Ihqaq al-Haq wa Izhaq al-Bathil (buku)
Judul Asli | Ihqaq al-Haq wa Izhaq al-Bathil |
---|---|
Pengarang | Qadhi Nurullah al-Syusytari |
Bahasa | Arab |
Subyek | Teologi, Kenabian, Imamah, Ma'ad |
Diterbitkan oleh | Maktabah al-Islamiyah, Perpustakaan Ayatullah Marasyi Najafi, Markaz Ihya Atsar Birr Shaghir |
Tanggal Penerbitan | 1273 H, 1326 H, 1437 H |
Ihqaq al-Haq wa Izhaq al-Bathil (bahasa Arab: إحقاق الحق و إزهاق الباطل) yang terkenal dengan nama Ihqaq al-Haq adalah sebuah kitab teologi karya Qadhi Nurullah Syusytari, seorang ulama Syiah (w. 1019 H). Kitab ini ditulis dalam rangka membela wilayah dan kepemimpinan Imam Ali as, menjelaskan pemikiran-pemikiran teologis Syiah dan menjawab kitab Ibthalu Nahji al-Bathil wa Ihmalu Kasyfi al-'Athil karya Fadhlullah bin Ruzbahan, seorang ulama Ahlusunah abad kesembilan Hijriah.
Metode yang dipakai Qadhi Nurullah Syusytari dalam kitab ini ialah metode dialog. Dan, selain mengutarakan kajian-kajian teologis, juga menggunakan bait-bait syair Persia dan Arab. Dalam kitab ini, pembahasan-pembahasan kontroversial antara Syiah dan Ahlusunah dikaji secara komparatif. Klasifikasi kitab ini sama dengan kitab Nahju al-Haq karya Allamah Hilli. Kandungan-kandungan kitab ini digunakan dalam penulisan beberapa kitab seperti Itsbat al-Haq bi al-Nushush wa al-Mu'jizat dan Bihar al-Anwar.
Kitab Ihqaq al-Haq terbit dalam dua naskah; dua jilid dan empat jilid, dan telah ditulis juga syarah, terjemahan dan pelengkap untuknya. Hingga kini, kitab ini yang dilengkapi dengan komentar dan tambahan dibawah pengawasan Sayid Syihabuddin Mar'asyi Najafi, telah dicetak 36 jilid.
Pengarang
Sayid Nurullah Husaini Marasyi (956-1019 H)[1] yang tersohor dengan panggilan Qadhi Nurullah Syusytari adalah seorang teolog dan fakih Syiah pada periode Shafawiyah.[2] Pada masa Akbar Syakh Gurgani (pemerintahan: 963-1014 H) dia pergi ke India dan mengenalkan dirinya pengikut mazhab Syafii[3] dan memegang jabatan hakim di Lahore.[4]
Dengan didapatkanya kitab Majalis al-Mu'minin karya Qadhi Nurullah pada masa pemerintahan Jahangirshah (pemerintahan: 1014-1037H), maka kesyiahan Qadhi Nurullah ditetapkan dan diturunkan dari jabatan hakim serta mati syahid di tangan orang-orang nasibi.[5] Tentu saja, menurut pernyataan Muhammad Ali Modarris Tabrizi, Agha Bozorg Tehrani dan yang lain, sebab kesyahidannya karena menulis kitab Ihqaq al-Haq.[6]
Urgensi
Kitab Ihqaq al-Haq ditulis untuk menjawab kitab Ibthal al-Bathil karya Fadhlullah Ruzbahan, seorang ulama Sunni abad kesembilan Hijriah.[7] Kitab Ibthal al-Bathil ditulis untuk menjawab kajian imamah dari kitab Nahj al-Haq karya Allamah Hilli, seorang teolog Syiah (w. 726 H).[8]
