Najaf

Prioritas: a, Kualitas: b
Dari wikishia
Makam Imam Ali as di Kota Najaf

Najaf (bahasa Arab: النجف) adalah sebuah kota di Irak. Kota ini telah ditinggali sejak pra-Islam. Di kota ini terdapat makam Imam Ali bin Abi Thalib as dan dengan banyaknya Hauzah Ilmiah (pusat studi Islam) yang terdapat di kota ini, menjadikannya sebagai salah satu kota penting dalam dunia Islam-Syiah. Saat ini Najaf makin bertambah nilainya karena marjaiyat agama di sana punya kekuatan politik.

Letak Geografis

Najaf terletak sekitar 165 km di selatan kota Baghdad ibu kota Irak, 77 km sebelah tenggara kota Karbala dan 10 km selatan kota Kufah. Letaknya yang bersebelahan dengan kota kuno Hirah adalah bukti bahwa Najaf memiliki sejarah yang panjang. Di sebelah utara Najaf terdapat Wadi al-Salam, dan sebelah barat ada Laut kering Najaf, Gurun Suriah yang terbentang hingga Arab Saudi, Yordania dan Suriah.

Foto Kota Najaf di masa lalu. Konon foto ini diambil pada tahun 1911 M. Dalam foto ini tampak terlihat dinding kota Najaf

Asal-usul Nama

Ada dua pendapat tentang asal-usul nama Najaf:

  1. Najaf berasal dari kata bahasa Arab yang berarti Manjuf. Makna Manjuf adalah tempat berbentuk persegi panjang dan tinggi yang dikelilingi air. Karena letak geografisnya yang berbentuk persegi panjang dan lebih tinggi dari tempat sekitarnya maka tempat ini dinamai Najaf. [1]
  2. Pada masa terjadinya banjir Nuh, dulunya daerah ini adalah sebuah tempat yang tinggi. Setelah itu, di sana terbentuk danau yang sangat luas yang kemudian dikenal dengan sebutan "Nai". Seiring berlalunya waktu, perlahan danau tersebut mengering, karena itu tempat ini disebut "Nai Jaff", yaitu danau Nai yang mengering. [2]

Nama Lain

Nama lain Najaf adalah al-Garra atau Garrayan, Hadd al-'Adzra’, Hiwar, Judy, Wadi al-Salam, Dhuhr, Rabwah, [3]Baniqiya, [4]dan Masyhad.

Iklim

Dilihat dari letak geografis, Najaf merupakan daerah pertengahan antara kota dan gurun, yaitu terletak antara kota Kufah dan padang pasir yang terbentang luas di sekelilingnya. Daerah ini memiliki suhu yang sangat panas, pada waktu tertentu suhunya mencapai 50 derajat celsius. [5]

Sejarah

Pra Islam

Dikarenakan bersebelahan dengan kota kuno Hirah yang sejak milenium pertama sebelum Masehi merupakan pusat peradaban Bani Lakhmid dan Al Mundzir, Najaf pun ikut merasakan kemakmuran, kebudayaan dan peradabannya. Sebelum Islam, penduduk Arab kota Najaf banyak beragama Nashrani. Mereka banyak membangun gereja, di antaranya gereja bernama Mart Maryam yang masih ada hingga masa Islam. [6]

Masa Islam

  • Pada masa Islam, nama Najaf hanya tercatat dalam peristiwa perluasan Iran dan Irak. [7]
  • Sejak masa Harun al-Rasyid, karena terungkapnya letak makam Imam Ali as, mulai banyak yang bermukim di kota Najaf.

