Al-Muraja'at (buku)
Judul Asli | المراجعات |
---|---|
Pengarang | Sayid Abdul Husain Syarafuddin al-Musawi al-Amili |
Bahasa | Arab |
Subyek | Dialog antara Ahlusunah dan Syiah |
Seri | 1 jilid |
Genre | Dialog |
Terjemahan Bahasa Indonesia | |
Judul Bahasa Indonesia | Dialog Sunnah Syiah |
Penerjemah | Muhammad Al-Baqir |
Al-Murāja'āt (bahasa Arab: المراجعات) adalah sebuah buku tentang penetapan kebenaran Syiah dan kepemimpinan langsung Imam Ali as pasca Rasulullah saw. Buku ini merupakan hasil koleksi dari sebuah korenpondensi antara Sayid Abdul Husain Syarafuddin di Lebanon dan Syaikh Sulaim al-Busyra, ulama Ahlusunah Mesir. Dalam buku ini dijelaskan argumentasi-argumentasi yang banyak dari Alquran dan riwayat-riwayat yang terdapat dalam sumber-sumber Ahlusunah yang diterima oleh mereka tentang kepemimpinan Imam Ali as, dan diuraikan pula secara detail ketidakjelasan-ketidakjelasan hal ini untuk mereka.
Kepribadian Penulis Dan Syaikh Sulaim al-Busyra
Penyusun buku adalah Sayid Abdul Husain Syarafuddin 'Amili (1290-1377 H/1873-1957) dari mujtahid Syiah Lebanon dan ulama pembela pendekatan antar mazhab-mazhab Islam yang banyak andil dalam mempersatukan Syiah dan Ahlusunah dan menyelasaikan akar-akar perbedaan diantara mereka. Dia termasuk dari pemimpin-pemimpin revolusi pembebasan negara Lebanon.
Syaikh Sulaim Busyra Maliki adalah ulama Ahlusunah yang menjabat sebagai rektor al-Azhar selama dua periode. Allamah Syarafuddin dalam kunjungannya ke Mesir pada tahun 1329 H/1911 bertemu dengannya. Pertemuan tersebut penyebab terjadinya dialog diantara mereka berdua mengenai keyakiyanan-keyakinan Syiah dan Ahlusunah yang dilanjutkan dengan korespondensi dalam 112 surat. Mereka berdua bertekad mencetak hasil korespondensi tersebut, namun perjuangan sosial-politik Allamah Syarafuddin membuat pekerjaan ini tertunda. Pada tahun 1338 H/1920 para penjajah Perancis menyerang rumah dan perpustakaan Allamah, lanyas mereka membakar sebagian karya-karyanya. Namun buku al-Murāja'āt selamat dari kobaran api dan Allamah berhasil mewujudkan buku itu dari kertas-kertas yang telah berserakan. Dia sendiri dalam mukadimah bukunya menjelaskan bahwa semua korespondensi yang pernah terjadi antara dirinya dan Syaikh Sulaim Busyra terbukukan dalam bukunya. Buku ini pertama kali dicetak pada tahun 1355 H/1936 di kota Shaida, Lebanon. [1]
Kriteria-kriteria Buku
Nama lain buku ini adalah Al-Munāzharāt al-Azhariyah wa al-Mubāhatsāt al-Mishriyah. [2] Terjalinnya dialog tersebut dalam bentuk tulisan menambah nilai keilmiyahannya sebab memberikan kesempatan cukup kepada kedua belah pihak untuk menjawab pihak lain dengan sekuat-kuat jawaban. Buku ini tersusun tanpa adanya sedikit penghinaan dan dilakukan secara insaf.
Judul Dan Isi Buku
Buku ini termasuk dalam kelompok karya-karya berharga seperti 'Abaqāt al-Anwār, karya Mir Hamid Husain Hindi, Ihqāq al-Haq, karya Qadhi Nurullah Syusytari, dan kitab Al-Ghadir, karya Allamah Amini dalam menetapkan kebenaran Syiah, Imamah dan kepenggantian langsung Imam Ali as.
Menurut keyakinan Syiah Nabi Muhammad saw berulang kali memperkenalkan Ali as sebagai pengganti langsungnya, sementara menurut keyakinan Ahlusunah beliau meninggal dunia tanpa memperkenalkan seseorang sebagai penggantinya. Dalam buku ini pengarang menetapkan keyakinan Syiah dan menjawab sanggahan-sanggahan mereka dengan Alquran dan hadis-hadis yang diterima mereka dalam referensi-referensi hadis mereka sendiri.
