an[34] dan riwayat-riwayat Islam, terdapat istilah Asyrath as-Sa'ah yang merujuk pada serangkaian peristiwa yang menjadi tanda terjadinya Hari Kiamat.[35] Oleh karena itu, para penyusun kitab-kitab hadis telah membuat bab khusus dengan judul "Asyrath as-Sa'ah".[36]

Namun, dalam beberapa sumber rujukan Ahlusunah dan beberapa kitab hadis Syiah, tanda-tanda kemunculan Al-Mahdi as sering dicampuradukkan dengan tanda-tanda dekatnya Kiamat. Padahal, "akhir zaman merujuk pada akhir dari dunia ini, sedangkan "Asyrath as-Sa'ah" adalah tanda-tanda terjadinya Kiamat.[37]

Pasca Kemunculan Juru Selamat

Setelah tanda-tanda tersebut terjadi, maka muncullah Juru Selamat yang merupakan bagian paling penting dari peristiwa akhir zaman. [38] Di antara peristiwa terpenting setelah kemunculan Imam Mahdi as adalah sebagai berikut:

  1. Pertarungan memberantas kezaliman dan kerusakan. [39]
  2. Datangnya pertolongan yang mengeluarkan umat manusia dari kubangan dosa, kezaliman dan kerusakan. Sebagaimana yang disabdakan oleh Imam Ali as, "Dimasa kekuasaan Imam Mahdi as, penyakit sosial seperti zina, minum minuman keras dan riba akan diberantas." [40]
  3. Tegaknya ajaran Islam yang sejati dan berlakunya ajaran tauhid di seluruh penjuru dunia. [41]
  4. Tersebarnya ajaran agama dengan leluasa dan berlaku secara umum. [42]
  5. Diamalkannya ajaran agama dan diterapkannya tuntutan hukum dan perintah agama dengan baik dan benar. [43]
  6. Tegaknya nilai-nilai berdasarkan prinsip keadilan. sehingga setiap anggota masyarakat masing-masing mendapatkan haknya, termasuk dalam pembagian harta. [44]
  7. Tersebarnya rasa aman, sehingga tidak satupun terjadi kasus kejahatan dan kriminal. Nyawa, harta dan kehormatan masing-masing individu masyarakat aman dari satupun aksi kejahatan dan gangguan dari orang lain, [45]dan jaminan keselamatan dan keamanan tersebut melalui perantaraan kekuasaan sang Juru Selamat. [46]
  8. Didapatkannya kenyamanan dan kesejahteraan yang dirasakan masyarakat dan berlaku secara umum [47] dengan gambaran bahwa tidak ada seorangpun yang menderita kelaparan karena masing-masing memiliki makanan dan harta dalam jumlah yang banyak. [48]
  9. Terjadinya pembangunan secara merata. [49]
  10. Terciptanya rasa kasih sayang, persahabatan dan saling pengertian antar individu masyarakat, dengan gambaran hidup dalam kehidupan yang penuh dengan semangat tolong menolong dan bekerjasama satu sama lain. [50]
  11. Semakin meningkatnya kecerdasan dan kemampuan umat manusia untuk semakin menyerap ilmu dalam banyak bidang ilmu pengetahuan. [51]
  12. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sampai pada pencapaiannya tertinggi. [52]
  13. Diamalkannya dengan baik aturan-aturan Allah swt yang termaktub dalam Al-Qur'an dan sunnah Nabi saw. [53]

Inilah diantaranya gambaran peristiwa dan kejadian-kejadian penting yang akan terjadi pada masa itu.

Kebangkitan Nabi Isa as

Berdasarkan riwayat Islam salah satu kejadian penting yang terjadi di masa kemunculan Imam Mahdi as adalah diturunkannya Nabi Isa as dari langit. [54] Dari riwayat tersebut dijelaskan bahwa Nabi Isa as bersama Imam Mahdi as melancarkan gerakan kebangkitan dunia baru demi tegaknya keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan. Namun dengan posisinya dibawah komando dan kepemimpinan Imam Mahdi as, Nabi Isa as tidak berperan secara independen.