Pembangunan di Najaf

  • Kaum Alawiyan Thabaristan membangun makam Imam Ali as dan mendirikan dinding di sekeliling kota untuk menjaga keamanan. [8]
  • Raja-raja Syiah Dailami memiliki andil besar dalam renovasi dan pembangunan makam Imam dan fasilitas publik di kota ini.
  • Abu al-Haija' Abdullah Bin Hamdan, Raja Syiah Mosul, pada tahun 283 H/896 merenovasi dinding kota dengan memasanginya pintu-pintu.
  • Jalayiriyan dan Ilkhanat Mongol pada adad ke-7 H dan ke-8 H mengalokasikan dana yang sangat besar guna membangun kota Najaf dan merenovasi makam Imam Ali as. [9]
  • Amir Fairuz dan Amir Ahmad Pertama, penguasa India, pada ahir abad ke-8 H, mengumpulkan harta dari Dekkan guna pembangunan kota Najaf dan keperluan makam Imam.
  • Pada masa Dinasti Safawiyah, Syah Ismail dan Syah Tahmasep menggali banyak sungai dan mengalirkan air Sungai Eufrat ke wilayah kota guna mengatasi masalah air di Najaf. Nahr Syah (Sungai Syah) yang dibangun oleh Syah Ismail merupakan peninggalan masa itu.
  • Sultan Sulaiman al-Qanuni, salah seorang sultan Sunni Dinasti Utsmani, memiliki andil besar dalam pembangunan dan kemajuan Najaf.
  • Pada masa Dinasti Qajar, Nezam al-Daulah Isfahani membangun dinding kokoh di sekitar kota Najaf guna membendung serangan kelompok Wahabi.
  • Pada tahun 1350 H pemerintah Najaf merobohkan dinding tersebut dan menggantinya dengan mendirikan sekolah dan rumah sakit, dan kemudian masyarakat banyak yang membangun pemukiman di sekitar tempat tersebut. [10]

Sebelumnya, Najaf memiliki empat wilayah asli, yaitu Misyraq, Huwaish, Imarah dan Buraq. Masing-masing wilayah tersebut memiliki beberapa daerah kecil. Dengan adanya perluasan kota, secara keseluruhan Najaf terbagi menjadi dua kawasan, Kota Lama dan Kota Baru. Kota Lama meliputi empat wilayah lama, adapun Kota Baru adalah daerah-daerah yang baru ditambahkan. [11]

Pendirian Hauzah Ilmiah Najaf

  • Syekh Thusi pada awal abad ke-5 H pindah ke Najaf. Di sana ia mengadakan kajian-kajian ilmiah sehingga berhasil menjadikan kota tersebut sebagai salah satu pusat pendidikan dan kebudayaan Syiah.
  • Syah Abbas berusaha mengembalikan Najaf sebagai pusat pendidikan dan memajukan Hauzah Ilmiah yang ada di sana. Dalam perundingannya dengan penguasa Dinasti Utsmani ia mengajukan supaya Najaf digabungkan dengan Iran. Menjawab hal itu, wazir Utsmani menyatakan, "menurutnya, nilai batu-batu Najaf setara dengan ribuan manusia". [12]
  • Kedatangan Mullah Ahmad Ardabili ke Najaf, dikenal dengan Muqaddas Ardabili, dan pengajaran yang diadakannya mempunyai andil besar dalam memajukan Najaf sebagai pusat pendidikan.
  • Pada abad ke-12 H Hauzah Ilmiah Najaf mengalami kemunduran dikarenakan pindahnya pelajaran Behbahani ke Karbala. Namun pada abad ke-13 H, Hauzah Ilmiah Najaf kembali maju berkat kiprah para ulama besar seperti Kasyif al-Ghita', Bahrul Ulum dan Syekh Murtadha al-Anshari.
  • Di masa Revolusi Konstitusi Iran, para mujtahid yang menetap di Najaf, antara lain, Akhund Khurasani dan Ayatullah Naini, mengepalai bidang pemikiran dan agama guna mendukung dan mengarahkan revolusi tersebut.
  • Pada masa pemerintahan Ba'ath, Hauzah Ilmiah Najaf mengalami tekanan keras, meski demikian Hauzah Najaf berhasil bertahan dan tetap mejadi salah satu pusat pendidikan dunia Syiah yang produktif.

