Al-Kafi (buku)
Al-Kafi (Bahasa Arab: الکافي) adalah salah satu sumber hadis Syiah dan dianggap sebagai kitab paling penting dan terpercaya di antara Kutub Arba'ah. Kitab ini ditulis oleh Muhammad bin Ya'qub bin Ishaq, yang lebih dikenal dengan nama Kulaini. Beliau menghabiskan waktu 20 tahun untuk mengumpulkan dan menyusun kitab ini. Al-Kafi disusun dalam tiga bagian utama: Usul, Furu', dan Rawdhah. Kitab ini menjadi rujukan utama para ulama Syiah. Bagian Usul al-Kafi merupakan bagian yang paling terkenal dari kitab ini. Kulaini berusaha mengumpulkan hadis-hadis dalam Al-Kafi dengan kriteria tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan sesuai dengan ijma'.
![]() | |
Judul Asli | الکافي |
---|---|
Pengarang | Syekh Kulaini (wafat:328 H/939-40) |
Bahasa | Arab |
Subyek | Akidah • Akhlak • Fikih |
Seri | 8 jld |
Genre | Hadits |
Diterbitkan oleh | Darul Hadits, Qom |
Kulaini, karena kedekatannya dengan para sahabat Imam as dan memiliki akses kepada Usul al-Arba'umi'ah, meriwayatkan hadis-hadis dalam kitab ini dengan sanad (rantai periwayatan) yang sedikit. Sebagian ulama Syiah meyakini keabsahan seluruh hadis yang terdapat dalam kitab ini, sementara sebagian ulama Syiah lainnya mengakui adanya hadis-hadis dha'if (lemah) di dalam Al-Kafi. Disebutkan bahwa penamaan kitab ini dinisbatkan kepada Imam Zaman as, namun banyak ulama yang menolak klaim ini.
Tentang Penulis
Muhammad bin Ya'qub bin Ishaq al-Kulaini al-Razi, yang dikenal dengan gelar Tsiqah al-Islam dan Syekh al-Masyayekh, adalah seorang ulama Syiah terkemuka pada masa ghaibah sughra. Beliau telah bertemu dengan sejumlah muhaddits (ahli hadis) yang meriwayatkan hadis langsung dari Imam Hasan al-Askari as atau Imam Ali al-Hadi as tanpa perantara. Kulaini hidup pada paruh kedua abad ke-3 H dan paruh pertama abad ke-4 H dan dianggap sebagai salah satu muhaddits terbesar dalam mazhab Syiah. Berdasarkan penjelasan mengenai kedudukan pribadi dan keilmuan Kulaini dalam kitab-kitab tarajim (biografi) dan sejarah, semua pihak, baik yang sependapat maupun yang berbeda pendapat dengannya, mengakui keutamaan dan keagungannya.[1]
Tujuan Penulisan dan Sebab Penamaan
Sebagaimana yang dijelaskan sendiri dalam pendahuluan dari kitabnya, Kulaini menyebutkan bahwa kitab al-Kafi disusunnya berdasarkan permintaan seseorang yang menyebut diri saudara seagama.
Kulaini menulis sebagai jawaban atas permintaan tersebut sebagai berikut: Amma Ba'ad. Wahai saudaraku. Anda bertanya mengenai masyarakat yang tidak berilmu dan tidak pula beragama, karena orang beragama dari kalangan mereka hanya mengikut dan taklid pada nenek moyang dan orang-orang besar mereka.