Nabi Isa as turun di kawasan Palestina dan mengucapkan salam kepada Imam Mahdi as serta melakukan salat berjamaah di belakang Imam Mahdi as yang menjadi imam salat. Nabi Isa as membantu Imam Mahdi as dalam membunuh Dajjal dan menghentikan sepak terjangnya. [55]

Raja'at

Diantara peristiwa yang sangat penting yang terjadi dimasa keemasan dunia dan setelah kemunculan Juru Selamat dan aktivitasnya dalam memegang tampuk kekuasaan, adalah raj'at. Raja'at adalah dihidupkannya kembali sebagian dari kelompok orang-orang saleh dan kelompok orang-orang jahat yang sebelumnya telah meninggal dunia.[56]

Akhir Zaman dalam Pandangan Agama lain

Tema akhir zaman juga mendapat perhatian dan posisi penting dalam keyakinan-keyakinan agama lain.

Dalam Agama Kristen

Dalam kitab suci agama Kristen lebih dari 300 kali disebutkan akan kebangkitan Yesus Kristus (Nabi Isa as), dan sejumlah bab secara khusus menceritakan mengenai peristiwa ini. [57]Bahkan sebagian meyakini bahwa titik persamaan masing-masing kitab suci adalah mengenai kebangkitan Kristus atau Juru Selamat ini. [58]

Dalam akidah mereka disebutkan Yesus Kristus akan muncul di akhir zaman sebanyak dua kali dan menyempurnakan pertolongannya kepada umat manusia. [59] Menurut mereka dengan kebangkitan kembali Yesus Kristus maka dunia akan memasuki era keemasannya. Setiap penduduk dunia akan merasakan kebahagiaan dan dunia sepenuhnya berada dalam kondisi aman dan penuh dengan semangat perdamaian. [60]

Di masa itu tidak ada lagi konflik yang tercipta, peperangan berakhir dan tidak ada lagi darah yang ditumpahkan karena polemik dan pertikaian. Umat pada masa itu, adalah umat yang tidak lagi saling mengayunkan pedangnya untuk saling membunuh satu sama lain. [61]

Dalam doktrin teologi Kristen berdasarkan kitab suci mereka juga dijelaskan bahwa kurun tersebut kebenaran telah mengalahkan kebatilan [62]dan dalam keyakinan mereka, Juru Selamat tersebut adalah Yesus Kristus, yang akan datang menjelang peristiwa kiamat. [63]Kedatangan Yesus Kristus untuk mengajak kepada umat manusia agar kembali kepada jalan kebenaran dan keselamatan yaitu bertaubat menuju Tuhan. Ia mengatakan bahwa barangsiapa bertaubat dan menyadari kesalahan-kesalahannya sebelum datangnya hari kiamat, maka dosa-dosanya akan terampuni dan ia akan termasuk orang-orang yang mendapat rahmat Tuhan. [64]

Sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab suci mereka, kemunculan Juru Selamat memiliki tanda-tanda, diantaranya:

  1. Kebangkitan Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia dari penindasan dan kezaliman, [65]
  2. Bangsa-bangsa di dunia saling berperang satu sama lain, sementara di wilayah lain dilanda kelaparan dan banyak bencana alam seperti gempa bumi dan sebagainya. [66]
  3. Setelah terjadi berbagai musibah tersebut, matahari menjadi redup, sementara bulan tidak lagi bercahaya. [67]
  4. Dalam kitab suci agama Kristen juga disebutkan akan kemunculan Dajjal, sebelum munculnya Yesus Kristus. [68]

Dalam Agama Yahudi

Dalam agama Yahudi, akhir zaman juga mendapat perhatian penting, mereka menyebutnya "Hari-hari terakhir" atau "Hari Yahweh/Tuhan" dimana Tuhan dalam keyakinan mereka akan menyempurnakan karunianya kepada bangsa Yahudi dengan memberikannya kemenangan dan mengalahkan kaum pendosa yaitu umat-umat selain mereka. [69]

Raja dari keturunan Yusa, ayah Daud yang ditiupkan padanya ruh Tuhan akan lahir dan menjadi penguasa diatas dunia yang dengan kekuasaannya akan menebarkan keadilan, kebaikan dan keberkahan, serta perdamaian yang bahkan serigala dengan domba, dan singa dengan rusa akan hidup berdampingan tanpa ada rasa ketakutan. [70] Hari Yahweh atau hari Tuhan adalah akhir dari perjalanan sejarah dunia yang telah mencapai titik akhir dan kesempurnaan. [71]

Siapakah Masyiyah?

