Lompat ke isi

Ubaidillah bin Ziyad: Perbedaan antara revisi

tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono
k (Yuwono memindahkan halaman Ubaidullah bin Ziyad ke Ubaidillah bin Ziyad menimpa pengalihan lama)
imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 109: Baris 109:
Ketika [[Abdullah bin Zubair]] mendapatkan kekuasaan di [[Madinah]]-sebagaimana sebagian orang di Syam juga menyetujui pada kekhalifahannya dan bahkan [[Marwan bin Hakam]] pergi ke [[Hijaz]] demi mengucapkan [[baiat]] kepadanya- Ibnu Ziyad bertemu dengan Marwan di Batsaniyah dan dia menahan Marwan untuk tidak melakukan hal itu, dan berjanji kepadanya jika ia mengaku sebagai khalifah, maka pasti akan ia dukung. Marwan kembali bersama Ibnu Ziyad ke Damaskus. Dan saat Dhahhak bin Qais yang mengambil baiat untuk Ibnu Zubair dari para penduduk kota Damaskus, Ibnu Ziyad dengan tipu muslihatnya mengusirnya dari kota tersebut kemudian mengambil baiat mereka untuk Marwan. Dalam peperangan yang terjadi antara para pengikut Marwan dengan [[Dhahhak bin Qais]] di Marju Rahith dekat Damaskus yang akhirnya Dhahak kalah dalam perang tersebut, Ibnu Ziyadlah yang bertanggung jawab menjadi panglima perang pasukan berkendaraan Marwan. <ref>Ibnu Sa'ad, Thabaqāt al-Kubrā, jld. 5, hlm.40-42; Thabari, Tārikh al-Thabari, jld.7, hlm. 476-479.</ref>
Ketika [[Abdullah bin Zubair]] mendapatkan kekuasaan di [[Madinah]]-sebagaimana sebagian orang di Syam juga menyetujui pada kekhalifahannya dan bahkan [[Marwan bin Hakam]] pergi ke [[Hijaz]] demi mengucapkan [[baiat]] kepadanya- Ibnu Ziyad bertemu dengan Marwan di Batsaniyah dan dia menahan Marwan untuk tidak melakukan hal itu, dan berjanji kepadanya jika ia mengaku sebagai khalifah, maka pasti akan ia dukung. Marwan kembali bersama Ibnu Ziyad ke Damaskus. Dan saat Dhahhak bin Qais yang mengambil baiat untuk Ibnu Zubair dari para penduduk kota Damaskus, Ibnu Ziyad dengan tipu muslihatnya mengusirnya dari kota tersebut kemudian mengambil baiat mereka untuk Marwan. Dalam peperangan yang terjadi antara para pengikut Marwan dengan [[Dhahhak bin Qais]] di Marju Rahith dekat Damaskus yang akhirnya Dhahak kalah dalam perang tersebut, Ibnu Ziyadlah yang bertanggung jawab menjadi panglima perang pasukan berkendaraan Marwan. <ref>Ibnu Sa'ad, Thabaqāt al-Kubrā, jld. 5, hlm.40-42; Thabari, Tārikh al-Thabari, jld.7, hlm. 476-479.</ref>


Pada periode kekuasaan Marwan, Ubaidillah juga berada di Damaskus. [[Perlawanan Tawwabin|Kelompok Thawwabin]] yang dipimpin oleh [[Sulaiman bin Surad al-Khuzai]] bangkit demi membalas darah Imam Husain as yang tertumpah. Marwan bin Hakam, mengutus Ibnu Ziyad untuk menghadapi kebangkitan tersebut dan kepemerintahan Irak akan diberikan kepadanya dengan syarat dia mampu mengalahkan mereka. <ref>Yakubi, Tārikh, jld.2, hlm.257.</ref>   ketika Ubaidillah sampai di tempat bernama Jazirah, dia mendapat kabar tentang kematian Marwan (65 H./685 M.), namun ia terus melanjutkan pada kemajuannya. Sulaiman bin Surad memasang perkemahannya di sebuah tempat bernama Ainul Wardah dan sebelum itu, dia mengutus Musayib bin Najbah Fazari untuk berhadapan dengan Syarhabil bin Dzilkala' yang datang untuk berperang atas perintah Ibnu Ziyad dan Musayib bin Najbah Fazari berhasil membunuh Syarhabil bin Dzilkala'. <ref> Abu Ali Maskawaih Ahmad, Tajārub al-Umam, jld.2. hlm, 95-110.</ref>  Ibnu Ziyad mengutus Hashin bin Namir untuk pergi menghadapi Sulaiman, pada awalnya Hashin mengalami kekalahan, namun Ibnu Ziyad mengirim pasukan untuk membantunya dan pada peperangan berdarah yang terjadi di tempat bernama Ainul  Wardah ini (pada akhir Jumadi Awal tahun 65) Sulaiman dan pengikutnya mengalami kekalahan yang fatal dan terbunuh. <ref>Thabari, Tārikh al-Thabari, jld.7, hlm. 557-560.</ref>
Pada periode kekuasaan Marwan, Ubaidillah juga berada di Damaskus. [[Perlawanan Tawwabin|Kelompok Thawwabin]] yang dipimpin oleh [[Sulaiman bin Surad al-Khuzai]] bangkit demi membalas darah [[Imam Husain as]] yang tertumpah. Marwan bin Hakam, mengutus Ibnu Ziyad untuk menghadapi kebangkitan tersebut dan kepemerintahan Irak akan diberikan kepadanya dengan syarat dia mampu mengalahkan mereka. <ref>Yakubi, Tārikh, jld.2, hlm.257.</ref> Ketika Ubaidillah sampai di tempat bernama Jazirah, dia mendapat kabar tentang kematian Marwan (65 H/685), namun ia terus melanjutkan pada perjalanannya.