Anda mengingatkan mengenai masalah yang anda hadapi dan karena adanya perbedaan pendapat mengenai riwayat yang ada, Anda pun tidak mampu memahami masalah tersebut. Andapun berdiskusi dan membicarakannya kepada orang-orang berilmu namun tidak bisa anda percayai. Anda mengatakan menginginkan sebuah kitab yang cukup untuk semua cabang ilmu agama dan layak untuk diajarkan dan dijadikan acuan untuk berdalil bagi mereka yang menginginkan petunjuk. Alhamdulillah, Allah swt telah memudahkan penulisan kitab sebagaimana yang anda minta. [2]
Mengenai penamaan kitab dengan al-Kafi, ada dua poin penting yang bisa diketengahkan:
- Penjelasan dari al-Kulaini sendiri yang menuliskannya pada bagian Kitab Thaharah, "Kitab ini sudah mencukupi (kafi) untuk semua cabang ilmu agama." [3]
- Nama kitab ini diambil dari sebuah ucapan yang dinisbatkan kepada Imam Zaman as, di mana beliau bersabda: "Kitab ini kafi (cukup) bagi para Syiah kami." Ucapan ini diungkapkan ketika kitab Al-Kafi ditunjukkan kepada Imam as, dan beliau memujinya. [4]
- Syekh Mufid berkata, Kitab ini adalah kitab terbaik Syiah yang memiliki manfaat yang sangat besar. [5]
- Syahid Awwal[6] dan Muhaqqiq Karaki[7] menganggap Al-Kafi sebagai sebuah kitab hadis yang belum pernah ada tandingannya dalam mazhab Imamiyah.
- Syahid Tsani berkata: Di dunia ini, tidak ada kitab sebanding dengan Al-Kafi dalam hal pengumpulan hadis dan keindahan penyusunan bab-babnya.[8]
- Muhammad Taqi Majlisi menulis:
Kitab Al-Kafi lebih teratur dan lebih komprehensif dibandingkan semua kitab ushul, serta merupakan karya terbaik dan terbesar dari Firqah Najiyah (Imamiyah).[9]
- Agha Buzurg Tehrani mengatakan:
Al-Kafi adalah kitab yang dalam hal meriwayatkan hadis dari Ahlulbait as, belum pernah ada yang sebanding dengannya.[10]
- Astarabadi meriwayatkan dari para ulama dan guru-gurunya bahwa, Tidak ada kitab yang setara atau mendekati Al-Kafi dalam Islam.[11]
- Ayatullah Khui menukil dari gurunya, Mirza Muhammad Husain Na'ini, bahwa beliau menganggap perdebatan tentang sanad-sanad hadis dalam Al-Kafi sebagai tipu daya dan taktik orang-orang yang lemah dan tidak mampu.[12]
- Kulaini, sebagaimana disebutkan dalam pendahuluan kitabnya, mengumpulkan hadis-hadis berdasarkan kriteria, tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan sesuai dengan ijma'. Ketika beliau tidak menemukan alasan untuk mengunggulkan salah satu dari dua hadis yang bertentangan, beliau memilih hadis yang dianggapnya lebih mendekati kebenaran.[13]
Penilaian Buku
Kulaini, pada masa penyusunan Al-Kafi, menggunakan al-Usul al-Arba'umi'ah (400 kitab kecil hadis yang ditulis oleh para sahabat Imam-imam as) serta bertemu secara langsung dengan para sahabat Aimmah as atau orang-orang yang pernah bertemu dengan para sahabat tersebut. Dengan cara ini, beliau meriwayatkan hadis dengan sanad yang sedikit. Masa hidupnya yang bersamaan dengan masa Nuwwab al-Arba'ah di mana memudahkan dalam menelaah tentang kebenaran atau kesalahan hadis-hadis tersebut.[14]
Namun, terkait klaim terakhir ini, perlu disebutkan bahwa ditunjukkannya kitab kepada para Imam as bukanlah praktik yang umum dilakukan, dan jumlah kitab yang ditunjukkan kepada mereka sangat sedikit dibandingkan dengan kitab yang tidak disampaikan. Selain itu, Kulaini tidak memiliki hubungan khusus dengan Nuwwab al-Arba'ah.[15]
Keteraturan dan komprehensivitas adalah ciri khas lain dari kitab Al-Kafi. Kitab ini unik karena sistematika dan pengelompokan riwayat, jumlah riwayat yang banyak, serta kelengkapan sanad (rantai periwayatan) hadis-hadisnya. Selain itu, kitab ini juga mencakup berbagai topik seperti akidah, fikih, akhlak, sosial, dan lainnya, sehingga dianggap sangat komprehensif. Dalam hal ini, Kulaini berusaha menempatkan hadis-hadis yang lebih rinci, sahih dan jelas di awal setiap bab, kemudian menyertakan hadis-hadis yang lebih ringkas atau ambigu setelahnya.[16]
Persetujuan kitab oleh Imam Mahdi as
Sebagian orang menyatakan bahwa Al-Kafi pernah ditunjukkan kepada Imam Zaman as, dan beliau berkata: "الکافی کاف لشیعتنا" (Al-Kafi cukup bagi Syiah kami).[17] [catatan 1] Namun, pernyataan ini tidak benar.