Situs Sejarah Najaf

  • Istana Khawarnaq

Istana Khawarnaq dibangun oleh Nu'man Bin Imru' al-Qais, salah satu penguasa Dinasti Lakhmid. Istana ini dibangun di 2 km Najaf sebagi tempat tinggal Bahram, putra Yazdegerd. Beberapa masa yang lalu bekas pondasi bangunannya masih bisa terlihat, namun saat ini tidak ada lagi sisanya.

  • Benteng Najaf

Najaf pernah punya benteng yang berdiri kokoh sejak masa Dinasti Utsmani. Haji Muhammad Husain Khan Shar A'zam Isfahani merenovasi dinding benteng itu dan menambahinya dua pintu. Pintu gerbang Najaf bersebelahan dengan dinding benteng dan di sekitarnya dibangun pasar. Dulunya, benteng tersebut menjadi salah satu pintu masuk alun-alun yang ada di sana. Untuk kepentingan perluasan alun-alun, benteng itu dirobohkan dan sekarang lenyap tak bersisa.

  • Shafah Shafi Shafa

Di paling ujung barat kota Najaf terdapat tempat bernama Shafah Shafi Shafa. Tempat ini merupakan pemakaman besar yang hingga saat ini masih ada.

  • Takiah Bektasyiyah (Pondok Bektasyi)

Dulu di dekat kawasan makam Imam Ali terdapat pondok kelompok Bektasyi yang dibangun oleh penguasa Utsmani. Para syaikh dan pengikut Bektasyiyah tinggal di sana. Guna perluasan kawasan makam Imam, pondok tersebut dirobohkan.

  • Makam Nabi Zulkifli as

Di km 40 jalan raya Najaf-Hillah, dekat Sungai Furat di daerah bernama Zulkifl terdapat makam nabinya Bani Israil. Sebagai pemimpin kaum Yahudi di sana, nabi itu disebut Zulkifli. Makam Nabi Zulkifli as berada di dalam bangunan yang terbuat dari batu bata. Pada abad lalu kaum Yahudi mendirikan pemukiman di tempat tersebut. Dulunya tempat itu dihuni oleh kalangan Yahudi Arab, namun kemudian mereka berpindah ke Palestina. Dulu, tiap tahun para peziarah Yahudi dari berbagai daerah datang ke tempat tersebut dan tinggal selama sebulan. Di dekat makam tersebut berdiri masjid yang konon di sana terdapat makam empat Hawariyun dan putri Nabi Zulkifli as.

  • Menara Namrudz

Di pinggir sungai, tak jauh dari daerah Zulkifl, terdapat bukit yang di puncaknya berdiri sebuah menara yang memiliki ruang bawah tanah. Konon, dahulu Nabi Ibrahim as dilempar ke dalam api dari tempat itu. Menara dan bukit tersebut adalah peninggalan kota kuno Babylon.

Keutamaan Najaf

Banyak riwayat yang menerangkan keutamaan kota suci Najaf, di antaranya:

  • Diriwayatkan dari Imam Ali as, "Tempat pertama kali yang digunakan untuk beribadah kepada Allah ada di sebelah Kufah (Najaf), karena di sana lah para malaikat bersujud kepada Adam as atas perintah Allah." [13]
  • Konon Nabi Ibrahim as pernah tinggal di kota Najaf sehingga Allah swt menurunkan berkah dan rahmat-Nya di sana.
  • Diriwayatkan dari Imam Shadiq as, "Tujuh puluh ribu syuhada akan dibangkitkan tanpa hisab dari daerah ini".
  • Diriwayatkan dari Imam Shadiq as, "Amirul Mukminin Ali as menjadikan Kufah (Najaf) sebagai Haram-nya, sebagaimana Nabi Ibrahim menjadikan Baitullah al-Haram dan Nabi Muhammad saw menjadikan Madinah sebagai Haram-nya." [14]
  • Diriwayatkan dari Imam Shadiq as, "Kami tunjukkan kepada kalian sebuah tempat di sebelah Kufah. Di sana ada sebuah pusara, siapapun yang sakit hendaknya ke sana, Allah akan menyembuhkannya."
  • Diriwayatkan dari Imam Shadiq as, "Bagian timur (sebelah kanan) Kufah adalah satu dari sekian taman surga."
  • Diriwayatkan dari Amirul Mukminin Ali as, "Jika tabir penutup pandagan kalian disingkap, maka kalian akan melihat ruh orang-orang mukmin di padang ini (Padang Najaf). Mereka berkelompok-kelompok, saling mengunjungi dan berbincang. Ruh setiap mukmin berada di sini, sedangkan ruh orang-orang kafir berada di Barahut”. [15]