Masa depan ini mencapai kegemilangan ditangan Masyiyah «‌ماشیح‌» yang telah ditetapkan oleh Tuhan sebagai penguasa di muka bumi dan memiliki banyak keajaiban. Ratusan kali kejayaan Masyiyah ini disebutkan di dalam kitab Talmud. [72]

Keyakinan umum Yahudi mengenai Masyiyah adalah ia keturunan dari raja Daud, yang menurut para ahli bahasa Yahudi bahwa laqab tersebut sama yang dipunyai putera Daud. [73]Namun demikian, ada nama-nama lain yang disematkan kepada Masyiyah sebagaimana yang tertulis dalam kitab suci agama Yahudi dan penjelasan para rahib Yahudi, yaitu antara lain, Syailu [74], Bainun [75], Hanaina, [76]dan Munham bin Haiziqiya. [77]

Peristiwa Sebelum Kemunculan Masyiyah:

Masa kemunculan Masyiyah ditandai dengan terjadinya kemelut dan polemik besar dalam dunia politik yang berujung pada pecahnya perang dunia dan pertumpahan darah. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Yahudi, "Sewaktu kamu melihat negara-negara satu sama lain terlibat dalam dalam perang, maka nantikanlah kedatangan Masyiyah. Sebab hal ini juga pernah terjadi di masa Nabi Ibrahim as, yaitu ketika bangsa-bangsa satu sama lain saling berperang, maka Tuhan mengutus Ibrahim untuk memberikan keselamatan kepada umat manusia." [78]Kemunculan Masyaih disertai dengan berbagai kesulitan dan cobaan hidup yang sangat berat, bahkan disebutkan kesulitan yang dihadapi manusia saat itu adalah kesulitan yang paling berat dan hampir tidak bisa ditanggung oleh manusia. [79]Ditengah penderitaan hidup tersebut, dunia juga dilanda perang besar terus menerus, yang perang tersebut dikenal dengan sebutan Gog dan Magog dalam terminologi Islam dikenal dengan sebutan Yajuj dan Majuj. [80]

Peristiwa Setelah Kemunculan Masyiyah

Berikut peristiwa yang terjadi di masa kekuasaan Masyiyah:

  1. Disembuhkannya penyakit-penyakit [81]
  2. Pohon-pohon berbuah dengan sangat lebat [82]
  3. Berakhirnya pengrusakan-pengrusakan [83]
  4. Dibangunnya kembali Yerusalem [84]
  5. Terjadinya perdamaian dan keakraban antar semua makhluk hidup [85]
  6. Hilangnya kesedihan, ratapan dan penderitaan di seluruh dunia [86]
  7. Berkurangnya jumlah kematian [87][88]

Berkenaan dengan lamanya masa ini, terdapat perbedaan pendapat dikalangan ilmuwan Yahudi. Ada yang menyebut 100 tahun, 600 tahun, 400 tahun, 1000 tahun, 7000 tahun, 40 tahun dan 70 tahun. [89]

Dalam Agama Zoroaster (Majusi)

Dalam agama Zoroaster, juga disebutkan mengenai datangnya masa perdamaian dan penegasan akan kemunculan Juru Selamat. Dalam kepercayaan Zoroaster, masalah akhir zaman ini mendapat posisi penting dan merupakan bagian pokok dari ajaran agama mereka. Menurut kepercayaan ini, terdapat kekuatan kosmik atau Ruh Kebaikan yang dalam terminologi agama mereka disebut Ahura Mazda dan juga terdapat kekuatan tandingannya yaitu Roh Kejahatan yang disebut Ahriman. Sepanjang sejarah, kedua kekuatan ini saling berperang satu sama lain dan saling berebut pengaruh sampai datangnya masa akhir zaman, dimana pada masa itu, kebaikan mengalahkan kejahatan, sehingga lahirlah kehidupan yang penuh dengan perdamaian dan menyebarnya nilai-nilai kesucian dibawah kekuasaan Ahura Mazda, yang menandai dimulainya masa akhir zaman. [90]