Allamah Majlisi berkata: Klaim sebagian orang yang tanpa dasar yakin bahwa seluruh kitab Al-Kafi telah ditunjukkan kepada Imam Zaman as karena Al-Kafi disusun di Baghdad, kota para wakil beliau, adalah klaim yang batil. Kebatilan perkataan mereka jelas bagi setiap orang yang berakal.[19]
Mirza Husain Nuri menyatakan: Desas-desus bahwa Al-Kafi pernah ditunjukkan kepada Imam Mahdi as dan beliau berkata, 'Al-Kafi cukup bagi Syiah kami,' tidak memiliki dasar yang valid. Tidak ada riwayat seperti itu dalam karya-karya ulama kami." Dia juga meriwayatkan dari Muhaddits Astarabadi bahwa hadis seperti itu tidak ada.[20]
Struktur dan Isi Kitab
Kitab ini terdiri atas 3 bagian, yaitu Ushul al-Kafi, Furu' dan Raudhah. Ushul al-Kafi memuat riwayat mengenai persoalan akidah, Furu' khusus memuat riwayat berkaitan dengan permasalahan fikih dan ahkam syar'i, sementara Raudhah al-Kafi lebih banyak bersinggungan dengan riwayat-riwayat tarikh dan lain-lain. Pada bagian Ushul al-Kafi sendiri terdiri dari banyak kitab, salah satu diantaranya adalah kitab al-Hujjah.
Bab-bab dalam Kitab
Penulis kitab ini membagi hadis-hadis yang ada dalam tiga bagian besar.
Kandungan Ushul al-Kāfi
Ushul al-Kafi sebagaimana sudah dijelaskan, memuat periwayatan yang berkenaan dengan masalah aqidah dan terdiri dari 8 kitab. Yaitu:
- Kitab al-'Aql wa al-Jahl
- Kitab Fadhl al-'Ilm
- Kitab al-Tauhid
- Kitab al-Hujjah
- Kitab al-Iman wa al-Kufr
- Kitab al-Du'a
- Kitab Fadhl Al-Qur'an
- Kitab al-'Isyrah
Furu' al-Kāfi
Furu' al-Kafi memuat riwayat-riwayat mengenai seputar fikih yang terdiri dari 26 kitab:
- Kitab al-Thaharah
- Kitab al-Haidh
- Kitab al-Janaiz
- Kitab al-Salat
- Kitab al-Zakat wa al Shadaqah
- Kitab al-Shiyam
- Kitab al-Hajj
- Kitab al-Jihad
- Kitab al-Ma'isyah
- Kitab al-Nikah
- Kitab al-'Aqiqah
- Kitab al-Thalaq
- Kitab al-'Itq wa al-Tadbir wa al-Mukatabah
- Kitab al-Shaid
- Kitab al-Dzabaih
- Kitab al-Ath'imah
- Kitab al-Asyribah
- Kitab al-Zai wa al-Tajjamul wa al-Muruwwah
- Kitab al-Dawajin
- Kitab al-Washaya
- Kitab al-Mawarits
- Kitab al-Hudud
- Kitab al-Diyat
- Kitab al-Syahadat
- Kitab al-Qadha wa al-Ahkam
- Kitab al-Imān wa al-Nudzur wa al-Kafarat
Raudhah al-Kafi
Raudhah al-Kafi, meliputi hadis-hadis yang menyinggung banyak persoalan yang beraneka ragam dan tidak memiliki kekhususan dalam penyusunan. Sebagian berpendapat bahwa Raudhah bukan termasuk bagian dari kitab al-Kafi. [21]Namun pendapat tersebut dibantah oleh Najasyi dan Syekh Thusi yang menegaskan bahwa Raudhah adalah bagian terakhir dari al-Kafi[22][23]
Berikut diantara kategori hadis yang terdapat pada Raudhah al-Kafi:
- Takwil dan tafsir pada sebagian ayat al-Qur'an al-Majid.
