Qosim Sulaimani (1956-2020)(bahasa Arab: قاسم سليماني) , lebih dikenal sebagai Haji Qasem dan Syahid Sulimani, adalah mantan komandan Pasukan Quds Garda Revolusi Islam Iran yang bersama Abu Mahdi al-Muhandis, wakil ketua Hashd al-Shaabi Irak, dibunuh oleh pasukan Amerika Serikat di Baghdad pada 3 Januari 2020.

Qosim Sulaimani
Jenderal Qosim
JulukanJenderal Bayangan
Afiliasi agamaIslam Syi'ah
Lahir11 Maret 1957 M/9 Sya'ban 1937 H
Tempat tinggalKerman, Teheran
Waktu Syahid3 Januari 2020/7 Jumadil Awal 1441 H
Penyebab
Wafat/Syahadah
Dibom oleh drone Amerika di Irak
Tempat dimakamkanPemakaman Syuhada Kerman
Dikenal sebagaiTokoh Perlawanan Teroris Internasional
Peran pentingKomandan Tentara Quds
AktivitasMemerangi dan Memberantas ISIS


Selama Perang Iran-Irak, ia memimpin divisi 41 Tsarallah Kerman dan menjadi salah satu komandan operasi besar seperti Walfajr 8, Karbala 4, dan Karbala 5. Pada tahun 1997, Soleimani ditunjuk oleh Ayatullah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, sebagai komandan Pasukan Quds, sebuah divisi luar negeri dari Garda Revolusi Islam Iran.

Sulaimani membantu mujahidin Afghanistan dalam perang melawan Taliban dan melakukan upaya rekonstruksi setelah perang saudara Afghanistan. Dia juga mendukung Hizbollah dan Hamas dalam Perang 33 Hari di Lebanon dan Perang 22 Hari di Palestina melawan Israel, serta melengkapi poros perlawanan dengan senjata canggih. Setelah munculnya ISIS di Irak dan Suriah, Sulaimani terlibat langsung dalam perang melawan ISIS dengan mengorganisir pasukan rakyat. Salah satu pencapaiannya adalah mengusir ISIS dari Samarra, Najaf, dan Karbala. Selain urusan militer, ia juga aktif dalam bidang budaya. Beberapa pejabat Iran menyatakan bahwa Sulaimani adalah pendiri Badan Rekonstruksi 'Atabat 'Aliyah dan mengawasi proyek pengembangan haram para imam. Dia juga berperan dalam memfasilitasi ziarah Arba'in dan memastikan keamanan para peziarah.

Pada 3 Januari 2020, Sulaimani bersama Abu Mahdi al-Muhandis dan beberapa orang lainnya syahid dalam serangan drone yang diperintahkan langsung oleh presiden Amerika Serikat saat itu. Garda Revolusi Islam Iran membalas serangan itu dengan menyerang pangkalan udara Ain al-Asad Amerika Serikat di Irak dan parlemen Irak menyetujui rancangan undang-undang untuk mengusir pasukan Amerika dari Irak.

Jenazah Sulaimani dan rekan-rekannya diarak di berbagai kota di Irak dan Iran. Bashir al-Najafi memimpin salat jenazah di Irak dan Ayatullah Ali Khamenei di Iran. Menurut beberapa laporan berita, pemakamannya merupakan salah satu pemakaman terbesar dalam sejarah dengan sekitar 25 juta peserta. Dia dimakamkan pada 9 Januari di Taman Makam Syuhada Kerman.

