Cileh Kalimiyah
Cileh Kalimiyah atau Cile Musawiyah, adalah periode empat puluh hari dari 1 Dzulkaidah hingga 10 Dzulhijjah yang mencakup menyendiri dan ibadah dengan adab khusus. Periode ini didasarkan pada janji empat puluh malam dari Allah kepada Nabi Musa as.
Sebagian arif merekomendasikannya untuk perjalanan spiritual, namun sebagian ulama fikih menganggap cara sufi dalam menjalankan cile ini sebagai suatu bid’ah. Beberapa peneliti juga menyatakan bahwa meskipun hari-hari ini memiliki keutamaan, tidak ada dalil yang menunjukkan kesunnahan melakukan cile selama periode tersebut.
Muhasabah (evaluasi diri terhadap amal-amal sebelumnya), muraqabah, mengingat Allah, menjauhi dosa dan uzlah serta melakukan amalan dan doa-doa tertentu adalah di antara adab dari cile ini.
Kedudukan
Cile Kalimiyah merujuk pada empat puluh hari khalwat dari awal bulan Dzulkaidah hingga hari kesepuluh Dzulhijjah (40 malam janji Allah kepada Musa).[1] Beberapa arif dan sufi menganjurkannya.[2] Cile ini juga dikenal dengan nama lain seperti Cile Musawiyah, Arba'in Kalimiyah, dan Arba'in Musawi.[3] Disebutkan bahwa Cile Musawi merupakan bentuk khalwat paling terkenal dalam kalangan sufi,[4] dan tidak terdapat dalam agama Yahudi.[5]
Menurut Ayatullah Jawadi Amuli, ayat 142 Surah al-A’raf ("Dan Kami janjikan kepada Musa selama 30 malam, lalu Kami sempurnakan dengan sepuluh malam...") merujuk pada khalwat dan munajat Musa selama empat puluh malam dengan Allah, dari tanggal 1 Dzulqa’dah hingga 10 Dzulhijjah. Oleh karena itu, Cile Kalimiyah dianggap sebagai salah satu ajaran dalam Islam.[6]
Adab Cile Musawi
Adab Cile Musawi mencakup muhasabah sebelum memulai, muraqabah, menjauhi dosa, uzlah dan melaksanakan amal serta doa-doa khusus seperti salat hari minggu bulan Dzulkaidah, amalan Dahwul Ardh dan hari Arafah, puasa sembilan hari pertama Dzulhijjah, dan salat 10 hari awal bulan Dzulhijjah.[7]

Pandangan Ulama Syiah
Sebagian ulama fikih seperti Lutfullah Shafi Golpaygani[8] dan Muhammad Jawad Fadzil Lankarani[9] menolak bentuk sufistik dari praktik ini dan menganggapnya tidak sah menurut syariat. Nashir Makarim Syirazi dalam menjawab istifta’ seputar hukum Cileh Kalimiyah secara umum membenarkan pembersihan jiwa dalam bingkai syariat.[10] Namun, Hasan Hasanzadeh Amuli dan Sayid Muhammad Husain Husaini Tehrani — keduanya tokoh arif Syiah — merekomendasikannya dalam rangka suluk.[11]
Menurut sebagian peneliti, meskipun empat puluh hari ini memiliki keutamaan khusus, tidak ada dalil yang mewajibkan atau mensunahkan pelaksanaan khalwat dalam periode tersebut.[12] Muhammad Hasan Wakili, penulis buku Shirath al-Mustaqim, juga menganggap masa ini memiliki nilai spiritual berdasarkan pengalaman para arif dan beberapa isyarat dari riwayat.[13]
Monografi
Buku Asrar-e Arba'in-e Musawi karya Muhammad-Taqi Fayyaz-Bakhsy mengulas adab, pengawasan diri, dan pandangan irfan seputar Cileh Musawi. Karya ini diterbitkan dalam 108 halaman oleh Penerbit Fardafer pada tahun 1397 Hs.[14]
Catatan kaki
- ↑ Mansuri Larijani, Di Hadapan Hafiz, 1390 Hs, Jilid 2, hlm. 233; "Arba'in Musawi", situs Irfan wa Hikmat.
- ↑ "Anjuran seorang guru akhlak mengenai Cile Kalimiyah", situs Aghigh.