- Penjelasan dan pendapat Aimmah as.
- Mimpi dan jenis-jenisnya.
- Seputar penyakit dan metode pengobatannya.
- Proses penciptaan alam semesta dan sebagian dari fenomenanya.
- Sejarah sebagian dari para nabi as.
- Fadhilah Syiah dan kewajiban mereka.
- Sebagian persoalan tarikh awal Islam dan masa kekhalifaan Amirul Mukminin as.
- Imam Zaman as dan sifat-sifatnya, juga mengenai sahabat-sahabatnya dan karakteristik masa hidupnya.
- Riwayat hidup sebagian sahabat dan kepribadiannya.
Pembahasan pertama dalam kitab Raudhah adalah sebuah surat yang ditulis oleh Imam Shadiq as sebagai pedoman bagi para Syiah dan sahabatnya. Surat ini berisi instruksi agar mereka mempelajari, merenungkan dan mendiskusikan isinya, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sosial dan interaksi dengan orang lain (termasuk mereka yang berbeda pendapat atau tidak sejalan). Tujuannya adalah agar mereka dapat berperilaku berdasarkan prinsip-prinsip akhlak dan iman, serta tidak menimbulkan tuduhan atau prasangka buruk terhadap diri mereka. Surat ini dimulai dengan anjuran untuk memohon keselamatan ('afiyah) kepada Allah, menjaga ketenangan, kesopanan dan interaksi yang baik dengan para penganut kebatilan, dan diakhiri dengan seruan untuk taat kepada Allah swt dan mengikuti Ahlulbait as.[24]
Riwayat terakhir dalam kitab ini berasal dari Imam Baqir as, sebagai jawaban atas pertanyaan seorang laki-laki yang berkata kepada beliau: "Kalian adalah keluarga rahmat, yang telah Allah istimewakan." Imam as menjawab: "Kami memang demikian dan kami bersyukur kepada Allah. Kami tidak menyesatkan seorang pun dan tidak mengeluarkan siapa pun dari jalan yang lurus. Sesungguhnya dunia tidak akan berakhir hingga Allah Yang Maha Tinggi mengutus seorang laki-laki dari keluarga kami, Ahlulbait as, yang akan mengamalkan Kitab Allah dan tidak melihat suatu perbuatan buruk di antara kalian kecuali ia akan mengingkarinya (melawannya)."[25]
Jumlah Hadis Al-Kafi
Mengenai jumlah keseluruhan hadis dalam kitab al-Kafi terdapat perbedaan pendapat. Yusuf Bahrani dalam kitabnya Laulat al-Bahrain menyebutkan terdapat 16.199 riwayat. Dr. Husain Ali Mahfudz dalam kata pengantar al-Kafi menyebutkan jumlahnya 15.179 riwayat. Allamah Majlisi berpendapat ada 16.121 riwayat, dan sebagian lainnya khususnya ulama-ulama kontemporer seperti Syekh Abd al-Rasul al-Ghaffar menyebutkan dalam al-Kafi terdapat 15.503 hadis. Terjadinya perbedaan pendapat tersebut mengenai jumlah hadis dalam al-Kāfi disebabkan metode penghitungan yang berbeda. Misalnya sebagian riwayat disebutkan dalam dua sanad yang berbeda, satu pendapat menyebutkan bahwa itu ditetapkan hanya satu hadis, sebagian lain berpendapat bahwa dengan adanya dua sanad yang berbeda, maka dihitung sebagai dua hadis.
