Lompat ke isi

Konsep:Azl al-Mani

Dari wikishia

Templat:Hukum Azl al-Mani (bahasa Arab:عَزلِ مَنی) bermakna mencegah masuknya mani ke dalam rahim wanita saat senggama, merupakan salah satu metode pencegahan kehamilan. Topik ini telah dibahas dalam sumber-sumber fikih dan riwayat, dan meskipun terdapat sejumlah riwayat yang melarang, hadis-hadis lain dari Maksumin as perihal kebolehannya telah dinukil.

Dalam fikih Islam, azl mani dalam pernikahan permanen adalah boleh dengan keridhaan suami istri; namun jika suami tidak ridha, maka hukumnya haram dan dikenakan diat setara 10 dinar. Apabila hanya istri yang tidak ridha, pendapat masyhur fukaha menghukuminya makruh.

Berdasarkan penelitian, azl mani dapat membatasi hak wanita dalam kenikmatan seksual yang sempurna dan berkaitan dengan gejala seperti depresi. Sebagian fukaha juga, dengan memperhatikan tantangan penurunan dan penuaan populasi, menganggap tindakan azl mani dalam kondisi ketidakridhaan istri hanya diperbolehkan dalam kasus-kasus darurat.

Pengertian dan Kedudukan

Azl al-mani dalam istilah fikih bermakna mencegah masuknya mani ke dalam rahim wanita saat hubungan suami istri.[1] Tindakan ini terhitung sebagai salah satu metode pencegahan kehamilan dan kontrol keturunan.[2]

Dalam sumber-sumber fikih, topik azl mani lebih banyak dibahas dalam bab nikah dan diat.[3] Dalam sumber riwayat juga terdapat bagian yang dikhususkan untuk topik ini dan hadis-hadis dari Maksumin as dalam bidang ini telah dinukil.[4] Sebagai contoh dalam sebuah riwayat dari Nabi Muhammad saw, beliau melarang dilakukannya azl.[5] Sebaliknya, dari riwayat-riwayat lain yang berjumlah banyak,[6] dipahami mengenai kebolehan tindakan ini.[7]

Hukum Syar'i Azl Mani

Dalam sumber-sumber fikih, hukum syar'i azl mani dijelaskan sebagai berikut:

Perlu disebutkan, sesuai penegasan para fukaha, hukum-hukum tersebut berkaitan dengan nikah permanen;[26] sebab dalam nikah sementara, azl mani dianggap boleh secara mutlak.[27]

Diat Azl Mani

Menurut pendapat para fukaha, dalam kasus-kasus di mana azl mani tidak diperbolehkan (seperti ketika suami tidak meridhainya), seseorang yang melakukan tindakan ini wajib membayar diat sebesar 10 dinar (kira-kira setara dengan 10 miskal emas).[28] Sebagian ulama bahkan dalam kasus di mana azl mani dianggap makruh dan istri tidak meridhainya, tetap menganggap pembayaran Diat ini Wajib bagi suami.[29] Namun, pendapat masyhur fukaha menyatakan bahwa dalam kasus-kasus makruh, pembayaran diat tidak diwajibkan bagi suami.[30] Selain itu, sebagian fukaha seperti Allamah Hilli[31] dan Muhaqqiq Tsani,[32] menafsirkan riwayat yang dijadikan sandaran[33] untuk kewajiban diat bagi suami tersebut sebagai sunnah (dianjurkan).

