Rijal Thusi (buku)

Prioritas: b, Kualitas: b
tanpa navbox
Dari wikishia
Rijal Thusihttp://en.wikishia.net
Buku utama Rijal Syiah
PengarangSyaikh Thusi
BahasaArab
SubyekRijal
Seri1 jilid
Diterbitkan olehPenerbitan ar-Radhi
Tempat PenerbitanQom


Rijal Thusi, (bahasa Arab: رجال الطوسی) yang juga dikenal dengan nama al-Abwab, adalah salah satu dari buku-buku utama Rijal Syiah dan merupakan karya tulis Syaikh Thusi yang ditulis sekitar antara tahun 423 H/1032 hingga 436 H/1045. Penulis telah memperkenalkan para sahabat Nabi Muhammad saw dan para Imam as sesuai dengan urutan masa dan periode mereka. Gaya penulisan Syaikh dalam buku ini berbeda dengan buku-buku Rijal lainnya seperti al-Fihrist karyanya yang lain dan Rijal Najasyi; dia dalam buku ini memuat nama-nama para perawi dari para sahabat, para perawi Amiril Mukminin as, para perawi Imam Hasan as, dan seterusnya yang mudah diakses karena disusun dengan huruf-huruf Alfabet Arab dan di akhir buku ini, dia memuat nama orang-orang yang sama sekali tidak pernah meriwayatkan hadis dari para imam. Buku ini disusun dalam 13 bab, yang di dalamnya dimuat 6429 orang perawi dan narator.

Penulis

Muhammad bin Hasan bin Ali bin Hasan (385 H/995-460 H/1068), terkenal dengan Syaikh Thusi dan Syaikh al-Thaifah (yang berarti kepala kaum/Pembesar Syiah), termasuk dari salah satu dari para pembesar ahli hadis dan fukaha Syiah. Dia adalah penulis dua buku at-Tahdzib dan al-Istibshar termasuk dari empat buku utama hadis Syiah. Pada usia 23 dari Khurasan, ia datang ke Irak dan mengambil berkah ilmu dari Syaikh Mufid dan Sayid Murtadha dan yang lainnya. Khalifah Abbasiyah di Baghdad menyerahkan kursi pengajaran teologi kepadanya. Ketika perpustakaan Shapur terbakar, saat itu Syaikh pergi ke Najaf dan mendirikan hauzah ilmiah. Syaikh Thusi, setelah Sayid Murtadha wafat, dipercaya untuk menjadi pemimpin mazhab Ja'fari.

Pandangan-pandangannya dan karya-karya tulis dalam bidang fikihnya seperti an-Nihayah dan Kitab al-Khilaf serta al-Mabsuth menjadi perhatian para fukaha Syiah. At-Tibyan adalah buku tafsirnya yang paling penting. Thusi juga seorang ulama yang pakar dan ahli di berbagai bidang kedisiplinan ilmu-ilmu Islam seperti Rijal, Teolog dan Ushul Fikih, buku-bukunya juga dianggap sebagai buku referensi ilmu-ilmu agama. Ia memulai transformasi ijtihad dalam Syiah dan memperluas cabang-cabangnya dan memberikannya kemandirian di hadapan ijtihad Ahlusunah.

Nama Buku

Penulis, dalam bukunya al-Fihrist [1], telah menamakan karya yang satu ini dengan nama al-Rijal [2], dalam Rijal Najasyi [3], juga buku ini disebut dengan nama yang sama. Dalam karya-karya selanjutnya, buku ini juga dinukil dengan nama ini. [4] Ibnu Thawus [5] dan setelahnya, Allamah Hilli, [6] menyebut buku ini dengan nama Asma' al-Rijal, nama ini yang berasal dari interpretasi Syaikh Thusi dalam bukunya di bagian kata pengantar [7] tidak akurat. Allamah Bahrul Ulum [8] menyebut buku ini dengan nama al-Abwab dan Baghdadi [9] menyebutnya dengan nama al-Abwab ala Thabaqat al-Ashab, meskipun buku ini disusun berdasarkan pada bab-bab, tetapi hal ini tidak beralasan untuk memberikan penamaan seperti itu.

