Hizbullah Lebanon

Dari wikishia
Hizbullah Lebanon
Nama SetempatAl-Muqawamah al-Islamiyah fi Lebanon
PemimpinSayid Hasan Nashrallah
Berdiri1982
Situs Resmiwww.moqawama.org
NegaraLebanon

Hizbullah (bahasa Arab: حزب‌الله) adalah kelompok politik dan militer Syiah di Lebanon yang dibentuk pada tahun 1982 dengan tujuan untuk menghadapi Israel dan mendapat dukungan dari Republik Islam Iran. Partai ini memulai gerakannya memerangi Israel dengan melakukan aksi bom syahid. Seiring dengan kemampuan meningkatkan kekuatan militernya, Hizbullah mampu melancarkan serangan rudal dan melakukan perang gerilya.

Sekretaris Jenderal Hizbullah saat ini adalah Sayid Hasan Nashrallah. Sebelumnya, posisi tersebut dipegang oleh Subhi al-Thufaili dan Sayid Abbas Musawi. Sampai sekarang partai ini telah berkali-kali terlibat perang terbuka dengan militer Israel diantaranya adalah perang 33 hari. Perang tersebut dipicu oleh keinginan Israel untuk melucuti senjata Hizbullah dan membebaskan dua milisinya yang telah ditangkap oleh Hizbullah dalam Operasi Al-Waed Al-Sadiq.

Hizbullah di Suriah selain mendukung pemerintah setempat juga berperang melawan milisi kelompok Takfiri. Partai ini juga bergerak di bidang kebudayaan, sosial dan politik. Stasiun televisi al-Manar disebut berafiliasi dengan Hizbullah.

Sejarah Singkat dan Latar Belakang

Hizbullah dibentuk pada tahun 1982 dengan dukungan Republik Islam Iran. [1] Pada tahun-tahun pertama partai ini bergerak di bawah tanah dan dengan sembunyi-sembunyi melawan penjajah Israel. Pada tanggal 11 November 1984, Ahmad Ja'far Qashir melakukan aksi bom syahid pertama atas militer Israel di bagian selatan Lebanon yang menewaskan sejumlah personil militer Israel. Pada 16 Februari 1985 bersamaan dengan penarikan tentara Israel dari Sidon, Hizbullah mengumumkan secara resmi bertanggungjawab atas aksi syahid Ahmad Ja'far Qashir dan menyebutkan ideologi dan strategi Hizbullah adalah anti Zionis dan menentang pendudukan Israel. [2]

Dari informasi Husain Dehkan panglima Sepah Pasdaran Inqilab Islami Iran dalam upaya pembebasan Baitul Muqaddas tahun 1982 dalam perang Iran-Irak, Israel melancarkan invasi ke Lebanon. Sekelompok elit tentara Iran ke Lebanon untuk mengajarkan pendidikan militer. Mereka di tengah mengajarkan pendidikan militer juga menyatukan kelompok-kelompok milisi yang ada yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya Hizbullah. [3]

Menurut Na'im Qassem wakil Sekjen Hizbullah, sekelompok elit itu dikirim ke Lebanon atas perintah Imam Khomeini. Namun sebelumnya sejumlah kelompok-kelompok perlawanan seperti gerakan Amal, Hizbu al-Da'wah, komunitas ulama Baqa' dan komite-komite Islam, telah sepakat untuk membentuk partai bersatu melawan pendudukan Israel, dan rencana tersebut telah disetujui oleh Imam Khomeini. [4]

Kepemimpinan

Sekjen pertama Hizbullah Subhi al-Thufaili yang mulai bertugas tanggal 5 November 1989. Sebelumnya selama 7 tahun kepemimpinan Hizbullah dalam bentuk dewan syura. [5] Sayid Muhammad Husain Fadhlullah, Shubhi al-Thufaili, Sayid Abbas Musawi, Sayid Hasan Nashrallah, Syaikh Na'im Qassem, Muhammad Yazbak dan Ibrahim Amin adalah diantara tokoh pendiri Hizbullah. [6]

Pada bulan Mei 1991 Sayid Abbas Musawi terpilih sebagai sekretaris jenderal baru Hizbullah karena perbedaan pendapat dan kritik terhadap Subhi al-Thufaili. [7] Sayid Abbas Musawi syahid oleh serangan Israel pada 16 Februari 1992, dan sebagai pengganti Dewan Syura memilih Sayid Hassan Nasrallah sebagai sekretaris jenderal. [8]