Tempat-tempat Ziarah

Selain pusara suci Imam Ali as, di Najaf juga terdapat banyak tempat ziarah lainnya, di antaranya:

Di Najaf terdapat makam Nabi Adam as, Nuh, Hud dan Nabi Shaleh as.

Wadi al-Salam adalah pemakaman kuno dan bersejarah di Najaf. Pemakaman ini meliputi area seluas 20 km persegi. Makam Nabi Hud, Nabi Shaleh as, para sayid dan ulama ada di sana. Banyak riwayat yang menjelaskan keutamaan pemakaman ini, di antaranya, Imam Ali as berkata, "Di tempat ini ruh para mukminin saling berkelompok dan berbincang. Setiap mukmin di manapun yang meninggal, ruhnya diperintahkan untuk menuju ke Wadi al-Salam, karena Wadi al-Salam adalah tempat surga."

Makam para sahabat Nabi dan Tabiin

Di Najaf terdapat makam sebagian sahabat Nabi, tabiin, pengikut setia Imam Ali as dan cucu-cucu para Imam maksum. Mereka banyak dimakamkan di Tsawiah, tepatnya di km 3 Najaf jalan antara Masjid Hannanah dan Masjid Kufah, di antaranya:

Di sana juga ada makam Abu Musa al-Asy'ari, Ziyad bin Abih, Mughirah bin Syu'bah, Daud bin Hasan Mutsanna dan Hasan Makfuf.

Makam ulama

Banyak ulama besar yang dimakamkan di Najaf, di antaranya:

Makam beliau di samping Babu al-Thusi (Pintu Thusi) di kawasan makam Imam Ali as.

Beliau dimakamkan di sebuah ruangan di kawasan makam Imam Ali as.

Makam beliau terletak di dalam ruangan dekat menara selatan di kawasan makam Imam Ali as.

  • Syekh Muhammad Hasan Najafi Shahib al-Jawahir
  • Sayid Muhammad Mahdi Bahrul Ulum

Makam Sayid Muhammad Mahdi Thabathabai, yang dikenal dengan Bahrul Ulum, dan anak-anaknya terletak di samping Halaman Syekh Thusi.

Beliau dimakamkan di jalan masuk Babu al-Qiblah (pintu al-Qiblah), sebelah selatan halaman Makam Imam Ali as.

  • Mullah Mahdi dan putranya bernama Ahmad Naraqi

Makam dua ulama besar ini terletak di beranda yang ada di deretan utara kawasan makam Imam Ali as.

  • Mirza Syirazi

Sayid Muhammad Hasan putra Mirza Mahmud, yang terkenal dengan fatwanya yang mengharamkan tembakau, dimakamkan di area sebuah madrasah di luar kawasan makam Imam, tepatnya sebelah timur Babu Thusi.

Makamnya terletak di halaman makam Imam Ali as beranda ketiga sebelah timur Babu al-Qiblah.

  • Sayid Asadullah Syafti

Beliau dimakamkan di halaman makam Imam di pemakaman pertama sebelah timur Babu al-Qiblah.

Syekh Abbas Muhaddis Qommi adalah penyusun kitab terkenal Mafatih al-Jinan dan Muntaha al-Amal. Beliau dimakamkan di samping gurunya, Mirza Husain Nuri.