Disebutkan dalam sejumlah ayat dari kitab suci Zoroaster bahwa kelak akan datang seorang laki-laki yang akan membawa keselamatan bagi umat manusia. [91]

Disebutkan dalam Gathas secara berulang kali nama Saoshayant, yang diyakini sebagai Juru Selamat yang akan mengalahkan Ahriman dan membawa perdamaian bagi dunia. [92]Sementara dalam kitab Gahan, disebutkan nama Farshukarti (yang menyempurnakan dunia) sebagai nama lain dari Saoshayant[93]yang disebut-sebut berkaitan dengan datangnya masa akhir zaman.

Akhir zaman dalam keyakinan penganut Zoroaster ditandai dengan kekalahan Ahriman (kekuatan jahat) dan para pengikutnya yang setelah itu perdamaian dunia akan terwujud.

Saoshayant adalah sosok yang akan muncul di akhir zaman, mengalahkan Ahriman dan pengikutnya dan membawa dunia pada kehidupan yang penuh dengan perdamaian dan kesejahteraan. Ia diyakini sebagai keturunan Zarathustra, pendiri agama Zoroaster dan dikenal juga dengan nama Astutarth. [94][95] Dalam Avesta setidaknya nama Saoshayant disebut sebanyak 8 kali dan dalam Astuthart disebutkan dua kali. Dengan kemunculannya, dunia mengalami pembaharuan, kezaliman dan kejahatan akan sirna. [96] Disebutkan pula dalam kitab suci Zoroaster, bahwa Juru Selamat yang akan datang diakhir zaman adalah sosok yang sangat bijaksana dan baik dari berbagai sisi seperti baik dalam pikiran, baik dalam perkataannya dan baik dalam tindakannya dan tidak sekalipun ia berkata dusta. [97]