Contoh lainnya, riwayat mursal oleh satu pendapat tetap dihitung sebagai satu hadis, namun oleh pendapat lain karena kedudukannya yang mursal maka tidak termasuk dalam hitungan jumlah hadis. Sebagian lain berpendapat bahwa adanya penghitungan jumlah hadis yang berbeda disebabkan penggunaan naskah kitab yang berbeda. [26]
Syarah Kitab al-Kafi
Kitab al-Kafi sejak awal penyebarannya telah mendapat perhatian serius dari para ulama dan peneliti hadis, karenanya banyak bermunculan kitab yang ditulis khusus untuk mensyarah hadis-hadis yang tedapat dalam kitab al-Kafi. Agha Buzurgh Tehrani dalam kitab al-Dzari'ah menyebutkan terdapat 27 kitab syarah al-Kafi yang telah ditulis baik itu hanya pada bagian Ushul al-Kafi maupun syarah kitab tersebut secara keseluruhan dan memperkenalkan 10 kitab syarah dari yang pernah ditulis tersebut.[27]
Diantara kitab syarah al-Kafi yang terkenal adalah sebagai berikut:
- Syarah al-Kafi karya Mulla Sadra (w. 1050 H/1640)
- Kitab al-Wafi karya Faidh Kasyani (w. 1091 H/1680)
- Mir'at al-'Uqul karya Allamah Majlisi (w. 1110 H/1698)
- Syarah al-Kafi karya Mulla Shalih Mazandarani (w. 1110 H/1698)
- Syarah al-Kafi karya Mulla Khalil Qaswini yang ditulis dalam bahasa Persia yang dikenal dengan sebutan Shafi «صافی» atau syarah dalam bahasa Arabnya disebut Syafi «شافی»
- Al-Rawasyih al-Samawiyah fi Syarh al-Kafi karya Sayid Muhammad Baqir Mirdamad
- Syarah al-Kafi karya Amir Ismail Khatun Abadi
Kumpulan Penting Hadis Syiah | Penulis | Tanggal Wafat | Jumlah Hadis-hadis | Keterangan |
---|---|---|---|---|
Al-Mahasin | Ahmad bin Muhammad Barqi | 274 H | Sekitar 2604 | Sekumpulan dari riwayat-riwayat dengan pelbagai tema seperti fiqih dan akhlak |
Al-Kafi | Muhammad bin Yakub al-Kulaini | 329H. | Sekitar 16000 | Pembagian hadis-hadis akidah dan keyakinan, akhlak daan moral serta hukum fiqih |
Kitab Man La Yahdhuruhu al-Faqih | Syekh Shaduq | 381 H | Sekitar 6000 | Hadis-hadis Fiqih |
Tahdzib al-Ahkam | Syekh Thusi | 460 H | Sekitar 13600 | Hadis-hadis tentang Fiqih |
Al-Istibshar | Syekh Thusi | 460 H | Sekitar 5500 | Hadis-hadis Fiqih |
Al-Wafi | Faidh al-Kasyani | 1091H | Sekitar 50000 | Kumpulan riwayat-riwayat kitab-kitab Arb'ah dengan membuang hadis-hadis pengulangan dan penerangan sebagian riwayat |
Wasail al-Syi'ah | Syekh Hurr al-Amili | 1104 H | 35850 | Hadis-hadis Fiqih yang ada di kitab-kitab Arba'ah dan lebih dari tujuh puluh kitab hadis lainnya |
Bihar al-Anwar | Allamah Majlisi | 1110 H | Sekitar 85000 | Kumpulan terbanyak riwayat-riwayat para maksum dalam pelbagai topik |
Mustadrak al-Wasail | Mirza Husain Nuri | 1320H | 23514 | Pelengkap hadis-hadis fiqih kitab Wasail al-syiah |
