Lompat ke isi

Hadis Makarim Akhlak: Perbedaan antara revisi

tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12: Baris 12:
  | Artikel pilihan =
  | Artikel pilihan =
}}}}</onlyinclude>
}}}}</onlyinclude>
'''Innama Bu'itstu li Utammima Makarim al-Akhlak''' (bahasa Arab: {{ia| إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَکَارِمَ الْأَخْلَاق}}) atau '''Hadis Makarim al-Akhlak''' adalah sebuah hadis Nabi saw yang menjelaskan bahwa tujuan pengutusan Nabi saw adalah untuk menyempurnakan keutamaan akhlak. Disebutkan dalam hadis ini: "Sesunguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.Riwayat ini dikenal dengan nama "Hadis Makarim al-Akhlak". Merujuk pada hadis ini, akhlak dianggap sebagai salah satu persoalan penting dalam Islam dan menganggap penyempurnaan dan pengajaran keutamaan akhlak sebagai salah satu tujuan utama dakwah Nabi saw.
'''Innama Bu'itstu li Utammima Makarim al-Akhlak''' (bahasa Arab: {{ia| إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَکَارِمَ الْأَخْلَاق}}) atau '''Hadis Makarim al-Akhlak''' adalah sebuah hadis [[Nabi saw]] yang menjelaskan bahwa tujuan [[Bi'tsah|pengutusan]] Nabi saw adalah untuk menyempurnakan keutamaan akhlak. Disebutkan dalam hadis ini: "Sesunguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak." Riwayat ini dikenal dengan nama "Hadis Makarim al-Akhlak". Merujuk pada hadis ini, akhlak dianggap sebagai salah satu persoalan penting dalam [[Islam]] dan menganggap penyempurnaan dan pengajaran keutamaan akhlak sebagai salah satu tujuan utama [[Bi'tsah|pengutusan Nabi saw]].


Hadis ini diriwayatkan dalam sumber Syiah dan Ahlusunah. Narasi dengan tema yang sama, namun dengan kata-kata yang sedikit berbeda, juga terdapat dalam beberapa sumber hadis lainnya. Beberapa peneliti menganggap hadis ini mutawatir maknawi karena banyaknya riwayat hadis ini.
Hadis ini diriwayatkan dalam sumber [[Syiah]] dan [[Ahlusunah]]. Riwayat dengan tema yang sama, namun dengan kata-kata yang sedikit berbeda, juga terdapat dalam beberapa sumber hadis lainnya. Beberapa peneliti menganggap hadis ini mutawatir maknawi karena banyaknya nukilan hadis ini.


Mereka mengatakan bahwa Makarim al-Akhlak adalah sesuatu yang khusus dan berbeda dari kebajikan-kebajikan akhlak lainnya bahkan lebih unggul darinya. Dalam hadis, sifat-sifat seperti kesabaran, rasa syukur, semangat, rasa puas diri, keberanian, belas kasihan, kesopanan, dan budi pekerti yang baik merupakan salah satu contoh Makarim al-Akhlak.
Mereka mengatakan bahwa Makarim al-Akhlak adalah sesuatu yang khusus dan berbeda dari keutamaan-keutamaan  akhlak lainnya bahkan lebih unggul darinya. Dalam hadis, sifat-sifat seperti kesabaran, rasa syukur, [[Ghirah|ghirah]], qanaah, keberanian, [[Silaturahim|silaturahmi]], kesopanan, dan budi pekerti yang baik merupakan salah satu contoh dari Makarim al-Akhlak.


==Kedudukan==
==Kedudukan==
{{Akhlak-Vertikal}}
{{Akhlak-Vertikal}}
Hadis {{ia|إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَکَارِمَ الْاَخْلَاق‏ }} “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak [dan mengajarkannya].<ref>Hakimi & tim, ''al-Hayāh'', penerjemah: Ahmad Aram, jld. 6, hlm. 675.</ref> Hadis ini dikenal dengan hadis Makarim al-Akhlak<ref>Aref Niya & Muhammadi, ''Barresi-e Dalali-e Hadis-e Makārim al-Akhlāq'', majalah Pazuhesy Name-e Akhlaq, no. 14, vo. 53, 128.</ref> atau Hadis Tatmim.<ref>Hadi, ''Makārim al-Akhlāq: Pazuhesyi Peiramun-e Rewayat-e Tatmim-e Makarem-e Akhlak'', jurnal Akhlak, vol. 5-6, hlm. 314.</ref> Hadis ini diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw.<ref>Thabrasi, ''Majma' al-Bayān'', jld. 10, hlm. 500.</ref> Mengacu pada hadis ini, Salah satu tujuan utama pengutusan Nabi saw adalah menyempurnakan dan mengajarkan Makarim al-Akhlak.<ref>Narraqi, ''Mi'rāj as-Sa'ādah'', hlm. 107; Makarim Syirazi, ''Tafsir-e Nemune'', jld. 24, hlm. 379.</ref> Selain itu, hadis ini juga  mengungkapkan pentingnya masalah moral dalam Islam.<ref>Ali Nezad, ''Tafawut-e Makarem-e Akhlaq Ba Mahasen-e Akhlaq'', majalah Yayasan Tabligh-e Hauze-e Ilmiye-e Qom, hlm. 6.</ref>
Hadis {{ia|إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَکَارِمَ الْاَخْلَاق‏ }} ''"Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak [dan mengajarkannya]"''.<ref>Hakimi & tim, ''al-Hayāh'', penerjemah: Ahmad Aram, jld. 6, hlm. 675.</ref> Hadis ini dikenal dengan hadis Makarim al-Akhlak<ref>Aref Niya & Muhammadi, ''Barresi-e Dalali-e Hadis-e Makārim al-Akhlāq'', majalah Pazuhesy Name-e Akhlaq, no. 14, vo. 53, 128.</ref> atau Hadis Tatmim.<ref>Hadi, ''Makārim al-Akhlāq: Pazuhesyi Peiramun-e Rewayat-e Tatmim-e Makarem-e Akhlak'', jurnal Akhlak, vol. 5-6, hlm. 314.</ref> Hadis ini diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw.<ref>Thabrasi, ''Majma' al-Bayān'', jld. 10, hlm. 500.</ref> Mengacu pada hadis ini, Salah satu tujuan utama pengutusan Nabi saw adalah menyempurnakan dan mengajarkan Makarim al-Akhlak.<ref>Narraqi, ''Mi'rāj as-Sa'ādah'', hlm. 107; Makarim Syirazi, ''Tafsir-e Nemune'', jld. 24, hlm. 379.</ref> Selain itu, hadis ini juga  mengungkapkan pentingnya masalah moral dalam Islam.<ref>Ali Nezad, ''Tafawut-e Makarem-e Akhlaq Ba Mahasen-e Akhlaq'', majalah Yayasan Tabligh-e Hauze-e Ilmiye-e Qom, hlm. 6.</ref>


==Tafsir Hadis yang Berbeda-beda==
==Tafsir Hadis yang Berbeda-beda==
confirmed, templateeditor
5.284

suntingan