Catatan Kaki

  1. Surah Al-A'raf, 128 dan 137; Surah Al-Anbiya', 105 dan 106; Surah Al-Isra', 81; Surah Al-Qashash, 5 dan 6; Surah Al-Nur, 55; Surah Ibrahim, 13-15, Surah Al-Nisa', 105; Surah Ash-Shaffat, 171-173; Surah Al-Anfal, 71; Surah Taubah, 33; Surah Al-Fath, 28; Surah Al-Mujadalah, 21; Surah Al-Haj.
  2. Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 9, hlm. 286.
  3. Irbili, Kasyf al-Ghummah, jld. 4, hlm. 199.
  4. Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 9, hlm. 286.
  5. Hakim Naisyaburi, Al-Mustadrak ala al-Shahihain, jld. 4, hlm. 491; Irbili, Kasyf al-Ghummah, jld. 3, hlm. 265; Abdul Aziz al-Maqdisi, 'Aqd al-Durar, hlm. 91.
  6. Turmudzi, Shahih Turmudzi, jld. 2, hlm. 46.
  7. Qummi, Tafsir al-Qummi jld. 2, hlm. 307.
  8. Irbili, Kasyf al-Ghummah, jld. 3, hlm. 266-267.
  9. Irbili, Kasyf al-Ghummah, jld. 3, hlm. 262 dan 263.
  10. Kulaini, Al-Kafi, jld. 3, hlm. 11.
  11. Musawi Ishfahani, Mikyal al-Makarim, jld. 2, hlm. 160.
  12. Kamāl al-Din wa Tamām al-Ni'mah, hlm. 588.
  13. Kitāb al-Ghaibah, hlm. 340.
  14. Kitāb al-Ghaibah, hlm. 304.
  15. Kasyf al-Ghummah, hlm. 248 dan 251.
  16. Bihār al-Anwār, jld. 6, hlm. 303.
  17. Haq al-Yaqin fi Ma'rifah Ushul al-Din, hlm. 126.
  18. Kamāl al-Din, jld. 2, hlm. 649.
  19. Al-Imām al-Mahdi min al-Mahd ila al-Dzhuhūr, hlm. 311; Kasf al-Ghummah, hlm. 247.
  20. Bihār al-Anwār, jld. 52, hlm. 181; Shahih Muslim, jld. 4, hlm. 2221.
  21. Ushūl al-Din, hlm. 201; Sya'ab al-Imān, jld. 1, hlm. 308.
  22. Al-Mulāham wa al-Fatn, hlm. 97.
  23. Ilzām al-Nāshib, hlm. 102 dst.
  24. Masyāriq Anwār al-Yaqin, hlm. 72.
  25. Kitāb al-Fatn, hlm. 36.
  26. Al-Nihāyah, hlm. 4140.
  27. Tafsir Qumi, jld. 2, hlm. 307.
  28. Kitāb al Fitan, hlm. 27.
  29. Tafsir Qumi, jld. 2, hlm. 307.
  30. Masyāriq Anwār al-Yaqin, hlm. 72.
  31. Ushūl al-Din, hlm. 206.
  32. Al-Mustadrak, jld. 4, hlm. 484.
  33. Kitāb al-Fitan, hlm. 63.
  34. Surah Muhammad, 81
  35. Thabathaba'i, jld. 8, hlm. 236.
  36. Allamah Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 52, hlm. 181; Naisyaburi, Shahih Muslim, jld. 4, hlm. 22-48.
  37. Ashgari, Akhir al-Zaman, jld. 1, hlm. 27.
  38. Al-Mizān, jld. 7, hlm. 391; Kitāb al-Fatn, hlm. 60.
  39. Yanābi' al-Mawaddah, jld. 2, hlm. 528.