Ibnu Ziyad kemudian sibuk membangun kota-kota Jazirah yang sebelum itu dia telah melakuakn baiat kepada Ibnu Zubair dan tidak ikut campur dengan urusan [[Mukhtar]] Tsaqafi di Irak yang bangkit melawan penguasa Bani Umaiyah demi membalas darah Husain bin Ali As. Namun pada akhirnya dia menyerang Mosul sebagai salah satu kaki tangan Mukhtar. Para pengikut Mukhtar mundur ke kota Tikrit dan Mukhtar diberi kabar tentang serangan Ibnu Ziyad. Mukhtar juga akhirnya mengirim pasukan untuk menghadang pasukan Ibnu Ziyad. Dan pasukan Mukhtar berhasil memporak-porandakan pasukan yang dikirim oleh Ibnu Ziyad. (10 [[Dzulhijjah]] 66). <ref>Ibid, hlm. 643,646,649 dan 707-713. </ref>
'''Penumpasan Perlawanan Tawwabin'''
 
Pada akhir bulan [[Jumadil Awal]] tahun 65 H/685 terjadi peperangan berdarah antara pasukan Ibnu Ziyad dan Kelompok Tawwabin di tempat bernama Ainul  Wardah ini. Sulaiman dan pengikutnya mengalami kekalahan yang fatal dan terbunuh. <ref>Thabari, Tārikh al-Thabari, jld.7, hlm. 557-560.</ref>
 
'''Berhadapan Dengan Pasukan Mukhtar'''
 
Ibnu Ziyad kemudian sibuk membangun kota-kota Jazirah yang sebelum itu dia telah melakuakn baiat kepada Ibnu Zubair dan tidak ikut campur dengan urusan [[Mukhtar Tsaqafi]] di Irak yang bangkit melawan penguasa [[Bani Umayyah]] demi membalas darah Husain bin Ali as. Namun pada akhirnya dia menyerang Mosul sebagai salah satu kaki tangan Mukhtar. Para pengikut Mukhtar mundur ke kota Tikrit dan Mukhtar diberi kabar tentang serangan Ibnu Ziyad. Mukhtar juga akhirnya mengirim pasukan untuk menghadang pasukan Ibnu Ziyad. Dan pasukan Mukhtar berhasil memporak-porandakan pasukan yang dikirim oleh Ibnu Ziyad. (10 [[Dzulhijjah]] 66 H). <ref>Ibid, hlm. 643,646,649 dan 707-713. </ref>