Mempelajari kitab Ihqaq al-Haq dianggap bermanfaat untuk mengetahui lebih jelas kajian-kajian kontroversial antara Syiah dan Ahlusunah.[9] Dikatakan bahwa Allamah Majlisi, seorang pakar hadis Syiah abad keduabelas Hijriah, mengharuskan kepada setiap orang Syiah untuk mempelajari kitab ini.[10] Dinukil juga dari Mirza Qummi, salah seorang marja' taklid yang wafat tahun 1231 H, bahwa teologi Qadhi Nurullah dalam kitab Ihqaq al-Haq dari sisi kejelian dan penelitian lebih bagus daripada teologi Allamah Hilli di dalam kitab Nahj al-Haq.[11]
Menurut perkataan Qadhi Nurullah, dia menulis kitab ini pada tahun 1014 H selama tujuh bulan.[12] Sayid I'jaz Husain Kanturi (w. 1286 H) menilai waktu ini tidak cukup untuk menyalin kitab ini.[13]
Kandungan-kandungan kitab ini digunakan dalam penulisan kitab-kitab seperti Itsbat al-Hudat bi al-Nushush wa al-Mu'jizat dan Bihar al-Anwar.[14]
Kitab ini diajarkan oleh Maulana Sayid Abdulhusain, seorang ulama Ahlusunah (w. 1381 H). [15]
Metode
Qadhi Nurullah Syusytari dalam kitab Ihqaq al-Haq menggunakan metode dialog. Dalam kitab ini ia tidak mencukupkan dengan pembahasan-pembahasan teologi, dan disamping itu ia juga menggunakan syair-syair Persia dan Arab.[16]
Dalam mukaddimah kitab Ihqaq al-Haq dinukil dan dikritisi teks khutbah Fadhl bin Ruzbahan.[17] Kemudian ia mengupas teks kitab Nahj al-Haq Allamah Hilli dengan ungkapan "Penyusun yang ditinggikan derajatnya oleh Allah berkata" atau "Penyusun yang dirahmati Allah berkata". Berikutnya dijelaskan penolakan Fadhl bin Ruzbahan atas kitab Nahj al-Haq dengan ungkapan, "Seorang Nasibi yang dihinakan Allah berkata". Kemudian dalam menjawab perkataan Fadhl bin Ruzbahan, ia mengutarakan pandangan sang penulis dengan ungkapan, "aku berkata".[18]
Konten
Dalam kitab Ihqaq al-Haq, sebagian pembahasan kontroversial antara Syiah dan Ahlusunah dikaji secara komparatif. Klasifikasi kitab ini sama dengan kitab Nahj al-Haq karya Allamah Hilli,[19] dan konten-kontennya dimuat dalam delapan bagian.
- Pengetahuan: mengutarakan kemustahilan melihat Tuhan.[20]
- Pandangan dan pemikiran: mengutarakan tentang kewajiban rasional mengenal Tuhan;[21]
- Sifat Tuhan: mengkaji beberapa masalah seperti Allah bukan benda, Allah Maha Berbicara, Allah Maha Adil, baik-buruk rasional dan ikhtiyar hamba.[22]
- Kenabian: mengkaji tentang kemaksuman para Nabi dan kesucian mereka dari kehinaan, kekafiran serta ketidakbaikan orang tua mereka.[23]
- Imamah: mengkaji tentang kemaksuman Imam as, keunggulannya atas orang lain, cara penentuan Imam Maksum as dan dalil-dalil aqli dan naqli atas keimamahan Imam Ali as.[24]