Sejarah Penulisan

Terkait Sejarah penulisan Rijal Thusi tidak diketahui secara terperinci, tetapi karena dalam eksposisi atau uraian Sayid Murtadha (W. 436 H/1045), yang berada di bagian akhir buku, [10] yang mana dia telah berdoa untuk kesuksesan dan diperpanjang masa hidupnya, dapat dilihat bahwa buku ini ditulis pada masa kehidupan Sayid Murtadha [11]. Juga, karena tanggal wafat Ahmad bin Abdun (W. 423 H/1032) disebutkan dalam buku ini [12], jadi tanggal penulisan buku ini antara 423 H/1032 hingga 436 H/1045. Perlu disebutkan bahwa salah satu referensi utama bagian akhir Rijal adalah Fihrist Thusi, yang namanya telah berulang kali dimuat dalam bagian ini dan juga pada bagian para sahabat Imam al-Kazhim as[13] dan hal ini menunjukkan bahwa kompilasi penulisan buku Rijal ini dilakukan setelah penulisan al-Fihrist.

Konten

Dalam buku Rijal Thusi, penjelasan biografi para perawi Nabi Muhammad saw dan kedua belas imam as masing-masing ditulis secara terpisah dalam bagian tersendiri dan pada bagian akhir buku didedikasikan untuk narasi para perawi yang hidup di era kegaiban Imam Keduabelas atau orang-orang yang hidup sezaman dengan para imam tetapi tidak meriwayatkan dari mereka. Buku ini disusun dengan urutan huruf abjad dan dalam setiap babnya mencakup sub bab yang dimulai dari bab "hamzah" hingga bab "ya". Dan setelah itu terdapat bab al-Kuna dan bab al-Nisa'. Dalam bab para perawi Imam Shadiq as, sebelum bab al-Nisa', ada sebuah bagian dengan nama "bab man lam yasum" yang dikhususkan untuk para perawi yang tidak diketahui. [14] Penulis dalam pengantar buku [15] mengingatkan bahwa, meskipun ia telah berusaha mencoba, biografi seluruh perawi para Imam dikumpulkan dalam buku ini, karena jumlah mereka yang banyak dan betebaran di belahan Timur dan Barat, usaha dan upaya ini tidak akan mungkin dilakukan dan dia berharap bahwa para perawi dan narator yang belum disebut, jumlah mereka sedikit.

Dengan memperhatikan pengantar buku dan kajian teksnya, di sini menjadi jelas bahwa tidak ada keistimewaan khusus lainnya yang dipandang pada orang-orang yang disebutkan dalam buku ini, kecuali periwayatan dari para maksum. Oleh karena itu, dari para perawi Ahlusunah dan Syiah, para perawi Imamiyah dan pengikut sekte Syiah lainnya dan juga dari para perawi orang mukmin, munafik, tsiqah (orang yang dapat diandalkan) dan tidak tsiqqah sama-sama dibahas dalam buku ini. [16] Nama Amirul Mukminin dan Imam Hasan as serta Imam Husain as disebut dalam bagian para sahabat Nabi saw dan juga nama setiap Imam ada dalam bagian bab para perawi dari ayah mereka (dan juga dalam bab para perawi kakek Imam tersebut). Dalam nama-nama para sahabat nabi terdapat Salman, Miqdad, Abu Dzar dan juga Abu Bakar, Umar dan Utsman serta Muawiyah dan Amr al-Ash dan dalam bab para perawi Imam Ali as terlihat nama Salman, Miqdad, Abu Dzar dan Ammar dengan pensifatan Empat Pilar, di samping nama Ziyad bin Ubaid, Abdullah bin wahb Rasibi, kepala Khawarij dan Abdullah bin Saba[17]. Dalam bab para perawi Imam Baqir as dan Imam Shadiq as dimuat nama orang-orang seperti Mansur Dawaniqi, Abul Jarud Ziyad bin Marwan, pendiri mazhab Jarwiyah, Hasan bin Saleh bin Hayy, pendiri mazhab Salihiyah dari Zaidiyah, Abu Hanifah Nukman bin Tsabit, Malik bin Anas dan Sufyan Tsauri serta ulama lainnya yang terkenal dari kalangan Ahlusunah, dalam banyak hal tanpa disebutkan tentang mazhab mereka, [18] begitu juga tidak ada bukti atau dalil yang menunjukkan bahwa Thusi berambisi untuk menjelaskan ketidakimamiyahan para perawi yang disebutkan dalam buku sehingga hal tersebut menentukan bahwa tidak adanya penegasan seperti ini menjadi tanda keimamiyahan mereka. [19]

