Al-Gharat (buku)

Prioritas: b, Kualitas: b
tanpa navbox
Dari wikishia
Al-Gharat (buku)
Judul Asliالغارات
PengarangIbrahim bin Muhammad al-Tsaqafi
BahasaArab
SubyekSejarah tentang invasi-invasi Muawiyah terhadap wilayah Amirul Mukminin as


Al-Ghārāt (bahasa Arab:الغارات) adalah kitab berbahasa Arab karya Abu Ishaq Ibrahim bin Muhammad bin Said bin Hilal al-Tsaqafi al-Kufi (w. 283 H/896). Kitab ini termasuk diantara matan sejarah Syiah yang paling klasik. Ia mengandung poin-poin pilihan dari kehidupan Amirul Mukminin Ali as, kehidupan keilmuan, khotbah, surat-surat, pesan-pesan, peperangan-peperangan dan pertikaian pada masa khilafah dan setelahnya. Karena kitab ini membahas tentang invasi-invasi Muawiyah ke wilayah Amirul Mukminin as maka ia terkenal dengan al-Ghārāt. Dalam karya ini, penyusun memanfaatkan riwayat-riwayat Syiah dan Sunni dan oleh karenanya ia mewujudkan satu sumber yang kaya. Al-Ghārāt senantiasa mendapat perhatian dan digunakan oleh ulama Syiah.

Allamah al-Majlisi dan Ibnu Abil Hadid berperan besar dalam menghidupkan kitab ini. Kitab ini berulang kali diterjemahkan ke dalam bahasa Persia.

Biografi Penyusun

Abu Ishaq Ibrahim bin Muhammad bin Said bin Hilal al-Tsaqafi al-Isfahani yang terkenal dengan Ibnu Hilal al-Tsaqafi adalah seorang muhaddis, fakih, sejarawan dan penyusun Syiah Imamiyah abad ke-3 H. Untuk menyiarkan ajaran Syiah ia pergi ke Isfahan dan tinggal di sana. Di antara perawai riwayat-riwayat al-Tsaqafi yang paling mononjol adalah Ahmad bin Muhammad bin Khalid Barqi dan Shaffar al-Qummi. Mayoritas ulama rijal Syiah menyanjung dia dan meyakininya sebagai bagian dari perawi yang dapat dipercaya. Kitab paling terkenalnya adalah al-Ghārāt yang mengakaji invasi-invasi laskar Muawiyah ke daerah-daerah di bawah pemerintahan Imam Ali as.

Nama Kitab

Kitab ini dalam sebagian sumber tercatat dengan nama al-Istinfār wa al-Ghārāt, tetapi di kalangan ulama dan forum-forum ilmiah dikenal dengan al-Ghārāt.[1] [2] Tampaknya nama kitab ini diambil dari perkataan Imam Ali as: شُنَّت عَلیکُمُ الغَاراتُ; Kalian telah diinvasi.[3]

Motivasi Penulisan

Tujuan penulis dalam penulisan ini adalah hendak mengenang invasi-invasi Muawiyah setelah Perang Nahrawan terhadap wilayah Amirul Mukminin as dan daerah-daerah di bawah kekuasaannya. Ia menamainya dengan al-Ghārāt. Model penulisan seperti ini pada zaman itu sudah umum dilakukan di kalangan penulis sejarah, bahkan sekelompok orang seperti al-Kalbi, Abu Mihnaf, al-Madaini dan Nashr bin Muzahim yang mana semua mereka adalah para guru sang penulis, masing-masing dari mereka juga menghimpun satu kitab terkait tema ini. [4]

