Najran: Perbedaan antara revisi
imported>E.amini review cepat |
imported>E.amini Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Najran''' (Bahasa Arab: {{ia|نجران}}) adalah salah satu daerah yang terletak di [[Jazirah Arab]] antara [[Hijaz]] dan [[Yaman]], yang dimasa sebelum periode [[Islam]] menjadi wilayah yang dihuni mayoritas [[Nashrani]]. Penduduk Nashrani Najran hidup tenang dalam pemerintahan Islam dimasa Nabi Muhammad Saw dan mereka berkewajiban memberikan Jizyah. Dalam perkembangan selanjutnya, penduduk Nashrani Najran akhirnya memeluk agama Islam kecuali sebagian kecil dari mereka yang kemudian melakukan imigrasi ke Irak. Penduduk Najran yang Nashrani menetap disebuah tempat antara Kufah dan Wasath, yang jaraknya ke Kufah butuh perjalanan kaki selama dua hari. <ref>Al-Munjid, dalam pembahasan ''Mu'jam A'lām Syarq wa Gharb'', dinukil oleh Syariat Madar Muhammad Taqi dalam kitabnya ''Ayat Mubahalah'', Teheran: Wahid Tahqiqat Islami, 1365 S, hlm. 9. </ref> Tempat yang mereka diami, mereka namakan juga dengan nama Najran. | '''Najran''' (Bahasa Arab: {{ia|نجران}}) adalah salah satu daerah yang terletak di [[Arab Saudi|Jazirah Arab]] antara [[Hijaz]] dan [[Yaman]], yang dimasa sebelum periode [[Islam]] menjadi wilayah yang dihuni mayoritas [[Nashrani]]. Penduduk Nashrani Najran hidup tenang dalam pemerintahan Islam dimasa Nabi Muhammad Saw dan mereka berkewajiban memberikan Jizyah. Dalam perkembangan selanjutnya, penduduk Nashrani Najran akhirnya memeluk agama Islam kecuali sebagian kecil dari mereka yang kemudian melakukan imigrasi ke Irak. Penduduk Najran yang Nashrani menetap disebuah tempat antara Kufah dan Wasath, yang jaraknya ke Kufah butuh perjalanan kaki selama dua hari. <ref>Al-Munjid, dalam pembahasan ''Mu'jam A'lām Syarq wa Gharb'', dinukil oleh Syariat Madar Muhammad Taqi dalam kitabnya ''Ayat Mubahalah'', Teheran: Wahid Tahqiqat Islami, 1365 S, hlm. 9. </ref> Tempat yang mereka diami, mereka namakan juga dengan nama Najran. | ||
Oleh karena itu sebagaimana yang tertulis dalam kitab ''Mu'jam al-Baldān'' menyebutkan, kota Najran terletak di dua tempat yang berbeda, ada di wilayah Yaman, dan satunya terletak di Irak, antara Kufah dan Washat. <ref>Syariat Madar, Muhammad Taqi, ''Ayat Mubahalah'', hlm. 9. </ref> | Oleh karena itu sebagaimana yang tertulis dalam kitab ''Mu'jam al-Baldān'' menyebutkan, kota Najran terletak di dua tempat yang berbeda, ada di wilayah Yaman, dan satunya terletak di Irak, antara Kufah dan Washat. <ref>Syariat Madar, Muhammad Taqi, ''Ayat Mubahalah'', hlm. 9. </ref> | ||
Baris 13: | Baris 13: | ||
[[ur:نجران]] | [[ur:نجران]] | ||
[[Kategori: | [[Kategori:Arab Saudi]] |
Revisi per 9 Juli 2017 09.10
Najran (Bahasa Arab: نجران) adalah salah satu daerah yang terletak di Jazirah Arab antara Hijaz dan Yaman, yang dimasa sebelum periode Islam menjadi wilayah yang dihuni mayoritas Nashrani. Penduduk Nashrani Najran hidup tenang dalam pemerintahan Islam dimasa Nabi Muhammad Saw dan mereka berkewajiban memberikan Jizyah. Dalam perkembangan selanjutnya, penduduk Nashrani Najran akhirnya memeluk agama Islam kecuali sebagian kecil dari mereka yang kemudian melakukan imigrasi ke Irak. Penduduk Najran yang Nashrani menetap disebuah tempat antara Kufah dan Wasath, yang jaraknya ke Kufah butuh perjalanan kaki selama dua hari. [1] Tempat yang mereka diami, mereka namakan juga dengan nama Najran.
Oleh karena itu sebagaimana yang tertulis dalam kitab Mu'jam al-Baldān menyebutkan, kota Najran terletak di dua tempat yang berbeda, ada di wilayah Yaman, dan satunya terletak di Irak, antara Kufah dan Washat. [2] Peristiwa dalam tarikh Islam yang terkenal mengenai penduduk Najran, adalah kisah mubahalah antara Pendeta Nashrani Najran dengan Nabi Muhammad Saw, yang kemudian mereka memilih untuk berada dalam perlindungan pemerintahan Islam. Mereka tetap menetap dengan aman di Najran sampai masa kekhalifaan Umar bin Khattab. Khalifah Umar bin Khattab dengan adanya riwayat melalui Abu 'Ubaidah yang menyebutkan bahwa diantara wasiat Nabi Muhammad Saw sebelumnya wafatnya adalah Yahudi dan Nahsrani harus dikeluarkan dari jazirah Arab, yang karena itu khalifah Umar mengeluarkan kebijakan, penduduk Nashrani Najran harus meninggalkan Najran, yang kemudian menetap di Irak. Wilayah yang ditempati penduduk Nashrani tersebut, sekarang dikenal dengan nama Najran Irak. [3]