Safar
Safar (bahasa Arab:صفر) ("Shafar al-Khair" atau "Shafar al-Muzhaffar")) adalah bulan ke-2 Hijriah.
Safar bermakna nol dan kosong dan alasan penamaannya adalah pada bulan ini pasar-pasar didirikan di Yaman dan mereka menyebutnya dengan Shafari dan dari sana mereka mengambil dan menyediakan makanan dan siapa saja yang tidak pergi ke pasar untuk mempersiapkan bekal maka ia akan mati kelaparan. [1] sebagian juga mengatakan bahwa Karena tibanya bulan ini setelah bulan Muharam dan masyarakat Arab pada zaman jahiliyyah di bulan Muharram tidak melakukan peperangan (karena termasuk dari bulan-bulan yang diharamkan), dengan tibanya bulan Safar, mereka pun mulai condong melakukan peperangan dan rumah-rumah akan menjadi kosong. Oleh karena itu, bulan ini disebut dengan bulan Safar. [2]
Kedudukan
Bulan Safar tiba setelah bulan Muharam. Bulan ini juga merupakan bulan kesedihan bagi pengikut Syiah. Wafat Nabi Muhammad saw, syahadah Imam Hasan al-Mujtaba as, Imam Ali al-Ridha as dan Arbain Imam Husain as berada pada bulan ini.
Sudah masyhur bahwa bulan Safar, khususnya pada hari Rabu terakhir dikenal sebagai hari naas, namun dalam hal ini kami tidak menemukan riwayat mengenai hal itu. [3]
Dalam sebagian referensi dikatakan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: "Barang siapa yang menyampaikan kabar tentang selesainya bulan ini kepadaku, maka aku akan mengabarkan berita gembira baginya yaitu surga." Bulan Safar dianggap bulan naas dan mereka saling mengucapkan selamat di akhir bulan dan merayakan datangnya Rabiul Awwal.[4] Sementara riwayat ini disebutkan dalam buku-buku riwayat dengan ungkapan yang berbeda-beda untuk mengagungkan pribadi Abu Dzar al-Ghifari dan tidak berkaitan dengan permulaan bulan Safar.[5] Beberapa ulama Syiah[6] dan Sunni[7] tidak menganggap sanadnya sebagai sahih.
Di beberapa daerah, ada budaya menyalakan tujuh lilin dan mengetuk tujuh masjid di akhir Safar. Pekerjaan ini tidak memiliki dasar agama dan termasuk takhayul.[8]
Amalan-amalan bulan Safar
Amalan-amalan bulan Safar | |
Amalan-amalan Umum |
|
Hari ketiga |
|
Hari kedua puluh |
|
Kejadian-kejadian bulan Safar al-Muzhafar
- 1 Shafar 61 H – Masuknya para tawanan Karbala beserta kepala mulia beliau dan para syuhada ke Syam.
- 2 Shafar 120 H,[9] 121 H,[10] atau 122 H,[11] – Kebangkitan dan syahidnya Zaid bin Ali putra Imam Sajjad as di Kufah.
- 7 Shafar 50 H – Syahadah Imam Hasan al-Mujtaba as menurut sebuah riwayat.
- 7 Shafar 50 H – Hari lahir Imam Kazhim as.
- 20 Shafar 61 H – Arbain Imam Husain as.
- 28 Shafar 11 H – Rihlah (wafat) Nabi Muhammad saw.
- 28 Shafar 50 H – Hari syahadah Imam Hasan Mujtaba as.
- Akhir Shafar 203 H – Hari syahadah Imam Ridha as.
Catatan Kaki
- ↑ Mas’udi, Muruj al-Dzahab, jld. 2, hlm. 188.
- ↑ Mas’udi, Muruj al-Dzahab, jld. 2, hlm. 188.
- ↑ Situs Irfan dan hikmat (Persia)
- ↑ Mir Damad, Al-Rawasyih al-Samawiyah, hlm. 202, 1311 H.
- ↑ Shaduq, Ilal al-Syarai', hlm. 176, 1385 S
- ↑ Ja'fari, Tafsir wa Naqd wa Tahlil-e Matsnawi, jld. 10, hlm. 456
- ↑ Qari, Al-Maudhu' al-Kubra, hlm. 324
- ↑ Syahre Sual, [1]
- ↑ Syekh Mufid, Al-Irsyad, jld. 2, hlm. 174, 1413 H
- ↑ Ibnu Dawud Hilli, Al-Rijal, hlm. 164, 1342 S; Thabari, Tarikh al-Thabari, jld. 7, hlm. 160; Ibnu Atsit, Al-Kamil fi al-Tarikh, jld. 5 hlm, 229, 1385 H
- ↑ Thabari, Tarikh al-Thabari, jld. 7, hlm. 16 dan 180; Ibnu Atsir, Al-Kamil fi al-Tarikh, jld. 5, hlm. 229 dan 242, 1385 H
Daftar Pustaka
- Mas'udi, Ali bin al-Husain. Muruj al-Dzahab wa Maaādin al-Jauhar. Riset: Daghir, As'ad, Qom: Dar al-Hijrah, cet. 2, 1409 H.
- Syekh Shaduq, Muhammad bin Ali. Ilal al-Syarai'. Qom: Kitab Furusyi Davari, 1385 S.