Buku ini memiliki dua bagian:
Bagian Pertama
Pada bagian pertama buku dikaji tentang Imamah dan mazhab dalam 16 surat. Pada bagian ini dibahas tema-tema berkiut:
- Alasan Syiah tidak mengikuti empat mazhab Ahlusunah dan pengikutan mereka kepada mazhab Ahlulbait.
- Tidak dikuatkannya pendangan-pandangan ulama Ahlusunah atas mazhab Syiah.
- Kedudukan Ahlulbait dalam Islam
- Solusi penyelesaian perbedaan-perbedaan Syiah dan Ahlusunah
- Dalil-dalil Alquran dan riwayat tentang keunggulan mazhab Ahlulbait
- Hadis Tsaqalain dan kemutawatirannya
- Riwayat-riwayat Rasulullah saw termasuk Hadits Safinah tentang kedudukan Ahlulbait
- Maksud Ahlulbait dalam ayat dan riwayat
- Pengargumentasian 12 orang dari Ahlusunah dengan menggunakan rijal Syiah yang terdapat dalam kitab-kitab saheh mereka (referensi-referensi hadis terpenting Ahlusunah)
- Pengenalan 100 orang perawi hadis Syiah yang ada dalam sanad riwayat-riwayat yang diterima Ahlusunah
- Pengakuan Syaikh Sulaim akan cukupnya mengikuti mazhab Ahlulbait disamping mazhab Ahlusunah.
Bagian Kedua
Pada bagian kedua buku disinggung tentang pembahasan-pembahasan Imamah dan pengganti Rasulullah saw dalam kajian panjang yang terkandung dalam 93 surat:
- Banyak riwayat yang dinukil dari Ahlusunah termasuk hadis permulaan Bi'tsah (Hadis Indzār), Hadis Manzilah, akad persaudaran pertama dan kedua, dan peristiwa penutupan pintu-pintu (penutupan pintu rumah semua sahabat ke masjid Nabi selain pintu Ali as)
- Riwayat-riwayat yang menetapkan keunggulan Imam Ali as atas yang lain
- Ayat Wilayah dan maksud dari kata "Wali" dalam ayat-ayat Alquran dan riwayat-riwayat
- Hadits Ghadir dan kemutawatirannya
- 40 hadis dari jalur Syiah dan alasan mengapa Ahlusunah tidak menukilnya
- Ali as pewaris dan wasi Nabi saw
- Kajian tentang istri-istri Nabi saw dan alasan tidak diterimanya hadis-hadis Aisyah dan diterimanya hadis-hadis Ummu Salamah
- Tidak terealisasinya Ijma' sahabat mengenai kepenggantian selain Ali as.
- Alasan mengapa Imam Ali as dalam beberapa waktu memilih diam tidak menuntut haknya
- Hadis Kertas dan penisbatan tidak senonoh sebagain sahabat kepada Rasulullah saw di detik-detik akhir umurnya yang mulia.
- Pembangkangan sebagian sahabat dari laskar Usamah dan laknat Rasulullah saw atas mereka
- Jauhnya kemungkinan bahwa para sahabat pasca wafatnya Nabi saw melupakan penjelasan-penjelasan beliau tentang kepenggantian Ali as, dan jawabannya
- Argumentasi-argumentasi Imam Ali as dan Sayidah Zahra sa dan sebagian sahabat setelah perebutan khilafah
- Lebih dahulunya Syiah dalam penyusunan ilmu-ilmu
Kedudukan Buku
Tersebarnya buku ini mendapat respon yang luas sehingga diterjemahkan ke berbagai bahasa dan berulang kali dicetak. Sebagian ulama Ahlusunah demi membela mazhabnya mengkritisi dan menyerang buku ini yang dijawab oleh ulama Syiah. Kitab Tasyyid al-Murāja'āt wa Tafnid al-Mukabarāt, karya Sayid Husaini Milani adalah buku pembelaan terpenting dalam hal ini.
Terjemahan
Kitab al-Muraja'at telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa termasuk bahasa Farsi, Ingris, Perancis, Urdu, Tajik, Turki dan Fula. Buku ini juga diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dengan judul Dialog Sunnah Syi'ah oleh Muhammad al-Baqir.
Catatan Kaki
- ↑ Sayid Abdullah Syarafuddin (putra pengarang) pada sebuah catatan kaki singkat atas buku Bughyah al-Rāghibin karya ayahnya mengatakan bahwa tahun 1355 H/1936 adalah tahun pertama dicetaknya buku ini di percetakan al-Irfan di kota Shaida.
- ↑ Mausu'ah al-Imam al-Sayyid Abdul Husain Syarafuddin, jld. 7, hlm. 3316.