Lebih lanjut, para fukaha dengan berpegang pada sebuah riwayat,[34] meyakini bahwa hukum pembayaran diat ini juga mencakup orang ketiga yang misalnya dengan melakukan perilaku tertentu, menyebabkan ketakutan pada pasangan suami istri dan berakibat terjadinya azl mani.[35]

Dampak Individu dan Sosial Azl Mani

Sejumlah peneliti meyakini bahwa azl mani oleh suami dapat menghalangi istri dari pengalaman kenikmatan seksual yang utuh dan bertentangan dengan haknya dalam mendapatkan kepuasan seksual.[36] Sebagian fukaha juga dengan menekankan hak istri ini, menganggapnya sebagai alasan ketidakbolehan azl mani dalam kondisi ketidakridhaan istri.[37] Selain itu, beberapa penelitian psikiatri mengenai karakteristik cairan mani menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara azl mani dan penurunan kesuburan wanita dengan munculnya gejala depresi. Berdasarkan temuan ini, hubungan seksual yang sempurna dapat memainkan peran efektif dalam mengurangi kecemasan.[38]

Di sisi lain, fukaha seperti Nashir Makarem Syirazi, meskipun menganggap azl mani makruh jika istri tidak ridha, namun dalam kondisi saat ini—di mana populasi Muslim di Iran sedang menurun—beliau menganggap pelaksanaannya hanya boleh jika dalam keadaan darurat;[39] karena menurut para ahli, fenomena penuaan populasi dan tantangan ekonomi, politik, dan keamanan yang ditimbulkannya, terhitung sebagai dampak dari masalah ini.[40]