  • Allamah Naini

Makam beliau terletak di urutan ketiga makam yang ada di sebelah selatan Gerbang Pasar. Beliau punya andil besar dalam peristiwa Revolusi Konstitusi. Tanbih al-Ummah dan Tanzih al-Millah adalah dua kitab karangan beliau yang merangkum pandangan politik menyangkut konstitusi.

Makam Para Raja dan Bangsawan

Dinasti Buwayhiyah

  • Adhud al-Daulah Dailami
  • Syarafu al-Daulah, putra Adhud al-Daulah
  • Bahau al-Daulah, putra Adhud al-Daulah
  • Badruddin Hasanwaih, penguasa Hamedan, Dinawar, Borujord dan Nahawand pada masa Adhud al-Daulah
  • Fakhru Mulk Abu Ghalib, wazir Sultan al-Daulah Buwayhiyah
  • Abul Qasim Husain bin Ali, wazir Syarafu al-Daulah Buwayhiyah
  • Syarafuddin Anusyirwan bin Khalid, salah seorang wazir era Dinasti Buwayhiyah

Dinasti Hamdan

Dinasti Hamdan merupakan para pejuang dan raja Syiah di abad ke-5 dan ke-6 H di Syam. Mereka memiliki peran besar dalam melawan penindasan yang dilakukan pasukan Bizantium. Raja mereka yang paling terkenal adalah Saifuddaulah Hamdani dan Nashiruddin al-Daulah. Menurut Syekh Ali Kasyif al-Ghita', Dinasti Hamdan memindahkan para jenazahnya dari Syam, Aleppo, Mosul dan Irak ke Najaf kemudian menguburnya di kawasan makam Imam Ali as.

Dinasti Ilkhanat dan Timuriyah

Ilkhanat Mongol adalah pemerintahan Islam di Iran yang rajanya bermazhab Syiah. Pada abad ke-8 dan ke-9 H mereka berkuasa di Irak. Sebagian pejabat Dinasti Jalariyiah dan Timuriyah dimakamkan di kawasan makam Imam Ali as. Namun saat ini letak makam mereka tidak diketahui keberadaannya. Hibah al-Din Syahrestani pernah melihat makam Timur Lenk, pendiri Dinasti Timuriyah, ada di dekat makam Syekh Thusi.

Para Raja dan Bangsawan Dinasti Qajar

Para raja dan bangsawan dari Dinasti Qajar yang dimakamkan di kawasan makam Imam Ali as adalah sebagai berikut:

  • Agha Muhammad Khan Qajar.
  • Sultan Muhammad Hasan Khan Qajar.
  • Agha Khan Mahallati, pemimpin kelompok Ismailiyah.

Masjid di Najaf

Di Najaf terdapat banyak sekali masjid. Sebagian masjid di sana memiliki nilai lebih dibanding masjid lainnya, di antaranya adalah:

Masjid ini sebelumnya adalah kediaman Syekh Thusi. Ia berwasiat, setelah meninggal nanti supaya dimakamkan di sana dan menjadikannya sebagai masjid. Saat ini Masjid Thusi sangat terkenal di Najaf, letaknya di al-Mishraq.

  • Masjid Hindi

Masjid Hindi adalah salah satu masjid terbesar di Najaf yang selalu dipenuhi jamaah shalat. Masjid yang memilki bangunan yang sangat kokoh ini pada tahun 1323 H/1905 direnovasi. Tiap tahunnya di bulan Muharam, di sana diadakan acara duka mengenang Imam Husain as. Di masa sekarang, Allamah Sayid Muhsin Hakim memperluas bangunannya.

  • Masjid Syekh Murtadha Anshari

Masjid yang dibangun atas donasi dan pengawasan Syekh Murtadha Anshari ini berada di daerah Huwaisy. Ulama Hauzah Ilmiah banyak yang menggunakan masjid ini sebagai tempat belajar-mengajar. Termasuk yang pernah mengajar di masjid ini adalah Imam Khumaini dan Sayid Muhammad Kazim Thabathabai, salah satu ulama era Dinasti Qajar.