==Kematian Ibnu Ziyad==
==Kematian Ibnu Ziyad==
Setelah kemenangan pasukan laskar Mukhtar, Ibnu Ziyad sendiri datang menuju ke arahnya dengan beberapa pasukan dan pasukan Mukhtar duduk mundur. [[Mukhtar]] yang pada dasarnya sengaja mencari-cari kehancuran dan kebinasaan Ibnu Ziyad dan orang-orang lain yang memiliki andil dalam peristiwa Karbala, telah mengutus Ibrahim bin Malik bin Asytar bersama pasukan untuk berhadapan dengan Ibnu Ziyad. Ibrahim yang hendak bertemu dengan Ibnu Ziyad sebelum masuknya dia ke tanah Irak, telah berhadapan dengan laskar pasukan [[Syam]] di pinggir sungai Khazar di dekat sebuah desa bernama Barbitsa pada 16 km kota Mosul. Perang sengit yang terjadi antara orang-orang Irak dan orang-orang Syam  telah dimulai, Ibnu Ziyad kalah (Muharram 67) dan terbunuh bersama para pengikutnya. Berdasarkan sebuah riwayat dari Abu Mihnaf, dikatakan bahwa Ibrahim bin Asytar dia dalam perang satu lawan satu dan Ibnu Ziyad mati di tangannya.<ref> Thabari, ''Tārikh'', jld.7, hlm. 557-560.</ref>
Setelah kemenangan pasukan laskar Mukhtar, Ibnu Ziyad sendiri datang menuju ke arahnya dengan beberapa pasukan dan pasukan Mukhtar duduk mundur. [[Mukhtar]] yang pada dasarnya sengaja mencari-cari kehancuran dan kebinasaan Ibnu Ziyad dan orang-orang lain yang memiliki andil dalam [[Peristiwa Karbala]], telah mengutus [[Ibrahim bin Malik bin Asytar]] bersama pasukan untuk berhadapan dengan Ibnu Ziyad. Ibrahim yang hendak bertemu dengan Ibnu Ziyad sebelum masuknya dia ke tanah Irak, telah berhadapan dengan laskar pasukan [[Syam]] di pinggir sungai Khazar di dekat sebuah desa bernama Barbitsa pada 16 km kota [[Mosul]]. Perang sengit yang terjadi antara orang-orang Irak dan orang-orang Syam  telah dimulai, Ibnu Ziyad kalah pada bulan [[Muharram]] 67 H/687 dan terbunuh bersama para pengikutnya. Berdasarkan sebuah riwayat dari [[Abu Mikhnaf]], dikatakan bahwa Ibrahim bin Asytar dia dalam perang satu lawan satu dan Ibnu Ziyad mati di tangannya.<ref> Thabari, ''Tārikh'', jld.7, hlm. 557-560.</ref>


==Keyakinan Kaum Syiah Tentang Ubaidillah==
==Keyakinan Kaum Syiah Tentang Ubaidillah==
Tindakan Ubaidillah terhadap Imam Husain dan terjadinya [[peristiwa Asyura]], telah menjadikan namanya menjadi buruk dan membuat kebencian kepadanya dari sejak awal dan telah membangkitkan kemarahan sebagian besar kaum muslimin kepadanya khususnya orang-orang Kufah; sebagaimana yang telah dinukil oleh sebagian sumber bahwa [[Abdullah bin Afif Azdi]], di pertengahan pidato pertama Ibnu Ziyad setelah peristiwa terjadi dia bangkit dan dengan keras menjelek-jelekkan dia dan Yazid. <ref> Thabari, ''Tārikh'', jld.7, hlm. 373-374; Ibnu Thawus Ali, ''al-Luhuf fi Qathla al-Thufuf'', jld.1, hlm.71-72.</ref>  Dan bahkan dikatakan bahwa ibunya Marjanah sangat mengecamnya. <ref> Thabari, Tārikh, jld.7, hlm. 408.</ref>  Ubaidillah karena mempunyai peran dalam peristiwa Asyura telah menjadi salah satu tokoh sejarah [[Islam]] yang paling dibenci oleh orang-orang [[Syiah]] selama berabad-abad. Namanya dimuat dalam beberapa doa Ziarah yang terkenal seperti doa [[Ziarah Asyura]], dan ia dalam doa ziarah ini telah dilaknat. <ref> ''Kāmil Ziyārāt'', hlm.176.</ref>
Tindakan Ubaidillah terhadap [[Imam Husain as]] dan terjadinya Peristiwa Asyura, telah menjadikan namanya menjadi buruk dan membuat kebencian kepadanya dari sejak awal dan telah membangkitkan kemarahan sebagian besar kaum muslimin kepadanya khususnya orang-orang Kufah; sebagaimana yang telah dinukil oleh sebagian sumber bahwa [[Abdullah bin Afif Azdi]], di pertengahan pidato pertama Ibnu Ziyad setelah peristiwa terjadi dia bangkit dan dengan keras menjelek-jelekkan dia dan [[Yazid]]. <ref> Thabari, ''Tārikh'', jld.7, hlm. 373-374; Ibnu Thawus Ali, ''al-Luhuf fi Qathla al-Thufuf'', jld.1, hlm.71-72.</ref>  Dan bahkan dikatakan bahwa ibunya Marjanah sangat mengecamnya. <ref> Thabari, Tārikh, jld.7, hlm. 408.</ref>  Ubaidillah karena mempunyai peran dalam [[Peristiwa Asyura]] telah menjadi salah satu tokoh sejarah [[Islam]] yang paling dibenci oleh orang-orang [[Syiah]] selama berabad-abad. Namanya dimuat dalam beberapa doa Ziarah yang terkenal seperti doa [[Ziarah Asyura]], dan ia dalam doa ziarah ini telah dilaknat. <ref> ''Kāmil Ziyārāt'', hlm.176.</ref>


==Catatan kaki==
==Catatan kaki==
Pengguna anonim