Cetakan

Ada dua publikasi terkenal yang mencetak buku Rijal Thusi ini, yang pertama oleh Mohammed Shadiq Al Bahrul Ulum [20] dan yang lainnya oleh Jawad Qayyumi Isfahani. [21] Jumlah orang-orang yang disebutkan dalam cetakan pertama adalah 6417 dan dalam edisi kedua adalah 6429 orang, tetapi jumlah orang-orang yang disebutkan dalam kedua versi ini berbeda dari naskah manuskrip yang valid. Versi paling klasik dari naskah yang ada [22] jumlah orangnya lebih sedikit dan sesuai dengan perhitungan, jumlah mereka adalah 6.347 orang. [23] Perbedaan ini muncul disebabkan adanya naskah-naskah manuskrip terpisah lainnya dari buku Rijal Thusi [24] yang telah terpampang, dimana kebanyakan darinya telah tersisipi dengan teks cetakan-cetakan buku, tetapi hal itu tidak jelas apakah nama-nama ini berasal dari buku aslinya atau tambahan-tambahan dari penulis. Kemungkinan kuat sebagian dari orang-orang yang merujuk ke naskah-naskah buku, menuliskan nama-nama lain dari para perawi di pinggirannya, dan para penasikh selanjutnya menduga bahwa nama-nama tersebut tidak disebutkan dalam buku kemudian memasukkan mereka ke dalam teks.

Topik-topik pada Buku Ini

Dari pembahasan-pembahasan yang disampaikan tentang buku Rijal Syaikh Thusi adalah pengulangan nama-nama. Dalam buku ini, nama orang-orang yang mereka itu termasuk dari para sahabat dua atau beberapa maksum, disebutkan dalam semua bagian bab, misalnya nama Jabir bin Abdullah al-Anshari dimuat dalam enam bab. [25] Kritik lain dalam buku Rijal Thusi adalah pengulangan nama perawi dalam satu bagian atau bab, yang mana disebabkan urutan tersebut menjadi tidak lengkapnya nama-nama buku ini. Akan tetapi dalam hal ini sebagian para ahli telah memberikan beberapa penjelasan.

Sumber penulis

Satu-satunya sumber yang disebutkan oleh Thusi adalah buku Rijal Ibni Uqdah. [26] Sumber lain dari buku ini adalah Rijal Barqi yang digunakan dalam bab sahabat-sahabat Imam Baqir as hingga sahabat-sahabat Imam Hasan Askari as. [27] Adapun dalam bab para sahabat Nabi, Rijal Syaikh Thusi mengutipnya dari Ibnu Uqdah [28], yang tentunya itu diambil dari buku Tarikhnya. [29] Dalam bab ini, sebagaimana juga ucapan-ucapan yang dinukil dari Baghawi, [30] Bukhari, [31] Ahmad bin Hanbal[32] dan Muhammad bin Ishaq [33], yang tampaknya itu diambil secara langsung atau tidak langsung dari buku-buku mereka. Dalam bab para sahabat Amirul Mukminin as terdapat satu hal yang telah dikutip dan dikritik dari Kasyi, [34] bahwa itu harus diambil dari buku Rijalnya yang asli [35], dalam bab ini [36] dan bab sahabat-sahabat Imam Hasan Mujtaba as yang dinukil suatu hal dari Abdullah Asy'ari [37] ada kemungkinan itu diambil dari buku Thabaqat al-Syiahnya, [38] tapi yang pasti, mengenai sahabat-sahabat Imam Ridha as, juga telah dikutip darinya, [39] bahwa sepertinya diambil dari Rijal Barqi [40], dalam bab para sahabat Imam Baqir as, telah dikutip dari Ali bin Hasan bin Faddhal suatu hal [41] bahwa jelasnya ini harus diambil dari buku Rijalnya.

Pada sahabat-sahabat Imam Jawad as telah dikutip dari Fadhl bin Syadzan [42] dan pada bab-bab Imam Hadi as dan Imam Hasan Askari as, ada beberapa petikan yang tampaknya diambil berdasarkan pada Rijal Kasyi, [43] dalam sahabat-sahabat Imam Hadi ada pernyataan [44] yang pernah dilihat [45] hampir sama dengannya dalam Fihrist Ibnu Nadim [46]. Pada bab sahabat-sahabat Imam Hasan Askari as juga telah dinukil dan dikritik dari Ibnu Qulawaih. [47]

