Dzabihah Ahli Kitab
Dzabîhah Ahli Kitab (bahasa Arab:ذبيحة أهل الكتاب) adalah hewan yang disembelih oleh ahli kitab (penganut agama yang nabinya mempunyai kitab suci).[1] Menurut Syekh Bahai (W. 1031 H), sebagian besar para fukaha Syiah seperti Syekh Thusi,[2] Syekh Mufid[3] dan Sayid Murtadha[4] mengharamkan memakan sembelihan ahli kitab,[5] meskipun mereka menyebut nama Allah swt pada saat penyembelihan.[6] Imam Khomeini juga berpendapat serupa.[7] Kelompok para fukaha tersebut mengacu pada beberapa riwayat sebagai dalil,[8] yang mengatakan: maksud dari makanan halal Ahli Kitab pada ayat ke- 5 Surah al-Maidah adalah kehalalan makanan seperti kacang-kacangan, bukan daging hewan yang disembelih oleh Ahli Kitab.[9] Juga menurut para fukaha ini bahwa bagian-bagian anggota badan dan kulit hewan nafsu sailah (hewan yang ketika disembelih mengeluarkan air yang keras karena memiliki pembuluh darah) dan disembelih oleh Ahli Kitab dianggap mayyitah dan najis, serta kulitnya tidak dapat dimanfaatkan.[10]
Menurut Syekh Bahâi, hanya sedikit dari kalangan fukaha menganggap sembelihan ahli kitab itu dihukumi halal.[11] Allamah Hilli menisbatkan pendapat tersebut kepada Ibnu Abi Aqil[12] dan Ibnu Junaid Iskâfi.[13] Menurut Syekh Shaduq[14] dan Muhaqqiq Ardabili,[15] sembelihan mereka halal jika nama Allah disebutkan saat penyembelihan.[16]
Beberapa buku yang berkaitan dengan topik ini:
• Buku Tahrîm dzabâih Ahli al-Kitâb yang ditulis oleh Syekh Mufid[17] (W. 413 H). Dalam buku ini, dengan menggunakan dalil Al-Qur'an, hadis dan ijma', Syekh Mufid mengeluarkan fatwa bahwa sembelihan Ahli Kitab adalah haram,[18] dan telah memberikan argumentasi dalam penolakan pendapat yang tidak mengharamkannya.[19]
• Buku Hurmat Dzabâih Ahli al-Kitâb karya Syekh Bahai[20] (W. 1031 H) yang ditulis atas permintaan Syah Abbas Safavi.[21] Syekh Bahâi pertama kali dalam kitab tersebut menyelidiki pendapat ulama Syiah dan Sunni,[22] kemudian beliau meragukan pendapat yang mengharamkan sembelihan ahli kitab dan sambil menahan diri untuk tidak mengeluarkan fatwa, Syekh Bahâi mengungkapkan pendapatnya dengan kalimat "Tuhan Maha Mengetahui segala hakikat sesuatu".[23]
Catatan Kaki
- ↑ Yayasan Dayirah al-Ma'arif Feqh-e Eslami, Farhangg-e Feqh, jld. 3, hlm. 701.
- ↑ Syekh Thusi, an-Nihāyah, jld. 1, hlm. 582.
- ↑ Syekh Mufid, al-Muqni'ah, hlm. 579.
- ↑ Sayid Murtadha, al-Intishār, jld. 1, hlm. 403.
- ↑ Syekh Baha'i, Hurmah Dzabā'ih Ahl al-Kitāb, hlm. 60.
- ↑ Syekh Thusi, an-Nihāyah, jld. 1, hlm. 582; Bani Hasyimi Khomeini, Taudhīh al-Masā'il Marāji', jld. 2, hlm. 745.
- ↑ Imam Khomeini, Tahrīr al-Wasīlah, jld. 2, hlm. 156.
- ↑ Kulaini, al-Kāfī, jld. 6, hlm. 264.
- ↑ Gulpaigani, Majma' al-Masā'il, jld. 1, hlm. 39.
- ↑ Bani Hasyimi Khomeini, Taudhīh al-Masā'il Marāji', jld. 2, hlm. 745.
- ↑ Syekh Baha'i, Hurmah Dzabā'ih Ahl al-Kitāb, hlm. 60.
