Mutiara Hikmah Nahjul Balagha

tanpa prioritas, kualitas: c
tanpa link
tanpa Kategori
tanpa alih
tanpa referensi
Dari wikishia

Mutiara Hikmah Nahjul Balagha (bahasa Arab:کلمات القصار من نهج البلاغه) adalah salah satu bagian dari kumpulan tiga bagian Nahjul Balaghah (perkataan Imam Ali as) yang dikumpulkan oleh Syarif Radhi (w. 359-406) terkenal dengan Sayyid Radhi, seorang ulama dan penulis Syiah. Adapun mutiara-mutiara hikmah yang memiliki makna yang mendalam dan kesustraan yang menjulang itu adalah sebagai berikut:

  1. Dalam masa kekacauan sosial, jadilah seperti unta remaja yang tak berpunggung cukup kuat untuk ditunggangi dan tidak pula bersusu untuk diperah.
  2. Barangsiapa mengambil serakah sebagai kebiasaan, ia menurunkan harga dirinya sendiri; barangsiapa membeberkan kesukaran-kesukarannya, ia menyetujui penghinaan; dan barangsiapa memperkenankan lidahnya menguasai jiwanya, ia mengaibkan jiwanya.
  3. Kekikiran adalah malu; sifat pengecut adalah cacat; kemiskinan menggagalkan lelaki cerdas membela kasusnya; orang melarat adalah orang asing di kotanya sendiri.
  4. Ketidakmampuan adalah petaka; kesabaran adalah keberanian; zuhud adalah kekayaan; pengendalian diri adalah perisai (terhadap dosa): dan sahabat terbaik adalah penyerahan (kepada Allah)
  5. Amirul Mukminin as berkata: Pengetahuan adalah harta yang patut dimuliakan; perilaku baik adalah busana baru, dan pikiran adalah cermin yang jernih.
  6. Dada si arif adalah peti besi rahasianya; keceriaan adalah ikatan persahabatan; kesabaran yang efektif adalah kuburannya kekurangan.
  7. Sedekah adalah obat mujarab, dan amal perbuatan manusia dalam kehidupan ini akan berada di hadapan matanya di waktu ajalnya.
  8. Manusia sungguh menakjubkan; ia bercakap dengan lemak, berkata dengan sekerat daging, mendengar dengan tulang dan bernafas melalui lobang.
  9. Ketika dunia mendatangi seseorang (dengan kemurahannya), ia (dunia) mengatributkan kepadanya kebaikan orang lain; dan bilamana ia berpaling darinya, ia merebut kebaikannya (orang itu) sendiri (pula).
  10. Bergaullah dengan orang lain sedemikian rupa sehingga apabila Anda mati, mereka akan menangisi Anda dan selagi Anda hidup, mereka akan merindukan Anda.
  11. Bilamana Anda mendapatkan kekuasaan atas lawan Anda, ampunilah dia dengan bersyukur karena telah mampu mengalahkannya.
  12. Yang paling celaka dari semua manusia ialah orang yang tak dapat memperoleh beberapa saudara dalam hidupnya, tetapi yang lebih celaka lagi ialah orang yang mendapat saudara tetapi menghilangkannya.
  13. Bilamana Anda (hanya) mendapatkan nikmat yang kecil, janganlah Anda menolaknya dengan tidak bersyukur.
  14. Orang yang ditinggalkan oleh kerabat dekat, akrab pada kerabat jauh.
  15. Pembuat bencana bahkan tak dapat ditegur.
  16. Semua hal tunduk kepada takdir, sehingga kadang-kadang bahkan kematian merupakan akibat dari usaha.
  17. Amirul Mukminin as diminta untuk menerangkan sabda Rasulullah Saw bahwa: Buanglah usia tuamu (dengan mengecat rambut) dan janganlah menyerupai orang Yahudi. Amirul Mukminin menjawab: Nabi Saw mengatakan ini di masa agama (Islam) baru terbatas pada beberapa orang, tetapi sekarang karena penyebarannya telah meluas dan (agama) itu telah berkedudukan kukuh, maka setiap orang bebas (melakukannya atau tidak).
  18. Amirul Mukminin as berkata tentang orang-orang yang mengelak berperang di pihaknya: Mereka meninggalkan kebenaran tetapi tidak mendukung kebatilan.
  19. Orang yang berpacu dengan kendali longgar bertabrak dengan maut.
  20. Ampunilah kekurangan orang-orang yang bertenggang rasa karena-bilamana mereka jatuh ke dalam kekeliruan Allah akan mengangkatnya.
  21. Akibat ketakutan ialah kekecewaan, dan (konsekuensi) keengganan ialah frustrasi. Kesempatan lewat seperti awan. Karena itu, gunakanlah kesempatan yang baik.
  22. Kami mempunyai hak. Apabila diperkenankan kepada kami, syukurlah; bila tidak, kami akan menunggang di bagian belakang (punggung) unta sekalipun perjalanan malam itu panjang. [1]
  23. Orang yang amalnya sesuai untuk kedudukan di belakang, tak dapat diberi kedudukan di depan karena nasabnya.
  24. Amirul Mukminin as berkata: Membantu orang yang terlanda kesukaran dan menghibur orang yang dalam kesusahan berarti menebus dosa-dosa besar.
  25. Wahai Bani Adam, bilamana Anda melihat bahwa Tuhan Yang Mahasuci menganugerahkan nikmat-Nya kepada Anda sementara Anda tidak menaati-Nya, hendaklah Anda takut kepada-Nya.
  26. Bilamana seseorang menyembunyikan barang sesuatu di hatinya, hal itu akan terungkap melalui kata-kata yang tak disengaja dari lidahnya dan (pada) rona wajahnya.
  27. Teruslah berjalan dalam sakit Anda sementara Anda masih sanggup.
  28. Zuhud yang terbaik ialah zuhud yang disembunyikan.
  29. Bilamana Anda melarikan diri dari dunia, dan kematian sedang mendekat, tak ada masalah penangguhan dalam pertemuan.
  30. Bertakwalah! Bertakwalah! Demi Allah, la menyembunyikan dosa-dosa Anda sedemikian rupa seakan-akan la telah mengampunimu(nya).
  31. Amirul Mukminin as ditanyai tentang keimanan, lalu ia berkata: Iman berdiri di atas empat kaki: kesabaran, keyakinan, keadilan dan jihad. Kesabaran pun mempunyai empat aspek: gairah, takut, zuhud, dan antisipasi (akan kematian)., maka barangsiapa bergairah untuk surga, ia akan mengabaikan hawa nafsunya; barangsiapa takut akan api (neraka), ia akan menahan diri dari perbuatan terlarang; dan barangsiapa mengantisipasi kematian ia akan bergegas kepada amal baik. Keyakinan juga mempunyai empat aspek: penglihatan yang bijaksana, kecerdasan dan pengertian, menarik pelajaran dari hal-hal yang mengandung pelajaran, dan mengikuti contoh orang-orang sebelumnya. Oleh karena itu, barangsiapa melihat dengan bijaksana, pengetahuan bijaksana akan terwujud kepadanya, dan barangsiapa yang terwujud padanya pengetahuan bijaksana, maka ia akan menilai obyek-obyek yang mengandung pelajaran, dan barangsiapa menilai obyek-obyek yang mengandung pelajaran, samalah dia dengan orang-orang yang terdahulu. Keadilan juga mempunyai empat aspek: pernahaman yang tajam, pengetahuan yang mendalam, kemampuan baik untuk memutuskan, dan ketabahan yang kukuh. Oleh karena itu, barangsiapa yang memahami akan mendapatkan kedalaman pengetahuan; barangsiapa mendapatkan kedalaman pengetahuan, ia meminum dari sumber keadilan; dan barangsiapa berlaku sabar, maka ia tak akan melakukan perbuatan jahat dalam urusannya, dan akan menjalani kehidupan yang terpuji di antara manusia. Jihad juga mempunyai empat aspek: menyuruh orang berbuat baik, mencegah orang berbuat kemungkaran, berjuang (di jalan Allahj dengan ikhlas dan dengan teguh pada setiap kesempatan, dan membenci yang mungkar., maka barangsiapa menyuruh orang lain berbuat baik, ia memberikan kekuatan kepada kaum mukmin; barangsiapa menghentikan orang lain dari kemungkaran, ia menghinakan orang kafir; barangsiapa berjuang dengan ikhlas pada segala kesempatan, ia melaksanakan seluruh kewajibannya; dan barangsiapa membenci yang mungkar dan menjadi marah demi Allah, maka Allah akan marah untuk kepentingan dia dan akan tetap meridainya pada Hari Pengadilan. Kekafiran berdiri pada empat topangan: mengumbar hawa nafsu, saling bertengkar, menyeleweng dari kebenaran, dan perpecahan., maka barangsiapa mengumbar hawa nafsu, ia tidak cenderung kepada yang benar; barangsiapa banyak bertengkar dalam kejahilan akan selalu buta terhadap yang benar; barangsiapa menyeleweng dari kebenaran, baginya baik menjadi buruk dan buruk menjadi baik dan ia tetap mabuk dengan kesesatan; dan barangsiapa membuat perpecahan (dengan Allah dan Rasul-Nya), jalannya menjadi sulit, urusannya menjadi rumit dan jalan lepasnya menjadi sempit. Keraguan mempunyai empat aspek: ketidaknalaran, ketakutan, kegoyahan dan penyerahan yang tak semestinya kepada segala sesuatu., maka barangsiapa menempuh ketidaknalaran sebagai jalannya, baginya tak ada fajar setelah malam; orang yang takut akan apa yang menimpanya harus lari tunggang langgang; orang yang goyah dalam keraguan, iblis akan memijak-mijaknya; dan orang yang menyerah kepada kebinasaan dunia dan akhirat akan binasa di dunia dan akhirat. Sayid Radhi berkata: Kami telah meninggalkan bagian lain dari ucapan ini karena khawatir akan panjangnya dan karena berada di luar tujuan bab ini.
  32. Pelaku kebaikan lebih baik dari kebaikan itu sendiri, dan pelaku kemungkaran lebih buruk dari kemungkaran itu sendiri.
  33. Jadilah dermawan, tetapi jangan mubazir; berhematlah, tetapi jangan kikir.
  34. Kekayaan yang terbaik ialah meninggalkan hawa nafsu.
  35. Apabila seseorang cepat dalam mengatakan hal-hal yang tidak mereka sukai tentang orang (lain), maka orang berbicara tentang apa yang mereka tidak tahu tentang dia.
  36. Barangsiapa memperpanjang hawa nafsunya, ia menghancurkan amal perbuatannya.
  37. Pada suatu waktu, saat Amirul Mukminin as sedang menuju ke Suriah, penduduk Anbar menemuinya. Ketika melihatnya mereka mulai berjalan kaki kemudian lari di depannya. la bertanya mengapa mereka berbuat demikian. Mereka menjawab bahwa begitulah cara mereka menghormati para pemimpinnya. Lalu ia berkata: Demi Allah, ini tak berfaedah bagi para pemimpin Anda. Anda menyibukkan diri di dunia ini dan dengan itu Anda menerima kemudaratan untuk dunia yang akan datang. Betapa ruginya melakukan pekerjaan yang kelak menghasilkan hukuman, dan betapa untungnya perkara yang menghasilkan kebebasan dari api (neraka).
  38. Amirul Mukminin as berkata kepada putranya Imam Hasan: Wahai anakku, pelajarilah empat hal dan empat hal (selanjutnya) dari saya; tak ada yang akan memudaratkan Anda apabila Anda melaksanakannya. Bahwa kekayaan yang termahal adalah kecerdasan; kehancuran terbesar adalah ketololan; keliaran yang paling liar adalah kesombongan, dan prestasi yang terbaik ialah kebaikan akhlak.
  39. Ibadah yang sunah tak dapat membawa kedekatan kepada Allah, apabila hal itu menghalangi yang wajib.
  40. Lidah orang bijaksana berada di belakang hatinya, dan hati orang tolol berada di belakang lidahnya. [2] Pengertian yang tepat itu juga telah diriwayatkan dari Amirul Mukminin as, dalam suatu versi lain, sebagai berikut: Hati seorang tolol berada di mulutnya sementara lidah orang bijaksana berada di hatinya.
  41. Amirul Mukminin as berkata kepada salah seorang sahabatnya yang sedang sakit: Semoga Allah membuat sakit Anda menjadi sarana untuk menghapus dosa-dosa Anda, karena tak ada ganjaran bagi sakit selain bahwa ia menghapus dosa-dosa dan menggugurkannya seperti daun-daun (kering). Ganjaran terletak dalam mengikrarkan dengan lidah dan mengamalkan dengan tangan dan kaki. Sesungguhnya Allah Ta'ala memasukkan ke surga barangsiapa yang la kehendaki di antara hamba-hamba-Nya karena kebenaran niat dan kesucian hatinya. [3] Sayid Radhi berkata: Amirul Mukminin benar dalam mengatakan bahwa tak ada ganjaran bagi sakit itu sendiri, karena penghapusan dosa dapat diakui sehubungan dengan perbuatan Allah Yang Mahatinggi kepada hamba-harnba-Nya sebagai kesusahan, sakit dan yang serupa, sedang ganjaran dan pembalasan adalah atas amal perbuatan manusia. Inilah perbedaan antara keduanya, dan Amirul Mukminin telah menjelaskannya melalui pengetahuannya yang cemerlang dan pandangannya yang sehat.
  42. Amirul Mukminin as berkata tentang Khabbab ibn al-Aratt: Semoga Allah memberi rahmat kepada Khabbab ibn al-Aratt karena ia menerima Islam dengan sukarela, berhijrah (dari Makkah) dengan taat, tetap puas dengan apa yang mencukupinya, rida dengan Allah dan menjalani hidup mujahid.
  43. Diberkatilah orang yang terus mengingat kehidupan yang berikut, bertindak sedemikian rupa sehingga memungkinkan dia mempertanggungjawabkannya, tetap puas dengan apa yang mencukupinya, dan tetap rida kepada Allah.
  44. Sekalipun saya memukul hidung seorang mukmin dengan ini, pedang saya, supaya membenci saya, ia tak akan membenci saya; dan sekalipun saya tumpukkan seluruh kekayaan dunia di hadapan seorang munafik untuk mencintai saya, ia tidak akan mencintai saya. Ini disebabkan karena suatu keputusan yang diikrarkan oleh lidah Nabi Muhammad Saw, ketika beliau berkata, "Wahai 'Ali, orang mukmin tak akan pernah membencimu, dan orang munafik tak akan pernah mencintaimu."
  45. Dosa yang meresahkan Anda lebih baik dalam pandangan Allah daripada kebajikan yang membanggakan Anda.
  46. Nilai seorang lelaki sesuai dengan keberaniannya; kejujurannya sesuai dengan keseimbangan perangainya; keperkasaannya sesuai dengan respek dirinya; dan kesuciannya sesuai dengan rasa malunya.
  47. Kemenangan dicapai dengan tekad; tekad tercapai dengan pemikiran, dan pikiran dibentuk dengan menjaga rahasia.
  48. Takutlah akan serangan orang terhormat ketika ia lapar, dan (serangan) orang hina ketika ia kenyang.
  49. Hati manusia adalah seperti binatang buas. Barangsiapa (hendak) menjinakkannya, akan diterkamnya.
  50. Selama kedudukan Anda baik, kekurangan Anda tertutup.
  51. Yang paling mampu memaafkan ialah orang yang paling berkuasa untuk menghukum.
  52. Kedermawanan ialah yang dengan inisiatif sendiri, karena memberi atas permintaan mungkin disebabkan oleh harga diri atau untuk mengelakkan celaan.
  53. Tak ada kekayaan seperti kebijaksanaan, tak ada kemiskinan seperti kejahilan, tak ada warisan seperti kehalusan, tak ada dukungan seperti nasihat.
  54. Kesabaran ada dua jenis, sabar atas apa yang menyakiti Anda dan sabar terhadap apa yang Anda serakahi.
  55. Dengan kekayaan, tanah asing adalah negeri sendiri, sedang dengan kemiskinan bahkan tanah sendiri menjadi negeri asing.
  56. Kepuasan adalah harta yang tak berkurang.
  57. Kekayaan adalah sumber hawa nafsu.
  58. Barangsiapa memperingatkan Anda, ia seperti memberi kabar gembira kepada Anda.
  59. Lidah adalah hewan buas; bila dibebaskan ia menerkam.
  60. Perempuan adalah ibarat kalajengking yang sengatannya manis.
  61. Apabila Anda diberi hormat, balaslah dengan hormat yang lebih baik. Apabila tangan bantuan diulurkan kepada Anda, buatlah kebaikan yarig lebih baik sebagai balasan, kendatipun keutamaannya tetap berada pada si pemula.
  62. Penengah adalah sayap dari si pencari.
  63. Manusia duniawi adalah seperti musafir yang sedang dibawa sementara ia tertidur.
  64. Ketiadaan sahabat berarti keterasingan.
  65. Tidak mendapatkan apa yang diinginkan lebih enak daripada meminta pada orang yang tak pantas.
  66. Jangan merasa malu karena (hanya) memberikan sedikit, karena penolakan adalah lebih kecil dari (yang sedikit) itu.
  67. Menahan diri adalah perhiasan kemiskinan sedang syukur adalah perhiasan kekayaan.
  68. Apabila yang Anda tuju tak tercapai, maka janganlah cemas tentang apakah Anda dahulunya.
  69. Anda tak akan mendapatkan orang jahil kecuali pada salah satu ujung ekstrem (yakni yang lalai atau yang berlebih-lebihan).
  70. Ketika akal meningkat, kata-kata menyingkat.
  71. Waktu mengauskan tubuh, menyegarkan hasrat, membawa kematian lebih dekat, dan membawa pergi aspirasi-aspirasi. Barangsiapa berhasil dengannya, menghadapi kesusahan, dan barangsiapa tak mendapatkan kebaikannya, pun mengalami kesukaran.
  72. Barangsiapa menempatkan diri sebagai pemimpin rakyat, ia harus mulai mendidik dirinya sendiri sebelum mendidik orang lain; dan pelajarannya haruslah melalui perilakunya sendiri sebelum mengajar dengan lidah. Orang yang mendidik dan melatih dirinya sendiri lebih berhak mendapat penghormatan ketimbang orang yang mendidik dan melatih orang lain.
  73. Nafas seseorang adalah suatu langkah ke arah ajal.
  74. Setiap yang dapat dihitung akan lewat, dan setiap hal yang mesti datang akan terjadi. Apabila urusan tercampur aduk, maka yang terakhir harus dinilai menurut yang lebih dahulu.
  75. Diriwayatkan bahwa ketika Dhirar ibn Hamzah (sebenarnya ibn Dhamrah) ad-Dhibabi pergi kepada Mu'awiyah dan Mu'awiyah rnenanyainya tentang Amirul Mukminin as, ia berkata, "Saya bersaksi bahwa saya telah melihatnya pada beberapa kesempatan ketika malam telah membentang dan ia sedang berdiri di mihrab (mesjid) sambil memegang janggutnya seraya mengerang seperti orang digigit ular dan menangis seperti orang dalam kesedihan, lalu ia berkata: 'Hai dunia, hai dunia! Menjauhlah dari saya. Mengapa engkau datang kepada saya? Adakah engkau sangat menginginkan saya? Engkau tak mungkin mendapat kesempatan untuk mengesankan saya. Tipulah orang lain. Saya tak ada urusan denganmu. Saya telah menceraikanmu tiga kali, yang sesudahnya tak ada rujuk lagi. Kehidupanmu singkat, urgensitasmu kecil, kegemaran Anda sederhana. Sayang! Bekal sedikit, jalan panjang, perjalanan jauh, dan tujuan sukar dicapai.'
  76. Seorang lelaki bertanya kepada Arnirul Mukminin, "Apakah kepergian kita untuk berperang melawan orang Suriah ditakdirkan Allah?" Amirul Mukminin memberikan jawaban yang mendetail yang sebagian darinya adalah sebagai di bawah ini.
  77. "Celakalah Anda! Anda menganggapnya sebagai takdir yang terakhir dan tak terelakkan (yang menurutnya kami telah dipastikan akan bertindak). Apabila demikian, maka tak akan ada masalah ganjaran atau hukuman, dan tak akan ada makna atas janji dan peringatan Allah. (Sebaliknya) Allah Yang Mahasuci telah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk bertindak menurut kehendak bebas, dan telah memperingatkan dan mencegah mereka (dari kejahatan). la telah menempatkan kewajiban-kewajiban ringan pada mereka dan tidak meletakkan kewajiban-kewajiban berat. la memberikan kepada mereka (ganjaran) yang banyak sebagai imbalan atas (amal perbuatan) yang sedikit. la tidak ditaati bukan karena la dikalahkan. la ditaad, tetapi tidak dengan memaksa. la tidak mengutus para Nabi hanya sekadar main-main. la tidak menurunkan Kitab bagi manusia tanpa tujuan. la tidak menciptakan langit, bumi dan segala yang ada di antaranya dengan sia-sia. "Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akah masuk neraka." (QS. 38:24)
  78. Ambillah butir-butir kebijaksanaan di mana pun ia berada, karena apabila ucapan kebijaksanaan berada di dada seorang munafik, ia menggelepar sampai ia keluar dan bermukim dengan yang lain-lain yang sejenisnya di dada orang mukmin.
  79. Kebijaksanaan adalah barang kaum mukmin yang hilang, maka ambillah dia walaupun dari orang munafik.
  80. Nilai sedap orang adalah dalam prestasinya. [4]
  81. Saya sampaikan kepada Anda lima hal, yang apabila Anda menunggang unta Anda dengan cepat untuk mencarinya, maka Anda akan mendapatkan bahwa usaha itu patut atasnya. Tak boleh ada sesuatu di mana Anda meletakkan harapan selain Allah; jangan menakuti sesuatu selain dosa terhadap-Nya; janganlah seorang pun di antara Anda merasa malu mengatakan, 'Saya tidak tahu', apabila ia ditanyai tentang sesuatu yang tidak diketahuinya; janganlah seseorang merasa malu untuk mempelajari sesuatu yang tidak diketahuinya; dan Anda harus mempraktikkan kesabaran, karena kedudukan sabar bagi iman adalah seperti kepala bagi tubuh, sehingga tepat sebagaimana tak ada baiknya tubuh tanpa kepala, tak ada kebaikan dalam iman tanpa kesabaran.
  82. Amirul Mukminin as berkata tentang seseorang yang banyak memujinya, walaupun la tidak mengaguminya: Saya di bawah apa yang Anda ucapkan dan di atas apa yang Anda rasakan dalam hati Anda.
  83. Orang yang selamat dari pedang (dalam pertempuran) hidup lebih lama dan mempunyai banyak keturunan.
  84. Barangsiapa berlepas dari mengatakan, "Saya tidak tahu", maka ia akan menemukan kehancuran.
  85. Saya menyukai pendapat seorang tua lebih dari tekad seorang muda. Atau, menurut versi lain, "lebih dari syahidnya seorang muda."
  86. Saya heran akan orang yang kehilangan harapan padahal ada kemungkinan untuk beroleh keampunan.
  87. Imam Abu Ja'far Muhammad ibn 'Ali al-Baqir as telah meriwayatkan dari Amirul Mukminin as bahwa ia berkata, "Ada dua sumber penyelamatan dari hukuman Ilahi; salah satunya telah diangkat, sedang yang yang satunya ada di hadapan Anda. Karena itu Anda harus bertaut padanya. Sumber keselamatan yang telah diangkat ialah Nabi Allah Saw, sedang sumber keselamatan yang tertinggal ialah mencari keampunan. Allah Ta'ala telah berfirman, 'Dan Allah tidak akan menghukum mereka sementara engkau ada bersama mereka, dan tidak pula Allah akan mengazab mereka sementara mereka memohon keampunan'." (QS. 8:33)
  88. Apabila seorang lelaki berperangai patut dalam urusan antara dirinya sendiri dan Allah, maka Allah akan menjaga kepatutan urusan antara dia dan orang lain. Dan apabila seseorang menjaga secara patut urusannya dengan kehidupan akhirat, maka Allah akan menjaga secara patut baginya urusan dunia ini. Barangsiapa yang menjadi juru dakwah bagi dirinya sendiri akan dilindungi Allah.
  89. Seorang hakim syariat yang sempurna adalah orang yang tidak membiarkan orang kehilangan harapan akan rahmat Allah, tidak membuatnya luluh hati akan kebaikan Allah, dan tidak membuatnya merasa aman dari hukuman Allah.
  90. Hati ini menjadi muak ketika tubuh menjadi muak, maka carikan ucapan-ucapan bijaksana yang indah untuknya.
  91. Pengetahauan yang paling rendah ialah apa yang tinggal di lidah, dan pengetahuan yang paling mulia ialah yang tenvujud dalam (amal perbuatan) melalui anggota dan organ tubuh.
  92. Janganlah seorang di antara Anda sekalian mengatakan, "Ya Allah, aku mencari perlindungan-Mu dad kesusahan," karena tak seorang pun yang tidak terlibat dalam kesusahan; tetapi barangsiapa mencari perlindungan Allah, ia harus mencari perlindungan dari kesusahan yang menyesatkan, karena Allah berfirman, "Dan ketahuilah bahwa kekayaanmu dan anak-anakmu merupakan cobaan" (QS. 8:28), yang artinya adalah bahwa la menguji Anda dengan kekayaan dan ketunman untuk membedakan orang yang tidak merasa rela dengan rezekinya dan orang yang bahagia dengan apa yang telah dianugerahkan kepadanya. Walaupun Allah Yang Mahasuci mengetahui mereka lebih dari mereka mengetahui diri mereka sendiri, namun la berbuat demikian untuk membiarkan mereka melakukan perbuatan yang dengan itu mereka mendapatkan ganjaran atau hukuman, karena sebagian dari mereka senang mempunyai (anak) laki-laki dan tak senang mempunyai (anak) perempuan, dan sebagian suka mengumpul harta dan tidak menyukai kesusahan.
  93. Amirul Mukminin ditanyai apakah baik itu, dan ia menjawab, "Yang baik bukanlah banyak kekayaan dan anak, melainkan pengetahuan yang banyak, kesabaran besar, dan saling berlomba dalam ibadat kepada Allah. Apabila berbuat baik, bersyukur kepada Allah, tetapi apabila Anda berbuat buruk, mintalah keampunan Allah. Di dunia ini kebaikan hanya untuk dua orang: orang yang berbuat dosa tetapi meluruskannya dengan bertaubat, dan orang yang bergegas melakukan perbuatan baik.
  94. Amal yang disertai takwa kepada Allah tidaklah akan sia-sia, dan betapa mungkin suatu hal sia-sia padahal ia (sudahj diterima.
  95. "Orang-orang yang paling terpaut pada para Nabi adalah orang-orang yang mengetahui apa yang telah dibawa para nabi." Kemudian Amirul Mukminin membacakan, "Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim tentulah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad) dan orang-orang yang beriman." (QS. 6:6) Kemudian ia berkata, "Sahabat Nabi Muhammad Saw adalah orang yang menaati Allah, sekalipun ia tidak berhubungan darah, dan musuh Muhammad adalah orang yang tidak menaati Allah sekalipun ia keluarga dekat."
  96. Amirul Mukminin mendengar tentang seorang Khawarij yang berkata bahwa ia mendirikan salat malam dan membaca Al-Qur'an, lalu ia berkata: Tidur dalam keadaan iman yang kukuh lebih baik daripada salat dalam keadaan ragu-ragu.
  97. Bilamana Anda mendengar suatu suatu hadis, ujilah itu menurut akal, jangan sekadar mendengar, karena periwayat pengetahuan ada banyak tetapi yang menjaganya hanya sedikit.
  98. Amirul Mukminin mendengar seorang lelaki membaca, Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita akan kembali' (QS. 2:256) lalu ia berkata: Bacaan kita "Innâ lillâhi" (Sesungguhnya kita milik Allah) adalah suatu pengakuan akan wilayah-Nya atas diri kita, dan bacaan kita, "Wa innâ ilaihi râji'ûn" (Dan sesungguhnya kepada-Nya kita akan kembali) adalah pengakuan bahwa kita fana.
  99. Seseorang memuji Amirul Mukminin di hadapan beliau, lalu beliau berkata: 'Tuhanku, Engkau lebih mengetahui diriku daripada aku sendiri, dan aku sendiri mengetahui lebih banyak dari apa yang mereka ketahui. Tuhanku, jadikanlah kami lebih baik daripada apa yang mereka kira, dan ampunilah kami atas apa yang tidak mereka ketahui.
  100. Pemenuhan kebutuhan (orang lain) menjadi kebajikan langgeng dalam dga hal: memandangnya kecil sehingga ia beroleh kebesaran, menyimpannya sehingga ia terwujud, dan melakukannya dengan cepat sehingga ia menjadi menyenangkan.
  101. Segera akan tiba saat ketika ke-dudukan tinggi hanya akan diberikan kepada orang-orang yang mencemarkan orang lain, ketika orangorang keji akan dianggap cerdas, dan orang adil akan dianggap lemah. Orang akan memandang sedekah sebagai kerugian, hubungan kekeluargaan sebagai (beban) kewajiban, dan ibadah sebagai dasar untuk mengklaim kebesaran di antara orang lain. Pada saat itu wewenang akan dilaksanakan melalui nasihat kaum wanita, mendudukkan anak-anak untuk jabatan tinggi dan pelaksanaan urusan pemerintahan oleh para banci.