Biografi

Qosim Sulaimani lahir pada 11 Maret 1957 di kota Rabur, provinsi Kerman, di suku Soleiman. Pada usia 18 tahun, ia bekerja di Departemen Air Kerman.[1] Menurut pengakuannya sendiri, ia adalah salah satu pengorganisir demonstrasi, pemogokan di Kerman, dan perjuangan melawan pasukan rezim Shah selama Revolusi Islam.[2] Ia menikah selama Perang Iran-Irak,[3]dan memiliki enam anak.[4]

Pada tahun 2020, Qasem Soleimani diangkat sebagai pengurus Haram Imam Ridha as oleh Sayid Ibrahim Raisi, yang saat itu menjabat sebagai kepala Astan Quds Razavi.[5] Setelah kesyahidannya, ia dikenal sebagai "Sardar Delha" (Sang Komandan Hati) dan banyak simbol propaganda dibuat dan disebarluaskan terkait dirinya.[6] Selain itu, gambar dan konten tentang dirinya dimasukkan dalam buku pelajaran di berbagai tingkat pendidikan di Iran.[7]

Karakteristik

Ikhlas, keberanian, semangat mati syahid, kecintaan dan ketaatan kepada Ahlulbait as, kesetiaan pada pemimpin, ibadah dan spiritualitas, kejeniusan militer, disiplin, dan sifat merakyat dianggap sebagai ciri-ciri khas Qosem Sulaimani.[8] Ayatullah Khamenei juga menyebutnya sebagai sosok internasional perlawanan, dididik dalam Islam dan ajaran Imam Khomeini.[9]

Periode Perang Iran-Irak

Paska revolusi Islam Iran pada tahun 1980, Qosim Sulaimani menjadi anggota Korps Pengawal Revolusi Islam, dan dengan dimulainya perang Iran-Irak, ia melatih beberapa batalion di Kerman dan mengirim mereka ke medan tempur.[10] Dalam satu periode, ia menjadi komandan pasukan Azarbeijan Barat.[11]Pada tahun 1981, Qosim Sulaimani diangkat oleh Mohsen Rezai, komandan Korps Pengawal Revolusi sebagai komandan Laskar 41 Tsarallah.[12] Selama perang Irak melawan Iran, ia adalah komandan Operasi Walfajr 8, Karbala 4 dan Karbala 5. [13] Selama operasi tersebut, Sulaimani pernah terluka sebanyak dua kali, yang mana salh satu diantaranya sangat parah.[14]

Setelah berakhirnya perang Iran-Irak pada tahun 1988, Soleimani menjadi komandan Pasukan 7 Shahib Zaman selama beberapa waktu [15] dan kemudian kembali menjadi komandan Divisi 41 Tsarallah. Sebelum diangkat menjadi komandan Pasukan Quds, ia bertempur melawan kelompok-kelompok penyelundup narkoba di perbatasan Iran dan Afghanistan.[16]

Komandan Pasukan Quds

Qosim Sulaimani ditunjuk oleh Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, untuk memimpin Pasukan Quds pada tahun 2000. [17]Menurut sebuah laporan dari Pusat Inteligen Khusus Israel, Pasukan Quds dibentuk pada tahun 1990 untuk meningkatkan aktivitas luar negeri Iran, dan setelah Soleimani Ahmad Vahidi, Soleimani menjadi komandan kedua Pasukan Quds Iran.[18] Menurut laporan itu, Qosim Sulaimani memainkan peran kunci dalam memperkuat pengaruh Iran di Timur Tengah, terutama dalam kerusuhan regional yang dikenal sebagai Kebangkitan Islam (Musim Semi Arab). [19] Demikian juga dalam laporan tersebut dimuat bahwa Iran atas bantuan strategi-strategi Qosim Sulaimani mampu meningkatkan pengaruhnya di Irak, dan Suriah serta dukungannya terhadap pasukan al-Houthi di Yaman. [20]

Pertarungan Melawan Taliban dan Al-Qaeda di Afghanistan

Penunjukan Qosim Sulaimani sebagai komandan Pasukan Quds bersamaan dengan meningkatnya aktivitas Taliban di Afghanistan.[21] Dia bekerja sama dengan para mujahidin Afghanistan termasuk Ahmad Syah Mas'ud.[22] Menurut beberapa mujahidin, dia beberapa kali hadir untuk melawan Taliban dan Al-Qaeda di Afghanistan.[23] Sebuah film menunjukkan kehadirannya di Lembah Panjshir dan pertemuannya dengan Ahmad Syah Mas'ud dalam pertempuran mujahidin Afghanistan dengan Taliban.[24]