- Ma'ad: mengupas tentang ma'ad jismani dan pemberian pahala dan siksa.[25]
- Ushul Fikih: mengkaji beberapa bahasan seperti ijma', amar makruf nahi mungkar, takhshish (pengkhususan), nasakh (penghapusan), kiyas dan istihsan.[26]
- Fikih: menjelaskan tentang persoalan-persoalan fikih seperti bersuci, zakat, nikah, kriminal dan berburu.[27]
Catatan Kaki
- ↑ Azad Kisymiri, Nujum al-Sama', jld. 1, hlm. 13
- ↑ Modarris Tabrizi, Raihanah al-Adab, jld. 3, hlm. 384
- ↑ Shadr, Takmilah Amal al-Amil, jld. 3, hlm. 173
- ↑ Modarris Tabrizi, Raihanah al-Adab, jld. 3, hlm. 384
- ↑ Azad Kisymiri, Nujum al-Sama', jld. 1, hlm. 15
- ↑ Agha Bozorg Tehrani, al-Dzari'ah, jld. 1, hlm. 290; Modarris Tabrizi, Raihanah al-Adab, jld. 3, hlm. 386; Qummi, al-Fawaid al-Radhawiyah, jld. 2, hlm. 1063
- ↑ Agha Bozorg Tehrani, al-Dzari'ah, jld. 1, hlm. 290
- ↑ Agha Bozorg Tehrani, al-Dzari'ah, jld. 1, hlm. 290
- ↑ Qaidi, Muarrefi Ketab Ihqaq al-Haq, hlm. 113
- ↑ Husaini, Faidh al-Ilah, hlm. 55; Syusytari, Ihqaq al-Haq, hlm. 33 dan 34
- ↑ Kabudar Ohanggi, Mir'at al-Haq, hlm. 104
- ↑ Syusytari, Ihqaq al-Haq, mukadimah, jld. 1, hlm. 32
- ↑ Kanturi, al-Hujub wa al-Astar, jld. 1, hlm. 27
- ↑ Sebagai contoh silakan rujuk Syaikh Hur Amili, Itsbat al-Hudat, jld. 3, hlm. 295; Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 1, hlm. 22
- ↑ Sebagai contoh silakan rujuk Shadr al-Afadhil, Mathla' Anwar, hlm. 343
- ↑ Shihhati Sardarudi, Dar Sayeh Ihqaq al-Haq, hlm. 66
- ↑ Shihhati Sardarudi, Dar Sayeh Ihqaq al-Haq, hlm. 66
- ↑ Shihhati Sardarudi, Dar Sayeh Ihqaq al-Haq, hlm. 66
- ↑ Allamah Hilli, Nahj al-Haq, hlm. 51-429
- ↑ Syusytari, Ihqaq al-Haq, jld. 1, hlm. 75-147
- ↑ Syusytari, Ihqaq al-Haq, jld. 1, hlm. 147-159
- ↑ Syusytari, Ihqaq al-Haq, jld. 1, hlm. 163, jld. 2, hlm. 189
- ↑ Syusytari, Ihqaq al-Haq, jld. 2, hlm. 190-276
- ↑ Syusytari, Ihqaq al-Haq, jld.2, hlm. 286; jld. 3, hlm. 501
- ↑ Naskah tulisan tangan kitab Ihqaq al-Haq, perpustakaan, Mosium dan Pusat Dokumentasi Majlis Syura Islami
- ↑ Naskah tulisan tangan kitab Ihqaq al-Haq, Perpustakaan, Mosium dan Pusat Dokumentasi Majlis Syura Islami
- ↑ Naskah tulisan tangan kitab Ihqaq al-Haq, Perpustakaan, Mosiun dan Pusat Dokumentasi Majlis Syura Islami
Daftar Pustaka
- Azad Kisymiri, Muhammad Ali bin Muhamamd Shadiq. Nujum al-Sama' fi Tarajum al-Ulama. Revisi Hasyim Muhaddis. Iran: Sazman Tablighat Islami, cetakan dan penerbit Bainal Milal, 1387 HS.
- Agha Bozorg Tehrani, Muhammad Muhsin. Al-Dzari'ah ila Tashanif al-Syiah. Beirut: Dar al-Adhwa, 1403 H.