Safinatul al-Bihar | Syekh Abbas Qummi | 1359 H | 10 jilid | pemberian daftar isi untuk kitab Bihar al-Anwar sesuai dengan huruf alif ba |
Mustadrak Safinatu al-Bihar | Syekh Ali Namazi | 1405 H | 10 jilid | Takmil Safinatu al-Bihar |
Jami'u Ahadits al-Syiah | Ayatullah Burujerdi | 1380H | 48342 | Mencakup pustaka hadis-hadis fiqih Syiah yang sesuai pada tempatnya |
Mizan al-Hikmah | Muhammad Muhammadi Reysyahri | Kontemporer | 23030 | 564 tema selain fiqih |
Al-Hayat | Muhamamd Ridha al-Hakim | Kontemporer | 12 jilid | 40 pasal dalam pelbagai topik pemikiran dan keilmuan |
Pranala Terkait
Catatan
- ↑ Sebagian penelaah berpendapat bahwa salah satu kemungkinan yang mungkin menjadi penyebab munculnya pernyataan ini adalah kesalahpahaman atau pemahaman yang keliru dari sebagian orang awam terhadap sebuah hadis dalam kitab Ma'ani al-Akhbar karya Syekh Shaduq. Hadis tersebut diriwayatkan dari Imam Baqir as, di mana beliau menjawab pertanyaan seseorang tentang makna «كهيعص» (huruf-huruf muqatha'ah di awal Surah Maryam). Beliau berkata: «کاف» (cukup bagi Syiah kami).
- حَضَرْتُ عِنْدَ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ الْبَاقِرِ (ع) فَدَخَلَ عَلَيْهِ رَجُلٌ فَسَأَلَهُ عَنْ كهيعص فَقَالَ (ع )كَاف کافٍ لِشِيعَتِنَا "Aku hadir di majelis Ja'far bin Muhammad al-Baqir as, lalu seorang laki-laki masuk dan bertanya kepada beliau tentang «كهيعص» Beliau as menjawab: «کاف» (cukup bagi Syiah kami.[18]
Catatan Kaki
- ↑ Bahr al-Ulum, Al-Fawaid al-Rijaliyah, jld. 3, hlm. 325.
- ↑ Kulaini, Al-Kafi, jld. 1, hlm. 5.
- ↑ Kulaini, Al-Kafi, jld. 1, hlm. 14 (mukaddimah).
- ↑ Ghaffar, Al-Kulaini wa al-Kafi, hlm. 392.
- ↑ Mufid, Tashhih al-'Itiqadat al-Imamiah, hlm. 70.
- ↑ Syahid Awwal, Ijaze-e Naql-e Hadis, dengan menukil dari: Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 106, hlm. 190.
- ↑ Muhaqqiq Karaki, Ijaze-e Naql-e Hadis, dengan menukil dari: Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 105, hlm. 63.
- ↑ Syahid Tsani, Ijaze-e Naql-e Hadis, dengan menukil dari: Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 105, hlm. 141.
- ↑ Majlisi, Mir'ah al-Uqul, jld. 1, hlm. 3
- ↑ Tehrani, Al-Dzari'ah, jld. 17, hlm. 245.
- ↑ Astarabadi, Al-Fawaid al-Madaniyah, hlm. 520.
- ↑ Khui, Mu'jam Rijal al-Hadis, jld. 1, hlm. 99.
- ↑ Kulaini, Al-Kafi, jld. 1, hlm. 89.
- ↑ Sayid Ibnu Thawus, Kasyf al-Mahajjah, hlm. 159.
- ↑ Syubairi Zanjani, Jer'e-i az Darya, jld. 1, hlm. 173-174.
- ↑ Musthafawi, Tarjume-e Ushul Kali, jld. 1, hlm. 10.
- ↑ Ghafar, Al-Kulaini wa al-Kafi, hlm. 397
- ↑ Al-Kafi, Apakah kafi (cukup) untuk Syiah kali?