Menurut pernyataan militer Afghanistan, kehadiran Sulaimani di Afghanistan berhasil karena dia memiliki kepribadian yang ramah yang mudah mendapatkan kepercayaan dari pihak lain dan memiliki kemampuan besar dalam menyiapkan gencatan senjata dan kerja sama antar pasukan.[25]

Pertarungan Melawan Israel di Lebanon dan Palestina

Qosim Sulaimani hadir di wilayah Dahiyeh Selatan Beirut dan di ruang komando pusat operasi Hizbullah Lebanon selama invasi Israel ke Lebanon dalam perang 33 hari.[26]

Menurut salah satu pemimpin gerakan Hamas, dia memiliki hubungan yang mendalam dengan Hamas dan mendukung perlawanan Palestina.[27] Berdasarkan hal ini, dia berhasil melengkapi Hamas dengan senjata canggih untuk melawan Israel[28] dan terowongan bawah tanah yang digali untuk melawan Israel adalah bagian dari rencana operasional Imad Mughniyeh dan Qosim Sulaimani.[29]

Pertarungan Melawan ISIS di Irak

Qosim Soleimani adalah salah satu komandan dalam perang melawan ISIS di Irak[28] dan Suriah.[29] ISIS adalah kelompok takfiri yang muncul setelah jatuhnya Saddam di Irak dan kekosongan kekuasaan di wilayah ini.[30] Pada tahun 2014, ketika kota Mosul jatuh ke tangan ISIS dan Baghdad, ibu kota Irak, hampir jatuh, Qosim Sulaimani bertemu dengan Ayatullah Ali Sistani, salah satu ulama terkemuka di Irak, dan setelah itu Ayatullah Sistani mengeluarkan fatwa jihad melawan ISIS.[31] Dengan mengorganisir sebagian dari pasukan Hasyd al-Sya'bi, Sulaimani memainkan peran penting dalam mengusir ISIS dari Irak, sehingga Haidar al-Abadi, Perdana Menteri Irak saat itu, menyebut Qosim Sulaimani sebagai salah satu sekutu utama Irak dalam perang melawan ISIS.[32]

Sulaimani memberikan beberapa arahan dalam banyak operasi melawan ISIS kepada pasukan Hasyd al-Sya'bi, tentara Irak, dan pasukan Pemerintah Daerah Kurdistan Irak; termasuk dalam pembebasan kota Amerli di provinsi Salahuddin, Irak,[33] pembebasan kembali Tikrit,[34] pencegahan infiltrasi ISIS ke kota Erbil di utara Irak,[35] dan juga pertempuran melawan ISIS di Samarra.[36]

Pertarungan Melawan Kelompok Takfiri di Suriah

Sulaimani mengorganisir Pasukan Pertahanan Nasional Suriah untuk melawan ISIS dan kelompok takfiri di Suriah.[37] Pada tahun 2011, pasukan di bawah komandonya yang dikenal sebagai Mudafe'an-e Haram (pembela tempat suci), termasuk Divisi Fatemiyun dan Divisi Zainabiyun, pergi ke Suriah.[38] Pembebasan Bukamal,[39] pembebasan kota bersejarah Palmyra di tenggara Homs,[40] dan pembebasan kota al-Qusayr termasuk di antara prestasinya dalam perang Suriah.[41]

Deklarasi Akhir Dominasi ISIS

Sebagian dari jawaban Ayatullah Khamenei kepada surat Qosim Sulaimani tentang akhir dominasi ISIS:

Anda dengan menghancurkan tumor kanker yang mematikan dari ISIS, tidak hanya berkonstribusi besar kepada negara-negara di kawasan dan dunia Islam, tetapi juga semua bangsa dan kemanusiaan.[44]

Qosim Sulaimani dalam sebuah surat kepada Ayatullah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, yang diterbitkan di media Iran pada 30 November 2017, mengumumkan akhir dominasi ISIS dan mengumumkan pengibaran bendera Suriah di Bukamal, salah satu kota di Suriah dekat perbatasan Irak.[42] Sebelumnya, Sulaimani juga berjanji pada 21 September 2017 bahwa dalam waktu kurang dari tiga bulan, akhir dari kekuasaan ISIS di bumi akan diumumkan.[43]

