Lompat ke isi

Perang Yamamah

tanpa Kategori
Dari wikishia
Perang Yamamah
Bagian dari Perang Riddah
Masa kejadianTahun 12 H
Tempat kejadianYamamah
AlasanMenghalau bahaya Musailamah dan para pengikutnya.
pejuang1Umat Islam dengan Pasukan berjumlah 4500 orang
pejuang2Pengikut Musailamah yang berjumlah 40 ribu orang
panglima1Abu Bakar
Abu Dujanah
Khalid bin Walid
Ikrimah bin Abi Jahal
panglima2Musailamah al-Kadzab
korban1Kesyahidan 700 muslim (70 orang dari pembaca Al-Qur'an)


Perang Yamamah adalah pertempuran antara kaum Muslimin melawan Musailamah al-Kadzab yang terjadi di wilayah Yamamah. Perang ini berakhir dengan kemenangan pasukan Islam dan penaklukan Yamamah. Pertempuran ini berlangsung setelah wafatnya Nabi Muhammad saw pada tahun ke-11 atau ke-12 Hijriah. Dalam pertempuran ini, sejumlah qari’ Al-Qur’an dan sahabat Nabi saw, seperti Abu Hudzaifah dan Abu Dujanah al-Anshari, gugur sebagai syuhada. Peristiwa ini menjadi salah satu alasan Abu Bakar memerintahkan pengumpulan Al-Qur’an. [1]

Latar Belakang

Perang Yamamah terjadi pada masa kekhalifahan Abu Bakar (tahun 11 atau 12 H) di Yamamah, sebuah daerah di timur Jazirah Arab. Perang ini melibatkan kaum Muslimin melawan para pengikut Musailamah al-Kadzab, yang mengaku sebagai nabi. [2] Suku Bani Hanifah, yang mendukung klaim kenabian Musailamah setelah wafatnya Nabi Muhammad, menjadi murtad dan ikut bertempur di pihaknya. Oleh karena itu, Perang Yamamah dikategorikan sebagai bagian dari Peperangan Riddah (perang melawan kaum murtad) yang dipimpin Abu Bakar. [3] [catatan 1]

Abu Bakar awalnya mengirim Ikrimah bin Abi Jahal untuk memerangi Musailamah dan pasukannya, tetapi mengalami kekalahan. [4] Abu Bakar kemudian mengutus Khalid bin Walid dengan pasukan berjumlah 4.500 orang menuju Yamamah. Di sana, terjadi pertempuran sengit antara kaum Muslimin dan pasukan Musailamah. Saat pasukan Islam mulai unggul, Musailamah memanggil pengikutnya untuk berlindung di kebunnya. Abu Dujanah berhasil memanjat dinding kebun dan memimpin pasukan Islam menembus pertahanan tersebut. Oleh karena itu, kebun tersebut dikenal sebagai Bustan al-Dam (Kebun Darah)[5] atau Hadiqah al-Maut (Kebun Kematian). [6]

Dalam pertemuan pertama antara kedua pasukan, para pendukung Musailamah ditanya tentang keyakinan mereka. Mereka menjawab: "Seharusnya ada seorang nabi dari kami dan seorang nabi dari kalian." [7] Seruan kaum Muslimin dalam perang ini adalah "Ya Muhammadah!" (Wahai Muhammad!). [8]

Jumlah Pasukan dan Hasil Pertempuran

Pemakaman Syuhada Yamamah, Arab Saudi

Pasukan Islam terdiri dari 4.500 orang, sedangkan pasukan Musailamah berjumlah sekitar 40.000 prajurit. [9] Diperkirakan sekitar 700 orang dari pasukan Islam gugur dalam pertempuran ini, termasuk 70 qari’ Al-Qur’an. [10] Karena banyaknya penghafal Al-Qur’an yang gugur, Abu Bakar memerintahkan pengumpulan Al-Qur’an untuk menjaga keutuhannya. [11]

Beberapa syuhada terkenal dalam pertempuran ini adalah:

  1. Abu Hudzaifah [12]
  2. Salim Mawla Bani Hudzaifah [13]
  3. Abu Dujanah al-Anshari [14]
  4. Khalid bin Asid bin Abi al-‘Aish bin Umayyah [15]
  5. Hakam bin Sa’id bin ‘Ash bin Umayyah [16]
  6. Shuja’ bin Wahb al-Asadi [17]
  7. Tufail bin Amr ad-Dawsi [18]
  8. Yazid bin Ruqaysh al-Asadi [19]
  9. Makhramah bin Shuraih al-Hadrami [20]
  10. Sa’ib bin ‘Awwam [21]
  11. Walid bin ‘Abd Shams bin Mughirah al-Makhzumi [22]
  12. Sa’ib bin Utsman bin Mazh'un[23]