Catatan Kaki

  1. Mahmud, Mu'jam al-Mushthalahat wa al-Alfzh al-Fiqhiyyah, 1378 HS, jld. 2, hlm. 498.
  2. Nuri Hamedani, "Kontrol Jam'iyat", hlm. 29.
  3. Mu'assasah Da'irah al-Ma'arif Fiqh Islami, Farhang-e Fiqh (Kamus Fikih), 1387 HS, jld. 5, hlm. 380.
  4. Sebagai contoh lihat: Kulaini, Al-Kafi, 1407 H, jld. 5, hlm. 504; Syekh Shaduq, Man La Yahduruhu al-Faqih, 1413 H, jld. 3, hlm. 443.
  5. Ibnu Hayyun, Da'aim al-Islam, 1385 H, jld. 2, hlm. 212, hadis 777; Muhaddits Nuri, Mustadrak al-Wasa'il, 1408 H, jld. 14, hlm. 233, hadis 16584; Makarem Syirazi, Anwar al-Faqahah (Kitab al-Nikah), 1425 H, hlm. 48.
  6. Kulaini, Al-Kafi, 1407 H, jld. 5, hlm. 504; Thaba'thaba'i Burujerdi, Jami' Ahadits al-Syi'ah, 1429 H, jld. 25, hlm. 464, bab 27.
  7. Bahrani, Al-Hada'iq al-Nadhirah, 1405 H, jld. 23, hlm. 86; Sabzwari, Muhadzdzab al-Ahkam, 1413 H, jld. 24, hlm. 66.
  8. Bahrani, Al-Hada'iq al-Nadhirah, 1405 H, jld. 23, hlm. 86; Subhani, Nizam al-Nikah, 1416 H, jld. 1, hlm. 98.
  9. Sebagai contoh lihat: Thaba'thaba'i Yazdi, Al-Urwah al-Wutsqa, 1409 H, jld. 2, hlm. 809, masalah 6; Syubairi Zanjani, Kitab Nikah, 1419 H, jld. 4, hlm. 1371; Montazeri, Risalah Istifta'at (Risalah Fatwa), 1384 HS, jld. 3, hlm. 371, pertanyaan 3741; Khamenei, Ajwibah al-Istifta'at, 1424 H, hlm. 278.
  10. Makarem Syirazi, Ahkam-e Pezeshki (Hukum Medis), 1429 H, hlm. 68, pertanyaan 170.
  11. Sebagai contoh lihat: Thaba'thaba'i Yazdi, Al-Urwah al-Wutsqa, 1409 H, jld. 2, hlm. 809, masalah 6; Imam Khomeini, Istifta'at, 1422 H, jld. 3, hlm. 283, pertanyaan 7; Montazeri, Risalah Istifta'at (Risalah Fatwa), 1384 HS, jld. 3, hlm. 371, pertanyaan 3741; Risalah Taudhih al-Masa'il Ayatullah Muhammad Ishaq Fayyadh, bagian hukum nikah, masalah 2524.
  12. Montazeri, Risalah Istifta'at (Risalah Fatwa), 1384 HS, jld. 3, hlm. 371, pertanyaan 3741; Risalah Taudhih al-Masa'il Ayatullah Muhammad Ishaq Fayyadh, bagian hukum nikah, masalah 2524.
  13. Muhaqqiq Hilli, Syara'i al-Islam, 1408 H, jld. 2, hlm. 214.
  14. Allamah Hilli, Irshad al-Adzhan, 1410 H, jld. 2, hlm. 5; Allamah Hilli, Qawa'id al-Ahkam, 1413 H, jld. 3, hlm. 50.
  15. Syahid Tsani, Al-Raudhah al-Bahiyyah, 1410 H, jld. 5, hlm. 102.
  16. Najafi, Jawahir al-Kalam, 1404 H, jld. 29, hlm. 114.
  17. Lihat: Kulaini, Al-Kafi, 1407 H, jld. 5, hlm. 504, hadis 3; Syekh Thusi, Tahdzib al-Ahkam, 1407 H, jld. 7, hlm. 417, hadis 1669; Hilli, Mukhtashar al-Basha'ir, 1421 H, hlm. 272; Syekh Hurr Amili, Wasa'il al-Syi'ah, 1409 H, jld. 20, hlm. 150, hadis 6; Allamah Hilli, Tadzkirah al-Fuqaha, Penerbit Al-Murtadhawiyyah, hlm. 576.
  18. Sebagai contoh lihat: Allamah Hilli, Mukhtalaf al-Syi'ah, 1413 H, jld. 7, hlm. 12; Syekh Anshari, Kitab al-Nikah, 1415 H, hlm. 72; Thaba'thaba'i Yazdi, Al-Urwah al-Wutsqa, 1409 H, jld. 2, hlm. 809, masalah 6; Imam Khomeini, Tahrir al-Wasilah, Penerbit Mu'assasah Mathbu'at Dar al-'Ilm, jld. 2, hlm. 242, masalah 14; Syubairi Zanjani, Kitab Nikah, 1419 H, jld. 4, hlm. 1371.
  19. Syekh Thusi, Al-Khilaf, 1407 H, jld. 4, hlm. 359, masalah 143.
  20. Syekh Mufid, Al-Muqni'ah, 1413 H, hlm. 516.
  21. Ibnu Hamzah Thusi, Al-Wasilah, 1408 H, hlm. 314.