- ↑ «و أمّا جزم بعض المجازفین بکون جمیع الکافی معروضا علی القائم علیهالسلام لکونه فی بلدة السفراء فلا یخفی ما فیه علی ذی لبّ», Majlisi, Mir'ah al-Uqul, hlm. 22
- ↑ Nuri, Mustadrak al-Wasail, jld. 3, hlm. 470.
- ↑ Afandi, Riyadh al-'Ulama, jld. 2, hlm. 261.
- ↑ Najasyi, Rijal Najasyi, hlm. 377
- ↑ Thusi, Al-Fehrest, hlm. 210.
- ↑ Kulaini, Ar-Raudhah min al-Kafi, jld. 8, hlm. 2-14.
- ↑ Kulaini, Al-Raudhah min al-Kafi, jld. 8, hlm. 396.
- ↑ Gafar, Al-Kulaini wa al-Kafi, 401-402.
- ↑ Al-Dzariyah, jld. 13, hlm. 95-99.
Daftar Pustaka
- Afandi, Abdullah bin Isa. Riyadh al-Ulama wa Hiyadh al-Fudhala', Qom: Mathbu’ah al-Khayyam, tanpa tahun.
- Agha Buzurg Tehrani, Muhammad Hasan. Al-Dzari’ah ila Tasanif al-Syiah, Beirut: Dar al-Adhwa', 1403 H.
- Astarabadi, Muhammad Amin. Al-Fawaid al-Madaniyah, Qom: Muassasah al-Nasyr al-Islami, 1424 H.
- Ghaffar, Abdullah al-Rasul. Al-Kulaini wa al-Kafi, Qom: Muassasah al-Nasyr al-Islami, 1416 H.
- Iyyazi, Sayyid Muhammad Ali. Kafi Pazhuhi (Laporan Tesis Terkait dengan Kulaini dan Al-Kafi), Dar al-Hadits, 1387 S.
- Khui, Abul Qasim. Mu’jam Rijal al-Hadits, tanpa tempat, tanpa penerbit, 1413 H.
- Kulaini, Muhammad bin Ya’qub. Al-Kafi, Teheran: Dar al-Kutub al-Islamiyah, 1363 S.
- Majlisi, Muhammad Baqir. Mir’ah al-‘Uqul fi Syarh Akhbar Al al-Rasul, Teheran: Dar al-Kutub al-Islamiyah, 1363 S.
- Mustafawi, Jawad, Terjemah Ushul Kafi, Tehran, Toko Buku Ilmiah Islamiyah, 1369 S.
- Mufid, Muhammad bin Nu’man. Tashhih I’tiqadat al-Imamiyah, Beirut: Dar al-Mufid, 1414 H.
- Najasyi, Ahmad bin Ali. Rijal al-Najasyi, Qom: Muassasah al-Nasyr al-Islami, 1416 H.
- Nuri, Husain bin Muhammad Taqi. Khatimah Mustadrak al-Wasa’il, jld. 3, Muassasah Al al-Bait Alaihim al-Salam li Ihya al-Turats, Qom: 1416 H.
- Qanbari, Muhammad. Syenakhtnameh Kulaini wa al-Kafi, Qom: Dar al-Hadits, 1387 S.
- Subhani, Ja’far. Al-Kafi Kafi Nist, diterjemahkan oleh Ali Aujabi, Kitab Mah-e Din, no. 130 dan 131, tahun ke-11, Mordad dan Shahrivar 1387 S.
- Sayid bin Tawus, Ali bin Musa. Kasyf al-Mahajjah li Tsamarah al-Muhajjah, Najaf: Mathbu’ah al-Haydariyah, 1370 H.
- Shubairi Zanjani, Sayid Musa, Jur-ei az Darya, jld. 1, Qom: Muassasah Kitab Syenasie Syiah, 1392 S.
- Thusi, Muhammad bin Hasan. Al-Fehrest, diteliti oleh Jawad Qayumi, tanpa tempat, Nashr al-Faqahah, 1417 H.