  • Masjid Syekh Thuraihi

Masjid Syekh Thuraihi dinisbatkan kepada Muhakkik Karaki, salah seorang ulama era Safawiyah. Pada tahun 1376 H/1956 masjid ini mengalami renovasi.

  • Masjid Imran Bin Syahin

Masjid yang dinisbatkan kepada Imran bin Syahin ini, salah satu penguasa di masa Dinasti Buwayhiyah di abad ke-4 H, adalah salah satu masjid tertua di Najaf. Letaknya berada di jalan masuk halaman makam Imam arah Babu Thusi.

  • Masjid al-Khadhra'

Masjid al-Khadhra' terletak di sebelah timur halaman makam Imam. Dulunya masjid ini digunakan sebagai tempat mengajar Ayatullah Khui. Masjid yang dinisbatkan kepada Ali bin Mudhaffar ini memiliki sejarah panjang. Pada tahun 1380 H Haji Syekh Ahmad Anshari Qommi merenovasi masjid tersebut.

Masjid-masjid yang terkenal lainnya adalah Masjid Al Kasyif al-Ghita’, Masjid Jawahiri, Masjid al-Ra's dan Masjid Haidari.

Madrasah (sekolah agama) Najaf

  • Madrasah Miqdad Sayuri

Madrasah yang dibangun pada abad ke-9 ini adalah salah satu madrasah yang sangat tua dan terkenal di Najaf.

  • Madrasah Mullah Abdullah

Madrasah ini dibangun oleh Mullah Abdullah Yazdi, salah seorang ulama besar Najaf pada pertengahan abad ke-10.

  • Madrasah Shahnu Syarif (Madrasah Gharawiyyah)

Syah Abbas dari Dinasti Safawi membangun madrasah ini di sebelah utara halaman makam Imam. Sampai ahir abad ke-14 H madrasah ini masih buka. Lambat-laun muridnya berkurang hingga habis. Akhirnya ruangan-ruangan di sana dijadikan tempat penyimpanan barang-barang makam Imam. Lama-kelamaan, sebutan "madrasah" itu hilang dan berganti dengan sebutan Darul Dhiyafah.

  • Madrasah Shadr

Madrasah Shadr merupakan salah satu madrasah besar di Najaf. Terletak di dalam pasar besar Najaf (al-Suq al-Kabir) dan berdempetan dengan kawasan makam Imam.

  • Madrasah Mu'tamad (Madrasah Syekh Muhammad Husain Kasyif al-Ghitha')

Madrasah yang terletak di Amarah ini dibangun oleh salah seorang wazir di masa pemerintahan Qajar bernama Mu'tamad al-Daulah. Syekh Musa Kasyif al-Ghitha', putra Allamah Syekh Ja'far, ikut membantu pembangunan madrasah tersebut.

  • Madrasah Mahdiah (Syekh Mahdi)

Madrasah ini terletak di daerah Mishraq depan makam Allamah Sayid Mahdi Barhrul Ulum dan Syekh Thusi, dekat Madrasah Qawwam.

  • Madrasah Qawwam (didirikan tahun 1300 H/1883)

Merupakan madrasah besar dan terkenal, orang juga menyebutnya Madrasah Fathiyah.

  • Madrasah Irawani (didirikan tahun 1307 H/1890)

Di era Saddam Husain madrasah ini dihancurkan.

  • Madrasah Mirza Hasan Syirazi

Sebuah madrasah kecil yang terletak di sebelah selatan Babu Thusi.

  • Madrasah Mirza Husain Khalili

Madrasah ini berada di daerah Amarah. Pada tahun 1367 H/1948 rezim Ba’ath merobohkan madrasah tersebut dan menjarah barang-barang yang ada.

  • Madrasah Bukhari

Dibangun oleh Syekh Kazim Bukhari dan terletak di daerah Huwaish.

  • Madrasah Syarbiyani

Termasuk madrasah terkenal di Najaf, terletak di daerah Huwaish.

Madrasah besar yang ada di Huwaish.