  22. Syahid Awwal, Al-Lum'ah al-Dimasyqiyyah, 1410 H, hlm. 174.
  23. Ibnu Hayyun, Da'aim al-Islam, 1385 H, jld. 2, hlm. 212, hadis 777; Muhaddits Nuri, Mustadrak al-Wasa'il, 1408 H, jld. 14, hlm. 233, hadis 16584.
  24. Allamah Hilli, Tadzkirah al-Fuqaha, Penerbit Al-Murtadhawiyyah, hlm. 576.
  25. Syekh Thusi, Al-Khilaf, 1407 H, jld. 4, hlm. 359; Allamah Hilli, Tadzkirah al-Fuqaha, Penerbit Al-Murtadhawiyyah, hlm. 576.
  26. Bahrani, Al-Hada'iq al-Nadhirah, 1405 H, jld. 23, hlm. 86; Subhani, Nizam al-Nikah, 1416 H, jld. 1, hlm. 98.
  27. Mu'assasah Da'irah al-Ma'arif Fiqh Islami, Farhang-e Fiqh (Kamus Fikih), 1387 HS, jld. 5, hlm. 380.
  28. Sebagai contoh lihat: Allamah Hilli, Tahrir al-Ahkam, 1420 H, jld. 3, hlm. 426; Thaba'thaba'i Yazdi, Al-Urwah al-Wutsqa, 1409 H, jld. 2, hlm. 809, masalah 6; Subhani, Nizam al-Nikah, 1416 H, jld. 1, hlm. 101; Misykini, Mushthalahat al-Fiqh, 1392 HS, hlm. 375; Fadhil Lankarani, Ahkam-e Pezeshkan va Bimaran (Hukum Dokter dan Pasien), 1427 H, hlm. 88-89, masalah 218 dan 220.
  29. Muhaqqiq Hilli, Syara'i al-Islam, 1408 H, jld. 2, hlm. 214; Hilli, Tahrir al-Ahkam, 1420 H, jld. 3, hlm. 426; Syahid Tsani, Masalik al-Afham, 1413 H, jld. 7, hlm. 64.
  30. Sebagai contoh lihat: Thaba'thaba'i Yazdi, Al-Urwah al-Wutsqa, 1409 H, jld. 2, hlm. 809, masalah 6; Misykini, Mushthalahat al-Fiqh, 1392 HS, hlm. 375; Fadhil Lankarani, Tafshil al-Syari'ah (Al-Nikah), 1421 H, hlm. 35; Risalah Taudhih al-Masa'il Ayatullah Muhammad Ishaq Fayyadh, bagian hukum nikah, masalah 3611.
  31. Allamah Hilli, Mukhtalaf al-Syi'ah, 1413 H, jld. 9, hlm. 428.
  32. Muhaqqiq Tsani, Jami' al-Maqashid, 1414 H, jld. 12, hlm. 506.
  33. Syekh Thusi, Tahdzib al-Ahkam, 1407 H, jld. 10, hlm. 285; Faiz Kasyani, Al-Wafi, 1406 H, jld. 16, hlm. 782; Syekh Hurr Amili, Wasa'il al-Syi'ah, 1409 H, jld. 29, hlm. 312, hadis 1.
  34. Syekh Thusi, Tahdzib al-Ahkam, 1407 H, jld. 10, hlm. 285; Subhani, Nizam al-Nikah, 1416 H, jld. 1, hlm. 100.
  35. Syekh Thusi, Al-Nihayah, 1400 H, hlm. 779; Imam Khomeini, Tahrir al-Wasilah, Penerbit Mu'assasah Mathbu'at Dar al-'Ilm, jld. 2, hlm. 598, masalah 8; Fadhil Lankarani, Ahkam-e Pezeshkan va Bimaran (Hukum Dokter dan Pasien), 1427 H, hlm. 88, masalah 219; Risalah Taudhih al-Masa'il Ayatullah Muhammad Ishaq Fayyadh, bagian hukum nikah, masalah 3611.
  36. Tsamani dan lainnya, "Atsar-e Haqq-e Zaujeh Nesbat be Man' az 'Azl dar Ravabit-e Zanasyu'i" (Dampak Hak Istri Terkait Larangan Azl dalam Hubungan Suami Istri), hlm. 8-9.
  37. Allamah Hilli, Tadzkirah al-Fuqaha, Penerbit Al-Murtadhawiyyah, hlm. 576.
  38. Tsamani dan lainnya, "Atsar-e Haqq-e Zaujeh Nesbat be Man' az 'Azl dar Ravabit-e Zanasyu'i" (Dampak Hak Istri Terkait Larangan Azl dalam Hubungan Suami Istri), hlm. 10.
  39. Makarem Syirazi, "Azl-e Mani Bedun-e Rezayat-e Zan" (Azl Mani Tanpa Keridhaan Istri), Situs web Kantor Ayatullah Makarem Syirazi.
  40. Musavi, Mosbat-e Seh (Positif Tiga), 1400 HS, hlm. 35-39; Ghabisyawi, "Farzand Avari dar Mizan-e 'Aqlaniyat-e Ijtima'i va Akhlaq" (Memiliki Anak dalam Timbangan Rasionalitas Sosial dan Akhlak), Ayin-e Rahmat.

