Mughirah bin Syu'bah: Perbedaan antara revisi
imported>Hindr k removed Category:Musuh Ahlulbait as; added Category:Musuh Ahlulbait using HotCat |
imported>S.j.mousavi kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 38: | Baris 38: | ||
{{Sayidah Fatimah sa}} | {{Sayidah Fatimah sa}} | ||
{{Bani Umayyah}} | {{Bani Umayyah}} | ||
[[fa:مغیرة بن شعبة]] | |||
[[ar:المغيرة ابن شعبة]] | |||
[[en:Al-Mughira b. Shu'ba]] | |||
[[fr:Mughira b. Shu'ba]] | |||
[[ur:مغیرہ بن شعبہ]] | |||
[[Kategori:Para Pialang Bani Umayyah]] | [[Kategori:Para Pialang Bani Umayyah]] |
Revisi per 9 Desember 2017 12.10
Mughirah bin Syu’bah termasuk dari salah satu sahabat Nabi saw dan termasuk dari orang-orang yang memiliki peran andil dalam penyerangan ke rumah Fatimah Zahra sa.
Dia diangkat menjadi pemerintah Bahrain, Basrah dan Kufah oleh khalifah kedua dan dia juga menjadi penguasa Kufah dalam pemerintahan Mu'awiyah. Dia di atas mimbar masjid Kufah melaknat Imam Ali as dan para Syiahnya.
Abu Lukluk pembunuh Umar bin Khattab adalah hamba sahaya Mughirah.
Nasab, Kelahiran dan Kematian
Mughirah bin Syu’bah bin Abi Amir bin Mas'ud berasal dari suku Tsaqif. Panggilannya adalah Abu Isa atau Abu Abdullah. [1] Ia lahir pada tahun ke-2 atau ke-3 dari kenabian [2] dan meninggal di Kufah pada tahun 50 H. [3] Dia digambarkan sebagai orang yang cerdik. [4]
Pada Masa Nabi
Pada tahun 5 H ia masuk Islam dan dia juga hadir dalam perdamaian Hudaibiyah dan baiat Ridwan. [5] Pada tahun 9 H setelah suku Tsaqif memeluk Islam, mereka Mughirah dan Abu Sufyan atas perintah Nabi saw pergi ke Taif dan memecahkan patung berhala lata. [6]
Setelah Nabi Wafat
Menurut penuturan Syaikh Mufid, Mughirah memiliki peran andil pada peristiwa penyerangan ke rumah Fatimah Zahra sa dan memaksa Imam Ali as dan sebagian sahabat dekatnya untuk berbaiat (kepada Abu Bakar), [7] dalam buku al-Ihtijaj dimuat sebuah pernyataan bahwa Imam Hasan as dalam sebuah percakapan menegurnya dengan tegas: Kamulah yang memukuli Fatimah sa sedemikian rupa sehingga ia terluka dan anak yang berada di perutnya (Muhsen bin Ali) keguguran. [8]
Pada Masa Para Khalifah
Mughirah di masa khalifah pertama dan kedua ikut berperan serta dalam beberapa peperangan, seperti perang Yamamah dengan para pengikut Musailamah dan perang Yarmuk dengan Romawi, juga dalam penaklukan kota Syam dan Irak. [9] Umar bin Khattab mengirimnya untuk menjadi pemerintah Bahrain. Tapi para penduduk tidak menginginkannya dan mengeluhkannya kepada Umar; oleh karena itu, Umar bin Khattab mencabutnya dan menunjuknya menjadi gubernur Basrah. Setelah beberapa orang bersaksi bahwa dia telah melakukan perzinahan, Umar memecatnya dari pemerintahan Basrah dan melantiknya menjadi gubernur Kufah. [10]
Dia dianggap orang pertama yang menyambut umar dengan julukan "Amirul Mukminin". [11]
Dalam beberapa sumber dimuat bahwa Abu Lukluk pembunuh Umar bin Khattab, adalah budak sahaya Mughirah. [12]
Utsman bin Affan setahun setelah menduduki kursi kekhilafahan mencopot jabatan Mughirah dari kegubernuran Kufah [13] dan kemudian menunjuknya sebagai gubernur Armenia dan Azerbaijan untuk beberapa waktu. [14] [14]
Pada masa kekhalifahan Amirul Mukminin Ali as, Mughirah tidak melakukan baiat kepadanya dan juga dia tidak hadir dalam peperangan yang dipimpin oleh Imam. [15] Setelah peristiwa hakamiat, dia berbaiat dengan Mu'awiyah, dan sekali lagi dia diangkat menjadi gubernur Kufah dan hingga akhir hayatnya pada tahun ke 50 H ia masih memegang jabatan tersebut. [16] Dalam proses perdamaian Imam Hasan, Mughirah adalah salah satu orang yang dikirim Mu'awiyah untuk berdamai dengan Imam Hasan as. [17]
Di berbagai sumber sejarah dikatakan bahwa Mughirah adalah orang pertama yang menawarkan usulan kepada Mu'awiyah untuk menjadikan Yazid sebagai putra mahkota. [18] Peristiwa ini terjadi pada tahun 56 H dan tidak sesuai dengan tanggal kematian Mughirah yang terjadi sekitar tahun 50 H.