Komite Rekonstruksi Atabat dan Ziarah Arbain

Komite Rekonstruksi Atabat (Tempat-tempat Suci) dibentuk dengan dukungan langsung dari Pasukan Quds di bawah komando Qasem Soleimani, dan kepala komite tersebut juga ditunjuk oleh Soleimani.[45] Qasem Soleimani juga berperan dalam memastikan keamanan para peziarah dalam Ziarah Arbain serta menyediakan fasilitas pendukung, logistik, dan kenyamanan bagi para peziarah Arbain;[46] sehingga, atas upayanya, visa Irak untuk peziarah Arbain dari Iran telah dihapus.[47]

Pangkat Militer

 
Pemberian medali Dzulfiqar kepada Qosim Sulaimani oleh Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatullah Khamenei

Qosim Sulaimani menerima pangkat Letnan Jenderal dari Ayatullah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Angkatan Bersenjata Iran, pada bulan Bahman 1389 HS (Februari 2011).[48] Selain itu, pada 19 Esfand 1397 HS (10 Maret 2019), Khamenei menganugerahkan medali Zulfiqar kepadanya.[49] Menurut peraturan pemberian medali militer Republik Islam Iran, medali Zulfiqar diberikan kepada komandan tinggi dan kepala staf tinggi di angkatan bersenjata yang strategi mereka dalam merencanakan dan memimpin operasi tempur menghasilkan hasil yang diinginkan.[50] Sulaimani adalah orang pertama yang menerima medali Zulfiqar setelah Revolusi 1357 HS (1979).[51] Dia juga dianugerahi pangkat militer Sepahbod (Jenderal) pada tahun 1398 HS (2020) setelah kematiannya.[52]

Pada tahun 2019, dalam edisi khusus yang diterbitkan setiap tahun oleh majalah Amerika Foreign Policy untuk memperkenalkan seratus pemikir terkemuka dunia, Qosim Sulaimani masuk dalam daftar sepuluh pemikir terkemuka di bidang pertahanan-keamanan.[53] Menurut salah satu komandan militer Amerika, Sulaimani adalah seorang ahli strategi yang cermat dan operasional yang memperkuat hubungan dan posisi Iran di kawasan serta berhasil menyatukan dan memberdayakan Syiah.[54] Beberapa analis politik percaya bahwa Qosim Sulaimani bisa menjadi contoh jenderal terbaik di dunia.[55]

Teror di Bandara Baghdad

Qosim Sulaimani syahid pada 3 Januari 2020 dalam serangan teror drone Amerika Serikat terhadap kendaraan yang membawanya di dekat bandara Baghdad, bersama dengan beberapa orang lainnya termasuk Abu Mahdi al-Muhandis, wakil dari Hasyd al-Sya'bi (Pasukan Mobilisasi Populer Irak).[56] Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan bahwa serangan ini dilakukan atas perintah Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump.[57]

Ayatullah Ali Khamenei:

"Saya menghormati dia atas apa yang dia lakukan untuk negara dan bahkan untuk kawasan ini."[58]

Teror terhadap Qosim Sulaimani memicu protes di berbagai negara di dunia dan upacara penghormatan diadakan di berbagai kota di Iran dan negara-negara lain. Tokoh politik dan agama di Iran dan negara-negara lain juga bereaksi terhadap pembunuhannya.[59]

Peristiwa ini juga memiliki berbagai konsekuensi, termasuk serangan roket oleh Pasukan Pengawal Revolusi Islam terhadap pangkalan Ain al-Asad yang merupakan markas militer Amerika Serikat di Irak.[60] Selain itu, Parlemen Irak mengesahkan rencana pengusiran Amerika dari Irak.[61]

Qosim Sulaimani sebelumnya telah beberapa kali menjadi target pembunuhan; pertama kali pada tahun 1981 oleh seorang dokter yang terkait dengan Organisasi Mujahidin Rakyat.[62] Pada awal Oktober 2019, Husain Taib, kepala Organisasi Intelijen Pengawal Revolusi, mengumumkan penangkapan orang-orang yang berencana membunuh Qosim Sulaimani di Kerman.[63]