Daftar Pustaka

  • Abdul Mun'im, Mahmud Abdurrahman. Mu'jam al-Mushthalahat wa al-Alfzh al-Fiqhiyyah. Kairo, Dar al-Fadhilah, 1378 HS/1419 H/1999 M.
  • Allamah Hilli, Hasan bin Yusuf. Irshad al-Adzhan ila Ahkam al-Iman. Peneliti dan Korektor: Hassun, Faris. Qom, Penerbit Daftar-e Intisharat-e Eslami, cetakan pertama, 1410 H.
  • Allamah Hilli, Hasan bin Yusuf. Mukhtalaf al-Syi'ah fi Ahkam al-Syari'ah. Qom, Penerbit Daftar-e Intisharat-e Eslami, cetakan kedua, 1413 H.
  • Allamah Hilli, Hasan bin Yusuf. Qawa'id al-Ahkam fi Ma'rifah al-Halal wa al-Haram. Qom, Penerbit Daftar-e Intisharat-e Eslami, cetakan pertama, 1413 H.
  • Allamah Hilli, Hasan bin Yusuf. Tadzkirah al-Fuqaha. Teheran, Penerbit Al-Murtadhawiyyah, cetakan pertama, tanpa tahun.
  • Allamah Hilli, Hasan bin Yusuf. Tahrir al-Ahkam al-Syari'ah 'ala Madzhab al-Imamiyyah. Peneliti dan Korektor: Bahadori, Ebrahim. Qom, Mu'assasah Imam Shadiq as, cetakan pertama, 1420 H.
  • Bahrani, Yusuf bin Ahmad. Al-Hada'iq al-Nadhirah fi Ahkam al-'Itrah al-Thahirah. Peneliti dan Korektor: Irawani, Muhammad Taqi; Muqarram, Sayid Abdurrazzaq. Qom, Penerbit Daftar-e Intisharat-e Eslami, cetakan pertama, 1405 H.
  • Fadhil Lankarani, Muhammad. Ahkam-e Pezeshkan va Bimaran (Hukum Dokter dan Pasien). Qom, Markaz-e Fiqhi-ye A'immah Athar as, cetakan pertama, 1427 H.
  • Fadhil Lankarani, Muhammad. Tafshil al-Syari'ah fi Syarh Tahrir al-Wasilah (Al-Nikah). Qom, Markaz-e Fiqhi-ye A'immah Athar as, cetakan pertama, 1421 H.
  • Faiz Kasyani, Muhammad Muhsin. Al-Wafi. Isfahan, Kitabkhane-ye Imam Amirul Mukminin Ali as, cetakan pertama, 1406 H.
  • Fayyadh, Muhammad Ishaq. Risalah Taudhih al-Masa'il. Qom, Penerbit Majlisi, cetakan pertama, 1426 H.
  • Ghabisyawi, Ali. "Farzand Avari dar Mizan-e 'Aqlaniyat-e Ijtima'i va Akhlaq" (Memiliki Anak dalam Timbangan Rasionalitas Sosial dan Akhlak). Ayin-e Rahmat, Situs web Kantor Ayatullah Makarem Syirazi, Tanggal kunjungan: 1 Dey 1404 HS.
  • Ibnu Hamzah Thusi, Muhammad bin Ali. Al-Wasilah ila Nail al-Fadhilah. Peneliti dan Korektor: Hassun, Muhammad. Qom, Perpustakaan Ayatullah Mar'asyi Najafi, cetakan pertama, 1408 H.
  • Ibnu Hayyun, Nu'man bin Muhammad al-Maghribi. Da'aim al-Islam wa Dzikr al-Halal wa al-Haram wa al-Qadhaya wa al-Ahkam. Peneliti dan Korektor: Faidhi, Ashif. Qom, Mu'assasah Alu al-Bait as, cetakan kedua, 1385 H.