  40. Muntakhib al-Atsar', hlm. 474.
  41. Al-Burhān fi Tafsir Al-Qur'an, jld. 2, hlm. 121.
  42. Majma al-Bayān, jld. 3, hlm. 25.
  43. Muntakhib al-Atsar, hlm. 475.
  44. Nur al-Absār, hlm. 347; Bihār al-Anwār, jld. 51, hlm. 74.
  45. Nahj al-Balaghah, Khutbah 131.
  46. Al-Irsyād, jld. 2, hlm. 381; Kitāb al-Ghaibah, hlm. 468.
  47. 'Iqdu al-Durar, hlm. 211.
  48. Al-Mustadrak, jld. 4, hlm. 558.
  49. Amāli, hlm. 231; Muntakhab al-Atsar, hlm. 168.
  50. Bihār al-Anwār, jld. 52, hlm. 372.
  51. Muntakhab al-Atsar, hlm. 483.
  52. Al-Kharaij wa al-Jaraih, jld. 2, hlm. 841.
  53. Al-Kāfi, jld. 8, hlm. 396; 'Iqdu al-Durar, hlm. 74.
  54. Masyāriq Anwār al-Yaqin, hlm. 74.
  55. Bihār al-Anwār, jld. 51, hlm. 485.
  56. Asghari, Akhir al-Zaman, jld. 1, hlm. 28.
  57. Injil Matius 24, 25; Injil Markus 13; Injil Lukas 21.
  58. Al-Ilahiyāt Masihi, hlm. 327.
  59. Yohanes 42:4, Ibranian 9:28.
  60. Yesaya, 8:2.
  61. Yesaya, 4:2.
  62. Yohanes, 4:42.
  63. Yesaya, 2:7; Markus, 11:13-9.
  64. Markus, 14:1-15, Matius 2: 3 dan 6.
  65. Yesaya 11:48.
  66. Matius 7:24 dst.
  67. Matius 29:24; Lukas 21: 23-25.
  68. Yohanes 18:2; Tesalinoka, 7:8-10.
  69. Amos, 18:5-20, 21:2-17.
  70. Amos 11:1-8; Hosea 20:2-25; Mikah 2:5-6; Yeremia 5:6-23; Yehezkiel 17: 11-20; Meleakhi 1:3-6 dan 5:4.
  71. Yesaya 13:52 dan 12:53.
  72. Khuda, Jahān, Insān wa Masyaih dar Amuzehai Yahud, hlm. 257.
  73. Khuda, Jahān, Insān wa Masyaih dar Amuzehai Yahud, hlm. 259.
  74. Paidayesh 10:49.
  75. Mazmur Daud 17:72.
  76. Yeremia 13:16.
  77. Yeremia 16:1.
  78. Paidayash 14.
  79. Yesaya 21:60; Yehezkiel 38 dan 39.
  80. Yesaya 21:60; Yehezkiel: 38 dan 39.
  81. Yehezkiel 9:47.
  82. Yehezkiel 9:47.
  83. Yehezkiel 55:16.
  84. Yesaya 11:54 dan 12.
  85. Yesaya 11: 6,7,8.
  86. Yesaya 19:65.
  87. Yesaya 8:25.
  88. Dinukil dari kitab Khuda, Jahān, Insān wa Masyaih dar Amuzehai Yahud.
  89. Khuda, Jahān, Insān wa Masyaih dar Amuzehai Yahud, hlm. 273.
  90. Tārikh Jāmi' Adyān, hlm. 318.
  91. Gathas, bab 43 ayat 3.
  92. Gathas, bab 45, ayat 11.
  93. Bab 30 ayat 9.
  94. Purdaud, Furuhar, hlm. 15.
  95. Avesta, jld. 1, hlm. 405-430.
  96. Avesta, jld. 1, hlm. 487.
  97. Avesta Zameyad Yashts, ayat 95.