- Ayahku berwasiat, kuburkan aku di pintu masuk pepustakaan dan di bawah kaki para pelajar ilmu-ilmu keluarga Muhammad, Berita Resa, akses 13 Aban, 1392 HS, kunjungan 29 Azar 1399 HS.
- Hujjati, Muhammad Baqir. Guzareshi az Ta'life Ketab Ihqaq al-Haq va Moallefe on. Jurnal Pazuheshhaye Nahj al-Balaghah. Teheran: Bonyad Nahj al-Balaghah. Vol. 1, Payiz 1380 HS.
- Hakim, Hasan Isa. Al-Mufashshal fi Tarikh al-Najaf al-Asyraf. Qom: Al-Maktabah al-Haidariyah, 1427 H.
- Rifai, Abduljabbar. Mu'jam ma Kutiba an al-Rasul wa Ahli al-Bait as. Teheran: Wizarate Farhang wa Irsyade Islami, Sazman Chab wa Intisyarat Iran, 1371 HS.
- Syusytari, Qadhi Nurullah. Ihqaq al-Haq wa Izhaq al-Bathil. Dengan pengantar dan komentar Ayatullah Marasyi Najafi. Qom: Perpustakaan Ayatullah Marasyi Najafi, 1409 H.
- Syaikh Hur Amuli. Itsbat al-Hudat bi al-Nushush wa al-Mu'jizat. Dengan pengantar Sayid Syihabuddi Marasyi Najafi. Beirut: Muassasah al-A'lami, 1422 H.
- Shihhati Sardarudi, Muhammad. Dar Sayeh Ihqaq al-Haq, Mirats Syihab, vol. 11, Bahar 1377 HS
- Shadr al-Afadhil Murtadha Husain. Mathla' Anwar (Keadaan pelajar Pakistan dan India). Terjemahan Muhammad Hasyim. Masyhad. Astane Qodse Rezavi. Bonyad Pazuheshhaye Islami, 1374 HS.
- Shadr, Hasan. Takmilah Amal al-Amil. Riset Hasan Ali Mahfuz dkk. Beirut: Dar al-Muwarrikh al-Arabi, 1420 H.
- Allamah Hilli, Hasan bin Yusuf. Nahj al-Shadr wa Kasyf al-Shidq. Dengan pengantar Ridha Shadr, dengan catatan pinggir Farajullah Husaini. Beirut: Dar al-Kitab al-Lubnani, 1982 M.
- Allamah Majlisi, Muhammad Baqir. Bihar al-Anwar. Beirut: Muassasah al-Wafa, 1404 H.
- Qaidi, Muhammad. Muarrefi Ketab Ihqaq al-Haq. Junal Moballighan, Qom, wakil urusan tablig dan pendidikan aplikatif Hauzah Ilmiah Qom, vol. 62, Day dan Bahman, 1383 HS.
- Qummi, Abbas. Al-Fawaid al-Radhawiyah fi Ahwal Ulama al-Madzhab al-Ja'fariyah. Revisi Nashir Baqeri Bidhindi. Qom: Bustan Ketab, 1385 HS.
- Kabudar Ohanggi (Majdzub Alushah), Muhammad Jakfar bin Shafar. Mir'at al-Haq wa Marahil al-Salikin fi al-Sair wa al-Suluk wa Shifat al-Shufi. Revisi dan riset Hamid Naji Ishfahani. Teheran: Haqiqat, 1175 H/1238 HS.
- Kanturi, I'jaz Husain bin Muhammad Qoli. Kasyf al-Hujub wa al-Astar an Asma' al-Kutub wa al-Asfar. Dengan pengantar Sayid Syihabuddin Marasyi. Qom: perpustakaan umum Ayatullah al-Uzma Marasyi Najafi, 1409 H.
- Modarres Tabrizi, Muhammad Ali. Raihanah al-Adab fi Tarajum al-Ma'rufin bi al-Kunyah au al-Laqab. Teheran: Kerabfurusyi Khayyam, 1369 HS.