  • Imam Khomeini, Sayid Ruhullah. Istifta'at. Qom, Penerbit Daftar-e Intisharat-e Eslami, cetakan kelima, 1422 H.
  • Imam Khomeini, Sayid Ruhullah. Tahrir al-Wasilah. Qom, Penerbit Mu'assasah Mathbu'at Dar al-'Ilm, cetakan pertama, tanpa tahun.
  • Khamenei, Sayid Ali. Ajwibah al-Istifta'at (Farsi). Qom, Daftar-e Mu'azzamlah, cetakan pertama, 1424 H.
  • Kulaini, Muhammad bin Ya'qub. Al-Kafi. Peneliti dan Korektor: Ghaffari, Ali Akbar; Akhundi, Muhammad. Teheran, Dar al-Kutub al-Islamiyyah, cetakan keempat, 1407 H.
  • Makarem Syirazi, Nashir. Ahkam-e Pezeshki (Hukum Medis). Pengumpul: Alian-Nejadi, Abul Qasim. Qom, Penerbit Madrasah al-Imam Ali bin Abi Thalib as, cetakan pertama, 1429 H.
  • Makarem Syirazi, Nashir. Anwar al-Faqahah (Kitab al-Nikah). Qom, Penerbit Madrasah al-Imam Ali bin Abi Thalib as, cetakan pertama, 1425 H.
  • Makarem Syirazi, Nashir. "Azl-e Mani Bedun-e Rezayat-e Zan" (Azl Mani Tanpa Keridhaan Istri). Situs web Kantor Ayatullah Makarem Syirazi, Tanggal kunjungan: 1 Dey 1404 HS.
  • Misykini, Ali. Mushthalahat al-Fiqh. Peneliti: Ahmadi Julfa'i, Hamid. Qom, Mu'assasah Ilmi Farhangi Dar al-Hadits, 1392 HS.
  • Montazeri, Husein Ali. Risalah Istifta'at (Risalah Fatwa). Teheran, Penerbit Sayeh, cetakan ketiga, 1384 HS.
  • Mu'assasah Da'irah al-Ma'arif Fiqh Islami. Farhang-e Fiqh Muthabiq ba Madzhab-e Ahl-e Bait as (Kamus Fikih Sesuai Mazhab Ahlulbait as). Qom, Mu'assasah Da'irah al-Ma'arif Fiqh Islami, cetakan pertama, 1387 HS.
  • Muhaddits Nuri, Husain. Mustadrak al-Wasa'il wa Mustanbath al-Masa'il. Qom, Mu'assasah Alu al-Bait as, cetakan pertama, 1408 H.
  • Muhaqqiq Hilli, Najmuddin Ja'far bin Hasan. Syara'i al-Islam fi Masa'il al-Halal wa al-Haram. Peneliti dan Korektor: Baqqal, Abdul Husain Muhammad Ali. Qom, Mu'assasah Isma'iliyan, cetakan kedua, 1408 H.
  • Muhaqqiq Tsani (Karaki), Ali bin Husain. Jami' al-Maqashid fi Syarh al-Qawa'id. Qom, Mu'assasah Alu al-Bait as, cetakan kedua, 1414 H.
  • Musavi, Sayid Husain. Mosbat-e Seh (Positif Tiga). Qom, Hai'at-e Emruz, 1400 HS.
  • Najafi, Muhammad Hasan. Jawahir al-Kalam. Beirut, Dar Ihya al-Turats al-Arabi, cetakan ketujuh, 1404 H.
  • Nuri Hamedani, Husain. "Kontrol Jam'iyat" (Kontrol Populasi). Dalam Majallah Fiqh Ahl-e Bait, no. 33. Qom, Mu'assasah Fiqh Ahl al-Bait, 1382 HS.
  • Sabzwari, Sayid Abdul A'la. Muhadzdzab al-Ahkam. Qom, Mu'assasah al-Manar, cetakan keempat, 1413 H.