Daftar Pustaka

  • Abdul Aziz Al-Maqdisi, Yusuf bin Yahya. 'Aqd ad-Durar fi Akhbar al-Muntazhar. Qom: Penerbitan Masjid Jamkaran, 1425 H.
  • Al-Arbili, Ali bin Isa. Kasyf al-Ghummah fi Ma'rifah al-A'immah. Tabriz: Maktabah Bani Hasyim, 1381 S.
  • Al-Arbili, Ali bin Isa, Kasyf al-Ghummah fi Ma'rifah al-A'immah. Qom: Majma' al-Alami li Ahl al-Bait, 1433 H.
  • Al-Baihaqi, Abu Bakar Ahmad bin Hasan. "Syu'ab al-Iman". Peneliti: Abul Hajr, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, tanpa tahun.
  • Al-Hakim an-Naisaburi, Muhammad bin Abdullah: "Al-Mustadrak 'ala ash-Shahihain. Peneliti: Mustafa Abdul Qadir Atha. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, tanpa tahun.
  • Al-Khaza'i al-Maruzi, Nu'aim bin Hammad. Al-Fitan. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, tanpa tahun.
  • Al-Majlisi, Muhammad Baqir. "Bihar al-Anwar. Beirut: Muassasah al-Wafa, 1403 H.
  • Al-Qanduzi al-Hanafi, Sulaiman bin Ibrahim. Yanabi' al-Mawaddah. Peneliti: Sayid Ali Jamal Asyraf, Penerbit Dar al-Usrah lil Thiba'ah wa an-Nasyr, 1416 H.
  • Al-Qazwini, Muhammad Kazim. Al-Imam al-Mahdi min al-Mahd ila azh-Zhuhur. Beirut: Mansyurat Muassasah an-Nur lil Mathbu'at, tanpa tahun.
  • Al-Qummi, Ali bin Ibrahim. Tafsir al-Qummi. Najaf: Mathba'ah Najaf, 1387 H.
  • Al-Rajab al-Barsi, Al-Hafiz. Masyariq Anwar al-Yaqin fi Asrar Amir al-Mu'minin. Beirut: Muassasah al-A'lami lil Mathbu'at, tanpa tahun.
  • Al-Saduq, Muhammad bin Ali. Kamal ad-Din wa Tamam an-Ni'mah. Editor: Allamah A'lami. Beirut: Muassasah al-A'lami lil Mathbu'at, tanpa tahun.
  • Al-Saduq, Muhammad bin Ali. Al-Amali. Penerjemah: Ayatullah Kamarahi, tanpa tempat, Perpustakaan Islamiyah, 1362 S.
  • Al-Saffar al-Ghaznawi al-Hanafi, Jamaluddin. Usul ad-Din. Peneliti dan Editor: Dr. Amr Nasq ad-Da'iq. Beirut: Dar al-Basyair al-Islamiyah, tanpa tahun.
  • Al-Sayyid ar-Radhi, Muhammad bin Husain. Nahj al-Balaghah. Penerjemah: Muhammad Dasyti. Qom: Penerbitan Shafi, 1379 S.
  • Al-Sayyid bin Thawus, Ali bin Musa. Al-Malahim wa al-Fitan fi Zhuhur al-Ghaib al-Muntazhar. Qom: Mansyurat ar-Radhi, tanpa tahun.
  • Al-Tabarsi, Fadhl bin Hasan. Majma' al-Bayan fi Tafsir al-Qur'an. Teheran: Maktabah al-Ilmiyah al-Islamiyah, tanpa tahun.
  • Al-Tabathaba'i, Muhammad Husain. Al-Mizan fi Tafsir al-Qur'an. Beirut: Muassasah al-A'lami lil Mathbu'at, 1402 H.
  • Al-Tirmidzi, Muhammad bin Isa. Shahih at-Tirmidzi. Beirut: Dar al-Fikr lil Thiba'ah wa an-Nasyr, 1403 H.
  • Asghari, Muhammad Jawad. Akhir Zaman, dalam Ensiklopedia Teologi Islam. Jld. 1. Qom: Muassasah Imam Shadiq, 1387 S.
  • Avesta, Laporan dan Penelitian Dr. Jalil Dustkhah, Tehran: Penerbitan Morvarid, 1370 S.
  • Buku Suci, Terjemahan Tafsir, termasuk Perjanjian Lama dan Baru.
  • Haeri Yazdi, Ali. Al-Zham an-Nasib fi Itsbat Hujjah al-Ghaib. Peneliti: Sayid Ali Asyur. Beirut: Muassasah al-A'lami lil Mathbu'at, tanpa tahun.
  • Ibnu Katsir ad-Dimasyqi, Ismail bin Umar. An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim. Peneliti: Muhammad Ahmad Abdul Aziz. Beirut: Dar al-Jil, 1408 H.
  • Kuhn, Abraham. Tuhan, Alam Semesta, Manusia, dan Mesias dalam Ajaran Yahudi. Penerjemah: Amir Faridun Gorgani, tanpa tempat, Penerbitan Al-Lami, 1382

S.

  • Kulaini, Muhammad bin Ya'qub. Usul al-Kafi. Penerjemah: Ayatullah Muhammad Baqir Kamarahi. Qom: Penerbitan Uswah, 1375 S.
  • Nasa, John. Sejarah Agama-agama Dunia. Penerjemah: Ali Asghar Hikmat, tanpa tempat, Penerbitan Pirus, 1354 S.
  • Nisyaburi, Muslim bin Hajjaj. Shahih Muslim. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, tanpa tahun.
  • Pourdavoud, Ibrahim. Farohar. Teheran: tanpa penerbit, 1374 S.
  • Quthbuddin ar-Rawandi, Sa'id bin Abdullah. Al-Kharaij wa al-Jara'ih. Qom: Muassasah Imam Mahdi as, 1409 H.
  • Shablanji, Mu'min bin Hasan. Nur al-Abshar. Peneliti: Syekh Abdul Warits Muhammad Ali, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, tanpa tahun.
  • Shubbar, Sayid Abdul Barr. Haqq al-Yaqin fi Ma'rifah Usul ad-Din. Najaf: Mathba'ah al-Haidariyah, 1375 H.
  • Thusi, Muhammad bin Hasan. Al-Ghaibah. Penerjemah: Syekh Muhammad Razi. Teheran: Penerbitan Toko Buku Islamiyah, 1350 S.
  • Zoroaster. Gatha atau Nyanyian Suci Zoroaster. Penerjemah: Bozorgmehr Kiyani, tanpa tempat, Penerbitan Jam, 1382 S.