Lompat ke isi

Ahmad bin Hilal Karkhi

Dari wikishia

Ahmad bin Hilal Abartai Baghdadi (180 - 267 HQ), dikenal sebagai Ahmad bin Hilal Karkhi, adalah salah satu dari para sahabat Imam Hadi as]] dan Imam Askari as, yang menolak kekhususan Niyabah Muhammad bin Utsman. Oleh karena itu, ia dilaknat dalam sebuah Taqrizh yang dikaitkan dengan Imam Zaman afs atas penolakan tersebut. Ahmad bin Hilal juga dituduh melakukan Ghuluw. Syekh Thusi dalam kitabnya Al-Ghaibah mencantumkan namanya di antara mereka yang mengaku sebagai wakil khusus.

Biografi

Ahmad bin Hilal lahir pada tahun 180 HQ dan meninggal dunia pada tahun 267 HQ.[1] Namanya tercatat dalam kitab-kitab Rijal sebagai Ahmad bin Hilal Abartai.[2] Gelar "Abartai" merujuk pada Abartaa', sebuah desa di wilayah Nahrawan antara Wasit dan Baghdad.[3] Syekh Thusi juga memberinya gelar "Baghdadi".[4]

Kunyah-nya adalah Abu Ja'far,[5] dan kemungkinan besar ia mendapat julukan "Karkhi" karena tinggal di lingkungan komunitas Syiah di daerah Karkh Baghdad.

Periode Kehidupan

Para ulama Rijal Syiah membagi kehidupan Ahmad bin Hilal menjadi dua periode. Yang pertama adalah masa ketika ia dekat dengan beberapa Imam Syiah. Syekh Thusi menyebutnya sebagai salah satu dari Sahabat Imam Hadi as,[6] dan juga sebagai salah satu sahabat Imam Askari as.[7] Dikatakan bahwa Ahmad bin Hilal telah menunaikan ibadah Haji sebanyak 54 kali, 20 di antaranya dilakukan dengan berjalan kaki.[8]

Periode kedua kehidupannya dimulai setelah awal Ghaybah Shughra dan seterusnya. Setelah syahadah Imam Askari as dan wafatnya [[Utsman bin Sa'id Amri, ia menolak konsep niyabah khusus yang diemban oleh Muhammad bin Utsman. Karena alasan ini, ia dilaknat dalam sebuah taqrizh yang dikaitkan dengan Imam Zaman (afs).[9] Kalimat "Hati-hati terhadap sufi munafik dan pemain sandiwara ini"[10] juga disebutkan tentang dirinya.[11] Selain itu, Najasyi percaya bahwa ada celaan terhadapnya yang dinukil dari Imam Askari as.[12] Oleh karena itu, berdasarkan pernyataan Najasyi, penyimpangan Ahmad bin Hilal terjadi menjelang akhir hayat Imam Hasan Askari as.[{{{1}}} (sumber)]

Klaim Wakil (Niyabah)

Templat:Kotak kutipan

Syekh Thusi dalam kitabnya Al-Ghaibah menyebut nama Ahmad bin Hilal sebagai salah satu dari mereka yang mengklaim diri sebagai wakil khusus Imam Zaman afs.[13] Namun, dalam karya-karyanya yang lain, ia tidak menyebutkan klaim ini. Disebutkan bahwa ia, seperti Muhammad bin Nashir Numairi dan Muhammad bin Ali Shalmaghani, termasuk di antara mereka yang mengklaim niyabah selama periode ghaybah shughra, yang kemudian menerima taqrizh untuk dilaknat dan diusir.[14] Selain klaim Syekh Thusi bahwa nama Ahmad bin Hilal disebut dalam taqrizh bersama Abu Muhammad Hasan Syaria'i, Numairi, Balaali, dan lainnya yang mengaku sebagai wakil, tidak ada bukti lain yang mendukung klaim niyabahnya.[15]

Keandalan atau Ketidakandalan

Nama Ahmad bin Hilal tercantum dalam rantai sanad banyak riwayat, bahkan dalam Kitab Empat Utama Syiah.[16] Ia meriwayatkan hadis dari Ibnu Abi Umair[17] dan Hasan bin Mahbub[18], serta dari orang lain.[19]

Najasyi menyebutnya sebagai perawi yang dapat dipercaya ("shaleh al-riwayah") dan mengatakan bahwa di antara riwayatnya ada yang baik dan ada pula yang tidak benar. Najasyi juga mengaitkan dua kitab, Yawm wa Lailah dan Nawadir, kepadanya.[20] Ibnu Ghadha'iri ragu terhadap riwayatnya, kecuali apa yang berasal dari kitab Masyayikh Hasan bin Mahbub dan Nawadir Ibnu Abi Umair.[21] Syekh Thusi menyebutnya sebagai pelaku ghuluw.[22] Dalam kitab Fihrist, Thusi juga menyebutkan bahwa ia adalah pelaku ghuluw, tidak dapat dipercaya dalam agamanya, meskipun ia meriwayatkan sebagian besar prinsip-prinsip Syiah.[23] Selain itu, beberapa ulama lain juga melemahkan posisinya.[24] Misalnya, Allamah Hilli berkomentar tentangnya: "Menurut saya, riwayatnya tidak dapat diterima."[25]