  102. Amirul Mukminin as kelihatan berpakaian tua yang lusuh dengan tambalan-tambalan. Ketika hal itu ditunjukkan kepadanya, ia berkata: Dengan itu hati merasa takut, pikiran merasa sederhana dan kaum mukmin menandinginya. Sesungguhnya dunia ini dan dunia akhirat saling bermusuhan dan arah jalannya berbeda. Barangsiapa menyukai dan mencintai dunia ini ia akan membenci dunia akhirat dan menjadi musuhnya. Ini seperti timur dan barat. Apabila seseorang berjalan mendekati yang satu, maka ia menjauh dari yang lainnya. Mereka seperti dua istri yang dimadu.
  103. Diriwayatkan oleh Nauf al-Bikali bahwa: "Saya melihat Amirul Mukminin as keluar dari tempat tidumya lalu melihat ke bintang-bintang, kemudian ia berkata kepada saya, 'Wahai Nauf, apakah Anda sedang jaga atau tidur?' Saya katakan, "Saya sedang bangun, ya Amirul Mukminin.' Lalu ia berkata, 'Diberkatilah orang yang berpantang atas dunia ini dan bergairah untuh akhirat. Mereka orang-orang yang memandang bumi ini sebagai lantai, dan debunya sebagai seperei; mereka membaca Al-Quran dengan suara rendah dan berdoa dengan nada tinggi dan kemudian mereka terputus dari dunia ini seperti 'Isa al-Masih. Wahai Nauf, Nabi Dawud as bangun pada suatu waktu seperti ini pada suatu malam seraya berkata, 'Pada saat ini apa saja yang didoakan seseorang akan dikabulkan kepadanya, kecuali ia pengumpul pajak, intelijen, perwira polisi, pemain seruling atau pemukul tambur.'
  104. Allah telah menempatkan pada Anda beberapa kewajiban yang tak boleh Anda abaikan, la meletakkan batas-batas yang tak boleh Anda langgar, la melarang Anda terhadap hal-hal tertentu yang tak boleh Anda langgar, dan la telah mendiamkan tentang hal-hal tertentu tetapi la tidak membiarkannya karena kekeliruan supaya Anda tidak mendapatkannya.
  105. Apabila orang melepaskan sesuatu yang berhubungan dengan agama untuk urusan dunianya, Allah akan menimpakan kepadanya sesuatu yang lebih merugikan dari itu.
  106. Sering ketidaktahuan orang berilmu meruntuhkannya sedang pengetahuan yang dipunyainya tidak menolongnya.
  107. Pada manusia ada segumpal daging yang terpaut padanya dengan suatu nadi, dan itulah hal yang paling ajaib padanya. Itulah hati. la mengandung simpanan kebijaksanaan dan hal-hal yang bertentangan dengan kebijaksanaan. Apabila ia melihat sepercik harapan, gairah merendahkannya, dan apabila gairah meningkat, keserakahan meruntuhkannya. Apabila kekecewaan mengalahkannya, kesedihan membunuhnya, dan apabila marah bangkit padanya, keberangan yang parah berkembang. Apabila ia diberkati dengan kesenangan, ia lupa berlaku waspada. Apabila ia khawatir, ia menjadi tak peduli. Apabila kedamaian meluas di mana-mana, ia menjadi lalai. Apabila ia mendapat kekayaan, ketidakpedulian meletakkannya pada yang salah. Apabila kesusahan menimpanya, ketidaksabaran menjadikannya rendah. Apabila ia menghadapi kelaparan, derita mengalahkannya. Apabila lapar menyerangnya, kelemahan membuatnya duduk. Apabila, makaimya meningkat, beratnya perut menyakitinya. Alhasil, setiap kekurangan merugikannya, dan setiap kelebihan menyakitinya.
  108. Kami (para anggota keluarga Nabi) adalah seperti posisi di tengah. Orang yang ketinggalan harus maju untuk menemuinya sedang yang telah melewati harus kembali kepadanya.
  109. Tak seorang pun dapat menegakkan peraturan Allah Yang Mahasuci kecuali orang yang tak mengalah (dalam urusan hak), yang tidak berlaku seperti orang jahil, dan tidak serakah.
  110. Sahl ibn Hunaif al-Anshari yang sangat dicintai Amirul Mukminin as meninggal di Kufah setelah kembalinya dari Perang Shiffin. Pada waktu itu Amirul Mukminin as berkata: Sekalipun sebuah gunung mencintai saya, ia akan runtuh (juga).
  111. Barangsiapa mencintai kami Ahlul Bayt as para anggota keluarga Nabi, hendaklah ia bersedia menghadapi kemiskinan.
  112. Tak ada kekayaan yang lebih menguntungkan ketimbang kebijaksanaan, tak ada kesepian yang lebih mengasingkan ketimbang puji-diri, tak ada pikiran sebaik kebijaksanaan, tak ada kemuliaan seperti takwa kepada Allah, tak ada sahabat seperti keramahan, tak adawarisan seperti kesopanan, tak adapandu seperti anjuran, tak ada pemiagaan seperti amal saleh, tak ada keuntungan seperti ganjaran Ilahi, tak ada mawas diri seperti diam pada saat ragu, tak ada pantangan seperti menghindari larangan, tak ada pengetahuan seperti pemikiran, tak ada ibadat seperti pelaksanaan kewajiban, tak ada iman seperti kesederhaan dan kesabaran, tak ada capaian seperti kerendahan hati, tak ada kehormatan seperti pengetahuan, dan tak ada dukungan yang lebih dapat diandalkan daripada nasihat.
  113. Pada saat kebajikan sedang menjadi model di dunia dan di antara manusia, apabila seseorang mencurigai seseorang lain yang tak terlihat suatu kejahatan padanya, maka ia telah berlaku lalim. Dan pada saat kejahatan sedang menjadi model di dunia dan di kalangan manusia, apabila seseorang menaruh gagasan baik tentang seseorang lain, maka ia membuang diri ke dalam bahaya.
  114. Amirul Mukminin as pernah ditanya: "Bagaimana keadaan Anda, ya Amirul Mukminin?" la menjawab, "Bagaimana keadaan orang yang hidupnya sedang digiring ke arah maut, yang keadaan sehatnya dapat berubah setiap saat menjadi sakit, dan yang harus ditangkap (oleh maut) dari tempat keamanannya."
  115. Ada banyak orang yang diberi waktu (oleh Allah) dengan perlakuan baik terhadap mereka, dan banyak orang tertipu karena kegiatan dosanya ditirai (oleh Allah), dan banyak yang terpesona oleh pembicaraan baik tentang diri mereka sendiri. Dan Allah tidak mencobai seseorang seberat la mencobai orang yang diberi-Nya waktu (untuk tetap berdosa).
  116. Dua jenis manusia akan menghadapi keruntuhan karena saya: orang yang mencintai saya secara berlebih-lebihan, dan orang yang sangat membenci saya.
  117. Ketinggalan kesempatan menyebabkan kesedihan.
  118. Dunia ini ibarat ular. la halus dalam sentuhan tetapi di dalamnya penuh bisa. Orang tak tahu yang jatuh ke dalam tipuannya, tertarik kepadanya; tetapi orang bijaksana dan cerdas tems berjaga-jaga terhadapnya.
  119. Amirul Mukminin as ditanyai tentang kaum Quraisy. dan ia menjawab: "Tentang Bani Makhzum, mereka adalah kembang-kembang Quraisy. Menyenangkan bila berbicara pada lelakinya dan mengawini wanitanya. Tentang Bani 'Abdusy-Syams, mereka berpandangan jauh dan hati-hati tentang segala yang tersempunyi dari mereka. Tentang kami sendiri (Bani Hasyim) kami menafkahkan apa saja yang kami punyai, dan sangat dermawan dalam menyerahkan diri kepada maut. Akibatnya orang-orang itu lebih banyak jumlahnya, lebih berusaha merancang dan lebih buruk (rupa), sementara kami lebih fasih, berharap baik dan gagah.
  120. Alangkah bedanya dua jenis perbuatan: perbuatan yang kesenangannya berlalu tetapi akibat (buruk)nya tertinggal, dan perbuatan yang kesusahannya berlalu tetapi ganjarannya tertinggal.
  121. Amirul Mukminin as sedang menyertai suatu upacara pemakaman ketika ia mendengar seseorang tertawa. Lalu ia berkata: Apakah karena maut hanya ditentukan bagi orang lain? Apakah karena kebenaran hanya wajib bagi orang lain? Apakah karena orang-orang yang kita lihat berangkat dalam perjalanan kematiannya akan kembali kepada kita? Kita meletakkan mereka dalam kubumya dan kemudian menikmati harta mereka (seakan-akan kita akan hidup selama-lamanya setelah mereka). Kita telah mengabaikan setiap pengkhotbah, lelaki atau perempuan, dan telah membuka diri kita kepada setiap bencana.
  122. Diberkatilah orang yang merendahkan dirinya, yang rezekinya suci, yang kebiasaannya saleh, yang membelanjakan simpanannya (dengan nama Allah), yang mencegah lidahnya dari kebusukan, yang menjaga agar manusia aman dari kejahatannya, yang senang akan sunah dan yang tak berhubungan dengan bidah. [5]
  123. Kecemburuan seorang wanita (terhadap madunya) adalah hujatan, sedang kecemburuan lelaki adalah bagian dari iman.
  124. Saya akan mendefinisikan Islam sebagai yang belum pernah ada orang mendefinisikannya: Islam adalah penyerahan, penyerahan adalah keyakinan, keyakinan adalah pengukuhan, pengukuhan adalah pengakuan, pengakuan adalah pelaksanaan (kewajiban), dan pelaksanaan kewajiban adalah amal.
  125. Saya heran akan si kikir yang justru bergegas ke arah kemiskinan dan mana ia melarikan diri, dan tidak mendapatkan keenakan hidup yang justru dihasratkannya. Akibatnya ia melewati kehidupan di dunia iiu seperti orang miskin, tetapi harus menyampaikan tanggung jawab di dunia akhirat sebagai orang kaya.
  126. Saya heran akan orang sombong yang hanya setetes mani kemarinnya dan akan berubah menjadi bangkai hari berikutnya. Saya heran akan orang yang meragukan Allah walaupun ia melihat ciptaan-Nya. Saya heran akan orang yang melupakan kematian walaupun ia melihat manusia mati. Saya heran akan orang yang menyangkali kehidnpan yang kedua walaupun ia telah melihat kehidupan yang pertama. Saya heran akan orang yang mendiami dunia fana ini tetapi mengabaikan dunia yang kekal.
  127. Barangsiapa yang kurang beramal akan jatuh ke dalam kesedihan; dan Allah tak ada urusan dengan orang yang tidak membelanjakan sesuatu dari kekayannya dalam nama Allah.
  128. Jagalah terhadap dingin pada mulanya (musim) dan sambutlah ia hingga akhir, karena ia mempengaruhi tubuh sebagaimana ia mempengaruhi tanaman. Pada awalnya ia menghancurkannya tetapi pada akhirnya ia memberikannya daun segar.
  129. Kebesaran Pencipta yang Anda sadari akan mengecilkan makhluk-makhluk dalam pandangan Anda.
  130. Ketika Amirul Mukminin as kembali dari Shiffin dan memperhatikan kubur-kubur di luar Kufah, ia berkata: Wahai para penghuni rumah yang memberi rasa sunyi, penghuni wilayah kehabisan penduduk dan kubur-kubur gelap. Wahai manusia dari debu, wahai mangsa kesepian, wahai mangsa keterasingan. Anda telah pergi mendahului kami, sementara kami akan menyusul dan menemui Anda. Rumah-rumah yang Anda tinggalkan telah dihuni orang lain; istri-istri (yang Anda tinggalkan) telah dikawini orang lain; harta telah dibagi-bagikan (di antara ahli waris). Ini berita tentang orang-orang sekitar kami; apa kabar tentang hal-hal di sekitar Anda?
  131. Kemudian Amirul Mukminin as berpaling kepada para sahabatnya seraya berkata: Apabila diizinkan berbicara, mereka akan memberitahukan kepada Anda bahwa bekal yang terbaik ialah takwa kepada Allah.
  132. Amirul Mukminin as mendengar seorang lelaki mencela dunia, lalu ia berkata: Wahai Anda yang mencela dunia, wahai Anda yang telah ditipu oleh tipuannya dan terkicuh oleh kesalahan-kesalahannya. Anda menaruh serakah pada dunia, kemudian mencelanya? Anda menuduhnya, atau diakah yang seharusnya menuduh Anda? Kapan ia membingungkan atau menipu Anda? Apakah dengan jatuh dan membusuknya nenek moyang Anda, atau oleh tempat-tempat tidur ibu-ibu Anda di bawah bumi? Berapa banyak Anda mengurusi mereka dalam sakit mereka dan merawat mereka dalam kepedihan mereka, menghasratkan agar mereka sembuh dan meminta bantuan dokter untuk mereka di pagi hari ketika obat Anda tidak mempan bagi mereka dan ratapan Anda tidak bermanfaat bagi mereka. Kecemasan Anda tentang mereka temyata tidak berguna dan Anda tak akan dapat mencapai tujuan Anda. Anda tak dapat mengelakkan (maut) dari mereka dengan segala kekuasaan Anda. Sebenamya, melalui orang yang akan mati itu dunia menyajikan suatu gambaran buat Anda, dan menunjukkan kepada Anda melalui contoh dari kejatuhannya betapa Anda (juga) akan jatuh.
  133. Sesungguhnya dunia ini adalah mmah kebenaran bagi orang yang menilainya, suatu tempat keamanan bagi orang yang memahaminya, suatu rumah kekayaan bagi orang yang mengumpul bekal darinya (untuk dunia yang berikut), dan rumah pelajaran bagi orang yang menarik pelajaran darinya. la tempat ibadat bagi para pencinta Allah, tempat berdoa bagi malaikat-malaikat Allah, tempat di mana wahyu Allah turun, dan tempat berdagang bagi para pengabdi Allah. Di sini mereka menerima rahmat dan di sini mereka mendapatkan surga sebagai keuntungan.
  134. Oleh karena itu, maka siapa yang dapat mencelanya padahal ia telah memaklumkan keberangkatannya untuk perpisahan dan menyerukan bahwa ia akan berangkat! la telah memberikan kabar akan kehancurannya sendiri dan kematian manusia penghuninya. Dengan kesulitannya ia memberikan contoh kesukaran mereka. Dengan kesenangannya ia menciptakan kegairahan bagi kesenangan-kesenangan (dunia akhirat). la membawa kelapangan di sore hari dan kesedihan di pagi hari melalui bujukan, penengahan, ancaman bahaya dan peringatan. Orang mencelanya di pagi hari pertaubatannya tetapi ada orang lain yang akan memujinya pada Hari Pengadilan. Dunia mengingatkan mereka akan kehidupan yang akan datang, dan mereka mencamkannya dalam pikiran. la menceritakan kepada mereka (hal-hal kehidupan akhirat) dan mereka mengakuinya. la berkhotbah kepada mereka dan mereka mengambil pelajaran darinya.
  135. Ada seorang malaikat Allah yang berseru setiap hari, "Melahirkan anak-anak untuk kematian, mengumpulkan harta untuk kehancuran, dan mendirikan bangunan untuk runtuh".
  136. Dunia ini adalah tempat persinggahan, bukan tempat tinggal. Manusia di dalamnya ada dua jenis: yang satu adalah orang yang menjual dirinya (kepada hawa nafsu) dan dengan demikian menghancurkannya, dan yang lain adalah manusia yang membeli dirinya (dengan mawas diri terhadap hawa nafsu) dan membebaskannya.
  137. Seorang sahabat bukanlah (sesungguhnya) sahabat, kecuali apabila ia memberikan perlindungan kepada temannya dalam tiga kesempatan: dalam kesukaran, dalam ketidakhadirannya dan dalam kematiannya.
  138. Orang yang dianugerahi empat hal bukannya dilarangi empat hal; orang yang mengajukan taubat bukan tidak beroleh sambutan, orang yang mencari keampunan bukan tidak diberi ampun, dan orang yang bersyukur bukan tidak diberi kelanjutan nikmat.
  139. Bagi orang yang takwa, salat adalah sarana untuk mencari kedekatan kepada Allah; bagi orang lemah, haji adalah sebaik jihad. Bagi segala sesuatu ada zakatnya; zakat tubuh adalah puasa. Jihad seorang wanita ialah memberikan pertemanan yang menyenangkan kepada suaminya.
  140. Carilah rezeki dengan memberi sedekah.
  141. Orang yang yakin akan imbalan yang baik, adalah dermawan dalam memberi.
  142. Bantuan diberikan menurut keperluan.
  143. Orang yang sederhana tak akan menjadi miskin.
  144. Keluarga kecil adalah salah satu cara (mendapatkan) kelapangan.
  145. Saling mencintai adalah setengah kebijaksanaan.
  146. Kesedihan adalah setengah dari ketuaan.
  147. Kesabaran datang sesuai dengan musibah. Orang yang memukulkan tangannya ke paha dalam musibahnya, menghancurkan amal baiknya.
  148. Banyak orang berpuasa yang puasanya tak lebih dari menahan lapar dan haus, dan banyak pendiri salat yang salatnya tidak lebih baik dari berjaga dan kesulitan. Tidur maupun, makan dan minum dari orang (takwa) yang cerdas jauh lebih baik.
  149. Lindungilah keimanan Anda dengan sedekah; jaga kekayaan Anda dengan membayarkan bagian Allah, dan jauhilah gelombang bencana dengan berdoa.
  150. Percakapan Amirul Mukminin as dengan Kumail ibn Ziyad. Kumail meriwayatkan: Amirul Mukminin as memegang tangan saya lalu membawa saya ke pekuburan. Kemudian ia menarik nafas keluhan yang dalam seraya berkata: "Wahai Kumail, hati ini adalah wadah. Yang terbaik di antaranya adalah yang memelihara (isinya). Karena itu, peliharalah apa yang saya katakan kepada Anda.
  151. Manusia ada tiga jenis. Yang satu adalah orang berilmu dan rohaniawan. Berikutnya adalah si pencari ilmu yang juga di jalan pembebasan. Kemudian (yang terakhir) si busuk yang memburu setiap penyeru dan tunduk kepada setiap arah angin. Mereka tidak mencari cahaya dari sinar pengetahuan, dan tidak mengambil perlindungan dari dukungan yang dapat diandalkan.
  152. Wahai Kumail, pengetahuan lebih baik dari kekayaan. Pengetahuan menjaga Anda sementara Anda harus menjaga harta. Harta berkurang dengan pembelanjaan sedang pengetahuan berlipat ganda dengan pengeluarannya, dan akibat dari kekayaan mati bila kekayaan membusuk.
  153. Wahai Kumail, pengetahuan adalah iman yang diamalkan. Bersamanya manusia mendapat ketaatan dalam hidupnya dan nama baik setelah matinya. Pengetahuan adalah penguasa sedang harta dikuasai. Wahai Kumail, orang yang mengumpul harta adalah orang mati sekalipun mereka masih hidup, sementara orang yang dikaruniai pengetahuan akan tetap ada sepanjang dunia masih ada. Tubuh mereka tak ada tetapi gambar mereka berada di hati (manusia). Lihat, di sini ada setumpuk pengetahuan (lalu Amirul Mukminin as menunjuk ke dadanya). Saya ingin mendapatkan seseorang untuk memilikinya. Ya, saya mendapatkan (orang semacam itu); tetapi entah ia dapat diandalkan. la akan memanfaatkan agama untuk keuntungan duniawi, dan dengan berkat nikmat Allah padanya ia akan mendominasi manusia dan dengan berdalihkan Allah ia akan menjadi majikan dari para pengabdi-Nya. Atau, orang yang taat kepada para pembawa kebenaran tetapi tak ada kecerdasan dalam dadanya. Pada penampilan pertama keraguan ia akan merasa was-was dalam hatinya.
  154. Maka yang itu maupun yang ini tak cukup baik. Entah orang itu bergairah untuk kesenangan, mudah diantar oleh hawa nafsu, atau serakah untuk mengumpulkan dan menimbun kekayaan. Tak ada dari mereka yang mempunyai penghargaan atas agama dalam urusan apa pun. Contoh yang paling dekat tentang hal ini ialah ternak yang lepas. Beginilah caranya pengetahuan mati bersama kematian orang-orang yang mempunyainya.
  155. Ya Tuhanku! Tetapi bumi tak pernah kosong dari orang-orang yang memelihara hujah Allah, baik secara terbuka dan terkenal ataupun, karena takut, tersembunyi, agar hujah dan bukti-bukti Allah tidak disangkal. Berapa banyak mereka dan di manakah mereka? Demi Allah, jumlah mereka sedikit, tetapi mereka besar dalam kehormatan di hadapan Allah. Melalui mereka Allab menjaga hujah-hujah-Nya dan bukti-bukti-Nya sampai mereka mengamanatkannya kepada orang lain seperti mereka sendiri dan menebarkan benihnya di hati orang-orang yang sama dengan mereka. Pengetahuan telah mengantarkan mereka kepada pernahaman yang sesungguhnya dan dengan demikian mereka mengaitkan dirinya dengan semangat keyakinan. Mereka mengentengkan apa yang dianggap sukar olch orang-orang yang mengentengkan. Mereka sangat mencintai apa yang dianggap aneh oleh orang jahil. Mereka hidup di dunia ini dengan tubuh mereka di sini, tetapi ruh mereka tinggal di tinggi di atas. Mereka adalah para khalifah Allah di bumi dan penyeru kepada agama-Nya. Betapa rindu saya akan melihat mereka. Pergilah sekarang, Kumail, ke mana saja Anda mau.
  156. Manusia tersembunyi di bawah lidahnya.
  157. Orang yang tak mengenal nilai dirinya sendiri akan mengalami keruntuhan.
  158. Amirul Mukminin as berkata kepada seorang laki-laki yang meminta kepadanya supaya berbicara: Jangan menjadi seperti orang yang mengharapkan (rahmat bagi) kehidupan di akhirat tanpa beramal, dan menunda taubat dengan memperpanjang hawa nafsu, yang mengucapkan kata-kata sebagai zahid di dunia ini tetapi bertindak sebagai orang yang bergairah untuk itu; apabila ia diberi sesuatu darinya, ia tidak merasa puas; apabila ia ditolak ia tak puas; ia tak bersyukur atas apa yang ia peroleh, dan menghasratkan penambahan dalam apa saja yang tertinggal padanya; ia mencegah orang lain tetapi tidak (mencegah) dirinya. la menyuruhkan kepada orang lain apa yang ia sendiri tidak melakukannya; ia cinta kepada orang bajik tetapi tak berlaku seperti mereka; ia membenci orang yang keji tetapi ia sendiri satu dari mereka; ia tidak menyukai maut karena kelebih-lebihan dosanya, tetapi menganut apa yang karena itu ia takut mati.
  159. Apabila ia sakit ia merasa malu; apabila ia sehat ia merasa aman dan berkecimpung dalam kesenangan; apabila ia sembuh dari sakit, ia merasa sombong akan dirinya; apabila ia tertimpa musibah ia merasa putus asa; apabila kesusahan menimpanya, ia berdoa seperti orang kesurupan; bilamana ia mendapatkan kelapangan hidup, iajatuh ke dalam tipuan dan memalingkan mukanya menjauh; hatinya menaklukkannya dengan hal-hal khayali sementara ia tak dapat mengendalikan hatinya dengan keyakinan; bagi orang lain ia takutkan dosa-dosa kecil, tetapi bagi dirinya ia mengharapkan ganjaran yang lebih besar dari amalnya; bila ia menjadi kaya, ia menjadi angkuh dan jatuh ke dalam kejahatan; apabila ia menjadi miskin, ia berputus-asa dan menjadi lemah; ia berlaku singkat dalam beramal tetapi terlalu janh ketika meminta; bilamana hawa nafsu menguasainya, ia cepat berbuat maksiat, tetapi lambat bertaubat; apabila kesnkaran menimpanya, ia meninggalkan ketentuan agama; ia menggambarkan peristiwa-peristiwa yang mengandung pelajaran, tetapi ia sendiri tidak mengambil pelajaran; ia berkhotbah panjang lebar, tetapi tidak menerima khotbah apa pun bagi dirinya sendiri; ia tinggi dalam bicara tetapi pendek dalam amal; ia mendambakan hal-hal yang akan musnah dan mengabaikan hal-hal yang bertahan abadi; ia memandang keuntungan sebagai kerugian, dan kerugian sebagai keuntungan; ia takut akan kematian, tetapi tidak berbuat sesuatu untuk menghadapinya; ia memandang dosa-dosa orang lain besar tetapi memandang dosanya sendiri kecil; apabila ia berbuat sesuatu dalam menaati Allah, ia memandangnya banyak, tetapi apabila orang lain melakukan hal yang sama, ia menganggapnya sedikit; karena itu, maka ia mencela orang lain tetapi memuji dirinya; hiburan dalam pergaulan dengan orang kaya lebih dicintainya daripada mengingat (Allah) bersama orang miskin; ia menjatuhkan keputusan terhadap orang lain bagi kepentingannya sendiri, dan tidak berbuat demikian terhadap dirinya sendiri untuk kepentingan orang lain; ia menuntun orang lain tetapi menyesatkan dirinya sendiri; ia ditaati oleh orang lain; tetapi ia sendiri tidak menaati (Allah). la mencari kepuasan (kewajiban kepada dirinya sendiri) tetapi tidak memenuhi kewajiban (terhadap orang lain); ia takut kepada manusia (dan bertindak) bagi yang selain Allah, dan tidak takut kepada Allah dalam urusannya dengan manusia.
  160. Setiap manusia akan menemui kesudahannya, manis atau asam.
  161. Setiap pendatang mesti kembali, dan setelah kembali seakan-akan ia tak pernah ada.
  162. Orang sabar tak akan luput dari keberhasilan, walaupun mungkin memakan waktu lama.
  163. Orang yang menyetujui tindakan sekelompok orang adalah seakan-akan ia bergabung dengan mereka dalam tindakan itu. Dan setiap orang yang beigabung dalam kebatilan, melakukan dua dosa-satu dosa karena melakukannya, dan satu lagi karena menyetujuinya.
  164. Berpeganglah pada peijanjian, dan amanatkan pemenuhannya pada orang yang sabar.
  165. Pada Anda terletak (kewajiban melaksanakan) ketaatan kepada seseorang tentang siapa Anda tak dapat menggunakan dalih ketidaktahuan. [6]
  166. Sesungguhnya Anda akan sudah melihat sekiranya saja Anda peduli untuk melihat; sesungguhnya Anda akan sudah terbimbing sekiranya Anda peduli untuk mengambil petunjuk; dan sesungguhnya Anda sudah mendengar bilamana Anda peduli untuk meminjamkan telinga Anda.
  167. Nasihati teman Anda dengan perilaku yang baik terhadapnya, dan jauhkanlah kejahatannya dengan berbuat baik kepadanya.
  168. Orang yang menempatkan dirinya dalam keadaan bereputasi buruk tak boleh menyalahkan orang-orang yang menaruh gagasan buruk tentang dirinya.
  169. Orang yang mendapat wewenang, (biasanya) mengambil sikap berpihak.
  170. Barangsiapa bertindak semata-mata dengan pendapatnya sendiri, akan runtuh; dan barangsiapa bermusyawarah dengan orang lain, ia ikut mempunyai pikiran mereka.
  171. Orang yang menjaga rahasianya memegang kendali di tangannya sendiri.
  172. Kemiskinan adalah kematian terbesar.
  173. Orang yang memenuhi hak seseorang yang tidak memenuhi hak-haknya (adalah seakan-akan ia) menyembahnya.
  174. Tak boleh menaati seseorang yang menentang perintah Allah.
  175. Tak adaorang yang harus dipersalahkan karena menunda dalam (memperoleh) hak-haknya sendiri, tetapi kesalahan terletak pada orang yang mengambil apa yang bukan haknya.
  176. Kesombongan mencegah kemajuan.
  177. Hari Pengadilan dekat sedang kehidupan bersama kita singkat.
  178. Bagi orang bermata, fajar telah terbit.
  179. Berpantang dari dosa lebih mudah dari memohon pertolongan sesudahnya.
  180. Banyak, makan tunggal (sekaligus) mencegah beberapa (kesempatan), makan.
  181. Manusia memusuhi apa yang tidak diketahuinya.
  182. Orang yang mendapatkan beberapa pendapat, mengerti akan lobang-lobang jebakan.
  183. Orang yang meruncingkan giginya karena marah demi Allah, mendapatkan kekuatan untuk membunuh pembela kebatilan.
  184. Bilamana Anda takut akan sesuatu, menyelamlah langsung ke dalamnya, karena intensitas pemantangan darinya lebih besar (lebih bumk) dari apa yang Anda takuti.
  185. Sarana untuk mendapatkan wewenang tinggi adalah lebamya dada (yakni kedermawanan).
  186. Tegurlah si pembuat kejahatan dengan mengganjari si pembuat kebajikan.
  187. Putuskanlah kejahatan dah hati orang lain dengan menyentakkannya dari hati Anda sendiri.