Upacara Pemakaman Qosim Sulaimani

 
Prosesi pemakaman Qosim Sulaimani di Kerman

Upacara pemakaman Qosim Sulaimani bersama dengan Abu Mahdi al-Muhandis dan rekan-rekannya lainnya diadakan pada 4 Januari 2020 di beberapa kota, seperti Baghdad, Karbala, dan Najaf dengan dihadiri oleh tokoh politik dan agama serta masyarakat umum Irak. Di Karbala, Sayid Ahmad al-Safi, pengelola Haram al-Abbas, dan di Najaf, Syekh Bashir Najafi memimpin salat jenazah mereka. Kemudian jenazah para syuhada Iran dan Abu Mahdi al-Muhandis dipindahkan ke Iran dan pada 5 Januari 2020 diarak di Ahwaz dan Masyhad, serta pada 6 Januari 2020 di Teheran dan Qom.

Ayatullah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, pada 6 Januari 2020 memimpin salat jenazah untuk Qosim Sulaimani dan rekan-rekannya, termasuk Abu Mahdi al-Muhandis di Teheran. Dalam upacara pemakaman di Teheran, Ismail Haniyeh, Ketua Biro Politik Hamas, dalam pidatonya mengingat upaya Qosim Sulaimani untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel dan menyebutnya sebagai "Syahid al-Quds". Media Rusia Russia Today menyebut pemakaman Sulaimani sebagai salah satu pemakaman terbesar dalam sejarah setelah pemakaman Imam Khomeini. Menurut juru bicara Pasukan Pengawal Revolusi Islam, sekitar 25 juta orang menghadiri pemakaman Sulaimani.

Jenazah Qosim Sulaimani diarak di Kerman pada 7 Januari 2020 dan dikuburkan di kota tersebut pada 8 Januari 2020.

Wasiat

Berdasarkan wasiat yang dibacakan oleh Ismail Qaani, komandan Pasukan Quds, pada upacara hari ke-40 Qosim Sulaimani di Teheran pada 24 Bahman 1398 (13 Februari 2020), [72] ia menekankan ketaatan kepada Ayatullah Ali Khamenei dan dukungan terhadap Wali Faqih, perhatian kepada anak-anak para syuhada, dan penghormatan kepada angkatan bersenjata Iran. Dalam bagian lain dari wasiatnya, ia menekankan pentingnya Republik Islam dan menyebutnya sebagai benteng Husain bin Ali as dan tempat suci. Ia memperingatkan bahwa jika musuh menghancurkan tempat suci ini, tidak akan ada tempat suci yang tersisa, baik tempat suci Ibrahimi maupun tempat suci Muhammadi saw. [73] Upacara peringatan hari ke-40 wafatnya Sulaimani diadakan di berbagai kota di Iran dan beberapa negara lain. [74]

Karya-Karya Seni dan Media

 
Acara peringatan Haul Qosim Sulaimani yang ke-3 di Golzar Syuhada Kerman

Setelah kesyahidan Qosim Sulaimani, sebuah acara seni bernama "Naghsh-e Negine Soleimani" diadakan di Qom pada 23 Dey 1398 (13 Januari 2020). Dalam lokakarya seni ini, para pengajar dan siswa dari berbagai disiplin seni seperti kaligrafi, penulisan, melukis, ilustrasi, dan mozaik, menciptakan karya seni dengan tema "Perlawanan dan Martir Kejahatan terbaru Rezim Teroris Amerika Serikat."[75]

Selain itu, lokakarya penciptaan karya seni berjudul "Sarv-e Boland-e Enghelab-e Eslami" tentang aspek kehidupan Qosim Sulaimani di Universitas Azad Islam Unit (Spesial) Seni Islam Iran Ustad Farsychian diadakan pada 17 dan 18 Bahman 1398 (6 dan 7 Februari 2020).[76] Acara produksi media dengan judul "Maktab Haji Qosim Sulaimani" juga diadakan pada Dey 1399 (Desember 2020) di Ahwaz.[77]

