Kiamat Sughra
Kiamat Sughra adalah jarak antara masa kematian hingga kiamat kubra. Sebagian teolog dengan menyandarkan kepada hadist Nabi Muhammad saw « اذا مات الانسان قامت قیامته » [1] "Setiap kali manusia meninggal, maka kiamat baginya telah dimulai" berpendapat bahwa setiap manusia akan mengalami dua kiamat: kiamat sughra dan kiamat kubra. [2] Kiamat sughra seseorang akan dimulai ketika ia meninggal dunia dan akan berlanjut hingga kiamat kubra terjadi. [3] Pada sebagian kitab-kitab akidah, kiamat sughra disebut dengan barzah. [4]
Berdasarkan ayat-ayat Alquran masa terjadinya kiamat kubra tidak ditentukan dan hanya Allah swt yang mengetahui. [5] Faidh Kasyani berkata bahwa dengan meninggalnya seluruh manusia, maka kiamat sughra akan berakhir dan dimulailah kiamat kubra namun kapan seluruh manusia akan meninggal, hanya Allah swt yang tahu. [6] Berdasarkan riwayat-riwayat Islam, kiamat sughra hanya terkhusus bagi manusia namun pada kiamat kubra seluruh makhluk hidup akan hadir. [7] Dalam sebagian riwayat dan kitab-kitab Syiah, istilah raj'ah disebut sebagai kiamat sughra. [8] Dalam istilah Irfan Islami, kematian ikhtiari disebut dengan kiamat sughra. [9]
Catatan Kaki
- ↑ Dailami, Irsyād al-Qulub, 1412 H, jld. 1, hlm. 18.
- ↑ Faidh Kasyani, Ilm Yaqin, 1418 H, jld. 2, hlm. 1033; Riset: Sabzawari, Asrar al-Hikam, 1383 S, hlm. 428 H; Ibnu Arabi, Futuhat Makiyyah, 1970, jld. 3, hlm. 359; Sajadi, Farhang Ma’ārif Islāmi, 1373 S, hlm. 1373 S, jld. 2, hlm. 974; Makarim Syirazi, Tafsir Nemuneh, 1373 S, jld. 12, hlm. 155.
- ↑ Muhakik Sabzawari, Asrārul-Hikam, 1383 S, hlm. 428; Sajadi, Farhang Ma’arif Islami, 1373 S, jld. 2, hlm. 974; Faidh Kasyani, Ilmu Yaqin, 1418 S, jld. 2, hlm. 1033.
- ↑ Farhang Syiah, 1385 S, jld. 1, hlm. 410; Sajadi, Farhang Ma’ārif Islāmi, 1373 S, jld. 1, hlm. 453.
- ↑ Qs al-A’raf: 78; Makarim Syirazi, Tafsir Nemuneh, 1374 S, jld. 12, hlm. 155.
- ↑ Faidh Kasyani, Ilmu Yaqin, 1418 H, jld. 2, hlm. 308.
- ↑ Farhang Syiah, 1385 S, jld. 1, hlm. 483.
- ↑ Silahkan lihat: Namazi Syahrudi, Ushuluddin wa Wasilah Najah, 1394 S, hlm. 127; Thahiri, Raj’at ya Qiyāmat Sughra, hlm. 30-33.
- ↑ Sajadi, Farhang Ma’ārif Islami, 1373 S, jld. 3, hlm. 1555.