Dalam pertempuran ini, Musailamah al-Kadzab berhasil dibunuh. [24]

Catatan Kaki

  1. Ibnu Atsir, Al-Kamil fi al-Tarikh, hlm. 253.
  2. Al-Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jilid 3, hlm. 276.
  3. Al-Dzahabi, Tarikh al-Islam, hlm. 198.
  4. Al-Baladzuri, Futuḥ al-Buldan, hlm. 144.
  5. Lisan al-Mulk, Naskh al-Tawarikh (Rahli), hlm. 100, dikutip dari: Mohammadi Isytihardi, Zendegi-ye Pôr-Eftekhar-e Abu Ayyub va Abu Dujaneh Anshari, 1396 HS, hlm. 114.
  6. Al-Qummi, Safinah al-Bihar, jilid 3, hlm. 34.
  7. Al-Ya‘qubi, Tarikh al-Ya‘qubi, hlm. 102.
  8. Muhammadi Isytihardi, Zendegi Pur Iftikhar Abu Ayyub wa Abu Dujanah, hlm. 67.
  9. Karimi & Ra’isiyan, "Waqayi Nabard-e Yamamah, hlm. 101.
  10. Al-Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jilid 3, hlm. 290.
  11. Ibnu Atsir, Al-Kamil fi al-Tarikh, hlm. 256.
  12. Al-Dzahabi, Tarikh al-Islam, hlm. 202.
  13. Al-Dzahabi, Tarikh al-Islam, hlm. 203.
  14. Al-Dzahabi, Tarikh al-Islam, hlm. 204.
  15. Al-Dzahabi, Tarikh al-Islam, hlm. 205.
  16. Al-Dzahabi, Tarikh al-Islam, hlm. 206.
  17. Al-Dzahabi, Tarikh al-Islam, hlm. 207.
  18. Al-Dzahabi, Tarikh al-Islam, hlm. 208.
  19. Al-Dzahabi, Tarikh al-Islam, hlm. 209.
  20. Al-Dzahabi, Tarikh al-Islam, hlm. 210.
  21. Al-Dzahabi, Tarikh al-Islam, hlm. 211.
  22. Al-Dzahabi, Tarikh al-Islam, hlm. 212.
  23. Al-Dzahabi, Tarikh al-Islam, hlm. 213.
  24. Al-Baladzuri, Futuḥ al-Buldan, hlm. 150.

Catatan

  1. Pengakuan kenabian palsu oleh orang-orang seperti Musailamah al-Kadzab dan Thulaihah bin Khuwailid al-Asadi, penolakan untuk berbaiat kepada Abu Bakar, serta tidak membayar zakat kepada pemerintahan oleh beberapa suku Muslim menjadi pemicu terjadinya Perang Riddah.

Daftar Pustaka

  • Al-Baladzuri, Ahmad bin Yahya. Futuḥ al-Buldan, Beirut: Dar wa Maktabah al-Hilal, 1988.
  • Al-Dzahabi, Muhammad bin Ahmad. Tarikh al-Islam wa Wafayat al-Masyahir wa al-A‘lam, Beirut: Dar al-Kitab al-‘Arabi, 1409 H.
  • Al-Qummi, Abbas. Safinah al-Bihar, Nasyr Uswah, Jilid 3.
  • Al-Thabari, Muhammad bin Jarir. Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Beirut: Dar al-Turath.
  • Al-Ya‘qubi, Ahmad bin Abi Ya‘qub. Tarikh al-Ya‘qubi, Beirut: Dar Shadr.
  • Ibnu Atsir, Ali bin Muhammad. Al-Kamil fi al-Tarikh, Beirut: Dar Shadr, 1385 H.
  • Karimi, Fatimah & Ra’isiyan, Alireza. Wakawi-ye Nabard Yamamah Danesynameh Ulum Qur'an wa Hadis, No. 4, 1394 H, hlm. 99-110.
  • Muhammadi Isytihardi, Muhammad. Zendegi Pur Iftikhar Abu Ayyub wa Abu Dujanah al-Anshari Masyhad: Astan Quds Razavi, 1396 H.