Mungkar dan Nakir
Mungkar dan Nakir (bahasa Arab: نكير و منكر) atau Basyir dan Mubasysyir (بشير و مبشر) adalah nama dua malaikat yang pada malam pertama setelah penguburan memasuki kubur dan menanyakan keyakinan-keyakinan dan perbuatan-perbuatan orang yang meninggal dunia. Jika orang yang meninggal tersebut dahulunya adalah orang kafir, maka malaikat-malaikat ini akan nampak dengan wajah menakutkan dan disebut Nakir dan Mungkar, dan jika orang tersebut dahulunya adalah orang mukmin maka para malaikat ini akan menghadapinya dengan wajah tampan yang pada keadaan ini mereka disebut Basyir dan Mubasysyir.
Nakir dan Mungkar
Setelah mayit dikebumikan, dua malaikat yang ditugaskan menanyakan keyakinan-keyakinan seseorang yang baru saja meninggal dunia akan memasuki kuburan. Dalam sebagian riwayat, dua malaikat ini disebut dengan dua penjaga kuburan. Salah satunya berada di samping kanan mayit dan yang lain berada di samping kirinya, lalu mulai menanyakan beberapa pertanyaan kepadanya. Jika orang tersebut kafir atau pendosa, dua malaikat tadi akan masuk dengan wajah menyeramkan. Setelah jelas batin si mayit, ia akan menghadapi azab yang pedih dari pihak dua malaikat tersebut yang bernama Nakir dan Mungkar dan kuburnya akan dipenuhi dengan api.
Basyir dan Mubasysyir
Para malaikat yang memasuki kubur orang mukmin akan memperlakukan dia dengan wajah tampan dan setelah berlangsung tanya-jawab, mereka akan memberikan kabar gembira surga kepadanya dan meluaskan kuburnya dengan kenikmatan-kenikmatan Ilahi. Dua malaikat ini dinamai Basir dan Mubasysyir.[catatan 1][1]
Wajah Nakir dan Mungkar
Dalam riwayat, wajah Nakir dan Mungkar disifati demikian: Suara mereka ibarat petir menyambar, mata mereka ibarat kilat mengkilat dan keluar api darinya, gigi mereka panjang dan menyeramkan yang panjangnya sampai ke bumi, teriakan mereka membuat bulu tubuh mayit berdiri karena ketakutan dan dia menjadi bisu. [2]
Tentu saja, perlakuan mereka dengan mayit berdasarkan keimanan atau penyimpangannya dan wajah mereka akan berbeda-beda ketika berhadapan dengan orang-orang.[3]
Kemampuan mayit dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan Nakir dan Mungkar bergatung kepada keadaan jiwa dan batin yang dimilikinya di dunia. Dan orang-orang mukmin pendosa boleh jadi tidak mampu menjawab sebagian pertanyaan mereka dan terkena azab.
Faktor-faktor Yang Dapat Memudahkan Jawaban
Ungkapan seperti "keburukan Nakir dan Mungkar" atau "keseraman Nakir dan Mungkar" dimuat dalam riwayat. Ungkapan ini menunjukkan rasa takut dan kegoncangan yang menghampiri mayit saat melihat dua malaikat ini. Dianjurkan untuk membaca surah Al-Mulk untuk menghilangkan rasa takut dan seram setelah kematian. Dalam sebagian doa juga dimohonkan untuk selamat dari tahap yang berat ini.
Demikian pula dianjurkan bagi kerabat mayit setelah dikuburkan untuk tidak meninggalkannya sendirian namun berusaha untuk menenangkan mayit dengan pembacaan talkin, Alquran dan doa dan membantunya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaam Nakir dan Mungkar. [4]
Selain keyikinan-keyakinan yang benar dan perbuatan-perbuatan bajik, ziarah kepada Ahlulbait terkhusus kepada al-Husain as yang batinnya merupakan syafaat darinya juga berpengaruh banyak dalam membantu mayit.[5]
catatan
- ↑ Syaikh Mufid berkata: Dalam sebagian riwayat, nama dua malaikat yang turun kepada orang kafir adalah Nākir dan Nakir dan nama dua malaikat yang turun kepada orang mukmin adalah Mubasysyir dan Basyir. Dikatakan bahwa penamaan dua malaikat orang kafir dengan Nakir dan Nākir dikarenakan orang kafir mengingkari kebenaran, mengingkari malaikat tersebut dan merasa tidak senang dengan kedatangan mereka, sementara penamaan dua malaikat orang mukmin dengan Mubasysyir dan Basyir dikarenakan mereka berdua mengabarkan kerelaan dan pahala Allah swt kepadanya. (Syarh Aqāid Shaduq atau Tashhih al-I'tiqād, Syaikh Mufid, hlm.220; Ilm al-Yaqin, Faidh Kasyani, jld.2, hlm.1073)
Catatan Kaki
- ↑ Doa setiap hari bula Rajab, Mishbah al-Mutahajjad, jld.2, hlm.803
- ↑ Bihar al-Anwār, jld.6, bab keadaan-keadaan kubur dan alam barzah
- ↑ sebagaimana Abu Bashir bertanya kepada Imam Shadiq as: Apakah dua malaikat tersebut masuk ke kubur orang mukmin dan orang kafir dengan satu wajah? Imam Menjawab: "Tidak". (Furu' al-Kafi, jld.3, hlm.238)
- ↑ Ushul al-Kafi, bab pertanyaan di alam kubur, jld.2, hlm.634 dan jld.3, hlm.201
- ↑ Ilal al-Syarāyi', jld.1, hlm.360
Daftar Pustaka
- Kulaini, Muhammad bin Ya'qub. Al-Kāfī. Beirut: Dar al-Kutub al-Islamiyyah, 1407 H.
- Majlisi, Muhammad Baqir. Bihār al-Anwār al-Jāmi'ah li Dhurar Akhbār al-Aimmah al-Athhār. Tehran: Dar al-Kutub al-Islamiyyah,1362 HS (1984).
- Shaduq, Muhammad bin Ali. 'Ilal asy-Syarāi' . Qom: Dawari, 1385 HS (2006).
- Thusi, Muhammad bin al-Hasan. Mishbāh al-Mutahajjid. Beirut: Muassisah Fiqh asy-Syi'ah, 1411 H.