  188. Kepala batu menghancurkan nasihat (yang baik).
  189. Keserakahan adalah perbudakan yang langgeng.
  190. Hasil kelalaian adalah malu, sedang hasil pandangan jauh adalah keselamatan.
  191. Tak ada keuntungan dari berdiam diri dalam kebijaksanaan, sebagaimana tak ada kebaikan dalam mengatakan kebodohan.
  192. Apabila ada dua seruan yang berbeda, maka yang satunya mestilah sesat.
  193. Saya tak pernah merasa ragu tentang hak sejak hal itu ditunjukkan kepada saya.
  194. Saya tidak (pernah) berkata dusta dan tak pernah orang mendustakan saya; saya tak pernah menyeleweng dan tak pernah diselewengkan.
  195. Orang yang memimpin dalam penindasan harus menggigit tangannya (dalam penyesalan) besok.
  196. Perpisahan (dari dunia ini) sudah dekat.
  197. Barangsiapa berpaling dari kebenaran, akan mengalami kehancuran.
  198. Apabila kesabaran tidak memberikan kelegaan kepada seseorang, ketidaksabaran membunuhnya.
  199. Betapa anehnya! Apakah kekhalifahan melalui persahabatan (Nabi) dan tidak melalui hubungan persahabatan dan kekerabatan (Nabi)?
  200. Di dunia ini manusia adalah sasaran yang ke arahnya panah maut melayang, seperti kekayaan yang kehancurannya dipercepat dengan kesukaran. (Di dunia im) bersama setiap minuman ada ketegukan dan dengan setiap suapan (makanan) ada cekikan. Di sini tak seorang pun mendapatkan sesuatu tanpa kehilangan sesuatu lainnya, dan tak ada sehari dari usianya maju tanpa berlalunya satu hari dari hidupnya. Jadi, kita adalah penolong-penolong maut, dan kehidupan kita adalah sasaran kefanaan, maka bagaimana kita dapat mengharapkan kehidupan yang kekal, padahal malam dan siang tidak mendirikan sesuatu tanpa cepat-cepat mengatur bagi kehancuran segala yang telah mereka bangun dan memorakporandakan segala yang telah dipadukan.
  201. Wahai putra Adam, segala yang Anda peroleh melebihi kebutuhan dasar Anda, hanya akan Anda jaga untuk orang lain.
  202. Hati dilimpahi hawa nafsu dan kekuatan untuk maju dan mundur. Karena itu, maka dekatilah dia (hati) pada saat kegairahannya dan bilamana dia maju, karena apabila hati dipaksa (untuk melakukan sesuatu) dia (hati) akan dibutakan.
  203. Apabila saya marah, bilamana saya akan melepaskan kemarahan saya—apakah waktu saya tak mampu untuk membalaskan dan dikatakan kepada saya, "Lebih baik Anda bersabar, atau bilamana saya mempunyai kekuatan untuk membalas dan dikatakan kepada saya, "Lebih baik memaafkan"?
  204. Amirul Mukminin as lewat di sisi suatu tumpukan sampah seraya mengatakan: Inilah yang dihasrat-hasratkan orang kikir.
  205. Dalam suatu riwayat lain disebutkan bahwa ia berkata: "Inilah yang Anda berlomba-lomba untuk mendapatkannya hingga kemarin.
  206. Kekayaan yang memberikan pelajaran kepada Anda tidaklah menjadi sia-sia.
  207. Hati menjadi letih sebagaimana tubuh menjadi lelah. Karena itu Anda harus mencari ucapan-ucapan indah baginya mereka (untuk dinikmati sebagai penyegaran).
  208. Bilamana Amirul Mukminin as mendengar slogan kaum Khawarij, "Tak ada hukum selain dari Allah", ia berkata, "Kalimat itu benar tetapi ditafsirkan salah."
  209. Amirul Mukminin as berkata tentang kerumunan manusia: Inilah orang yang bilamana berkumpul, mereka berlebih-lebihan, tetapi bilamana mereka bubar, mereka tak dapat dikenali.
  210. Diriwayatkan bahwa ketimbang ini Amirul Mukminin as berkata: Inilah orang-orang yang bilamana berkumpul mereka menimbulkan kerugian tetapi apabila mereka bubar mereka berguna. Dikatakan kepadanya:
  211. "Kami mengetahui kerugian mereka pada waktu mereka berkumpul, tetapi apa manfaatnya ketika mereka bubar?" la menjawab, "Para pekerja kembali ke pekerjaannya dan manusia beroleh manfaat darinya, misalnya kembalinya tukang batu ke tempat pembangunan, kembalinya penenun ke tempataya menenun, kembalinya pembuat roti ke tempat pembakaran roti."
  212. Seorang pelanggar dibawa menghadap kepada Amirul Mukminin as, dan ada segerombolan orang bersama si pelanggar itu., maka Amirul Mukminin as berkata: Celakalah wajah-wajah yang hanya kelihatan pada kesempatan-kesempatan kotor.
  213. Bersama setiap orang ada dua malaikat yang melindunginya: bilamana takdir (maut) mendekati, mereka membiarkannya dengan dia. Sesungguhnya ajal adalah perisai yang melindungi (terhadap hal-hal yang terjadi sebelumnya).
  214. Ketika Thalhah dan Zubair berkata kepadanya, "Kami bersedia membaiat Anda dengan syarat bahwa kami mengambil bagian bersama Anda dalam urusan (kekhalifahan) ini, Amirul Mukminin as berkata: Tidak, tetapi Anda akan mempunyai bagian dalam memperkuat (kekhalifahan) dan dalam memberikan bantuan, dan Anda berdua akan membantu saya pada saat keperluan dan kesukaran.
  215. Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah yang bila Anda berkata kepada-Nya la mendengarkan dan bilamana Anda sembunyikan (suatu rahasia) la mengetahuinya. Bersiaplah Anda untuk memenui kematian yang akan menyusul Anda sekalipun Anda melarikan diri, menangkap Anda meskipun Anda tinggal, dan mengingat Anda walaupun Anda melupakannya.
  216. Apabila seseorang tidak berterima kasih kepada Anda, itu tak seharusnya menghalangi Anda berbuat baik; karena (mungkui) seseorang akan merasa terima kasih tentang itu, walaupun ia tidak mendapat suatu keuntungan darinya, dan terima kasihnya akan lebih besar daripada terima kasih si penyangkal; dan Allah mencintai orang yang berbuat baik.
  217. Setiap wadah menjadi semakin sempit dengan apa yang ditempatkan padanya, kecuali pengetahuan yang malah menjadi luas.
  218. Ganjaran pertama yang diterima orang yang berlaku sabar ialah orang menjadi penolongnya terhadap ketidaktahuannya.
  219. Apabila Anda tak dapat berlaku sabar, berusahalah berpura-pura sabar, karena jarang orang yang menyerupakan dirinya dengan suatu kelompok lalu tidak menjadi salah seorang dari mereka.
  220. Barangsiapa menuntut pertanggungan jawab dirinya sendiri, akan akan beruntung; dan barangsiapa mengabaikannya, akan menderita. Barangsiapa merasa takut, maka ia akan aman; barangsiapa mengambil pelajaran (dari keadaan sekitamya) akan beroleh cahaya, dan barangsiapa beroleh cahaya, maka ia beroleh pengertian, dan barangsiapa beroleh pengertian, maka ia beroleh pengetahuan.
  221. Dunia akan menunduk kepada kita setelah berkeras kepala seperti induk unta yang penggigit tunduk kepada anaknya. Kemudian Amirul Mukminin as mengutip ayat, "Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)." (QS. 28:5)
  222. Takutlah kepada Allah seperti orang yang bersiap-siap setelah melepaskan diri (dari urusan dunia) dan setelah bersiap secara itu, berusaha; kemudian ia bertindak dengan cepat dalam kurun waktu kehidupan ini, bergegas mengingat bahaya (kejatuhan ke dalam kebatilan) dan menggunakan matanya ketika maju ke tujuan akhir perjalanannya dan tempat kembalinya (yang sesungguhnya).
  223. Kedermawanan adalah pelindung kehormatan, kesabaran adalah kendali bagi orang bodoh, maaf adalah pajak bagi orang yang berhasil, pengabaian adalah hukuman bagi yang berkhianat, musyawarah adalah jalan utama bimbingan. Orang yang puas dengan pandangannya sendiri (akan) menghadapi bahaya. Kesabaran menentang malapetaka, sementara ketidaksabaran adalah penolong bagi kesukaran dunia. Kepuasan yang terbaik ialah melepaskan diri dari hawa nafsu. Banyak jiwa budak tunduk kepada hawa nafsu yang mengalahkan. Kemampuan membantu pemeliharaan pengalaman. Cinta berarti hubungan yang digunakan dengan baik. Jangan mempercayai orang yang (dibikin) sedih.
  224. Kesombongan manusia atas dirinya sendiri adalah musuh bagi akalnya.
  225. Abaikanlah kepedihan; kalau tidak, maka Anda tak akan pernah berbahagia. (Atau, menurut versi lain, Abaikanlah rasa sakit dan sedih, maka Anda akan selalu berbahagia.)
  226. Pohon yang berbatang lembut, berdahan besar.
  227. Amirul Mukminin as berkata: Perlawanan menghancurkan nasihat yang baik.
  228. Orang yang dermawan mencapai kedudukan. (Atau, menurut versi lain: Orang yang mencapai kedudukan menyalahgunakannya.)
  229. Melalui perubahan situasi kesejatian orang diketahui.
  230. Iri hati seorang sahabat berarti cacat dalam cintanya.
  231. Kebanyakan dari cacat pikiran terjadi karena kilasan keserakahan.
  232. Bukanlah keadilan yang menetapkan keputusan berdasarkan dugaan.
  233. Bekal terburuk bagi Hari Pengadilan ialah berlaku sombong terhadap manusia.
  234. Tindakan tertinggi dari seorang mulia ialah mengabaikan (yakni tidak menonjolkan) apa yang diketahuinya.
  235. Barangsiapa yang berbusana kesederhanaan, cacat-cacataya tak terlihat.
  236. Keheningan berlebihan menimbulkan rasa takut; keadilan menghasilkan lebih banyak sahabat; kedermawanan meninggikan kedudukan; dengan kerendahan hati, rahmat melimpah; dengan menghadapi kesulitan, kepemimpinan tercapai; dengan perilaku adil, lawan dikalahkan; dan dengan kesabaran terhadap orang bodoh, sahabatnya bertambah.
  237. Aneh bahwa orang pencemburu tidak menaruh cemburu akan kesehatan jasmani.
  238. Orang serakah berada dalam belenggu kenistaan.
  239. Amirul Mukminin as ditanyai tentang iman, lalu ia berkata: Iman berarti pengakuan dengan hati, pernyataan dengan lidah dan pengamalan dengan anggota tubuh.
  240. Orang yang merasa sedih atas dunia ini sesungguhnya merasa tidak senang atas ketetapan Allah. Orang yang mengeluh atas petaka yang menimpanya berarti ia mengeluh tentang Allah. Orang yang mendekati dan membungkuk kepada orang kaya karena kekayaannya, maka sepertiga dari agamanya telah hilang. Apabila sese-orang membaca Al-Qur'an dan ketika mati masuk neraka, maka itu berarti bahwa ia termasuk di antara orang-orang yang memperlakukan ayat-ayat Ilahi dengan olok-olok. Apabila hati seseorang tertaut kepada dunia, maka ia mendapatkan tiga hal, yakni kecemasan yang tak pernah meninggalkannya, keserakahan yang tak pernah membebaskannya, dan hawa nafsu yang tak pernah dipenuhinya.
  241. Kepuasan adalah sebaik-baik kekayaan dan kebaikan akhlak adalah sebaik-baik nikmat. Amirul Mukminin as ditanyai tentang firman Allah, "Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik". (QS. 16:97) la berkata: Itu berarti kepuasan (qanâ'ah).
  242. Jadilah mitra orang yang berkelimpahan rezeki, karena ia lebih mungkin untuk mendapatkan kekayaan yang lebih besar dan secara wajar akan mendapatkan saham di dalamnya.
  243. Amirul Mukminin as berkata tentang firman Allah: "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan"(QS. 16:90): Adil berarti pemerataan, dan ihsân (kebajikan) berarti nikmat.
  244. Orang yang memberi dengan tangannya yang pendek akan diberi dengan tangan yang panjang. [7]
  245. Amirul Mukminin as berkata kepads putranya Hasan: Jangan mencari peperangan; tetapi bila Anda terpanggil untuk itu, Anda harus menyambutnya, karena yang mencari peperangan adalah pendurhaka (pemberontak) dan pendurhaka pantas dihancurkan.
  246. Perilaku yang terbaik dari wanita adalah yang merupakan perilaku yang terburuk bagi pria, yakni: angkuh, penakut, dan kikir. Jadi, karena perempuan itu sombong ia tak mau mengizinkan siapa pun mendapat akses kepadanya; karena ia kikir ia akan memelihara hartanya sendiri dan harta suaminya, dan karena ia penakut ia takut akan segala yang menimpanya
  247. Amirul Mukminin as pernah ditanya: Gambarkanlah orang bijaksana bagi kami, lalu ia berkata: "Bijaksanalah orang yang menempatkan hal-hal pada tempatnya yang tepat." Lalu ia ditanyai tentang orang jahil, dan ia berkata, "Saya telah mengatakannya."
  248. Demi Allah, dunia Anda ini lebih rendah dalam pandangan saya daripada isi perut babi di tangan seorang lepra.
  249. Sekelompok oiang menyembah Allah karena menghasratkan ganjaran; ini ibadat pedagang. Suatu kelompok lain beribadat karena takut; ini ibadat budak. Suatu kelompok lagi menyembah Allah karena rasa syukur dan terima kasih; ini ibadah orang merdeka.
  250. Perempuan adalah jelek, dan yang terjelek dari kejelekannya itu ialah orang tak dapat hidup tanpa mereka.
  251. Orang yang malas dan lamban kehilangan hak-haknya, dan oang yang percaya kepada penggunjing kehilangan teman.
  252. Sebongkah batu yang diperoleh secaiajahat dalam sebuah rumah adalah jaminan atas keruntuhannya.
  253. Hari kaum tertindas atas kaum penindas akan lebih keias daripada hari kaum penindas atas kaum tertindas.
  254. Takutlah kepada Allah hingga beberapa derajat, walaupun sedikit, dan pasanglah tirai antara Anda dan Allah, walaupun tipis.
  255. Bila jawabannya banyak, pokok yang tepat tetap kabur.
  256. Sesungguhnya pada setiap nikmat ada hak Allah. Apabila seseorang memenuhi hak Allah itu, maka Allah akan meningkatkan nikmat itu, dan apabila seseorang tidak berbuat demikian, maka ia terancam akan kehilangan nikmat itu.
  257. Bilamana kemampuan bertambah, hawa nafsu berkurang.
  258. Berjaga-jagalah agar jangan tergelincir keluar dari rahmat, karena yang melarikan diri tak akan kembali.
  259. Kedermawanan lebih mendorong bagi kebajikan ketimbang menghormati persaudaraan.
  260. Apabila seseorang mempunyai gagasan yang baik tentang Anda, buatlah gagasan itu menjadi kenyataan.
  261. Amal yang terbaik ialah tindakan yang Anda harus memaksa diri untuk melakukannya.
  262. Saya jadi mengenal Allah Yang Mahasuci melalui terpecahnya tekad, perubahan niat dan hilangnya keberanian.
  263. Asamnya dunia ini adalah manisnya dunia yang akan datang, sedang manisnya dunia ini adalah asamnya dunia yang akan datang.
  264. Allah telah menetapkan keimanan untuk penyucian dari syirik, salat untuk penyucian dari kesombongan, zakat sebagai sarana rezeki, puasa sebagai ujian bagi manusia, Haji sebagai dukungan bagi agama, jihad sebagai kehormatan Islam, Amar Ma'ruf mengajak kepada kebaikan Nahi Mungkar mencegah kemungkaran sebagai kendali bagi orang jahat, penghormatan pada persaudaraan untuk peningkatanjumlah, qisas untuk menghentikan pertumpahan darah, balasan hukuman untuk mewujudkan pentingnya larangan, pemantangan minum khamar untuk melindungi akal, menjauhi pencarian untuk menanamkan kesucian, berpantang zina untuk menjaga susila, berpantang homoseksual untuk meningkatkan keturunan, mengajukan kesaksian untuk melengkapi bukti tentang pendapat, menjauhi kebohongan untuk meningkatkan penghormatan kepada kebenaran, memelihara perdamaian untuk berlindung dari bahaya, imâmah untuk ketertiban masyarakat, dan ketaatan sebagai tanda hormat kepada imâmah.
  265. Apabila Anda menghendaki seorang penindas mengambil sumpah, mintalah dia bersumpah bahwa (apabila ia berbohong, maka) ia berada di luar kekuasaan dan kekuatan Allah, karena apabila ia bersumpah palsu secara ini, maka ia akan segera dihukum, sedang apabila bersumpah demi Allah yang tak ada tuhan selain Dia, ia tak akan segera dihukum karena ia mengesakan Allah.
  266. Wahai putra Adam, jadilah wakil Anda sendiri dalam urusan harta Anda dan perbuatlah tentang hal itu apa yang ingin Anda lakukan dengan itu setelah matinya Anda.
  267. Kemarahan adalah sejenis kegilaan, karena korbannya menyesal sesudahnya. Apabila ia tidak menyesal, maka kegilaannya dikukuhkan.
  268. Kesehatan badan datang dari ketiadaan iri hati.
  269. Amirul Mukminin as berkata (kepada Kumail ibn Ziyad an-Nakha'i): Wahai Kumail, arahkan rakyat Anda untuk keluar pada siang hari untuk mencapai perilaku mulia, dan pergi di malam hari untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang mungkin sedang tidur, karenasayabersumpah demi Dia Yang Pendengaran-Nya menjangkau seluruh suara bahwa apabila seseorang menyenangkan hati orang lain, maka Allah akan menciptakan suatu hal yang istimewa dari (perbuatan) menyenangkan itu sehingga bilamana suatu kesulitan menimpanya, maka (kebaikan) itu akan datang berlari seperti mengalimya air dan mengusir kesulitan seperti diusimya unta liar.
  270. Bilamana Anda jatuh ke dalam kemiskinan, bemiagalah dengan Allah melalui sedekah.
  271. Kesetiaan kepada para pengkhianat (ahlul ghadri) adalah kedurhakaan kepada Allah, sedang ketidaksetiaan kepada orang yang tidak beriman adalah kesetiaan kepada Allah.
  272. Banyak orang yang dibawa secara berangsur-angsur kepada hukuman dengan perlakuan baik kepadanya; banyak orang yang tetap tertipu karena kejahatan-kejahatannya ditutupi; dan banyak orang yang berada dalam ilusi karena pembicaraan baik tentang dia; padahal tak ada cobaan Allah yang lebih besar daripada pemberian waktu (imla') kepadanya.
  273. Ketika berita tentang serangan orang-orang Mu'awiah atas Anbar sampai kepada Amirul Mukminin as, ia sendiri keluar sambil berjalan hingga ke Nukhailah, di mana orang menemuinya seraya berkata, "Ya Amirul Mukminin, kami cukup untuk mereka." Lalu ia berkata: Anda tak mungkin cukup bagi saya terhadap diri Anda sendiri, maka bagaimana Anda akan cukup bagi saya terhadap orang lain? Di hadapan saya rakyat mengeluh tentang penindasan penguasa mereka, tetapi saya harus mengeluh tentang tindakan salah dari rakyat saya; seakan-akan saya dipimpin oleh mereka dan mereka adalah pemimpin, atau saya adalah rakyat dan mereka penguasa.
  274. Dikatakan bahwa Harits ibn Hut datang kepada Amirul Mukminin as seraya berkata: "Apakah Anda mengira saya dapat membayangkan bahwa kaum Jamal berada dalam kebatilan?" Amirul Mukminin as berkata: "Wahai Harits, Anda telah melihat ke bawah diri Anda sendiri tetapi tidak ke atas Anda, dan karena itu Anda menjadi bingung. Sesungguhnya Anda tak mengenal kebenaran, maka bagaimana Anda akan mengetahui orang yang berada dalam kebenaran? Dan Anda tak mengenal kebatilan, maka bagaimana Anda akan mengetahui orang yang berada dalam kebatilan?" Lalu Harits berkata, "Dalam hal itu saya akan mengundurkan diri bersarna Sa'd ibn Malik dan 'Abdullah ibn 'Umar." Atasnya Amirul Mukminin as berkata: "Oh! Sa'd dan 'Abdullah ibn 'Umar tak berpihak pada kebenaran dan tidak pula meninggalkan kebatilan.
  275. Pemegang wewenang adalah seperti penunggang singa — orang lain iri kepadanya karena kedudukannya tetapi ia tahu benar akan posisinya.
  276. Berbuat baiklah kepada orang lain yang tertimpa musibah supaya orang berbuat baik kepada kerabat Anda yang terlanda musibah.
  277. Bilamana ucapan orang bijaksana tepat mengenai sasaran, hal itu merupakan obat; tetapi apabila salah, maka ia menjadi penyakit.
  278. Orang meminta kepada Amirul Mukminin as untuk mendefinisikan agama baginya, maka berkatalah Amirul Mukminin as: Datanglah kepada saya besok supaya saya mencerahkan Anda di hadapan orang banyak, sehingga apabila Anda lupa akan apa yang saya katakan, orang lain akan mengingatnya, karena ucapan adalah seperti buman yang menggelepar yang mungkin dapat ditangkap oleh seseorang tetapi tidak oleh orang lain. [8]
  279. Wahai putra Adam, jangan menimpakan kecemasan hari yang belum datang pada hari yang telah datang, karena apabila hari itu berada dalam masa hidup Anda, maka Allah pun akan memberikan rezekinya pula.
  280. Cintailah sahabat Anda sampai ke suatu batas, karena mungkin ia akan berbalik menjadi musuh Anda di suatu hari. Dan bencilah musuh Anda hingga ke suatu batas karena mungkin kelak ia berbalik menjadi sahabat Anda.
  281. Ada dua jenis pekerja di dunia ini. Yang satu bekerja untuk dunia mi dan pekerjaannya membuat dia tak peduli akan dunia yang akan datang. la takut akan kemiskman bagi orang-orang yang akan ditinggalkannya tetapi merasa dirinya aman tentang hal itu., maka ia menjalani hidupnya bagi kebaikan orang lain. Yang lainnya ialah orang yang bekerja di dunia ini untuk apa yang akan datang, dan ia menyimpan bagiannya dari dunia ini tanpa susah payah. Dengan demikian ia mendapatkan kedua manfaatnya sekaligus. Secara ini ia bermartabat di hadapan Allah. Apabila ia meminta sesuatu kepada Allah, maka la tidak akan menolaknya.
  282. Diriwayatkan bahwa pada zaman (Khalifah) Umar bin Khaththab, banyaknya perhiasan Kakbah disebutkan kepadanya dan seseorang menyarankan: "Apabila dengan itu Anda mempersiapkan tentara Muslim, maka hal itu akan sangat menguntungkan; dan apa hubungan Kakbah dengan perhiasan?" 'Umar berpikir untuk berbuat demikian, tetapi ia bertanya kepada Amirul Mukminin as, dan Amirul Mukminin berkata:
  283. "Ketika Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, ada empat jenis harta. Pertama, harta para individu Muslim yang dibagi-bagikannya kepada ahli warisnya menurut bagian yang tertentu. Kedua, fai' yang ia bagi-bagikan kepada orang-orang yang dimaksudkan. Ketiga, khumus yang untuk itu Allah menetapkan cara menafkahkannya. Keempat, jumlah sedekah yang cara menafkahkannya juga ditetapkan Allah. Perhiasan Kakbah telah ada di hari-hari itu, tetapi Allah membiarkannya sebagaimana adanya, tidak meninggalkannya dengan mengabaikannya dan tidak pula hal itu tidak diketahui-Nya. Karena itu hendaklah Anda biarkan itu di mana Allah dan Rasul-Nya telah menetapkannya." Atasnya 'Umar berkata, "Sekiranya Anda tidak di sini, maka kami sudah terhina." la pun meninggalkan perhiasan itu sebagaimana adanya.
  284. Diriwayatkan bahwa dua orang dibawa kepada Amirul Mukminin as. Mereka telah melakukan pencurian atas Baitul Mal. Yang seorang adalah budak yang telah dibeli dengan uang baitul mal dan yang lainnya telah dibeli oleh salah seorang rakyat. Amirul Mukminin as berkata: Tentang yang seorang ini, yang milik umum, tak ada hukuman baginya karena itu berarti bahwa satu milik Allah telah mengambil milik Allah lain. Tentang yang satunya, ia harus dihukum. (Akibatnya, tangannya dipotong.)
  285. Apabila langkah saya beroleh keteguhan [9] dari tempat yang menggelincirkan ini, saya akan mengubah beberapa hal. [10]
  286. Ketahuilah dengan sepenuh keyakinan bahwa Allah tidak menetapkan bagi seseorang rezeki yang lebih banyak dari yang telah ditentukan dalam Dzikril-Hakim, walaupun sarananya (untuk mencari rezeki) besar, hasratnya untuk itu kuat dan usahanya keras. Tidak pula kelemahan seseorang atau kemiskinan sarananya akan menghalangi jalan di antara apa yang telah ditentukan dalam Dzikril-Hakim dan dirinya. Orang yang menyadarinya dan bertindak berdasarkan hal itu adalah yang terbaik di antara mereka semua dalam segi kesenangan dan kemanfaatan. Sedang orang yang mengabaikannya dan meragukannya, melebihi semua orang dalam kerugiannya. Sangat sering orang yang diridai digiring perlahan-lahan kepada kehancuran melalui nikmat-nikmat itu. Dan sangat sering orang yang tertimpa kesusahan diperlakukan baik melalui penderitaannya. Oleh karena itu, wahai pendengar, tingkatkanlah rasa syukur Anda, kurangi ketergesaan Anda dan bertahanlah pada batas-batas rezeki Anda.
  287. Jangan ubah pengetahuan Anda menjadi kejahilan, atau keyakinan Anda menjadi keraguan. Bilamana Anda memperoleh pengetahuan, bertindaklah menurutnya, dan bilamana Anda mendapatkan keyakinan, majulah terus (di atas basisnya).
  288. Keserakahan membawa seseorang ke tempat perairan, tetapi ia membawanya pulang tanpa membiarkannya minum. (Keserakahan) itu mengambil tanggung jawab tetapi tidak memenuhinya. Sering orang yang minum tersedak sebelum memuaskan hausnya. Makin besar nilai suatu hal yang dirindukan, makin besar kesedihan atas kehilangannya. Bagian yang telah ditakdirkan akan sampai kepada orang yang tidak mendekatinya (sekalipun).
  289. Ya Allah, Tuhanku, aku memohon perlindungan-Mu dari ini: bahwa aku tampil sebagai baik di mata manusia sementara batinku jelek di hadapan-Mu, dan bahwa aku menjaga diriku (dari dosa) hanya untuk pamer di hadapan manusia padahal Engkau tahu segalanya tentang aku. Dengan demikian aku akan tampil di hadapan manusia dalam bentuk yang baik walaupun perbuatan burukku akan ditempatkan di hadapan-Mu. Ini akan berarti mencapai kedekatan kepada manusia tetapi kejauhan dari keridaan-Mu.
  290. Saya bersumpah demi Dia Yang melewatkan kanu melalui malarn gelap setelah hari cerah, bahwa yang begitu itu tidak terjadi.
  291. Sedikit amal yang dilanjutkan dengan teratur lebih bermanfaat daripada amal yang panjang yang dilakukan dengan rasa enggan.
  292. Bilamana masalah sunah menghalangi jalan yang wajib, tinggalkanlah (sunah) itu.
  293. Barangsiapa terus memperhatikan jarak perjalanan, maka ia selalu bersiap.
  294. Penginderaan dengan mata bukanlah pengamatan yang sesungguhnya, karena mata sering mengicuh manusia; tetapi kearifan tidak mengicuh siapa pun yang dinasihatinya.
  295. Di antara Anda dan khotbah ada tirai lupa.
  296. Orang jahil di antara Anda sekalian mendapatkan terialu banyak, sedang orang yang terpelajar hanya ditangguhkan.
  297. Pengetahuan mengusir dalih orang yang mengajukan dalih-dalih.
  298. Orang yang terburu oleh maut secara dini, memohon waktu, sedang orang yang kematiannya ditunda mengajukan dalih-dalih untuk menunda-nunda (beramal baik).
  299. Untuk segala sesuatu yang atas-nya manusia berkata, "Alangkah bagusnya!" ada tersembunyi di dalamnya suatu keburukan di dunia ini.
  300. Amirul Mukminin as ditanyai tentang takdir, lalu ia berkata: (Takdir) itu adalah suatu jalan gelap, janganlah melangkah di atasnya; itu samudra yang dalam, jangan menyelam ke dalamnya; dan itu adalah rahasia Allah, jangan merisaukan diri untuk mengetahuinya.