  • Subhani, Ja'far. Nizam al-Nikah fi al-Syari'ah al-Islamiyyah al-Gharra. Qom, Mu'assasah Imam Shadiq as, cetakan pertama, 1416 H.
  • Syahid Awwal (Amili), Muhammad bin Makki. Al-Lum'ah al-Dimasyqiyyah fi Fiqh al-Imamiyyah. Peneliti dan Korektor: Marwarid, Muhammad Taqi; Marwarid, Ali Ashghar. Beirut, Dar al-Turats - Al-Dar al-Islamiyyah, cetakan pertama, 1410 H.
  • Syahid Tsani, Zainuddin bin Ali. Al-Raudhah al-Bahiyyah fi Syarh al-Lum'ah al-Dimasyqiyyah. Qom, Penerbit Daftar-e Tablighat-e Eslami, cetakan pertama, 1410 H.
  • Syahid Tsani, Zainuddin bin Ali. Masalik al-Afham ila Tanqih Syara'i al-Islam. Qom, Mu'assasah al-Ma'arif al-Islamiyyah, cetakan pertama, 1413 H.
  • Syekh Anshari, Murtadha. Kitab al-Nikah. Qom, Kongres Internasional Peringatan Syekh Azham Anshari, cetakan pertama, 1415 H.
  • Syekh Hurr Amili, Muhammad bin Hasan. Wasa'il al-Syi'ah. Qom, Mu'assasah Alu al-Bait as, cetakan pertama, 1409 H.
  • Syekh Mufid, Muhammad bin Muhammad bin Nu'man. Al-Muqni'ah. Qom, Kongres Internasional Milenium Syekh Mufid, cetakan pertama, 1413 H.
  • Syekh Shaduq, Muhammad bin Ali. Man La Yahduruhu al-Faqih. Peneliti dan Korektor: Ghaffari, Ali Akbar. Qom, Penerbit Daftar-e Intisharat-e Eslami, cetakan kedua, 1413 H.
  • Syekh Thusi, Muhammad bin Hasan. Al-Khilaf. Korektor: Khurasani, Ali dan lain-lain. Qom, Penerbit Daftar-e Intisharat-e Eslami, cetakan pertama, 1407 H.
  • Syekh Thusi, Muhammad bin Hasan. Al-Nihayah fi Mujarrad al-Fiqh wa al-Fatawa. Beirut, Dar al-Kitab al-Arabi, cetakan kedua, 1400 H.
  • Syekh Thusi, Muhammad bin Hasan. Tahdzib al-Ahkam. Peneliti dan Korektor: Khurasan, Hasan. Teheran, Dar al-Kutub al-Islamiyyah, cetakan keempat, 1407 H.
  • Syubairi Zanjani, Sayid Musa. Kitab Nikah. Qom, Mu'assasah Pajuhasyi-ye Raypardaz, cetakan pertama, 1419 H.
  • Thaba'thaba'i Burujerdi, Agha Husain. Jami' Ahadits al-Syi'ah. Teheran, Penerbit Farhang-e Sabz, cetakan pertama, 1429 H.
  • Thaba'thaba'i Yazdi, Sayid Muhammad Kazim. Al-Urwah al-Wutsqa. Beirut, Mu'assasah al-A'lami lil-Mathbu'at, cetakan kedua, 1409 H.
  • Tsamani, Laila; Burqa'i, Maryam; dan Sadidpur, Samaneh Sadat. "Atsar-e Haqq-e Zaujeh Nesbat be Man' az 'Azl dar Ravabit-e Zanasyu'i" (Dampak Hak Istri Terkait Larangan Azl dalam Hubungan Suami Istri). Dalam Do Faslnameh Ilmi - Pajuhasyi Muthala'at-e Eslami-ye Zanan va Khanevadeh, thn. 11, no. 20, Musim Semi dan Panas 1403 HS.