- ↑ Allamah Hilli, Mukhtalaf as-Syī'ah, jld. 8, hlm. 316.
- ↑ Allamah Hilli, Mukhtalaf as-Syī'ah, jld. 8, hlm. 316.
- ↑ Syekh Shaduq, al-Muqni', hlm. 417.
- ↑ Muhaqqiq Ardabili, Majma' al-Fā'idah Wa al-Burhān, jld. 11, hlm. 78.
- ↑ Najafi, Jawāhir al-Kalām, jld. 36, hlm. 80.
- ↑ Syekh Mufid, Tahrīm Dzabā'ih Ahl al-Kitāb.
- ↑ Syekh Mufid, Tahrīm Dzabā'ih Ahl al-Kitāb, hlm. 20.
- ↑ Syekh Mufid, Tahrīm Dzabā'ih Ahl al-Kitāb, hlm. 24.
- ↑ Syekh Baha'i, Hurmah Dzabā'ih Ahl al-Kitāb.
- ↑ Syekh Baha'i, Hurmah Dzabā'ih Ahl al-Kitāb, hlm. 58.
- ↑ Syekh Baha'i, Hurmah Dzabā'ih Ahl al-Kitāb, hlm. 63.
- ↑ Syekh Baha'i, Hurmah Dzabā'ih Ahl al-Kitāb, hlm. 74.
Daftar Pustaka
- Allamah Hilli, Hasan bin Yusuf. Mukhtalaf as-Syī'ah Fī Ahkām as-Syarī'ah. Qom: Yayasan an-Nasyr al-Islami, 1413 H.
- Bani Hasyimi Khomeini, Muhammad Hasan. Taudhīh al-Masā'il Marāji'. Qom: Daftar-e Entesyarat-e Eslami, 1392 HS/2013.
- Gulpaigani, Sayid Muhammad Ridha. Majma' al-Masā'il. Qom: Dar al-Qur'an al-Karim, 1409 H.
- Imam Khomeini, Syaid Ruhullah. Tahrīr al-Wasīlah. Qom: Yayasan Tanzim Wa Nasyr-e Asar-e Emam Khomeini, 1392 HS/2013.
- Kulaini, Muhammad bin Ya'qub. Al-Kāfī. Editor: Ali Akbar Gahffari. Tehran: Dar al-Kutub al-Islamiyah, 1407 H.
- Muhaqqiq Ardabili, Ahmad bin Muhammad. Majma' al-Fā'idah Wa al-Burhān Fī Syarh Irsyād al-Adzhān. Riset: Mujtaba Iraqi. Qom: Yayasan an-Nasyr al-Islami.
- Najafi, Muhammad Hasan. Jawāhir al-Kalām Fī Syarh Syarā'i' al-Islām. Riset: Mahmud Qucani. Tehran: Dar al-Kutub al-Islamiyah, 1362 HS/1983.
- Sayid Murtadha, Ali bin Husain. Al-Intishār Fī Infirādāt al-Imāmiyyah. Qom: Yayasan an-Nasyr al-Islami, 1415 H.
- Syekh Baha'i, Muhammad bin Husain. Hurmah Dzabā'ih Ahl al-Kitāb. Beirut: Yayasan al-A'lami Li al-Matbu'at, 1410 H.
- Syekh Mufid, Muhammad bin Muhammad. Al-Muqni'ah. Qom: Kongres Internasional Hezare Syekh Mufid, 1413 H.
- Syekh Mufid, Muhammad bin Muhammad. Tahrīm Dzabā'ih Ahl al-Kitāb. Qom: Nasyr al-Mu'tamar al-Alami Li Alfiyah as-Syekh al-Mufid, 1413 H.
- Syekh Shaduq, Muhammad bin Ali. Al-Muqniq. Qom: Yayasan al-Imam al-Hadi, 1415 H.
- Syekh Thusi, Muhammad bin Hasan. An-Nihāyah Fī Mujarrad al-Fiqh Wa al-Fatāwā. Beirut: Dar al-Kitab al-Arabi, 1400 H.
- Yayasan Dayirah al-Ma'arif Feqh-e Eslami. Farhangg-e Feqh Muthabeq-e Mazhab-e Ahl-e Beit. Qom: Markaz Dayirah al-Ma'arif Feqh-e Eslami, 1387 HS/2008.