Tokoh-Tokoh Penting Hizbullah

Sayid Hasan Nashrallah

Sayid Hassan Nasrallah

Sayid Hasan Nasrallah (l. 1960) adalah Sekjend ketiga Hizbullah Lebanon dan juga merupakan salah satu pendiri partai ini. [9] Ia sejak tahun 1992 menjadi Sekjend Hizullah dan dimasanya Israel menarik diri dari Lebanon pada tahun 2000 dan ia berhasil membebaskan tahanan Lebanon.

Sayid Abbas Musawi


Sayid Abbas Musawi

Sayid Abbas Musawi adalah anggota pendiri dan Sekjend kedua Hizbullah. Ia mengganti Shubhi al-Thufaili sebagai Sekjend Hizbullah pada tahun 1991. [10] Ia sebelumnya bergabung dengan pasukan Palestina dalam peperangan menghadapi Israel. Ia menjabat sebagai Sekjend Hizbullah hanya sekitar 9 bulan, sebab ia syahid dalam sebuah operasi serangan oleh Israel. [11]

Subhi al-Thufaili

Subhi al-Thufaili (l. 1948) adalah Sekjend pertama Hizbullah. Ia menjabat dari tahun 1989 sampai 1991. [12] Pada tahun 1998 ia mendirikan gerakan ثَورةُ الجیاع yang artinya revolusi kelaparan. Pendukungnya menyerang beberapa gedung pemerintah, yang mengakibatkan bentrokan dan pembunuhan sejumlah orang. [13] Dia kerap melancarkan kritikan terhadap Hizbullah di Lebanon dan Republik Islam Iran. [14]

Imad Mughniyah

'Imad Mughniyah

'Imad Mughniyah, populer dengan Haji Ridhwan adalah salah seorang komandan terkemuka Hizbullah. Dia memimpin Penjaga Perlindungan Pejabat Tinggi dan bertanggung jawab atas operasi khusus Hizbullah. Dia juga pemimpin Operasi Al-Waed Al-Sadiq dan komandan lapangan Hizbullah dalam perang 33 hari dengan Israel. [15] Israel melakukan pembunuhan atasnya pada 12 Februari 2008 di Damaskus Suriah. [16]

Berhadapan dengan Israel

Hizbullah pada tahun 1985 mengumumkan secara terbuka ideologi dan strategi partai adalah berhadapan dengan Israel. [17] Aktivitas Hizbullah pada tahun-tahun awal adalah menggencarkan aksi-aksi bom syahid dan penyerangan bersenjata secara terbuka ke pos-pos militer Israel. Namun lambat laun strategi tersebut berubah. Menanggapi terbunuhnya Sekretaris Jenderal Hizbullah saat itu Sayid Abbas Musawi, Hizbullah menembakkan roket Katyusha untuk pertama kalinya ke pemukiman Zionis di Palestina utara. [18]

Beberapa peristiwa penting antara Hizbullah dan Israel adalah:

Operasi Al-Waed Al-Sadiq

Pada tahun 2006, terjadi perang antara Hizbullah dan Israel, yang dikenal sebagai Perang Tammuz atau Perang 33 Hari. Dipicu oleh aksi Israel yang tidak memenuhi kesepakatan dengan Hizbullah dengan tidak membebaskan tiga tahanan Lebanon sehingga Hizbullah melancarkan Operasi Al-Waed Al-Sadiq untuk pembebasan mereka. Semasa operasi tersebut Hizbullah menahan dua tentara Israel. Penahanan tersebut menyulut kemarahan Israel dengan melancarkan serangan ke Lebanon untuk membebaskan dua tentaranya dan untuk melucuti senjata Hizbullah. Perangpun pecah antara Hizbullah dengan Israel dan berlangsung selama 33 hari. [19]