- ↑ Mansuri Larijani, Di Hadapan Hafiz, 1390 Hs, Jilid 2, hlm. 233; "Arba'in Musawi", situs Irfan wa Hikmat.
- ↑ Kasyani Bidakhti, "Khalwat", hlm. 21.
- ↑ "Apa itu ‘Arba'in Kalimiyah’?", situs Tebyan.
- ↑ "Ayatullah Jawadi Amuli: Arba'in adalah salah satu cara terbaik meraih limpahan rahmat Ilahi / Tidak ada musuh yang lebih besar dari hawa nafsu", situs Hawzah.
- ↑ "Adab Kehadiran dalam Arba'in Musawi", situs Jelveh.
- ↑ Shafi Golpaygani, Ma’arif-e Din, Kantor Penerbitan Karya Ayatullah al-Uzma Shafi Golpaygani, Jilid 3, hlm. 350.
- ↑ "Dalam sumber agama tidak ada yang disebut khalwat (cile)", situs Fazel Lankarani.
- ↑ "Cile Kalimiyah", situs Ayatullah Makarem Shirazi.
- ↑ "Arba'in Musawi", situs Irfan wa Hikmat.
- ↑ "Apa itu Cile Kalimiyah? / Apakah ia bersandar pada syariat?", Kantor Berita Mehr.
- ↑ "Arba'in Musawi", situs Irfan wa Hikmat.
- ↑ "Buku Adab Kehadiran: Rahasia Arba'in Musawi", situs Mazhabbook.
Daftar Pustaka
- «ayatullah Javadi amoli: Arba'in-giri az behtarin rahha-ye daryaft-e fayudhat ast/ Hich doshmani badtar az hawas vojud nadarad»], Paygham-e Ettela'-e Hawzah, Tarikh-e Enteshar: 9 Mehr 1390 Sh, Tarikh-e Bazdid: 23 Khordad 1402 Sh.
- «Adab-e Hozur dar Arba'in-e Musawi», Vebgah-e Jalveh, Tarikh-e Enteshar: 11 Mordad 1395 Sh, Tarikh-e Bazdid: 24 Khordad 1402 Sh.
- «Arba'in-e Musawi», Vebgah-e Erfan va Hikmat, Tarikh-e Enteshar: 1 Dhi al-Qa'dah 1440 Q, Tarikh-e Bazdid: 24 Khordad 1402 Sh.
- «Cheleh Koleimieh», Vebgah-e ayatullah Makarim Shirazi, Tarikh-e Bazdid: 29 Khordad 1402 Sh.
- «Cheleh Koleimieh Chist?/ aya Cheleh Koleimieh Masbuq be Shar' ast?», Khabargozari-e Mehr, Tarikh-e Enteshar: 3 Mordad 1396 Sh, Tarikh-e Bazdid: 24 Khordad 1402 Sh.
- «Dar Manabi'-e Dini chizi be-nam-e Cheleh-Neshini nadarim», Vebgah-e Faz̤el Lankarani, Tarikh-e Enteshar: 22 Khordad 1400 Sh, Tarikh-e Bazdid: 23 Khordad 1402 Sh.
- Ṣafi Golpaygani, Lotfollah, Ma'arif-e Din (J3), Qom, Daftar-e Tanzim va Nashr-e athar-e ayatullah al-'Uẓma Ṣafi Golpaygani, 1391 Sh.
- Kasyani Bidokhti, Husain 'Ali, «Cheleh-Neshini», Chehel dar Farhang va Tamaddun-e Eslami, Tehran, 1389 Sh.
- «Ketab Adab-e Hozur Asrar-e Arba'in-e Musawi», Vebgah-e Mazhab-book, Tarikh-e Enteshar: 20 Bahman 1400 Sh, Tarikh-e Bazdid: 5 Tir 1402 Sh.
- «Majera-ye in «Arba'in Koleimi» Chist?», Vebgah-e Tebyan, Tarikh-e Entesyar: 11 Shahrivar 1394 Sh, Tarikh-e Bazdid: 29 Khordad 1402 Sh.
- Mansuri Larijani, Esma'il, Dar Mahzar-e Hafez, Tehran, Sazman-e Tablighat-e Eslami, 1390 Sh.