  • Madrasah kecil Akhund Khurasani (didirikan tahun 1328 H/1910)

Madrasah ini terletak di daerah Buraq.

  • Madrasah Qazwini

Madrasah ini terletak di daerah Amarah dekat Masjid Hindi. Didirikan tahun 1324 H/1906, kemudian pada tahun 1384 H mengalami renovasi. Tahun 1412 H/1991, saat terjadi Kebangkitan Sya'ban, tentara rezim Ba'ath menghancurkan madrasah tersebut dengan bom dan membakar perpustakaannya.

  • Madrasah Badkubehi-i di daerah Mishraq
  • Madrasah Sayid Kazim Yazdi

Ini adalah madrasah paling terkenal, terbesar dan terbaik di Najaf, terletak di daerah Huwaish.

  • Madrasah Hindi (didirikan tahun 1328 H/1910) di daerah Mishraq
  • Madrasah Sayid Abdullah Syirazi (didirikan tahun 1372 H/1953)
  • Madrasah Burujerdi (didirikan tahun 1373 H/1954)

Madrasah ini dibangun atas rekomendasi Ayatullah Burujerdi dan di bawah pengawasan Syekh Nashrullah Khalkhali, terletak di daerah Buraq.

  • Madrasah Darul Hikmah

Madrasah ini dibangun atas perintah Ayatullah Hakim. Setelah peristiwa Pemberontakan Sya'baniah, madrasah tersebut dihancurkan oleh tentara Saddam Husain. Setelah era Saddam, madrasah ini kembali dibangun. [16]

  • Madrasah Darul Ilmi

Madrasah yang dibangun atas perintah Ayatullah Khui ini juga dihancurkan pasukan Saddam Husain setelah peristiwa Pemberontakan Sya'baniah.

  • Madrasah Allamah Balaghi

Madrasah ini dibangun atas perintah Ayatullah Sistani

  • Universitas Islam Najaf

Universitas yang terletak di daerah Hayyu al-Sa'ad jalan arah Kufah ke Najaf ini dibangun oleh Sayid Muhammad Kalantar, salah seorang tokoh Najaf. Saat ini Universitas Islam Najaf merupakan sekolah agama terbesar dan terpenting di Najaf.

Adapun madrasah-madrasah lainnya adalah sebagai berikut: Madrasah thahiriah, Rahbawi, Juharci, Abdul Aziz Bagdadi, Kalbasi, Alawiah, Murtadhawiah dan lainnya.

Perpustakaan di Najaf

  • Perpustakaan Alawi

Perpustakaan ini memiliki nama-nama lain seperti al-Haidariah, al-Khizanah al-Gharawiah dan Maktabah al-Shahn. Sejarah pendirian perpustakaan tersebut bermula pada abad ke-4 H atau bahkan sebelumnya. Orang yang memiliki andil besar dalam membangun dan mengembangkan perpustakaan ini adalah Adhud al-Daulah. Pada abad ke-8 H, tepatnya tahun 755 H, perpustakaan tersebut terbakar sehingga banyak kitab yang musnah, termasuk Mushaf Alquran yang ditulis Imam Ali as. Berkat usaha para ulama, perpustakaan ini dapat dibangun kembali. Namun sayangnya, karena tidak adanya perawatan, lambat laun perpustakaan ini menjadi mati. Banyak kitab yang dibawa keluar dari sana atau rusak. Dan sekarang ini, tidak banyak lagi khazanah yang tersisa di sana.

  • Perpustakaan Imam Amirul Mukminin as

Perpustakaan ini dibangun oleh Allamah Amini pada Hari Raya Ghadir tahun 1373 H/1954. Perpustakaan Imam Amirul Mukminin as termasuk perpustakaan terlengkap dan ter-valid di kota Najaf.

  • Perpustakaan Ayatullah Hakim
  • Perpustakaan Husainiah Syusytari

Ini adalah salah satu perpustakaan tertua di Najaf yang dibangun oleh Haji Mirza Ali Muhammad Najaf Abadi pada ahir abad ke-13 H.