Berbagai film dokumenter tentang kehidupan dan kegiatan Qosim Sulaimani telah dibuat; seperti "Qosim,"[78] "Khatereat-e An Mard,"[79] "72 Saat,"[80] dan "Awael-e Januari."[81] Selain itu, film dokumenter "Qosim" telah didubbing ke dalam bahasa Spanyol dan ditayangkan di saluran HispanTV untuk pemirsa berbahasa Spanyol di seluruh dunia.[82] Televisi Finlandia juga menayangkan sebuah film dokumenter tentang Qosim Sulaimani.[83]

 
Gambar sampul buku "Haj Qosim

Upacara Peringatan Tahunan

Setiap tahun pada peringatan kematian Haji Qosim di Kerman dan beberapa kota lain di Iran, diadakan upacara besar untuk menghormatinya. Di Kerman, upacara ini dihadiri oleh orang-orang dari berbagai kota di Iran dan beberapa negara lainnya.

Serangan Teroris di Golzar Syuhada Kerman Pada 3 Januari 2024, terjadi serangan teroris di jalan menuju Golzar Syuhada Kerman. Serangan ini mengakibatkan 368 korban tewas dan terluka.[84] Dalam serangan ini, 94 orang tewas; 56 di antaranya wanita dan 13 di antaranya warga negara Afghanistan.[85] ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.[86] Pada 16 Januari 2024, sebagai reaksi terhadap serangan ini, Pasukan Pengawal Revolusi Islam menyerang markas ISIS di berbagai wilayah di Suriah.[87]

Monograf

 
Gambar sampul buku "Az Cizi Namitarsidam"

Banyak karya tentang Qosim Sulaimani yang telah diterbitkan, beberapa di antaranya adalah:

  • Az Cizi Namitarsidam (Aku Tidak Takut Akan Apapun); Autobiografi Qosim Sulaimani," sebuah buku setebal 136 halaman yang diterbitkan pada tahun 2020. Buku ini berisi tulisan tangan pribadi Qasem Soleimani dari masa kecilnya dan kehidupannya di desa Qanat-Malek Kerman hingga perjuangannya melawan pemerintahan Pahlavi pada tahun 1979.[88]
  • Haj Qosem: Jostari dar Khaterat-e Haj Qosem Sulaimani (Haji Qasem: Sebuah Kajian dalam Kenangan Haji Qasem Soleimani), sebuah buku setebal 167 halaman yang mengumpulkan beberapa kenangan dan pidato Qasem Soleimani selama perang Iran-Irak. Buku ini diterbitkan oleh Yayasan "Ya Zahra sa" pada tahun 2015.[89] Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan diterbitkan oleh Al-Ma'arif di Lebanon.[90]
  • Sarbozon-e Sardar (Prajurit Komandan), ditulis oleh Murteza Karamati, juga mengenalkan Qosim Sulaimani dan syuhada pembela tempat suci. Buku ini diterjemahkan oleh "Aykut Pazar Bashi" dan diterbitkan oleh Feta di Turki dalam bahasa Turki Istanbul. Buku ini memiliki 208 halaman.[91]
  • Suluk dar Maktab Sulaimani (Perjalanan dalam Mazhab Sulaimani), ditulis oleh Muhammad Jawad Rudgar dari Institut Kebudayaan dan Pemikiran Islam Kontemporer, diterbitkan dalam 264 halaman pada tahun 2020. Karya ini, menjelaskan tentang prinsip dan metode mistisisme sosial Qosim Sulaimani.[92]
  • Aql-e Surkh (Akal Merah), mencakup kumpulan artikel dan catatan dari para ahli ilmu humaniora dan sosial tentang karakter dan pandangan dunia Qosim Sulaimani.[93]
  • Sulaimani Aziz (Soleimani Yang Terhormat), sebuah laporan tentang kehidupan, pertempuran, dan teks wasiat Qosim Sulaimani yang diterbitkan dalam 256 halaman.[94]
  • (Syakhisha-ye Maktab-e Sulaimani (Indikator Mazhab Soleimani), mencakup karakteristik keyakinan dan budaya karakter Qosim Sulaimani, yang diterbitkan pada tahun 2020.[95]