  301. Bilamana Allah bemiat hendak menghina seseorang, la tidak memberinya pengetahuan.
  302. Di waktu lalu saya mempunyai saudara seiman, yang bermartabat dalam pandangan saya karena dunia rendah di matanya; kebutuhan perut tidak menguasainya; ia tidak merindukan apa yang tidak diperolehnya; apabila ia mendapatkan sesuatu, ia tidak meminta lebih; dalam kebanyakan waktunya ia diam; apabila ia bicara, ia mendiamkan pembicara lain, ia memuaskan dahaga orang yang bertanya; ia lemah lembut tetapi di saat bertempur ia seperti singa rimba atau ular lembah; ia tidak akan mengajukan argumen selain argumen yang menentukan.
  303. la tidak mencerca siapa pun dalam hal yang dapat dimaafkan; ia tak akan berbicara tentang suatu kesusahan kecuali setelah hilangnya kesusahan itu; ia mengatakan apa yang dilakukannya, dan tidak mengatakan apa yang tidak dilakukannya; sekalipun ia dapat diatasi dalam berbicara, ia tak dapat diatasi dalam diamnya; ia lebih bergairah untuk berdiam diri daripada berbicara; apabila dua hal menghadapinya, ia akan melihat apa yang lebih akrab pada hawa nafsu hati lalu ia akan melawannya.
  304. Sifat-sifat ini wajib ada pada Anda sekalian, maka Anda harus mendapatkannya dan berlomba-lomba di dalamnya. Sekalipun Anda tak dapat memperolehnya, hendaklah Anda tahu bahwa mendapatkan sebagian darinya lebih baik daripada tidak sama sekali.
  305. Seandainya pun Allah tidak memperingatkan tentang hukuman atas orang-orang yang tak taat kepada-Nya, kewajiban untuk mensyukuri nikmat-Nya mengharuskan la tak boleh didurhakai.
  306. Amirul Mukminin as berkata dalam menghibur Asy'ats tentang putranya: Wahai Asy'ats, apabila Anda bersedih karena putra Anda, tentulah itu akibat hubungan darah; tetapi apabila Anda bersabar, maka Allah memberikan imbalan atas setiap musibah. Wahai Asy'ats, sekalipun Anda bersabar, segala sesuatu akan bergerak lagi sebagaimana ditetapkan Allah, tetapi dalam hal ini Anda akan mendapatkan ganjaran; sedangkan apabila Anda kehilangan sabar, segalanya akan bergerak sebagaimana ditetapkan Allah, tetapi dalam hal ini Anda akan memikul beban (dosa). Wahai Asy'ats, putra Anda (ketika masih hidup) memberikan kebahagiaan kepada Anda walaupun ia mempakan ujian dan kesulitan, dan (ketika ia meninggal) ia membuat Anda sedih walaupun ia sebenamya merupakan sumber pahala dan rahmat bagi Anda.
  307. Amirul Mukminin as berkata di, makam Rasulullah Saw pada saat penguburan: Sesungguhnya kesabaran adalah baik kecuali mengenai Anda, meratap adalah buruk kecuali atas Anda, dan musibah tentang diri Anda adalah besar, sedang setiap musibah lainnya, sebelum atau sesudahnya, adalah kecil.
  308. Jangan bercampur gaul dengan orang dungu karena ia akan menghiasi perbuatannya di hadapan Anda dan menghasratkan agar Anda pun menjadi seperti dia.
  309. Amirul Mukminin as ditanyai tentang jarak antara timur dan barat, lalu ia berkata: Satu hari perjalanan matahari.
  310. Sahabat Anda ada tiga dan musuh Anda ada tiga. Sahabat Anda adalah: sahabat Anda, sahabat dari sahabat Anda dan musuh dari musuh Anda. Dan musuh Anda adalah: musuh Anda, musuh sahabat Anda, dan sahabat musuh Anda.
  311. Amirul Mukminin as melihat seorang lelaki sedang sibuk berusaha menentang musuhnya dengan apa yang merugikan dirinya sendiri pula, maka ia berkata: Anda seperti orang yang menembuskan sebuah lembing melalui dirinya sendiri untuk membunuh orang yang duduk di belakangnya.
  312. Amirul Mukminin as berkata: Berapa banyak obyek pelajaran tetapi betapa sedikit yang mengambil pelajaran.
  313. Orang yang melampaui batas dalam pertengkaran adalah orang berdosa, tetapi apabila tidak bertengkar, ia akan tertindas; dan sukar bagi orang yang suka bertengkar untuk bertakwa kepada Allah.
  314. Saya tidak cemas akan suatu kesalahan yang sesudah itu saya beroleh waktu untuk salat dua rakaat dan memohon keselamatan dari Allah.
  315. Amirul Mukminin as ditanyai bagaimana Allah akan melakukan hisab pada semua orang padahal jumlah mereka amat besar. la menjawab: "Sebagaimana la memberikan kepada mereka rezeki walaupun jumlah mereka besar." Kemudian dikatakan kepadanya, "Bagaimana la akan melakukan hisab mereka tanpa mereka melihat-Nya?" la menjawab: "Sebagaimana la memberikan rezeki kepada mereka walaupun mereka tidak melihat-Nya."
  316. Utusan Anda adalah penafsir pikiran Anda, sedang surat Anda lebih fasih dari bicaranya (utusan Anda).
  317. Orang yang tertimpa kesulitan tidak lebih membutuhkan doa daripada orang yang diluputkan dari kesulitan tetapi tidak kebal darinya.
  318. Manusia adalah anak dunia dan orang tak dapat disalahkan karena mencintai ibunya.
  319. Orang miskin adalah rasul Allah. Barangsiapa menolaknya berarti ia menolak Allah dan barangsiapa memberi kepadanya, maka berarti ia memberi kepada Allah.
  320. Orang yang menghormati dirinya sendiri tak akan melakukan penzinaan.
  321. Keterbatasan hidup yang pasd cukuplah untuk selalu berjaga-jaga.
  322. Orang mungkin dapat tidur pada saat kematian putranya, tetapi tidak pada saat kehilangan hartanya.
  323. Kasih sayang antara para ayah menciptakan hubungan antara anak-anak. Kekerabatan lebih memerlukan kasih sayang dari pada kasih sayang memerlukan kekerabatan.
  324. Takutlah akan gagasan-gagasan orang mukmin, karena Allah Yang Mahatinggi telah menaruh kebenaran pada lidah mereka.
  325. Keimanan seseorang tak dapat dipandang benar kecuali apabila keyakinannya atas apa yang ada pada Allah lebih kokoh daripada keyakinannya atas apa yang ada padanya sendiri.
  326. Ketika Amirul Mukminin as datang ke Bashrah, ia mengutus Anas ibn Malik kepada Thalhah dan Zubair untuk mengingatkan mereka apa yang telah didengarnya sendiri dari Nabi Muhammad Saw mengenai mereka berdua, tetapi ia mengelak untuk melakukannya; dan ketika ia kembali kepada Amirul Mukminin as ia mengatakan bahwa ia lupa akan pokok itu. Oleh itu, Amirul Mukminin as berkata: Apabila Anda berkata dusta, semoga Allah menimpakan kepada Anda belang putih yang bahkan tak tertutup oleh serban.
  327. Kadang-kadang hati bergerak ke depan dan kadang-kadang bergerak ke belakang. Bilamana hati bergerak ke depan, usahakan dia melaksanakan yang sunah (pula); tetapi, bila ia bergerak ke belakang, tahanlah dia terbatas pada yang wajib saja.
  328. Al-Qur'an mengandung berita-berita tentang masa lalu, meramalkan tentang yang akan datang, dan perintah-perintah untuk saat sekarang.
  329. Lemparkanlah batu sebagai balasan ke mana asal batu itu datang kepada Anda, karena keburukan hanya dapat dibalas dengan keburukan.
  330. Amirul Mukminin as berkata kepada sekretarisnya 'Ubaidullah ibn Rafi': Masukkan serpih katun di dalam tempat tinta, peliharalah ujung mata pena Anda supaya tetap panjang, tinggalkan ruang di antara barisan, dan tutuplah surat, karena hal itu baik bagi keindahan penulisan.
  331. Saya adalah Ya'sub (pemimpin) kaum mukmin, sedang harta adalah pemimpin orang jahat.
  332. Beberapa orang Yahudi berkata kepada Amirul Mukminin as, "Anda belum mengubur Nabi Anda ketika Anda mengadakan perselisihan tentang dia." Amirul Mukminin menjawab: Kami tidak berselisih tentang beliau, tetapi kami berselisih sesudah beliau (yakni tentang penerusnya); sedangkan Anda, belum kering kaki Anda setelah keluar dari sungai (Nil) ketika Anda mulai meminta kepada nabi Anda Musa, "Hai Musa, buatkanlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)." (QS. 7:138)
  333. Amirul Mukminin as ditanyai, dengan apa ia mengalahkan lawan-lawannya. la menjawab: Bilamana saya menghadapi seseorang, ia membantu saya terhadap dirinya sendiri.
  334. Amirul Mukminin as berkata kepada putranya Muhammad ibn Hanafiah: Putraku, saya khawatir kalau-kalau kemelaratan menimpa Anda. Karena itu, maka Anda harus memohon perlindungan Allah darinya; karena kemelaratan adalah kekurangan dalam keimanan agama, kebingungan pikiran dan menjurus kepada kebencian orang.
  335. Amirul Mukminin as menjawab seseorang yang menanyaikan suatu hal yang sulit: Bertanyalah kepada saya untuk pengertian, tetapi jangan menanyai saya untuk menjadi bingung; karena orang jahil yang berusaha untuk belajar adalah seperti orang terpelajar, tetapi orang terpelajar yang berusaha untuk menciptakan kebingungan adalah seperti orang jahil.
  336. 'Abdullah ibn 'Abbas menasihati Amirul Mukminin as terhadap pandangan-pandangannya, maka ia berkata: Anda hanya perlu menasihati saya, dan kemudian saya harus melihat (apa yang akan dilakukan); dan apabila saya berbuat bertentangan dengan nasihat Anda, maka Anda harus mengikuti saya.
  337. Ketika Amirul Mukminin as kembali ke Kufah dari Shiffin, ia melewati kediaman orang Syibam dan mendengar kaum wanita menangisi orang-orangnya yang gugur di Shiffin. Pada saat itu seorang Syibam [11] Harb ibn Syurahbil, yang merupakan salah seorang terkemuka dari kaum itu, datang kepadanya. Amirul Mukminin as bertanya kepadanya, "Apakah para wanita Anda memegang kendali atas Anda mengenai ratapan yang saya dengar? Apakah Anda tidak menahan mereka dari menangis itu?" Harb mulai berjalan bersamanya sementara Amirul Mukminin as berada di atas punggung kuda., maka Amirul Mukminin as berkata kepadanya: "Kembalilah, karena berjalannya lelaki seperti Anda dengan orang seperti saya adalah kejahatan bagi si penguasa dan kehinaan bagi si mukmin."
  338. Amirul Mukminin as melewati mayat-mayat orang Khawarij pada Hari Pertempuran Nahrawan seraya berkata: "Celaka bagi Anda; Anda telah dirugikan oleh orang yang menipu Anda." la ditanyai, "Siapa yang menipu mereka?" dan ia menjawab, "Iblis, si penipu, dan ruh batin yang mengantarkan orang kepada kejahatan, menipu mereka melalui hawa nafsu, memudahkan mereka untuk memasuki dosa, menjanjikan kemenangan bagi mereka, dan akhimya melemparkan mereka ke dalam neraka."
  339. Berhati-hatilah melanggar Allah dalam kesendirian, karena Saksinya adalah juga Hakim.
  340. Ketika berita tentang pembunuhan Muhammad ibn Abu Bakar sampai kepada Amirul Mukminin as, ia berkata: Kesedihan kami atasnya adalah sebesar kegembiraan mereka (musuh) atasnya, kecuali bahwa mereka telah kehilangan musuh sedang kita kehilangan sahabat.
  341. Usia yang sejauh itu Tuhan menerima dalih dari seorang manusia adalah enam puluh tahun.
  342. Orang yang dosanya mengalahkan bukanlah pemenang, dan orang yang mendapat kemenangan dengan kejahatan adalah (sesungguhnya) orang yang kalah.
  343. Allah telah menentukan rezeki orang miskin dalam kekayaan orang kaya. Akibatnya, bilamana seorang miskin tetap lapar adalah itu karena beberapa orang kaya telah menolak (bagiannya). Allah akan menanyainya tentang hal itu.
  344. Tidak perlunya mengajukan alasan lebih baik daripada mengajukan alasan yang sesungguhnya.
  345. Hak Allah yang paling kecil atas Anda ialah bahwa Anda tidak menggunakan nikmat-Nya untuk berbuat dosa kepada-Nya.
  346. Bilamana orang cacat jasmani tak dapat sepenuhnya melaksanakan amal ketaatan kepada Allah, adalah itu suatu kesempatan yang baik yang diberikan Allah bagi akal untuk melakukan amal itu.
  347. Penguasa adalah pengawas Allah di bumi.
  348. Amirul Mukminin as berkata dalam menggambarkan seorang mukmin: Seorang mukmin berwajah ceria, hati yang sedih, dada yang sangat lebar (penuh kedermawanan), dan hati yang paling rendah. la membenci kedudukan tinggi, tidak naenyukai kemasyhuran. Kesedihannya panjang, keberaniannya menjangkau jauh, diamnya banyak, dan waktunya diisi. la merasa syukur, kesabaran tertanam dalam pikirannya, kikir dalam meminta-minta (kepada orang lain), berwajah cerah dan bertemperamen lembut. la lebih kuat dari batu, tetapi lebih merendah dari budak.
  349. Apabila seseorang kebetulan melihat akhir hayat dan nasibnya yang terakhir, ia akan membenci hawa nafsu dan tipuannya.
  350. Ada dua pemilik saham dalam kekayaan setiap orang—ahli warisnya dan malapetaka.
  351. Orang yang didekati dengan permohonan adalah orang merdeka sampai ia berjanji.
  352. Orang yang berdoa tetapi tidak berusaha adalah seperti orang yang menembakkan panah tanpa tali busur.
  353. Pengetahuan ada dua macam: Pengetahuan yang diserap dan yang hanya didengar. Pengetahuan yang didengar tidak akan bermanfaat kecuali setelah diserap.
  354. Tepatnya keputusan berjalan bersama kekuasaan. la muncul dengan kemunculan yang satunya dan lenyap bila yang satunya lenyap.
  355. Indahnya kemiskinan ialah kesucian, dan indahnya kekayaan ialah rasa syukur.
  356. Hari keadilan akan lebih keras pada si penindas daripada hari penindasan bagi si tertindas.
  357. Kekayaan yang terbesar ialah tidak menaruh mata pada kepunyaan orang lain.
  358. Ucapan terpelihara dan perbuatan akan diuji. "Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya." (QS. 73:38) Orang akan dikurangi (mengenai tubuh) dan dicampuri (sehubungan dengan akal pikiran) kecuali orang-orang yang dilindungi Allah. Penanya di antara mereka bertujuan untuk membingungkan, dan penjawab menciptakan kesulitan. Orang yang mempunyai pandangan terbaik di antara mereka mungkin akan terseleweng dari pemikiran sehatnya oleh kesenangan atau ketidaksenangan, dan mungkin kerlingan sekilas dapat mempengaruhi orang yang bahkan mempunyai kebijaksanaan terbaik di antara mereka, atau satu ucapan mungkin mengubahnya.
  359. Wahai jamaah, takutlah kepada Allah, karena banyak orang yang mendambakan apa yang tidak diperolehnya, banyak pembangun rumah yang tidak tinggal di dalamnya, dan banyak pengumpul apa yang harus ditinggalkannya. Mungkin ia telah mengumpulkannya dengan jalan salah atau dengan menolak hak (orang). la mendapatkannya secara tak halal dan harus memikul beban dosa karenanya. Sebagai akibatnya, ia kembali (dari dunia ini) dengan beban itu dan datang ke hadapan Allah dengan sedih dan pilu. "Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata." (QS. 22:11)
  360. Tiadanya jalan memasuki dosa adalah juga sejenis kesucian.
  361. Martabat wajah Anda utuh tetapi meminta-minta meleburkannya; oleh karena itu, lihatlah dengan hati-hati di hadapan siapa Anda meleburkannya.
  362. Memuji melebihi yang sebenarnya adalah menjilat; memuji secara kurang adalah karena ketidakmampuan berbicara atau karena iri hati.
  363. Dosa yang paling parah adalah yang dianggap ringan oleh pelakunya.
  364. Orang yang melihat kekurangan-kekurangannya sendiri akan menjauh dari melihat kekurangan orang lain. Orang yang merasa bahagia dengan rezeki yang diberikan Allah kepadanya, tidak akan bersusah hati atas apa yang tidak diperolehnya. Orang yang menghunus pedang pendurhakaan akan terbunuh olehnya. Orang yang berjuang tanpa sarana, akan musnah. Orang yang memasuki gelombang beigejolak, akan tenggelam. Orang yang mengunjungi tempat-tempat maksiat, akan disalahkan.
  365. Orang yang berbicara lebih banyak, membuat kekeliman lebih banyak. Orang yang berbuat lebih banyak kesalahan menjadi tak bermalu. Orang yang tak bermalu menjadi kurang takut kepada Allah. Orang yang kurang takut kepada Allah, hatinya mati. Orang yang hatinya mati akan memasuki neraka. Orang yang mengamati kekurangan orang lain dan mencelanya lalu menerimanya bagi dirinya sendiri adalah yang sesungguhnya tolol. Kepuasan adalah modal yang tidak berkurang. Orang yang banyak mengingat kematian, puas dengan nikmat kecil dunia ini. Orang yang mengetahui bahwa kata-katanya adalah juga bagian dari tindakannya, berbicara lebih sedikit kecuali di mana ia mempunyai suatu tujuan.
  366. Penindas (orang lalim) di kalangan manusia mempunyai tiga tanda: ia menindas atasannya dengan mendurhakainya, dan (menindas) bawahannya dengan menekankan wewenangnya, dan ia mendukung penindas lainnya.
  367. Pada ujung kesulitan datang kebebasan; dan pada mengetatnya rantai cobaan, datang kemudahan.
  368. Amirul Mukminin as berkata kepada salah seorang sahabatnya: Jangan persembahkan terbanyak dari kegiatan Anda kepada istri dan anak-anak Anda. Karena, apabila istri dan anak-anak Anda itu pencinta Allah, maka la tidak akan meninggalkan mereka tak terurus, dan apabila mereka itu musuh Allah, maka mengapa Anda harus mencemaskan dan menyibukkan diri mengurusi musuh Allah.
  369. Cacat yang paling buruk ialah memandang cacat (pada orang lain), padahal cacat itu ada pada diri Anda.
  370. Seseorang mengucapkan selamat kepada seorang lain di kehadiran Amirul Mukminin as atas kelahiran seorang putra dengan mengatakan, "Selamat mendapatkan penunggang kuda." Lalu Amirul Mukminin as berkata: Jangan berkata begitu. Katakanlah, "Anda berkesempatan bersyukur kepada Allah Yang Maha Pemberi, dan berbahagialah dengan apa yang telah diberikan kepada Anda. Semoga ia mencapai usia sepenuhnya dan Anda ikut mendapatkan kebajikannya."
  371. Salah seorang pejabat Amirul Mukminin as membangun sebuah rumah mewah, yang tentang itu Amirul Mukminin as berkata: Ini mata uang perak yang menonjolkan wajahnya. Pastilah rumah ini berbicara tentang kekayaan Anda.
  372. Dikatakan kepada Amirul Mukminin as, "Apabila seseorang ditinggalkan dalam rumahnya dan pintunya tertutup, dari mana rezekinya akan sampai kepadanya?" la menjawab: Dari jalan mana saja kematiannya akan mencapainya.
  373. Ketika menyatakan belasungkawa di kalangan orang yang kematian, Amirul Mukminin as berkata: Hal ini tidak dimulai dari Anda dan tidak pula berakhir dengan Anda. Sahabat Anda ini sedang dalam perjalanan, dan karena itu lebih baik anggaplah ia masih dalam perjalanan. la akan bergabung dengan Anda atau Anda akan bergabung dengan dia.
  374. Wahai manusia, biarlah Allah melihat takwa Anda di saat bahagia sebagaimana Anda takut di saat kesusahan. Sesungguhnya orang yang diberi kelapangan (hidup) dan tidak menganggapnya sebagai sarana pendekatan periahan-lahan ke arah cobaan, memandang dirinya aman terhadap apa yang harus ditakuti; sementara orang yang tertimpa kesempitan tetapi tidak memandangnya sebagai ujian, kehilangan ganjaran yang dihasratkan.
  375. Wahai para hamba hawa nafsu, pangkaslah dia karena orang yang bersandar kepada dunia tidak mendapatkan apa-apa darinya kecuali pedihnya kesukaran. Wahai manusia, pikullah sendiri pendidikan diri Anda dan berpalinglah dari dikte kecenderungan alami Anda.
  376. Janganlah menganggap ungkapan yang diucapkan seseorang sebagai buruk apabila Anda dapat menemukan kemungkinannya mengandung suatu kebaikan.
  377. Apabila Anda memerlukan Allah Yang Mahasuci, maka mulailah dengan memohon salawat Allah atas Nabi-Nya kemudian mintalah keperluan Anda, karena Allah terlalu pemurah untuk menerima salah satu dari dua permohonan yang diajukan kepada-Nya dan menolak yang lainnya.
  378. Orang yang cemburu akan kehormatannya hendaklah menjauhi pertengkaran.
  379. Bergegas sebelum waktu yang tepat atau menunda setelah kesempatan yang tepat, kedua-duanya tolol.
  380. Jangan bertanya tentang hal-hal yang tak akan terjadi karena cukup banyak yang perlu Anda cemaskan.
  381. Pikiran adalah cermin yang jemih, dan mengambil pelajaran (dari keadaan sekitar) memberikan peringatan dan nasihat. Cukuplah untuk memperbaiki diri Anda bila Anda mengelakkan apa yang Anda anggap buruk pada orang lain.
  382. Ilmu berhubungan dengan amal. Oleh karena itu, maka orang yang berilmu harus beramal, karena pengetahuan memanggil amal; jika ada jawaban alangkah baiknya, apabila tidak, maka ilmu itu berpisah dari dia
  383. Wahai manusia, kekayaan dunia ini adalah seperti rumput yang membawa wabah; karena itu, menghindarlah dari lahan penggembalaan ini. Meninggalkannya lebih baik daripada tinggal dengan damai di dalamnya, dan bagiannya yang cukup untuk rezeki lebih membawa kebahagiaan daripada kekayaannya. Kesengsaraan telah ditetapkan bagi mereka yang kaya di sini, sedang kesenangan telah ditentukan bagi orang-orang yang menjauh darinya. Apabila seseorang tertarik oleh gemerlapnya, ia membutakan kedua matanya, dan apabila seseorang beroleh kegairahan kepadanya, maka ia memenuhi hatinya dengan kesedihan yang tems berubah-ubah di bagian hitam hatinya, suatu kesedihan mencemaskannya dan yang lain memberikan kepedihan kepadanya. Ini berlangsung terus sampai cekikan kematian berhasil mengejamya. la dilemparkan kepada keterbukaan sementara kedua kuil (perbendaharaan) hatinya diputuskan hubungannya. Mudah bagi Allah untuk mematikannya dan (mudah) bagi kawan-kawannya untuk memasukkannya ke dalam kubur.
  384. Orang mukmin melihat dunia dengan mata yang mengambil pelajaran dan mengambil darinya cukup, makanan untuk keperluan yang paling sedikit. la mendengar di dalamnya dengan telinga kebencian dan permusuhan. Apabila dikatakan (tentang seseorang) bahwa ia telah menjadi kaya, dikatakan pula bahwa ia telah jatuh miskin; dan apabila kesenangan ditinggalkan pada kehidupan seseorang, kematian dirasakan atas kematiannya. Inilah keadaannya, walaupun belum tiba harinya berpatah hati.
  385. Sesungguhnya Allah telah meletakkan ganjaran atas ketaatan kepada-Nya dan hukuman atas dosa terhadap-Nya, untuk menyelamatkan manusia dari hukuman-Nya dan menggiring mereka ke surga.
  386. Suatu saat akan datang ketika tak ada yang tertinggal dari Al-Qur'an kecuali tulisannya, dan tak ada (yang tertinggal) dari Islam selain namanya. Masjid di hari-hari itu akan sibuk dengan urusan pembangunan tetapi sepi dari bimbingan. Orang yang tinggal di dalamnya dan mereka yang mengunjunginya adalah yang terbumk di muka bumi. Dari mereka kejahatan akan muncul dan kepada mereka semua kebatilan akan berpaling. Apabila seseorang memisahkan diri darinya, mereka akan melemparkannya kembali ke situ; dan apabila seseorang melangkah mundur darinya, mereka akan mendorongnya kepadanya. Allah Mahasuci bersabda (dalam sebuah Hadits Qudsi), "Aku bersumpah demi Diri-Ku sendiri bahwa Aku akan mengirimkan kepada mereka suatu cobaan (fitnah) di mana orang yang sabar (halim) akan kebingungan," dan la akan berbuat demikian. Kami memohon keampunan Allah dari terantuk karena lalai.
  387. Diriwayatkan bahwa jarang Amirul Mukminin as naik ke mimbar tanpa mengucapkan yang berikut ini sebelum berkhotbah: Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah, karena manusia tidak diciptakan sia-sia sehmgga boleh menyia-nyiakan dirinya; tidak pula ia dibiarkan tanpa diurusi sehingga ia boleh berbuat sia-sia. Dunia yang nampak indah baginya ini tidak mungkin merupakan pengganti dunia akhirat yang nampak buruk di matanya, tidak pula orang yang sia-sia akan berhasil di dunia akhirat walaupun sedikit.
  388. Tak ada keistimewaan yang lebih tinggi dari Islam, tak ada kemuliaan yang lebih mulia daripada takwa kepada Allah, tak ada tempat perlindungan yang lebih baik daripada menahan diri, tak ada perantara yang lebih efektif dari taubat, tak ada perbendaharaan yang lebih berharga daripada kepuasan, dan tak ada kekayaan yang lebih besar sebagai penghindar kemiskinan daripada merasa puas dengan sekadar rezeki. Orang yang membataskan diri pada apa yang sekadar cukup untuk hidup mencapai kesenangan dan mempersiapkan tempat kediaman dalam kelapangan. Hasrat hawa nafsu adalah kunci kepada kesedihan dan pembawa kesusahan. Keserakahan, kesia-siaan dan dengki adalah perangsang untuk jatuh ke dalam dosa, dan kejahatan adalah kum-pulan semua kebiasaan buruk.
  389. Amirul Mukminin as berkata kepada Jabir ibn 'Abdullah al-Anshari: Wahai Jabir, orang utama dalam agama [12] dan dunia ada empat orang: ulama (orang berilmu) yang bertindak berdasarkan ilmunya, orang bodoh yang tak merasa malu untuk belajar, dermawan yang tidak kikir bagi dirinya sendiri, dan orang miskin yang tidak menjual kehidupannya yang akan datang dengan keuntungan duniawinya. Akibataya, bilamana si ulama menyia-nyiakan pengetahuannya, orang bodoh akan merasa malu belajar; dan bilamana si dermawan kikir terhadap dirinya sendiri, maka orang miskin akan menjual dirinya dengan keuntungan duniawi.
  390. Wahai Jabir, apabila nikmat Allah melimpah pada seseorang, maka keperluan manusia kepadanya juga melimpah. Oleh karena itu, barangsiapa yang memenuhi semua kewajibannya kepada Allah dalam hal ini, maka la akan memelihara (nikmat Allah) itu secara berkelanjutan dan langgeng, sedang orang yang tidak memenuhi kewajiban-kewajiban itu akan menyebabkan harta itu membusuk dan binasa.
  391. Ibn Jarir Thabari, dalam buku sejarahnya dan Ibn Atsir meriwayatkan dari 'Abdur-Rahman ibn Abi Laila, faqih, yang adalah salah satu dari orang yang telah bangkit dengan ('Abdur-Rahman) Ibn Asy'ats untuk berperang melawan Hajjaj, bahwa ia (Ibn Laila) sedang menyuruh manusia untuk berjihad dengan mengingatkan mereka bahwa pada saat pertempuran dengan orang Suriah ia mendengar Amirul Mukminin as berkata: Wahai kaum mukmin, barangsiapa melihat perbuatan melampaui batas sedang dilakukan dan orang sedang dipanggil kepada kejahatan, lalu ia mencelanya dengan hatinya, ia selamat dan bebas dari tanggung jawab untuk itu, dan barangsiapa mencelanya dengan lidah akan diganjari dan berada dalam kedudukan yang lebih tinggi daripada yang (hanya) mencelanya dalam hati; tetapi barangsiapa yang mencelanya dengan pedangnya agar kalimat Allah tetap tinggi dan kata-kata penentangnya tetap rendah, ia beroleh pegangan pada jalan petunjuk dan berdiri pada jalan yang benar, sedang hatinya disamari dengan keyakinan.