Bermusuhan dengan Imam Ali
Nama Mughirah tercantum dalam kumpulan musuh-musuh Imam Ali as dan termasuk dari orang-orang yang mencela dan mengejeknya. [19] Dia selama periodenya menjadi gubernur Kufah atas pelantikan Mu'awiyah, pergi ke atas mimbar dan melaknat serta menghina Imam Ali as beserta para Syiahnya. [20]
Mughirah bin Syu’bah kepada Sha’sha’ah bin Shauhan, salah seorang Syiah Imam Ali as dan seorang Khatib, mengatakan demikian, "Hindarilah untuk membuka aib Utsman. Hindarilah untuk menjelaskan keutamaan Ali as. Aku lebih tahu dari kamu tentang hal ini (keutamaan Ali as) tetapi kekuatan ada di tangan kerajaan ini yang mana kami akan dihukum karena mengkritik terhadap Utsman. [21]
Catatan Kaki
- ↑ Asqalani, al-Ishābah, jld.6, hlm.156; Muqrizi, Imtā’ al-Asma’, jld.6, hlm.162.
- ↑ Diyar Bakri, Tārikh al-Khamis, jld.1, hlm.293.
- ↑ Asqalani, al-Ishābah, jld.6, hlm.157; Muqrizi, Imtā’ al-Asma’, jld.6, hlm.162.
- ↑ Asqalani, al-Ishābah, jld.6, hlm.156.
- ↑ Asqalani, al-Ishābah, jld.6, hlm.156; Muqrizi, Imtā’ al-Asma’, jld.6, hlm.162.
- ↑ Thabari, Tārikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.99.
- ↑ Mufid, al-Jumal, hlm.117; Mufid(dinisbahkan), al-Ikhtishās, hlm.186; Thabrasi, al-Ihtijāj, jld.1, hlm.278.
- ↑ Thabrasi, al-Ihtijāj, jld.1, hlm.278.
- ↑ Asqalani, al-Ishābah, jld.6, hlm.156.
- ↑ Dzahabi, Tārikh al-Islām, jld.4, hlm.121; Asqalani, al-Ishābah, jld.6, hlm.157; Muqrizi, Imtā’ al-Asma’, jld.6, hlm.162.
- ↑ Asqalani, al-Ishābah, jld.6, hlm.157.
- ↑ Diyar Bakri, Tārikh al-Khamis, jld.2, hlm.181; Ibnu Sa’ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld.3, hlm.266.
- ↑ Thabari, Tārikh, jld.4, hlm.244; Ibnu Hajar Asqalani, al-Ishābah, jld.6, hlm.157.
- ↑ Ibnu A’tsam, al-Futuh, jld.2, hlm.346.
- ↑ Dzahabi, Tārikh al-Islām, jld.4, hlm.121.
- ↑ Asqalani, al-Ishābah, jld.6, hlm.157.
- ↑ Yakubi, Tārikh Ya’qubi, jld.2, hlm.215.
- ↑ Thabari, Tārikh al-Umam wa al-Muluk, jld.5, hlm.301-302; Ibnu Atsir, al-Kamil fi al-Tārikh, jld.3, hlm.503-504.
- ↑ Tsaqafi, al-Ghārāt, jld.2, hlm.516.
- ↑ Isfahani, al-Aghani, jld.17, hlm. 90; Ibnu Katsir, al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jld.8, hlm.50.
- ↑ Ibnu Atsir, al-Kamil, jld.3, hlm.429.