Pranala Terkait

Catatan Kaki

  1. Soleimani, Az Cizi Nami Tarsidim, hal. 59
  2. Sulaimani, Az Cizi Namitarsidam, hal. 64-65.
  3. Rewayat-e Ezdewaj-e Qosim Sulaimani dar Dauran-e Jang, Website Khabar Online.
  4. Haj Qosem Cand Farzand Dorad?, Website Mashreqnews.
  5. Sardar Haj Qosem Sulaimani Khadem-e Haram Imam Reza as Syud, Situs berita Hawzah.
  6. Cero Haj Qosem ro Sardar-e Delha Minomand?, Defaeemoqadas.
  7. Sardar Qosem Sulaimani be Ketabha-ye Darsi Omad + Tashwir, Tasnimnews.
  8. 25 Wizhegi-ye Syakhesh Haj Qasem Sulaimani, Bornanews.
  9. Payom-e Tasliyat-e Rahbar-e Enqelab dar Pey-e Syahodat-e Sardar Syahid Sepahbod Qasem Sulaimani wa Syuhada-ye Hamrah-e U, Farsi Khamenei.ir
  10. Narasi kehidupan dan kinerja Jenderal Qosim Sulaimani
  11. Qosim Sulaimani dihormati oleh kawan dan lawannya
  12. Narasi kehidupan dan kinerja Jenderal Qosim Sulaimani
  13. Jenderal Soleimani dan orang-orang yang diberi gelar 'Komandan Bayangan'
  14. Mirzai, Nabard Kerkhe Kor, hal. 82
  15. Mirzai, Nabard Kerkhe Kor, hal. 82
  16. Sardar Sulaimani wa Kesoni ke Laqab-e Mardi dar Soyeh ro be U Midahad, Yjc.ir.
  17. Narasi kehidupan dan kinerja Jenderal Qosim Sulaimani
  18. Bahman, Peran Pasukan Quds dalam menyelesaikan krisis-krisis Barat Asia
  19. Bahman, Peran Pasukan Quds dalam menyelesaikan krisis-krisis Barat Asia]
  20. Bahman, Peran Pasukan Quds dalam menyelesaikan krisis-krisis di barat Asia]
  21. Qosem Sulaimani wa Afghanistan, 8am.af.
  22. Qosem Sulaimani wa Afghanistan, *am.af.
  23. Huzur-e Jiddi Sardar Sulaimani dar Kenor-e Muqawematgaran-e Afghanistan, Avapress.
  24. Filmi Dideh Nasyudeh az Huzur-e Sardar Sulaimani dar Dareh Panjsyir Afghanistan, Bornanews.
  25. Qosem Sulaimani az Zabon-e Mizbanha-ye Afghanesy, Iranintl.
  26. Naqsy-e Haj Qosem Sulaimani dar Jang-e Tamuz Lubnan, Rasanews.
  27. Hamdan lil Mayadin: Al-Syahid Sulaimani La'ib Dauran Muhimman fi Ta'bi'ah Shufuf al-Muqawinin, Al-Mayadeen.
  28. Hamdan lil Mayadin: Al-Syahid Sulaimani La'ib Dauran Muhimman fi Ta'bi'ah Shufuf al-Muqawinin, Al-Mayadeen.
  29. Qosem Sulaimani fi Gazza, Al-Alam.