Konflik Januari 1993

Pada tanggal 25 Juli 1993, Israel menyerang Libanon dengan tujuan untuk melucuti senjata Hizbullah dan menciptakan perpecahan antara partai dan rakyat, serta menekan pemerintah Libanon untuk mencegah perlawanan. Serangan itu mendapat tanggapan dari Hizbullah, dan pada 31 Juli 1993, kedua belah pihak menyetujui kesepakatan Juli. Berdasarkan perjanjian tersebut, Hizbullah setuju untuk menahan diri dari meluncurkan Katyusha ke wilayah yang diduduki Israel dengan syarat Israel menghentikan agresinya. [20]

Konflik April 1996

Pada 11 April 1996, Israel melancarkan Operasi Cluster of Wrath melawan Lebanon. Operasi tersebut menjadi terkenal dengan empat pembantaian Sahmar pada hari kedua, ambulans Mansouri pada hari ketiga, Nabatieh Elaga dan Qana pada hari ketujuh. Dua puluh lima orang tewas dalam serangan itu, termasuk 14 anggota pasukan Hizbullah. Operasi tersebut berlangsung selama 16 hari, dan akhirnya Israel mencapai kesepakatan dengan Hizbullah pada bulan April. Dalam perjanjian ini, Israel setuju untuk tidak menyerang warga sipil dan hanya terlibat dengan pasukan perlawanan dalam konfrontasi militer. [21]

Operasi Ansariya

Hizbullah mengorganisir Operasi Ansariyah pada 9 Mei 1992 untuk melawan agresi angkatan laut pasukan komando Israel. Pada operasi ini, Hizbullah berhasil menewaskan dan melukai 17 tentara Zionis. [22]

Mustafa Dirani (kanan) dan Karim Obaid (kiri)

Lepaskan tahanan perlawanan

Setelah penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan, beberapa pasukan Hizbullah, seperti Mustafa Dirani dan Syekh Abdul Karim Obaid, berada di penjara Israel. Hizbullah menangkap tiga tentara Israel pada 7 Oktober 2000, selama operasi di Peternakan Shabaa di Lebanon selatan, dan menangkap seorang kolonel Israel di Beirut untuk dijadikan sandera. Untuk pembebasannya, sebagai imbalannya, Israel harus membebaskan sejumlah warga Lebanon dan 400 warga Palestina serta menyerahkan jasad 59 syuhada. Selain itu Israel juga harus menginformasikan nasib 24 orang yang hilang dan menyerahkan peta ranjau yang di tanam Israel di perbatasan Lebanon. Operasi pertukaran tahanan berlangsung pada 29 dan 30 Januari 2004. [23]

Hizbullah juga membebaskan tahanan Lebanon yang tersisa pada tahun 2008 setelah perang 33 hari, melalui negosiasi dengan Israel dan dimediasi oleh Jerman. Jenazah syuhada dalam pertempuran 33 hari dan tubuh para martir perlawanan Lebanon dan Palestina lainnya, termasuk jasad Dalal Mughrabi dan kelompok 12 anggotanya, juga diserahkan kepadanya dari Israel. [24]

Kehadiran di Suriah melawan ISIS

Hizbullah bekerja sama dengan pemerintah Suriah dalam memerangi ISIS. Begitu konflik pecah di Suriah, Hizbullah membantu tentara Suriah bertempur melawan milisi Takfiri. [25] Pembebasan al-Qusayr adalah salah satu kemenangan terpenting Hizbullah di Suriah. [26]

Aktivitas Politik

Hizbullah pertama kali mencalonkan diri dalam pemilihan Lebanon 1992 dan memenangkan 12 kursi di parlemen. Pada tahun 1996, Hizbullah memenangkan sepuluh kursi, dan pada tahun 2000, dua belas dari 128 kursi di parlemen Lebanon. [27] Pada pemilihan umum tahun 2005, di tingkat nasional Hizbullah memenangkan 14 kursi dan di Lebanon Selatan semua 23 kursi dalam koalisi dengan gerakan Amal berhasil diraih. Hizbullah juga mengirim Mohammad Finish ke kabinet sebagai Menteri Air dan Energi.