Tema Kitab

Karena motivasi penulis dalam penulisan ini adalah hendak memaparkan invasi-invasi Muawiyah setelah Perang Nahrawan ke wilayah Amirul Mukminin as dan daerah-daerah di bawah kekuasaannya, maka tulisan tersebut diberi nama al-Ghārāt. Pun demikian karena sang penulis memiliki wawasan yang luas, maka poin-poin berharga diluar tema utama al-Ghārāt ditambahkan ke dalam buku ini. Sebagaimana penulis juga memberikan catatan secara ringkas tentang kehidupan Amirul Mukminin as, metode administrasi, urusan keuangan, politik, akhlak, khotbah-khotbah, para pejabat beliau seperti Qais bin Sa'ad, Muhammad bin Abi Bakar dan Malik Asytar dan peristiwa-peristiwa yang mereka alami di Mesir. [5]

Pada naskah cetakan Anjumane Ātsāre Milli di akhir kitab ini terdapat satu bagian dengan judul "Al-Ta'liqāt wa Hiya Sab'una Ta'liqah" (Tujuh puluh komentar) yang di dalamnya dinukil berbagai poin. Komentar-komentar ini sebagaimana kata pengantar ditulis oleh Jaluddin Husaini Armawi. [6]

Urgensi Kitab

Sejak dahulu, kitab ini digunakan oleh ulama dan para sejarawan Syiah dan Sunni, seperti:

Para Ulama ini secara luas memanfaatkan tulisan-tulisan dan riwayat-riwayat al-Ghārāt.[7] Begitupun Allamah al-Majlisi memuat isi-isi kitab ini di dalam Bihar al-Anwar dan Ibnu Abil Hadid menukil sekian banyak dari muatan-muatan kitab ini di dalam kitab Syarah Nahjul Balaghah.

Kitab ini dilihat dari sisi penyusunan, penulisan, tema-tema dan metode sangat teratur dan dari sisi kandungan pun sangat kuat. Dalam kitab ini sedikit sekali menyebutkan Imam-imam Syiah dan perawi Imamiyah, tetapi dinukil para perawi terkenal Ahlusunah seperti rijal Shihah al-Sittah dan musnad-musnad makruf.[8]

Riwayat Kitab al-Gharat

Daftar isi kitab-kitab Abu Ishaq diriwayatkan oleh Abbas bin al-Sari, Muhammad bin Zaid al-Ruthab dan Ahmad bin Alawiyah Isfahani yang dikenal dengan Ibnu Aswad Katib. Syaikh al-Shaduq meriwayatkan kitab-kitab Abu Ishaq dari ayahnya dan dia dari Abdullah bin Hasan Muaddab dan dia dari Ahmad bin Alawiyah Isfahani. Meskipun sekelompok pembesar seperti Ibnu Abil Hadid dan Hasan bin Sulaiman Hilli, murid Syahid Awal meriyatkan kitab al-Ghārāt secara langsung, namun berkenaan dengan bagaimana cara periwayatan beberapa kitab termasuk al-Ghārāt tidak ada data yang kita dapatkan. [9]

Muhaddis Armawi menulis, bahwa naskah kitab ini sejak dahulu jarang ditemukan. [10]

Penghidupan Kitab al-Gharat

Pengedit kitab al-Gharat dalam kata pengantarnya berkata:

Andaikata tidak ada jerihpayah dua sosok besar dan ulama terkemuka, saya dengan kekurangan yang saya miliki tidak akan mampu berbuat apa-apa dengan naskah ini dalam pengeditan kitab ini apalagi saya hendak mengedit dan menulis catatan dan komentar atasnya.
  1. Abdul Hamid bin Abil Hadid al-Muktazili al-Bagdadi pensyarah Nahjul Balaghah; sebab dia menukil mayoritas muatan-muatan dan lampiran-lampiran kitab al-Gharat di dalam Syarah Nahjul Balaghah. Selain itu ia juga membuang kata-kata yang sulit dan menggantinya dengan kata-kata yang mudah dicerna, dan terkadang pula ia menjelaskan dan menerangkan muatan-muatan tersebut.
  2. Muhammad Baqir al-Majlisi yang menukil semua muatan al-Ghārāt di dalam jilid-jilid Bihar al-Anwar dan sama sekali tidak merubah kalimat-kalimatnya kecuali pada tempat-tempat yang dia meringkasnya dan menjelaskan hal tersebut, dan terkadang ia memberi keterangan dan menjelaskan kalimat-kalimat tersebut.