Catatan Kaki

  1. hlm.448, juga hlm.210.
  2. Rijal, hlm.403.
  3. hlm.18.
  4. Ibnu Thawus, Farajul Mahmum, hlm.121, 132; Muhaqiq Hilli, jld.1, hlm.413; sama, jld.2, hlm.204; Ibnu Daud Hilli, garis 3, 1 Allamah Hilli, hlm.197, sama, jld.1, hlm 1470.
  5. (Falah as-Sail, hlm.14).
  6. Muhammad Baqir Majlisi, jld.104, hlm.135.
  7. hlm.17.
  8. jld.3, hlm.231.
  9. jld.2, garis 72.
  10. hlm.434.
  11. Syubairi, hlm.160.
  12. hlm.413.
  13. hlm.335.
  14. hlm.326.
  15. hlm.15.
  16. Tsiqqatul Islam, Tabrizi, jld.1, hlm.85; Syusytari, jld.1, hlm.149.
  17. Dengan penjelasan ini: الذی رجع الی الکفر و اظهر الغلو (orang yang kembali pada kekafirannya dan menampakkan keghulatannya) Kasyi, hlm.106, 108; Syusytari, jld.6, hlm.367.
  18. seperti: hlm.220, hlm.302.
  19. Bandingkan: Mamaqani, jld.3, hlm. 48, 53, 63, 72, 74, 76, 78, dimana para ghulat mengenang orang-orang ini dengan sifat “imami majhul” (Imamiyah yang tidak diketahui).
  20. Najaf 1381.
  21. Qom, 1415.
  22. Sejarah penulisan: 21 Rajab 533 dengan khat Muhammad bin Sarahang-Thusi, Rijal, hlm. 16, gambar naskah manuskrip.
  23. Syubairi, hlm.165.
  24. Sejarah penulisan: 3 Syawal 1026..
  25. hlm. 31, 59, 93, 99,111, 129.
  26. Thusi, Rijal, hlm.17.
  27. Syubairi Zanjani, jld.2, hlm.53, untuk perincian rujuk: irtibatu Rijali Thusi wa Rijal Barqi- Syustari, hlm.199.
  28. hlm.48, 388 dan 395.
  29. Thusi, Fihrist, hlm.17.
  30. hlm.24.
  31. Beberapa kali diantaranya pada hlm. 25 dan dengan pemushafan Bukhari dengan al-gharat pada hlm. 28- 92.
  32. hlm.32.
  33. hlm.33.
  34. hlm.81.
  35. Thusi, Fihrist, hlm.381; Syusytari, jld.8, hlm. 617.
  36. hlm.68.
  37. hlm.96, juga hlm. 106; Syusytari, jld.12, hlm.313.
  38. Najasyi, hlm.431, 436.
  39. hlm.32.
  40. Syubairi, hlm. 209.
  41. hlm.127.
  42. hlm.379-5619.
  43. hlm.386,- 5682, bandingkan: Najasyi, hlm. 44, dan hlm. 398-5838, bandingkan: Najasyi, hlm. 45 .
  44. hlm.386-5690.
  45. juga Thusi, Fihrist, hlm.183 dikutip dari Ibnu Nadim dan Kasyi.
  46. jld.1, juz. 2, hlm.689.
  47. hlm.389-5845. Bandingkan: Fihrist, hlm.109

Daftar Pustaka

  • Majlisi, Muhammad bin Baqir bin Muhamad Taqi, Bihārul Anwār, Beirut, 1403 H.
  • Mamaqani, Abdullah, Tanqihul Maqāl fi Ilmi al-Rijāl, cet. Muhyiddin Mamaqani, Qum,1423.
  • Najasyi, Hasan bin Muhammad Taqi Nuri, Khatimatu Mustadrak al-Wasāil, Qom, 1420-1415.
  • Sumber utama: Sayid Jawad Syubairi Zanjani, Danesh Name Jahāne Islām, jld 19, entrian Rijal Syaikh Thusi, Tehran 1393.
  • Syubairi Zanjani, Muhammad Jawad, Irtibātu Rijāli Syaikh wa Rijāl Barqi, dalam Kumpulan Karya-karya Kongres Internasional Imam Ridha as ke-3, 1368 HS, jld. 2, Masyhad, Kongres Internasional Imam Ridha 1370 HS.
  • Syusytari, Hasan bin Zainul Abidin, Shahib Ma'alim, at-Tahriri Thāwusi, cet. Fadhil jauhari, Qom, 1411.
  • Thusi, Fihrist Kutub Syiah wa Ushuluhum wa Asmā al-Mushannifin wa Ashābul Ushul, cet. Abdul Aziz Thabathabai, Qom.1420.
  • Thusi, Rijāl Syaikh Thusi, cet. Jawad Qayyumi Isfahani, Qom, 1425.
  • Thusi, Tahdzib al-Ahkām, cet. Hasan Musawi Khurasan, Qom, 1394.
  • Thusi, Talkhis Syāfi, cet. Hasan Bahrul Ulum, Qom, 1401 H.
  • Thusi. al-Istibshār, cet.Hasan Musawi Khurasan, Tehran 1390.