  392. Suatu ucapan lain dengan nada yang sama berbunyi sebagai berikut: Di antara mereka (Ummat Islam) ada yang menegah kemungkaran dengan tangan, lidah dan hati. Orang ini telah menggunakan dengan sempurna kebiasaan bajik itu. Kemudian ada orang yang mencegah kemungkaran dengan lidahnya dan hatinya tetapi tidak dengan tangan. Orang ini hanya menggunakan dua kebiasaan bajik tetapi tidak menggunakan yang satu. Ada yang ketiga yang mencegah kemungkaran dengan hati tetapi tidak dengan lidah dan tangan. Ini orang yang tidak mempunyai kedua kualitas yang lebih baik dari yang tiga dan hanya memegang yang satu. Kemudian ada pula orang yang tidak menegah kemungkaran dengan lidah, hati ataupun tangan. la hanyalah orang mati di kalangan orang hidup. Semua amal kebajikan, termasuk perang atas nama Allah, dibandingkan dengan anjuran berbuat baik dan mencegah kemungkaran, hanyalah seperti meludah di laut dalam. Anjuran kepada yang baik dan mencegah yang mungkar tidak membawa kematian menjadi lebih dekat dan tidak pula mengurangi rezeki. Dan yang lebih baik dari semua ialah mengucapkan ungkapan yang benar di hadapan penguasa yang lalim.
  393. Diriwayatkan bahwa Abu Juhaifah mengatakan bahwa ia mendengar Amirul Mukminin as berkata: Jihad pertama dengan apa Anda akan digagahi ialah perjuangan dengan tangan, kemudian dengan lidah Anda, dan kemudian dengan hati Anda. Akibatnya, orang yang tidak mengakui kebajikan dengan hatinya atau yang tidak mencegah kemungkaran akan dijungkir-balikkan. Jadi, bagian atasnya akan dijungkirkan ke bawah dan bagian bawahnya akan diputar ke atas.
  394. Sesungguhnya kebenaran itu berat dan sehat, sedang kebatilan itu ringan dan menular.
  395. Jangan merasa aman dari hukuman Allah sekalipun orang terbaik di seluruh umat, karena Allah Yang Mahatinggi berkata, "Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." Dan lagi, janganlah berputus asa, bahkan bagi manusia terburuk dari umat, karena Allah berfirman, "Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir."
  396. Kekikiran mengandung segala macam keburukan lainnya, dan ia adalah kendali yang dengan itu manusia dapat dijuruskan ke setiap macam keburukan.
  397. Ada dua jenis rezeki: rezeki yang Anda cari dan rezeki yang mencari Anda; apabila Anda tak mencapainya, ia akan datang kepada Anda. Karena itu janganlah Anda palingkan kecemasan Anda sehari ke dalam kecemasan Anda setahun. Apa saja yang Anda dapat setiap hari akan cukup bagi Anda untuk hari itu. Apabila Anda hidup sepanjang tahun sekalipun, Allah Yang Mahatinggi akan memberikan kepada Anda setiap hari berikut apa yang telah ditentukannya sebagai bagian Anda. Apabila Anda tidak akan hidup setahun, mengapa, maka Anda mencemaskan apa yang bukan untuk Anda? Tak ada pencari yang akan mencapai rezeki Anda sebelum Anda, dan tak seorang pun mengalahkan Anda dalam urusan rezeki. Begitu pula, apa yang telah ditentukan sebagai bagian Anda tak akan tertunda bagi Anda.
  398. Banyak orang menghadapi suatu hari yang sesudah itu ia tidak mendapatkan hari lain, dan banyak orang berada dalam kedudukan yang patut diiri di bagian malam yang lebih dini, tetapi ditangisi oleh wanita-wanita yang meratap di bagian malam yang lebih kemudian.
  399. Kata-kata berada dalam kendali Anda sebelum Anda mengucapkannya. Tetapi setelah Anda mengucapkannya, maka Anda berada di bawah kendalinya. Karena itu jagalah lidah Anda seperti Anda menjaga emas dan perak Anda, karena sering suatu ucapan merenggut nikmat dan mengundang hukuman.
  400. Jangan katakan apa yang tidak Anda ketahui; malah, jangan katakan semua yang Anda ketahui, karena Allah telah meletakkan beberapa kewajiban bagi semua anggota badan Anda yang dengan itu la akan mengajukan hujah melawan Anda di Hari Pengadilan.
  401. Takutlah jangan sampai Allah melihat Anda sementara Anda berbuat dosa kepada-Nya, atau tidak melihat Anda menaati-Nya bilamana telah waktunya untuk menaati-Nya dan sebagai hasilnya Anda menjadi orang yang merugi. Karena itu, bilamana Anda kuat, jadilah kuat dalam menaati Allah, dan bilamana Anda lemah jadilah lemah dalam berbuat dosa kepada-Nya.
  402. Bersandar pada dunia ini padahal Anda telah melihat apa yang ada padanya, adalah tolol; dan tertinggal dalam perbuatan baik bilamana Anda yakin akan ganjaran baik atasnya, jelaslah merupakan kerugian; sedang mempercayai seseorang sebelum mengujinya adalah kelemahan.
  403. (Bukti dari) kerendahan dunia ini di hadapan Allah ialah bahwa hanya di sini la tidak ditaati, dan nikmat-nikmat-Nya tak tercapai kecuali dengan meninggalkannya.
  404. Orang yang mencari sesuatu, akan mendapatkannya; paling tidak sebagian darinya.
  405. Kebaikan bukanlah kebaikan bila setelah itu ada neraka; dan kesulitan bukanlah kesulitan bila sesudah itu ada surga. Setiap kebahagiaan selain surga adalah kecil dan setiap bencana selain neraka adalah kesenangan.
  406. Hati-hatilah, kemiskinan adalah bencana, tetapi lebih buruk dari kemiskinan adalah sakitnya badan, sementara lebih buruk dari sakitnya badan adalah penyakit hati. Hati-hatilah, kelimpahan harta adalah suatu nikmat, tetapi yang lebih baik dari kelimpahan harta adalah kelimpahan kesehatan badan, sedang yang lebih baik lagi dari kesehatan badan ialah kesucian hati.
  407. Barangsiapa yang tindakannya tertahan di belakang, silsilahnya tak dapat menempatkannya di depan. Dalam versi lain dikatakan: Barangsiapa tidak mendapatkan prestasi pribadinya, ia tak dapat diuntungkan oleh prestasi nenek moyangnya.
  408. Waktunya orang mukmin mempunyai tiga kurun: waktu ketika ia dalam komunikasi dengan Allah, waktu ketika ia berusaha untuk rezekinya, dan waktu ketika ia menikmati apa yang halal dan menyenangkan. Tak pantas bagi seorang bijaksana untuk menjauh (dari rumahnya) kecuali karena tiga urusan, yakni untuk tujuan beroleh pendapatan, atau pergi untuk sesuatu demi kehidupan di akhirat, atau untuk menikmati apa yang tak dilarang.
  409. Berpantanglah dari dunia sehingga Allah menunjukkan kepada Anda kejahatannya yang sesungguhnya, dan janganlah lalai karena (dalam keadaan bagaimanapun) Anda tak akan dilalaikan.
  410. Bicaralah supaya Anda dikenal, karena orang tersembunyi di bawah lidahnya.
  411. Ambillah kenikmatan dunia yang datang kepada Anda, dan menjauhlah dari yang menjauh dari Anda. Apabila Anda tak dapat berlaku demikian, berlaku sederhanalah dalam pencarian Anda.
  412. Banyak ungkapan yang lebih efektif dari serangan.
  413. Setiap hal yang kecil yang memuaskan adalah cukup.
  414. Biarlah mati, asal jangan hina. Biarlah kecil asal tidak melalui orang lain. Orang yang tidak mendapatkan sementara duduk, tidak pula akan mendapatkan dengan berdiri. Dunia mempunyai dua hari, satu bagi Anda dan satu terhadap Anda. Bilamana hari itu untuk Anda, janganlah merasa bangga, tetapi bilamana ia terhadap Anda, bersabarlah atasnya.
  415. Bau yang terbaik adalah kesturi; bobotnya ringan sedang baunya penuh harum.
  416. Janganlah bersombong, lepaskan tipu-diri, dan ingatlah akan kuburan Anda.
  417. Anak mempunyai hak atas ayahnya sedang si ayah pun mempunyai hak atas si anak. Hak ayah atas si anak ialah bahwa si anak harus menaati si ayah dalam segala hal kecuali dalam berbuat dosa kepada Allah Yang Mahasuci, sedang hak si anak atas si ayah adalah bahwa ia harus memberikan kepadanya nama yang bagus, memberikan kepadanya pendidikan yang baik, dan mengajarinya Al-Qur'an.
  418. Pengaruh buruk penglihatan adalah hak, kepesonaan adalah hak, sihir adalah hak, dan mengambil pertanda baik adalah haK; dan penyeoaran suatu penyakit adalah hak, sedang mengambil pertanda buruk tidak hak, dan penyebaran penyakit dari yang satu kepada yang lainnya adalah tidak hak. Bau memberikan kesenangan, madu memberikan kesenangan, dan melihat yang hijau-hijau memberikan kesenangan.
  419. Kedekatan dengan manusia dalam akhlak mereka menimbulkan keamanan dari kejahatan mereka.
  420. Seseorang mengucapkan suatu ungkapan di atas kedudukannya, lalu Amirul Mukminin as berkata kepadanya: Anda telah mulai terbang segera setelah tumbuh bulu dan mulai mengomel sebelum mencapai usia remaja (saqb).
  421. Barangsiapa menghasratkan pertentangan, tak akan mendapatkan sarana keberhasilan.
  422. Ketika ditanyai arti "La haula wa la quwwata illa billah" (tiada daya dan tiada kekuatan kecuali pada Allah), Amirul Mukminin as berkata: Kita sama sekali bukan majikan bersama dengan Allah atas apa pun, dan kita bukanlah majikan selain yang dijadikan-Nya kita majikannya., maka ketika la menjadikan kita majikan atas sesuatu yang tentang itu la adalah Majikan Yang Tertinggi ketimbang kita, la juga menetapkan beberapa kewajiban kepada kita; dan bilamana la mengambilnya, maka la akan mengambil kewajiban-kewajiban itu juga.
  423. Amirul Mukminin as mendengar 'Ammar ibn Yasir bercakap-cakap dengan Mughirah ibn Syu'bah, lalu ia berkata: Biarkanlah dia, wahai 'Ammar, karena ia telah memasuki agama hanya sejauh mendapatkan keuntungan dari dunia, dan ia dengan sengaja melibatkan diri dalam keraguan agar dapat mengambilnya sebagai penutup kekurangannya.
  424. Adalah baik bagi orang kaya untuk menunjukkan kerendahan di hadapan orang miskin demi mendapatkan ganjaran dari Allah, tetapi lebih baik dari itu ialah kebanggaan orang miskin terhadap orang kaya berupa keyakinan kepada Allah.
  425. Allah tidak memberikan kebijaksanaan kepada seseorang melainkan pada suatu hari la akan menyelamatkannya dari keruntuhan dengan pertolongan (kebijaksanaan) itu.
  426. Barangsiapa bertabrak dengan kebenaran, akan terpukul jatuh olehnya.
  427. Hati adalah kitabnya mata.
  428. Takut kepada Allah adalah tabiat utama watak manusia.
  429. Jangan Anda cobakan ketajaman lidah Anda terhadap Dia yang memberikan kepada Anda kemampuan berbicara, janganlah pula (anda coba) kefasihan bicara Anda terhadap Dia yang menempatkan Anda di jalan yang benar.
  430. Cukuplah bagi disiplin Anda sendiri bila Anda berpantang dari apa yang tidak Anda sukai pada orang lain.
  431. Orang harus sabar sebagai orang merdeka, atau diam sebagai orang bodoh.
  432. Tentang kabar lain kepada Asy'ats, anak laki-laki Qais ketika menghibur ia, Imam Ali as bersabda: Karena para pembesar bersabar, jika tidak maka seperti hewan, akan melupakan.
  433. Amirul Mukminin as berkata tentang dunia: la menipu, ia merugikan dan ia melintas lewat. Allah tidak menyukainya sebagai ganjaran bagi para pencinta-Nya, dan tidak pula sebagai hukuman bagi musuh-musuh-Nya. Sesungguhnya manusia dunia ini adalah seperti para penumpang yang segera setelah mereka turun pengemudi berteriak kepada mereka lalu mereka mereka berbaris pergi.
  434. Amirul Mukminin as berkata kepada putranya Imam Hasan as: Jangan tinggalkan apa pun dari dunia ini, karena Anda akan meninggalkannya untuk dua jenis orang: orang yang menggunakannya untuk menaati Allah dan karenanya ia akan mendapatkan kebaikan melalui apa yang buruk bagi Anda, atau orang yang akan menggunakannya untuk melanggar perintah Allah dan karenanya ia mendapatkan keburukan dengan apa yang Anda kumpulkan untuk dia, dan dengan demikian Anda menolong dia dalam dosanya; dan tiada dari keduanya yang patut Anda pilih atas diri Anda sendiri.
  435. Seseorang mengucapkan, "Astaghfirullah" (saya memohon ampunan kepada Allah), lalu Amirul Mukminin as berkata: "Ibu Anda boleh menangisi Anda; Anda tak tahu apa arti astaghfirullah. Astaghfirullah dimaksudkan bagi orang-orang yang berkedudukan tinggi. Kata itu berdiri di atas enam topangan. Yang pertama ialah bertaubat atas yang lalu-lalu; yang kedua, bertekad sungguh-sungguh untuk tidak kembali kepadanya; yang ketiga ialah memenuhi hak-hak manusia supaya Anda menemui Allah dengan bersih tanpa ada sesuafu untuk dipertanggungjawabkan; yang keempat memenuhi setiap kewajiban yang Anda abaikan (di waktu lalu) sehingga sekarang Anda boleh berlaku adil atasnya; yang kelima mengenai daging yang tumbuh sebagai hasil rezeki yang haram agar Anda dapat meleburkannya dengan kesedihan (karena bertaubat) sampai kulit menyentuh tulang, dan tumbuh daging baru di antara (kulit dan tulang) itu; dan yang keenam ialah membuat tubnh merasakan keperihannya ketaatan sebagaimana (dahulunya) Anda membuatnya merasakan manisnya pelanggaran. Pada keadaan semacam itu Anda boleh mengatakan, "Astaghfirullah".
  436. Kearifan adalah (ibarat) keluarga.
  437. Betapa sengsaranya anak Adam; ajalnya tersembunyi, sakitnya tersimpan, perbuatannya terpelihara, sengatan nyamuk menyakitinya, tercekik menyebabkan kematiannya, dan keringat memberikan kepadanya bau busuk.
  438. Diriwayatkan bahwa Amirul Mukminin as sedang duduk-duduk dengan para sahabatnya ketika seorang wanita cantik lewat dan mereka mulai melihat kepadanya. Atasnya Amirul Mukminin as berkata: "Mata para lelaki ini serakah, dan lirikan ini adalah penyebab mereka menjadi rakus. Bilamana seseorang di antara Anda melihat seorang wanita yang menarik hatinya, hendaklah ia menemui istrinya, karena setiap wanita adalah wanita."
  439. Lalu salah seorang Khawarij berkata, "Semoga Allah membunuh si kafir ini. Betapa logisnya dia!" Orang-orang lalu melompat ke arah Khawarij untuk membunuhnya, tetapi Amirul Mukminin as berkata: "Tunggu sebentar. Haruslah penghinaan untuk penghinaan, atau maaf dari si terlanggar."
  440. Cukuplah apabila kebijaksanaan Anda membedakan untuk Anda jalan-jalan sesat dari jalan-jalan petunjuk.
  441. Berbuat baiklah dan janganlah memandang suatu bagian darinya kecil, karena kecilnya itu besar dan sedikitnya banyak. Tak seorang pun di antara Anda boleh mengatakan bahwa "orang lain lebih patut dari saya dalam berbuat baik"; bilamana demikian, demi Allah, maka hal itu akan benar-benar menjadi begitu. Ada manusia yang (berbuat) baik dan (ada yang berbuat) jahat. Bilamana Anda meninggalkan salah satu dari keduanya orang-orang lain akan melakukannya.
  442. Barangsiapa membenahi sisi batinnya, Allah membenahi sisi lahimya. Barangsiapa berbuat amal bagi agamanya, Allah melaksanakan perbuatannya di dunia ini. Barangsiapa yang urusan antara dia dan Allah baik, Allah membuat urusan antara dia dan orang lain menjadi baik.
  443. Sabar (hilm) adalah tirai untuk menutupi, dan akal adalah pedang yang tajam. Karena itu simpanlah kelemahan dalam perilaku Anda dengan kesabaran Anda, dan bunuhlah hawa nafsu Anda dengan akal Anda.
  444. Ada beberapa orang yang Allah khususkan dengan nikmat untuk kemanfaatan manusia; oleh karena itu la menyerahkannya di tangan mereka sepanjang mereka memberikannya kepada orang lain; tetapi bilamana mereka tak mau memberikannnya kepada orang lain, la mengambilnya dari mereka dan mengirimkannya kepada orang lain.
  445. Tak pantas seorang lelaki mengandalkan dua hal: kesehatan dan harta; karena banyak orang yang Anda lihat sehat tetapi segera jatuh sakit, dan banyak orang yang kaya yang menjadi miskin.
  446. Barangsiapa mengeluhkan kebutuhannya kepada seorang mukmin, adalah seperti ia telah mengeluh kepada Allah; tetapi barangsiapa mengeluhkannya kepada orang kafir seakan-akan ia mengeluhkan Allah.
  447. Amirul Mukminin as berkata pada suatu hari 'ld (Hari Raya): Ini hari raya bagi orang yang puasanya diterima Allah dan yang atas salatnya Allah berterima kasih; dan (sesungguhnya) setiap hari di mana tak dilakukan dosa terhadap Allah adalah 'Id.
  448. Pada Hari Pengadilan, penyesalan yang terbesar akan dirasakan oleh orang yang mendapatkan kekayaan melalui cara-cara dosa, tetapi diwarisi oleh orang yang membelanjakannya dalam menaati Allah Yang Mahasuci dan diganjari surga karenanya, sementara orang pertama itu masuk neraka karenanya.
  449. Yang terburuk dalam tawar-menawar dan yang paling tak berhasil dalam perjuangan ialah orang yang berusaha keras mencari kekayaan tetapi nasib tidak menolongnya dalam tujuannya, dan sebagai akibatnya ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan sedih sementara di akhirat pun ia akan menghadapi akibat-akibat buruknya.
  450. Rezeki ada dua macam: yang mencari dan yang dicari. Karena itu, maka orang yang sangat menghasratkan dunia ini, maut mengikutinya sampai ia memalingkannya keluar darinya; tetapi orang yang menghasratkan akhirat, kelapangan dunia sendiri mencarinya, dan ia menerima rezeki darinya.
  451. Para pencinta Allah adalah orang-orang yang melihat sisi batin dari dunia, sedang orang lain melihat sisi lahirnya; mereka menyibukkan diri dengan manfaatnya yang lebih jauh sementara orang lain naenyibukkan diri dalam manfaat yang segera. Mereka membunuh hal-hal yang mereka takuti akan membunuh mereka, dan mereka tinggalkan di dunia ini apa yang mereka pandang akan meninggalkan mereka. Mereka menganggap penumpukan harta oleh orang lain sebagai hal kecil dan menganggapnya sebagai merugi. Mereka adalah musuh hal-hal yang dicintai orang lain, sementara mereka mencintai hal-hal yang dibenci orang lain. Melalui mereka Al-Qur'an dipelajari, dan mereka diberi pengetahuan melalui Al-Qur'an. Bagi mereka Al-Qur'an adalah langgeng sementara mereka bersiteguh pada Al-Qur'an. Mereka tidak melihat suatu obyek harapan lebih dari yang mereka harap dan tak ada obyek ketakutan di atas apa yang mereka takuti.
  452. Ingatlah bahwa kesenangan akan berlalu sedang akibatnya akan tinggal.
  453. Ujilah seseorang, maka Anda akan membencinya.
  454. Tidaklah Allah akan membiarkan pintu syukur terbuka bagi seseorang dan menutup pintu kelimpahan atasnya, atau membuka pintu doa bagi seseorang dan menutup pintu penerimaan atasnya, atau membuka pintu taubat bagi seseorang dan menutup pintu keampunan baginya.
  455. Orang yang paling pantas untuk kedudukan mulia ialah orang yang menurun dari orang-orang mulia.
  456. Amirul Mukminin as ditanyai mana yang lebih baik dari kedua hal ini: keadilan atau kedermawanan. Amirul Mukminin as menjawab: Keadilan menempatkan hal-hal pada tempatnya, sementara kedermawanan mengambilnya keluar dari arah-arahnya; keadilan adalah pengurus umum sedang kedermawanan adalah manfaat khusus, maka keadilan lebih utama dari antara keduanya.
  457. Manusia adalah musuh dari apa yang tidak diketahuinya.
  458. Keseluruhan zuhud terbatas di antara ungkapan Al-Qur'an. Allah Yang Mahasuci berfirman, "Supaya kamu jangan berduka-cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu." Barangsiapa tidak bersedih atas apa yang tak diperolehnya dan tidak bergembira ria atas apa yang datang kepadanya, mendapatkan zuhud dari kedua sisinya.
  459. Betapa tidur mematahkan keputusan-keputusan hari itu!
  460. Pemerintahan adalah wahana lomba bagi laki-laki.
  461. Tak ada kota yang mempunyai hak lebih besar pada Anda ketimbang yang lainnya. Kota yang terbaik bagi Anda ialah kota yang melahirkan Anda.
  462. Ketika kematian al-Asytar sampai kepada Amirul Mukminin as, ia berkata: Malik, bukan main Malik itu! Demi Allah, sekiranya ia gunung, ia gunung yang besar, dan apabila ia batu, ia batu yang keras; tak ada penunggang kuda yang dapat mencapainya dan tak ada burung dapat terbang di atasnya.
  463. Sedikit yang langgeng lebih baik daripada banyak yang membawa kesedihan.
  464. Apabila seseorang mempunyai sifat terbuka, tunggu dan lihatlah sifat-sifatnya yang lain.
  465. Amirul Mukminin as berkata kepada Ghalib ibn Sha'sha'ah, ayah (penyair besar) Farazdaq dalam suatu percakapan di antara keduanya: "Bagaimana tentang jumlah untamu yang banyak?" Orang itu menjawab. "Mereka telah tersapu habis (dalam melaksanakan) kewajiban Ya Amirul Mukminin as." Atasnya Amirul Mukminin as berkata: "Itu cara yang paling terpuji (untuk menghabiskannya).
  466. Barangsiapa berdagang tanpa mengetahui peraturan hukum agama, maka ia akan terlibat dalam riba.
  467. Barangsiapa memandang kesedihan kecil sebagai besar, maka Allah melibatkannya dalam kesedihan besar.
  468. Barangsiapa hanya melihat pendapatnya sendiri, hawa nafsunya nampak enteng baginya.
  469. Bilamana seseorang memotong sebuah lelucon, maka ia berpisah sedikit dari akalnya.
  470. Berpalingnya Anda dari orang yang cenderung kepada Anda adalah suatu kerugian atas bagian dari keuntungan Anda, sementara kecenderungan Anda kepada orang yang berpaling dari Anda adalah penghinaan atas diri Anda sendiri.
  471. Kekayaan dan kemiskinan akan ada setelah menghadap kepada Allah.
  472. Zubair tetap seorang lelaki dari rumah kami sebelum anak celakanya Abdullah muncul.
  473. Apa urusan manusia dengan kesombongan. Asalnya adalah mani dan akhimya adalah bangkai, yang tak dapat memberi, makan dirinya sendiri dan tidak dapat menjauhi maut.
  474. Amirul Mukminin as ditanyai tentang penyair terbesar, lalu ia berkata: Dua kelompok dari mereka tidak berjalan pada garis yang sama sehingga tidak diketahui tingginya keagungan mereka; tetapi bila hal itu harus dilakukan, maka ia adalah "Malik al-adh-Dhilil" ("Raja yang sesat").
  475. Tak adakah orang merdeka yang dapat meninggalkan suapan (dunia) yang (sudah) terkunyah ini kepada orang yang menyukainya? Sesungguhnya satu-satunya harga bagi Anda sendiri ialah surga, maka janganlah menjual diri Anda kecuali dengan surga.
  476. Dua orang rakus tak pernah kenyang, pencari ilmu dan pencari dunia.
  477. Iman berarti bahwa Anda lebih menyukai kebenaran (sekalipun) bilamana hal itu mengganggu Anda, ketimbang kebatilan walaupun menguntungkan Anda; bahwa kata-kata Anda tak lebih dari tindakan Anda dan bahwa Anda takut kepada Allah bilamana berbicara tentang orang lain.
  478. Miqdar (nasib) mengatasi takdir sampai usaha pun menimbulkan keruntuhan.
  479. Kesabaran dan ketabahan adalah kembaran dan merupakan hasil keberanian tinggi.
  480. Menggunjing adalah alat orang yang lemah.
  481. Banyak orang terjerumus ke dalam kejahatan karena dipuji-puji.
  482. Dunia ini diciptakan untuk selain dari (dunia) itu sendiri dan tidak diciptaklan untuk dirinya sendiri.
  483. Bani Umayyah mempunyai masa tertentu (kesempatan) di mana mereka mempunyai jalannya. Tetapi ketika perselisihan akan timbul di kalangan mereka, maka apabila rubah saja pun menyerang mereka, maka mereka (rubah) akan mengalahkannya.
  484. Amirul Mukminin as berkata memuji dalam kenangan kepada para Anshar: Demi Allah, mereka mengasuh Islam dengan tangan-tangan dermawan dan lidah fasih mereka seperti mengasuh anak sapi berusia setahun.
  485. Mata adalah tali pengikat dari belakang. Bilamana tali pengikat itu dilonggarkan, maka kantong itu tak dapat menahan apa-apa.
  486. Amirul Mukminin as berkata dalam salah satu ucapannya sendiri: Seorang penguasa datang pada kedudukan di atas mereka. la tetap adil dan membuat mereka menjadi adil sampai agama menjadi kokoh.
  487. Suatu masa yang dahsyat akan menimpa manusia di mana orang kaya menahan miliknya dengan giginya (karena kekikiran) padahal mereka tidak disuruh berbuat demikian. Allah yang Mahasuci berfirman, "Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu." Pada masa itu orang jahat akan naik sementara orang bajik akan tetap rendah, dan pembelian akan dilakukan dari orang-orang tak berdaya [13] walaupun Rasulullah Saw telah melarang membeli dari orang tak berdaya.
  488. Dua jenis manusia yang terjerumus ke dalam keruntuhan tentang saya adalah: pencinta yang berlebih-lebihan dan yang menyalahkan secara palsu.
  489. Ketika Amirul Mukminin as ditanyai tentang Tauhid (Keesaan Allah) dan Keadilan, ia menjawab: Keesaan berarti bahwa Anda tidak menjadikan-Nya subyek keterbatasan khayalan Anda, dan keadilan berarti bahwa Anda tidak meletakkan suatu kesalahan kepada-Nya.
  490. Tak baik berdiam diri dalam kebijaksanaan, sama sebagaimana tidak baik berbicara dalam kejahilan.
  491. Amirul Mukminin as berkata dalam doanya memohon hujan: Semoga Allah menurunkan hujan kepada kami melalui awan yang tunduk, bukan melalui awan yang membangkang.
  492. "Kami menghasratkan Anda mengubah rambut Anda yang beruban, ya Amirul Mukminin." Lalu ia berkata: Mewamai adalah menghias, sementara kami sedang dalam keadaan bersedih.
  493. Pejuang di jalan Allah yang syahid tidak akan mendapat ganjaran yang lebih besar daripada orang yang tetap suci ('afif) walaupun dalam kesusahan. Seorang suci mungkin menjadi salah seorang malaikat.
  494. Kepuasan adalah kekayaan yang tak pernah habis. [14]
  495. Ketika Amirul Mukminin as menempatkan Ziyad ibn Abih menggantikan Abdullah ibn 'Abbas sebagai Gubernur Fars (di Persia) dan pengurusan pajaknya, ia berbicara panjang dengannya di mana ia melarangnya untuk memajukan (waktu) pemungutan pajak. Di dalamnya ia berkata: Bertindaklah atas dasar keadilan dan jauhilah kekerasan dan penganiayaan, karena kekerasan menjuruskan mereka meninggalkan tempat tinggalnya sedang penganiayaan mendorong mereka mengangkat senjata.
  496. Dosa yang terburuk ialah dosa yang dipandang enteng oleh pelakunya.
  497. Allah tidak mewajibkan orang bodoh belajar sebelum la mewajibkan orang terpelajar mengajar.
  498. Kawan yang terburuk ialah yang kepadanya formalitas harus dilakukan. [15]
  499. Apabila seorang mukmin membuat saudaranya marah, itu berarti bahwa ia meninggalkannya.