Setelah tahun 2005, Hizbullah dimasukkan dalam kelompok 8 Maret. Pada tahun 2005, pada saat yang sama dengan pembunuhan Hariri, perpecahan baru terjadi dalam politik Lebanon. Kelompok 8 Maret dibentuk setelah pertemuan Hizbullah 2005 di Beirut untuk menentang perlucutan senjata kelompok, dukungan untuk Suriah, dan perlawanan terhadap Israel; Front Persatuan yang berasal dari Hizbullah, Partai Amal, dan Partai Bebas Kristen, kemudian bergabung dengan faksi-faksi lain seperti Jamaah Islam Lebanon, Gerakan Persatuan Islam Sunni (Sunni), dan Partai Demokrat Lebanon (Druze). [28] Bersamaan dengan itu Amerika Serikat, Prancis, Arab Saudi, dan Mesir membentuk Gerakan 14 Maret di Lebanon yang menyerukan mundurnya Suriah dari Lebanon dan melucuti senjata kelompok perlawanan. Kelompok al-Mustaqbal (Sunni), Hizb al-Kataib dan militer Lebanon (Kristen), dan Kelompok Sosialis Progresif Lebanon (Druze) adalah pendukung utama gerakan ini. [29]

Aktivitas Sosial

Meski Hizbullah berfokus pada perlawanan terhadap agresi Israel; Namun, partai juga memiliki kegiatan sosial, beberapa di antaranya meliputi:

  • Pendirian lembaga yang bergerak secara khusus untuk membangun kembali reruntuhan bangunan yang disebabkan oleh agresi Israel dan bencana alam
  • Pengumpulan sampah kota di pinggiran selatan Beirut dari tahun 1988 hingga 1991
  • Menyediakan pasokan air minum di pinggiran selatan Beirut
  • Melaksankan program-program pertanian
  • Mendirikan banyak pusat kesehatan dan rumah sakit
  • Memberikan layanan pendidikan dan bantuan beasiswa pendidikan kepada siswa
  • Pendirian Yayasan Syuhada untuk memberikan pelayanan kepada keluarga syuhada
  • Pembentukan komite bantuan amal Islam untuk mendukung mereka yang kekurangan.[30]

Media-Media Hizbullah

Beberapa media yang dikelola oleh Hizbullah diantaranya:

Hizbullah juga telah mengubah salah satu basisnya di daerah Melita menjadi museum. [31]

Pro dan kontra

Hizbullah memiliki pendukung di dunia. Pendukung terpenting Hizbullah adalah Iran dan Suriah. Rusia juga menganggap Hizbullah sebagai organisasi sosial-politik yang sah.Iran telah memainkan peran dalam mendirikan Hizbullah dan memberikan pelatihan militer kepada pasukannya. [32] [33]Namun, Amerika Serikat, Liga Arab, Dewan Kerjasama Teluk, dan lain-lain sepakat menyatakan Hizbullah, atau sayap militernya, sebagai kelompok teroris. [34] Perlawanan terhadap pendudukan dan ancaman Israel, serta ketidakmampuan militer tentara Lebanon untuk menghadapi Israel adalah salah satu alasan mereka yang percaya bahwa Hizbullah bukan organisasi teroris dan harus terus memiliki senjata. [35]

Bibliografi

Buku telah ditulis tentang Hizbullah. Di antaranya, kitab Hizbullah Lebanon Al-Manhaj Al-Tajriya Al-Mustaqbal adalah karya Naeem Qasim, salah satu pemimpin Hizbullah di Lebanon. Buku ini mencerminkan sejarah, tujuan, dan aktivitas Hizbullah.[37] [36]