  • Perpustakaan Syekh Agha Bozorg Tehrani

Selama bertahun-tahun Syekh Tehrani mencari dan meneliti banyak kitab penting di berbagai wilayah di dunia, hususnya Mesir dan Iran. Ia mengumpulkan kitab yang didapat dan menyimpannya di perpustakaan pribadinya. Pada tahun 1375 H/1956 ia mewakafkan kitab-kitabnya untuk umum. Kitab yang ia miliki seluruhnya berjumlah 5000 jilid.

  • Perpustakaan Madrasah Shadr

Perpustakaan ini didirikan oleh Haji Muhammad Husain khan Shadr A'dham pada awal abad ke-13 H. Saat itu perpustakaan ini adalah perpustakaan terpopuler di Najaf. Namun karena kurangnya perhatian, banyak kitab yang lenyap. Saat ini perpustakaan tersebut tidak memiliki peminat.

Perpustakaan yang terletak di ujung Jalan al-Rasul ini dibangun dengan gedung yang megah. Pendirinya adalah Syekh Baqir Syarif Quraisyi.

Di antara perpustakaan penting lainnya adalah sebagai berikut: Perpustakaan Allamah Syekh Muhammad Husain Kasyif al-Ghitha', Perpustakaan Madrasah Qawwam, Perpustakaan Madrasah Sayid Muhammad Kazim Yazdi, Perpustakaan Madrasah Khalili, Perpustakaan Madrasah Akhund Khurasani, dan Perpustakaan Ayatullah al-Uzama Burujerdi.

Catatan Kaki

  1. Mu’jam al-Buldān, jld. 5, hlm. 271. Lisān al-Arab, jld. 9, hlm. 334.
  2. Ilal al-Syarāi’, hlm. 22, bab 26.
  3. Kanz al-'Ummāl, jld. 2, hlm. 473.
  4. Lawami' Shahibqarani, jld. 5, hlm. 491.
  5. Mu'jam al-Buldān, jld. 5, hlm. 491.
  6. Mādhi al-Najaf Wa Hādhiruha, jld. 1, hlm. 16.
  7. Tarikh al-Thabari, jld. 3, hlm. 360. Tarikh al-Ya'qubi, jld. 2, hlm. 144.
  8. Tarikh Thabarestan Wa Ruyan Mazandaran, jld. 1, hlm. 95.
  9. Sima-e Najaf Ashraf, hlm. 32.
  10. Mazārāt Ahlilbait Alaihimussalam, hlm 48.
  11. Al-Mahallāt al-Sakaniah al-Qadimah Fi Madinah al-Najaf.
  12. Mādhi al-Najaf Wa Hādhiruha, jld. 1, hlm. 28-29.
  13. Bihār al-Anwār, jld. 100, hlm. 232.
  14. Mādhi al-Najaf Wa Hādhiruha, jld. 1, hlm. 14.
  15. Bihār al-Anwār, jld. 100, hlm. 235.
  16. Setelah dihancurkan, Sayid Hakim membangun Darul Hikmah kembali dari awal.

Daftar Pustaka

  • Majlisi, Muhammad Baqir. Bihar al-Anwar
  • Mar'asyi, Zhahiruddin. Tarikh Thabarestan Wa Ruyan Mazandaran
  • Thabari, Muhammad bin Jarir. Tarikh al-Thabari
  • Ya'qubi, Ahmad bin Abi Ya'qub. Tarikh al-Ya'qubi
  • Sima-e Najaf Ashraf
  • Syekh Shaduq. Ilal al-Syarai'
  • Muttaqi, Alauddin Ali. Kanz al-'Ummal
  • Majlisi Awal, Muhammad Taqi. Lawami' Shahibqarani
  • Al Mahbubah, Ja'far Syekh Baqir.Mādhi al-Najaf Wa Hādhiruha
  • Yaqut Hamwi, Syihabuddin. Mu’jam al-Buldan