Bagian-bagian yang telah kami pilih dari ucapan Amirul Mukminin yang memerlukan keterangan. [16]

1. Bilamana situasi akan seperti ini, maka pemimpin agama akan bangkit dan manusia akan berkumpul di sekelilingnya sebagai berkumpulnya penggalan-penggalan awan yang tak berair. ("Ya'sûb adalah pemimpin masyhur yang bertugas mengurusi urusan manusia, sedang "quza" berarti penggalan-penggalan awan yang tidak mengandung air.")

2. la pembicara yang subur (seorang ahli dan bebas dalam berkata-kata, dan setiap orang yang bebas dalain berkata-kata atau berjalan disebut "Syahsyah". sedang makna lain kata itu berarti orang kikir ")

3. Pertengkaran menimbulkan kehancuran. ("Quhm") berarti keruntuhan, karena pertengkaran sering mendorong manusia kepada kehancuran dan kesedihan. Sama seperti bila dikatakan "Quhmatul A'rab", yang berarti masa (kekeringan) bilamana ternak yang dimiliki orang Arab pedalaman merosot menjadi tulang-tulang, dan beginilah keadaan mereka tergiring. Argumen lain juga diajukan dalam hal ini, yakni situasi menggiring mereka ke daerah-daerah hijau. Dengan kata lain, kesulitan kehidupan di pedalaman mendorong mereka ke kota.)