Catatan Kaki

  1. Memoar IRGC dan Hizbullah Lebanon Sheikh Ali Kurani
  2. Ahmad Qusair memulai operasi syahid di Lebanon, kantor berita Sada-e Sima.
  3. Bagaimana Hizbullah dibentuk dari ucapan Menteri Pertahanan
  4. Na'im Qassem, Hizbullah, 1423 H, hlm. 22-25
  5. Na'im Qasem, Hizbullah, hlm. 85
  6. Hosseini, "Evolusi kepemimpinan dan ideologi Hizbullah."
  7. Qassem, Hizbullah, hlm. 85-86
  8. Na'im Qassem, Hizbullah, hlm. 85-86
  9. Wawancara dengan Hujjatul Islam Sayid Hasan Nashrullah anggota Dewan Syura Pusat Hizbullah, hlm. 42
  10. Berita Mingguan Tahlili Panjareh, no. 136
  11. Biografi Syahid Sayid Abbas Musawi
  12. Berita Mingguan Tahlili Panjareh, no. 136
  13. Berita Mingguan Tahlili Panjareh, no. 136
  14. Site berita- Tahlili 'Ammariyun
  15. Biografi Syahid Mughniyah
  16. Narasi teros internasional atas 'Imad Mughniyah
  17. "Ahmad Qusair memulai operasi syahid di Lebanon", kantor berita Sada-e Sima.
  18. Na'im Qassem, Hizbullah, hlm. 185
  19. Raviran, "Dastevardhai Peiruzi Hizbullah dar Jang-e 33 Ruzeh (Pencapaian kemenangan Hizbullah dalam perang 33 hari)", hal. 33.
  20. Na'im Qassem, Hizbullah, hlm. 161-162
  21. Na'im Qassem, Hizbullah, hlm. 162-169
  22. Na'im Qassem, Hizbullah, hlm. 162-169
  23. Na'im Qassem, Hizbullah, hlm. 204-210
  24. Laporan lengkap "Operasi Rezvan"
  25. Gambar 90 syuhada Hizbullah yang gugur saat menjalankan tugas jihad di Suriah
  26. Koordinat Strategis Pengalaman pertama operasi luar negeri Hizbullah
  27. Na'im Qassem, Hizbullah, hlm. 273-276
  28. Pemilihan panas di tepi Laut Mediterania Tinjauan tentang karakteristik partai dan arus politik Lebanon
  29. Pemilihan panas di tepi Laut Mediterania Tinjauan tentang karakteristik partai dan arus politik Lebanon
  30. Zamani Mahjoub, "Dampak Sikap Spiritual Terhadap Kemenangan Perlawanan Hizbullah."
  31. "Hizbullah meresmikan museum militer tentang perlawanannya terhadap Israel di Lebanon selatan"
  32. Yang tidak tersampaikan dari pendiri Gerakan Perlawanan Islam Lebanon
  33. Kegiatan Markas Besar Rekonstruksi Lebanon berlanjut seperti sebelumnya
  34. "Apakah Hizbullah Lebanon adalah organisasi teroris?"
  35. "Apakah Hizbullah Lebanon adalah organisasi teroris?"
  36. Resensi Buku "Hizbullah Lebanon, kebijakannya, masa lalu dan masa depan, pengenalan dan kritik" hlm. 115

Daftar Pustaka

  • Aya Hizbullah Lebnan Yek Sazman Teruristi Ast?
  • Hizbullah Lebnan Khath Masyi, Guzasyteh wa Ayandeh An, Syaikh Na'im Qassem, terj. Muhammad Mahdi Syari'atmadar, Tehran, Intisyarat Itthila'at, 1383 HS
  • Hizbullah Yaftatih Muttahifa 'Askariya 'an Muqawamatih li Israil fi Junubi Lebnan
  • Husaini, Sayyid 'Imad, Sair Tahawul dar Rahbari wa Idiuluzi Hizbullah, Syahrawand, no. 48, Khurdad 1387 HS
  • Imam Khomeini, Shahifah Imam, Tehran, Muassasah Tanzhim wa Nasyr Atsar Imam Khumaini, 1378 HS
  • Intikhabat Dag dari Keraneh Syarhi Mediteraneh Mururi ba Musyakhashat Ahzab wa Jaryanat Siyasi Lebnan, Nasyriah Farhanggi Tahlili Ra, no. 41, Khurdad 1388 HS
  • Na'im Qassem, Hizbullah al-Manhaj al-Tajribih al-Mustaqbal, Beirut, Dar al-Hadi, 1423 H/2002
  • Resensi Buku: Hizbullah Libnan, Khath Masyi, Gudzasyteh wa Ayandeh An Mu'arrifi wa Naqd, Muthala'at Rahbardi Basij, no. 29, 1384 HS
  • Reuters, 22 Mei 2010
  • Wawancara dengan Hujjatul Islam Sayid Hasan Nashrullah anggota Dewan Syura Pusat Hizbullah, Pasdar Islam, no. 67, Farvardin, 1367 HS
  • Zamani Mahjoub, Mahmud, Ta'tsir Negaresy Ma'nawi bar Peiruzi Muqawimat-e Hizbullah, Ma'arif, no. 58, Murdad wa Syahriwar, 1392 HS