Daftar Pustaka

  • Soufan, Ali, «Qassem Who Is Qosim Sulaimani, the Head of Iran's Quds Force That Attacked Israel and Iran’s Unique Regional Strategy»، The Combating Terrorism Center, NOVEMBER 2018, VOLUME 11, ISSUE 10, dikunjungi tanggal 24 Day 1397 HS
  • Who Is Qosim Sulaimani, the Head of Iran's Quds Force That Attacked Israel. Situs surat kabar Haiterz, diakses tanggal 13 Mei 2018, dikunjungi tanggal 24 Day 1397 HS.
  • Pengakuan-pengakuan mantan agen FBI mengenai Jenderal Soleimani di Lebanon. Situs berita ISNA, diakses tanggal 28 Aban 1397 HS, 11 Bahman 1397 HS.
  • Penerbitan terjemahan Arab dari buku "Haji Qasem di Lebanon". Situs berita Mashriq, diakses tanggal 7 Isfand 1396 HS, dikunjungi tanggal 14 1397 HS.
  • Poin-poin bacaan dalam buku "Haji Qasem". Situs berita Mehr, diakses tanggal 13 Azar 1394 HS, dikunjungi tanggal 14 Bahman 1397 HS.
  • Foto-foto Jenderal Soleimani dalam perang melawan ISIS. Situs berita Aftab, diakses tanggal 10 Azar 1396 HS, dikunjungi pada 11 Bahman 1397 HS.
  • Jawaban Pemimpin Revolusi Iran kepada surat Mayor Jenderal Qosim Sulaimani mengenai berakhirnya kekuasaan ISIS. Situs informasi Kantor pelestarian dan penerbitan karya-karya Ayatollah Khamenei, diakses tanggal 30 Aban 1396 HS, 14 Bahman 1397 HS.
  • Realita-realita yang belum pernah terdengar dari partisipasi Jenderal Qosim Sulaimani di Irak. Berita Pars, diakses tanggal 7 Azar 1393 HS, dikunjungi tanggal 11 Bahman 1397 HS.
  • Narasi menarik Jenderal Soleimani dari pertolongan-pertolongan Ilahi dalam operasi Karbala 5, situs reporter Javan, diakses tanggal 19 Day 1397, dikunjungi tanggal 13 Bahman 1397 HS.
  • Narasi kehidupan dan kinerja Jenderal Qosim Sulaimani. Situs Asre Iran, diskspos pada 2 Azar 1396, dikunjungi pada 7 Bahman 1397 HS.
  • Bagaimana Jenderal Soleimani hidup?. Situs institusi perwakilan pemimpin tinggi revolusi di Universitas Azade Islami Qazvin, dikunjungi tanggal 8 Bahman 1397 HS.
  • Jenderal Soleimani dan orang-orang yang diberi gelar 'Komandan Bayangan'. Situs Reporter Javan, diakses tanggal 17 Isfand 1394 HS, dikunjungi tanggal 7 Bahman 1397 HS.
  • Qosim Sulaimani dihormati oleh kawan dan lawannya. Situs berita Daneshju. Diakses tanggal 7 Bahman 1397 HS.
  • Surat Mayor Jenderal Qosim Sulaimani kepada Pemimpin Revolusi mengenai berakhirnya kekuasaan ISIS. Situs informasi Kantor Pelestarian dan penerbitan karya-karya Ayatollah Khamenei. Diakses pada 30 Aban 1396, dikunjungi tanggal 11 Bahman 1397.
  • Semua Mayor Jenderal Angkatan Bersenjata Iran /Qosim Sulaimani, Rasyid, Izadi, Syamkhani dll....... Situs berita online, diakses tanggal 1 Syahrivar 1396 HS, dikunjungi tanggal 11 Bahman 1397 HS.
  • Bahman, Syuaib. Peran Pasukan Quds dalam menyelesaikan krisis-krisis di Barat Asia. Majalah Studi Strategi Dunia Islam, no. 69, Bahar 1396 HS.
  • Salari, Mas'ud. Foreign Policy. Situs Euro News, diakses tanggal 25 Januari 2019, dikunjungi tanggal 27 Januari 2019.
  • Mukminian, Maksumah. Martir yang menghubungkan Jenderal Soleimani dengan kaum revolusioner anti Syah. Situs berita Pars, diakses tanggal 8 Aban 1397 HS, dikunjungi tanggal 8 Bahman 1397 HS.
  • Nabatian, Muhammad Ismail dan Mukhtar Syaikh Husaini. Latar belakang Pemikiran-politik gerakan Ba'thi-Takfiri ISIS. Majma Jahani Ahlibait, Isfand 1393 HS.