4. Bilamana anak gadis telah akil balik usia, maka hubungan pada sisi ayah lebih disukai. (Ketimbang "nashshal-higâq", kombinasi "nashshal-haqâ'iq" juga telah diriwayatkan. "Nashsh" berarti ujung akhir sesuatu, atau batasnya yang terjauh, seperti "an-nashshi fis-sair" berarti maksimum jauhnya seekor binatang dapat berjalan. Atau, kita katakan, misalnya, "Nashashtur-rajula 'anil-amrr", bilamana Anda telah menanyai seseorang secara ekstrem untuk memaksanya mengatakan apa yang ada padanya., maka, "nashshul-hagâ'iq' berarti kebijaksanaan karena merupakan batas akhir masa kanak-kanak, bilamana seseorang melewati masa kanak-kanak dan memasuki kedewasaan; ini merupakan rujukan yang sangat fasih kepada pokok itu, dan sangat asing pula, Amirul Mukminin bermaksud mengatakan: Bilamana anak perempuan mencapai tahap ini, hubungan dengan pihak ayah lebih memiliki hak ketimbang ke pihak ibunya, asal saja mereka adalah mahramnya, seperti para saudara lelakinya dan pamannya dari pihak ayah, untuk mengurusi perkawinan mereka apabila mereka menghendakinya. "Al-Hiqâq” juga berarti pertengkaran antara si ibu dengan seorang kerabat si gadis dari pihak ayah. Pertengkaran ini ialah bahwa masing-masingnya mengatakan mempunyai hak atas si gadis. Itulah sebabnya dikatakan, "Hâgatuhu hiqâqan" selaras dengan "Jâdaltuhu jidâlan". Dikatakan bahwa "nashshul hiqâq" berarti mendapat pengertian, yakni kebijaksanaan, karena Amirul Mukminin merujuk tahap ketika hak-hak dan kewajiban telah dapat diterapkan. Orang yang meriwayatkan kata itu sebagai "haqâ'iq" bermaksud mengartikannya sebagai bentuk jamak dari "haqiqah”/hakekat). Makna lainnya (Menurut Ibnu Abil Hadid) adalah nashshul-hiqâq' di sini adalah seorang gadis yang mencapai tahap usia kawin dan mengizinkannya melaksanakan hak-haknya atas dasar kias "bil-hiqâqi minal-ibili" (masa kedewasaan unta) di mana "hiqâq" adalah bentukjamak dari "hiqqah "atau "hiqq" yang berarti genapnya usia tiga tahun dan memasuki tahun keempat, ketika ia sudah dapat dikendalikan dan ditunggangi. "Haqâ'iq" pun adalah bentuk jamak dari "hiqqah". Jadi, kedua versi itu menuding kepada arti yang sama, yakni penafsiran lebih sesuai dengan cara orang Arab ketimbang yang telah disebutkan sebelumnya.