Selanjutnya ia juga menyebut dua sosok ulama Syiah:

  1. Muhammad bin al-Hasan al-Hur al-Amili, penulis kitab Wasail al-Syiah.
  2. Mirza Husain Nuri, penyusun kitab Mustadrak al-Wasail.

Sebab dua orang besar ini memasukkan sebagian hadis-hadis yang berkaitan dengan akidah, hukum dan akhlak yang disebutkan di dalam kitab al-Ghārāt ke dalam kitab-kitab yang ditulisnya. [11]

Naskah dan Pencetakan

Dengan adanya ketenaran dan urgensitas kitab ini, tidak ditemukan naskah-naskah yang banyak. Sebagaimana peneliti kitab ini, Muhaddis Armawi mengatakan, naskah kitab ini sejak dahulu sangat jarang ditemukan. Naskah yang dikenal paling klasik dimiliki oleh Allamah al-Majlisi yang menurut naskah lain ia dicetak pada masa Shafawiyah.

Naskah al-Ghārāt dicetak dalam dua naskah:

  1. Cetakan penerbitan Anjumane Āstāre Milli tahun 1395 S yang dicetak dalam 2 jilid dilengkapi dengan Hawasyi dan Ta'ligāt (keterangan dan komentar) yang terperinci, diedit dan diteliti oleh Sayid Jalaluddin Muhaddis Armawi dengan kata pengantar hampir 100 halaman (15 halaman berbahasa Persia dan sisanya berbahasa Arab).
  2. Cetakan Dar al-Kitab al-Islami tahun 1370 S dilengkapi dengan penelitian Abdul Zahra al-Husaini al-Khatib. [12]

Catatan Kaki

  1. Tehrani, al-Dzari'ah, jld.2, hlm.35
  2. Abdul Karim Pak Neya, Āsynā-i ba Manābi'e Muktabare Syiah (al-Ghārāt), 1388 SH
  3. Nahjul Balaghah, Khotbah no. 27
  4. Al-Tsaqafi, al-Ghārāt, hlm.4
  5. Tsaqafi, al-Gharat, hlm.3 dan 4
  6. Tsaqafi Kufi, al-Ghārāt, Kata pengantar penerjemah, hlm.85
  7. Abdul Karim Pak Niya, Āsnā-i ba Manābi'e Muktabare Syiah (al-Gharat), 1388 SH
  8. Pustaka Digital Noor
  9. Ali Bayat, Mu'arrifi-e al-Gharat
  10. Al-Tsaqafi, Terjemahan al-Gharat, hlm.11
  11. Al-Tsaqafi, al-Ghārāt, hlm.12 dan 13
  12. Abdul Karim Pak Niya, Āsynāi ba Manabi'e Muktabare Syiah

Daftar Pustaka

  • Abdulkarim Paknia. Ashnāyi bā Manābi' Mu'tabar Syiah. Majalah Muballighan, no. 113, 1388 HS (2009).
  • Khadijeh Alemi. Mururi bar Kitāb al-Ghārāt. Majalah Tarikh wa Jughrafia, no. 33, 1379 Hs (2000).
  • Sayid Ali Mir Syarifi. Al-Ghārāt wa Tarjumeh Jadid-i Ān (al-Gharat dan Terjemahanya yang baru). Majalah Waqf Mirats Jawid, no. 9, 1374 HS (1995).
  • Tehrani, Agha Buzurg. Al-Dzari'ah. Beirut: Dar al-Adhwa'.
  • Tsaqafi, Ibrahim bin Muhammad. Al-Ghārāt. Diterjemahkan oleh Abdul Muhammad Ayati. Tehran: Intisyarat Wezarat Irsyad, 1374 HS (1995).
  • Tsaqafi, Ibrahim bin Muhammad. Al-Ghārāt. Qom: Dar al-Kutub, 1410 H.