Catatan Kaki

  1. Ibnu Ghadha'iri, hal. 112; Najasyi, Rijal, hal. 83.
  2. Ibnu Ghadha'iri, hal. 111; Allamah Hilli, Rijal, hal. 202; Thusi, Rijal, hal. 384; Najasyi, Rijal, hal. 83.
  3. Amin, A'yan Al-Syi'ah, Jilid 3, hal. 200.
  4. Thusi, Rijal, hal. 384; Fihrist, hal. 83.
  5. Ibnu Ghadha'iri, hal. 111.
  6. Thusi, Rijal, hal. 384.
  7. Thusi, Rijal, hal. 397.
  8. Rijal Al-Kasyi, hal. 535.
  9. Thusi, Al-Ghaybah, hal. 399; Amin, A'yan Al-Syi'ah, Jilid 2, hal. 49.
  10. «احْذَرُوا الصُّوفِی الْمُتَصَنِّع»
  11. Kasyi, Rijal, hal. 535.
  12. Najasyi, Rijal, hal. 83.
  13. Thusi, Al-Ghaybah, hal. 399.
  14. Sejumlah penulis, Menanti Kedatangan Mahdi, 1378 S, hal. 39.
  15. Thusi, Al-Ghaybah, hal. 411.
  16. Kulaini, Al-Kafi, Jilid 1, hal. 529; Ibnu Babawaih, Man La Yahduruhu Al-Faqih, Jilid 3, hal. 143; Thusi, Tahdzib Al-Ahkam, Jilid 1, hal. 48, 117; Istibsar, Jilid 1, hal. 27.
  17. Kulaini, Al-Kafi, Jilid 1, hal. 529; Thusi, Tahdzib Al-Ahkam, Jilid 1, hal. 48, 117.
  18. Thusi, Istibsar, Jilid 1, hal. 27.
  19. Kulaini, Jilid 4, hal. 130, 151, 189, dan lainnya.
  20. Najasyi, Rijal, hal. 83.
  21. Ibnu Ghadha'iri, hal. 112.
  22. Thusi, Rijal, hal. 384; Thusi, Fihrist, hal. 83.
  23. Thusi, Fihrist, hal. 83.
  24. Lihat: Amin, A'yan Al-Syi'ah, Jilid 3, hal. 201.
  25. Allamah Hilli, Rijal, hal. 202.

Daftar Pustaka

  • Allamah Hilli, Hasan bin Yusuf bin Mutahhar, Editor: Bahr Al-Ulum, Muhammad Saad, Dar Al-Dzakhir, Najaf, 1411 HQ.
  • Amin, Sayyid Muhsin, A'yan Al-Syi'ah, Dar Al-Ta'aruf Lil-Matbu'at, Beirut, 1406 HQ.
  • Ibnu Babawaih, Muhammad bin Ali, Man La Yahduruhu Al-Faqih: Editor: Ghaffari, Ali Akbar, Kantor Penerbitan Islam yang terafiliasi dengan Universitas Para Guru Hauzah Ilmiah Qom, Qom, 1413 HQ.
  • Ibnu Ghadha'iri, Wasiti Baghdadi, Ahmad bin Husain, Rijal, Editor: Muhammad Rida Husaini, Dar Al-Hadith, Qom, 1364 HS.
  • Kasyi, Muhammad bin Umar, Rijal Al-Kasyi - Ikhtiar Ma'rifah Al-Rijal, Editor: Muhammad bin Hasan Thusi Hasan Mustafa, * Lembaga Penerbitan Universitas Mashhad, Mashhad, 1409 HQ.
  • Kulaini, Muhammad bin Ya'qub, Al-Kafi, Editor: Ghaffari, Ali Akbar dan Akhundi, Muhammad, Dar Al-Kutub Al-Islamiyah, Tehran, 1407 HQ.
  • Najasyi, Ahmad bin Ali, Rijal, Lembaga Penerbitan Islam yang terafiliasi dengan Universitas Para Guru Qom Al-Muqaddasah, Qom, 1365 HS.
  • Sejumlah Penulis Majalah Hawzah, Menanti Kedatangan Mahdi, Qom, Kantor Publikasi Islam Hauzah, Edisi Kedua, 1378 HS.
  • Thusi, Muhammad bin Hasan, Al-Ghaybah Lil-Hujjah, Editor: Tehrani, 'Abdullah dan Nasih, Ali Ahmad, Dar Al-Ma'arif Al-Islamiyah, Qom, 1411 HQ.
  • Thusi, Muhammad bin Hasan, Al-Istibsar Fi Ma Ikhtalafa Min Al-Akhbar, Editor: Khursan, Hasan Al-Musawi, Dar Al-Kutub Al-Islamiyah, Tehran, 1390 HS.
  • Thusi, Muhammad bin Hasan, Fihrist Kutub Al-Syi'ah Wa Ushulihim Wa Asma' Al-Musannifin Wa Ashab Al-Ushul, Editor: Thabathabai, Abdul Aziz, Maktabah Al-Muhaqqiq Tabatabai, Qom, 1420 HQ.
  • Thusi, Muhammad bin Hasan, Rijal Al-Thusi, Editor: Jawad Qayumi Isfahani, Lembaga Penerbitan Islam yang terafiliasi dengan Universitas Para Guru Qom Al-Muqaddasah, Qom, 1373 HS.
  • Thusi, Muhammad bin Hasan, Tahdzib Al-Ahkam, Editor: Khursan, Hasan Al-Musawi, Dar Al-Kutub Al-Islamiyah, Tehran, 1407 HQ.

Pengikut Imam Askari Mahdisme