5. Iman menghasilkan "lumazhah" dalam hati. Ketika iman berkembang, "lumazhah" itu juga bertambah. ("Lumazhah" adalah suatu bintik berwarna putih atau sesuatu seperti itu. Atas dasar analogi itu apabila seekor kuda mempunyai suatu titik putih di bagian bibir bawahnya, maka ia disebut "Farasun almazh", yakni kuda yang berbintik putih).

6. Apabila seseorang mempunyai suatu "ad-dainuzh-zhanûn" (hutang yang meragukan), adalah kewajibannya untuk membayar zakat atasnya selama tahun-tahun yang lalu itu apabila ia melewatinya. ("Azh-Zhanûn adalah pinjaman yang tentang itu si pemberi pinjaman tidak mengetahui apakah ia akan mampu mendapatkan pembayarannya kembali dari si peminjam. la seperti orang yang terombang-ambing oleh harapan akan mendapatkan atau kehilangan. Ini cara pengungkapan yang paling fasih. Dengan demikian segala sesuatu yang tentang itu Anda tidak mengetahui di mana Anda berdiri, berada dalam zhanûn. Dikatakan bahwa: "Sumur azh-Zhanûn (sumur yang mungkin berair dan mungkin tidak) yang juga tidak mendapatkan hujan dari awan hujan, tak dapat dibandingkan dengan (sungai) Efrat yang gelombangnya bangkit meninggi yang menghanyutkan perahu maupun perenang yang tangkas. Judd berarti sumur (di belantara), sedang zhanûn adalah sumur yang tak diketahui apakah berair atau tidak.)

7. Suatu riwayat dari Amirul Mukminin as menyebutkan bahwa ia mengatur suatu pasukan untuk maju berjihad seraya berkata: I'dzibû (menjauhlah) dari wanita sejauh kemampuan Anda. l'dzibû berarti apa yang "menjauhkan" pikiran dari wanita dan dari kelengketan pada mereka, dan jangan berhubungan dengan mereka: karena semua ini menghasilkan kelemahan dalam gairah, mempengaruhi keteguhan tekad, melemahkan diri terhadap musuh dan mencegah usaha keras dalam pertempuran. Apa yang menghalangi dari sesuatu disebut 'adzaba 'anhu, yakni dipalingkan darinya., maka, al-'âdzib dan al-'adzûb berarti yang melepaskan diri dari, makan dan minum.

8. Sebagai penembak berhasil (yâsir al-fâlij) yang mengharapka keberhasilan pada tembakannya yang pertama. "Al-yâsirûn" (jamak dari yâsir) berarti orang yang menembak dengan panah pada seekor unta yang telah disembelih, secara taruhan, sedang "al-fâlij" berarti yang berhasil atau berjaya. Misalnya dikatakan, "Falaja 'alaihim" atau "falajahum" (yakni ia beroleh kemenangan atas mereka atau mengalahkan mereka). Seorang penyair mengatakan sebagai seruan perang, "Ketika kulihat orang berhasil beroleh kemenangan."

9. Ketika gawatnya pertempuran memanas menjadi sengit kami mencari perlindungan pada Nabi Allah Saw, dan tak ada di antara kami yang lebih dekat kepada musuh selain Nabi. Ini berarti bahwa bilamana ketakutan kepada musuh meningkat dan pertempuran menjadi sengit, kaum Muslim mulai berpikir bahwa karena Rasulullah sendiri telah melakukan peperangan itu, tentulah Allah akan memberikan kemenangan kepada beliau dan oleh karena itu mereka akan selamat dari segala bahaya karena keberadaan beliau. Dan kata-kata "Idzâ ahmarral ba'su" (apabila krisis menjadi merah panas) merujuk parahnya keadaan itu. Untuk maksud itu beberapa ungkapan telah digunakan, dan yang tersebut di atas itu adalah yang terbaik darinya, karena Amirul Mukminin menyerupakan perang dengan api yang panas dan merah dalam tindakan maupun wama. Ini dikukuhkan oleh kata-kata Rasulullah Saw ketika pada Pertempuran Hunain beliau melihat kaum Hawazin bertempur, beliau mengatakan, "Sekarang wathîs sedang memanas", sedang wathîs adalah tempat menyalakan api. Dengan demikian Rasulullah Saw menyerupakan sengitnya pertempuran oleh manusia dengan panas dan nyala api.

Catatan Kaki

  1. Catatan penerjemah: Dalam tafsir tentang perkataan ini terdapat dua pendapat: Salah satunya apa yang dikatakan oleh Sayyid Radhi dan yang lainnya adalah yang ditulis oleh Ibnu Mandzur, Azhari dan Ibnu Atsir, yang kami (penerjemah) kami pilih adalah: Apabila seseorang mengambil hak kita, kami tidak akan menuntut dan kami akan duduk dibelakangnya unta dan akan mengikutinya sehingga kami akan bisa mengambil hak-hak kami meskipun memerlukan waktu yang lama. Nahjul Balaghah terjemah Syahidi, hal. 537, Syarah no. 5.
  2. Catatan Sayid Radhi: Kalimat ini mempunyai makna yang indah luar biasa. Itu berarti bahwa orang bijaksana tidak berkata-kata dengan lidahnya sebelum meminta nasihat akalnya dan menggunakan imajinasinya, tetapi orang tolol mengucapkan apa saja yang sampai ke lidahnya tanpa berpikir. Dengan demikian, lidah orang bijaksana mengikuti hatinya sementara hati orang tolol mengikuti lidahnya.
  3. Catatan Sayid Radhi: Amirul Mukminin benar dalam mengatakan bahwa tak ada ganjaran bagi sakit itu sendiri, karena penghapusan dosa dapat diakui sehubungan dengan perbuatan Allah Yang Mahatinggi kepada hamba-harnba-Nya sebagai kesusahan, sakit dan yang serupa, sedang ganjaran dan pembalasan adalah atas amal perbuatan manusia. Inilah perbedaan antara keduanya, dan Amirul Mukminin telah menjelaskannya melalui pengetahuannya yang cemerlang dan pandangannya yang sehat.
  4. Ini kalimat yang nilainya tak terperikan. Tak ada ungkapan arif dapat dibandingkan dengannya dan tak ada kalimat yang setara dengannya.
  5. Catatan Sayid Radhi: Sebagian orang mengatributkan ucapan ini dan yang sebelumnya kepada Nabi Allah Saw.
  6. Syarah Penerjemah (Syahidi) Imam yang benar, beliau sendiri.
  7. Catatan Sayid Radhi: Arti ucapan ini ialah bahwa bila seseorang mendermakan dari kekayaannya walaupun sedikit, Allah Yang Mahatinggi memberikan kepadanya ganjaran yang besar dan banyak baginya. Dan dua "tangan" yang disebutkan itu berarti nikmat. Jadi, Amirul Mukminin as telah membedakan antara nikmat seseorang dan nikmat Allah; ia menggambarkan nikmat orang sebagai kecil dan nikmat Allah besar. Nikmat Allah selalu lebih besar dari nikmat manusia karena nikmat Allah adalah mendasar dalam pengertian bahwa setiap nikmat lainnya bersumber darinya dan berpaling kepadanya.
  8. Kami telah menyatakan pada bab sebelumnya apa jawaban Arnirul Mukminin as kepada orang ini, yakni ucapannya bahwa "Keimanan mempunyai empat aspek".
  9. Syarah penerjemah: Fitnah-fitnah ini yang akan timbul dan hilang. Nahjul Balaghah, Terjemah Syahidi, hal. 545, Syarah no. 138.
  10. Syarah penerjemah: Bid’ah-bid’ah agama. Nahjul Balaghah, terjemah Syahidi, hal. 545, Syarah no. 139.
  11. Syarah Syahidi: Syibam adalah kabilah dari Hamedan.
  12. Ada dalam teks Arab, tapi tidak ada dalam terjemah.
  13. Catatan penerjemah: Tidak bermuamalah dengan terpaksa.
  14. Catatan Sayid Radhi: Sebagian perkataan ini diriwayatkan dari Rasulullah Saw.
  15. Catatan Sayid Radhi: Apabila susah payahnya menyebabkan kesulitan dan hubungan persaudaraan menyebabkan seseorang menjadi menderita. Oleh itu dia adalah seburuk-buruk saudara.
  16. Bagian ini berada dalam kalimat ke-260 dan 261, namun di sini demi keteraturan nomer, diletakkan dibagian akhir.

Daftar Pustaka

Nahj al Balāghah, Terjemah Sayid Ja’far Syahidi, Tehran: Ilmi wa Farhanggi, 1377.