Bukair bin Humran Ahmari


Nama Lengkap | Bukair bin Humran Ahmari |
---|---|
Tempat Tinggal | Kufah |
Tindakan | Membunuh Muslim bin Aqil |
Peran Utama | Salah satu pasukan Ziyad bin Abih dan Ibn Ziyad |
Aktivitas Lain | Berusaha menangkap Abdullah bin Khalifah Thai salah seorang sahabat Hujr bin Adi |
Bukair bin Humran Ahmari adalah pembunuh Muslim bin Aqil. Dia terluka dalam pertempuran melawan Muslim bin Aqil, utusan Imam Husain as di Kufah, selama Peristiwa Karbala. Bukair juga melukai Muslim. Ketika Muslim ditangkap, atas perintah Ibnu Ziyad, Bukair membunuh Muslim hingga mencapai kesyahidan. Sebelumnya, Bukair pernah bekerja di bawah Ziyad bin Abih dan berusaha menangkap Abdullah bin Khalifah Tha'i, salah satu pengikut Hujr bin Adi.
Sebelum Peristiwa Karbala
Beberapa sumber menyebutkan peran Bukair bin Humran dalam beberapa peristiwa selama masa kekhalifahan Utsman.[1]
Bukair adalah salah satu pengikut Ziyad bin Abih selama masa pemerintahan Ziyad di Kufah. Atas perintah Ziyad, dia berusaha menangkap Abdullah bin Khalifah Tha'i salah satu pengikut Hujr bin Adi. Bukair dan anak buahnya menemukan Abdullah di Masjid Adi bin Hatim. Kemudian, mereka terlibat konflik dengan suku Tha'i, dan Bukair melarikan diri kembali ke Ziyad.[2]
Peristiwa Karbala
Dalam penangkapan Muslim bin Aqil di Kufah, Bukair bin Humran terlibat dalam pertempuran dengan Muslim. Dia menyerang mulut Muslim, menyebabkan bibir atasnya terpotong, gigi depannya patah, dan bibir bawahnya terluka. Muslim juga membalas dengan menyerang kepala dan punggung Bukair, melukainya.[3] (Menurut satu riwayat, Bukair bin Humran tewas karena serangan tersebut.[4]) Ketika Muslim dibawa ke hadapan Ibnu Ziyad, atas perintahnya, Bukair bin Humran membalas serangan Muslim dengan memenggal leher Muslim di atas Darul Imarah.[5]
Setelah syahidnya Muslim, Bukair kembali kepada Ibnu Ziyad dan melaporkan perkataan Muslim bin Aqil di atas Darul Imarah (sebelum syahidnya) kepada Ibnu Ziyad.[6]
Catatan Kaki
- ↑ Ibnu A'tham, Al-Futuh, jilid 2, hlm. 393; Baladzuri, Ansab al-Asyraf, jilid 5, hlm. 531; Amini, al-Ghadir, jilid 9, hlm. 77.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jilid 5, hlm. 267.
- ↑ Baladzuri, Ansab al-Asyraf, jilid 1, hlm. 81; Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jilid 5, hlm. 373; Ibnu Atsir, Al-Kamil, jilid 4, hlm. 32; Mas'udi, Muruj al-Dzahab, jilid 3, hlm. 59; Samawi, Abshar al-'Ain, hlm. 82.
- ↑ Ibnu A'tham, Al-Futuh, jilid 5, hlm. 54.
- ↑ Baladzuri, Ansab al-Asyraf, jilid 2, hlm. 83; Ibnu Atsir, Al-Kamil, jilid 4, hlm. 35.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jilid 5, hlm. 378.
Daftar Pustaka
- Amini, Abdul Husain, Al-Ghadir fi al-Kitab wa al-Sunnah wa al-Adab. Qom: Markaz Al-Ghadir lil Dirasat Al-Islamiyah, 1416 H.
- Baladzuri, Ahmad bin Yahya. Ansab al-Asyraf, penelitian: Muhammad Baqir Mahmudi, Muassasah Al-A'lami lil Mathbu'at, Beirut: 1974 M/1394 H.
- Baladzuri, Ahmad bin Yahya. Ansab al-Asyraf, penelitian: Ihsan Abbas, Jam'iyah al-Mustasyriqin al-Almaniyah, Beirut: 1979 M/1400 H.
- Ibnu Atsir, Ali bin Muhammad. Al-Kamil fi al-Tarikh, Dar Sadir, Beirut: 1385 H/1965 M.
- Ibnu A'tham Al-Kufi, Ahmad bin A'tham. Al-Futuh, penelitian: Ali Syiri, Dar al-Adhwa', Beirut: 1411 H/1991 M.
- Mas'udi, Ali bin Husain. Muruj al-Dzahab wa Ma'adin al-Jawhar, penelitian: As'ad Daghir, Qom: Dar al-Hijrah, cet. kedua, 1409 H.
- Samawi, Muhammad bin Thahir. Abshar al-'Ain fi Anshar al-Husain, Universitas Syahid Muhallati, Qom: 1419 H.
- Thabari, Muhammad bin Jarir. Tarikh al-Umam wa al-Muluk, penelitian: Muhammad Abul Fadhl Ibrahim, Dar al-Turats, Beirut: 1387 H/1967 M.