Lompat ke isi

Puasa Menyambut Bulan Ramadhan

Dari wikishia

Puasa Menyambut bulan Ramadhan adalah puasa yang dilakukan satu atau beberapa hari sebelum dimulainya bulan Ramadan.[1] Puasa penyambutan bukanlah istilah fikih, melainkan hanya digunakan secara kebiasaan untuk menyebut puasa yang dilakukan pada hari-hari terakhir bulan Syakban.[2] Imam Shadiq as menyebutkan bahwa pahala berpuasa pada tiga hari terakhir bulan Syakban setara dengan pahala berpuasa selama dua bulan berturut-turut.[3] Imam Ridha as menyatakan bahwa berpuasa pada hari terakhir bulan Syakban dapat menyebabkan dosa-dosa diampuni.[4] Dalam sumber-sumber hadis Ahlusunah, juga disebutkan bahwa Nabi Muhammad saw menganggap puasa bulan Syakban sebagai jenis puasa terbaik dan memandangnya sebagai bentuk penghormatan terhadap bulan Ramadan.[5] Beliau sendiri menyambung puasa bulan Syakban dengan puasa bulan Ramadan.[6]

Ulama Ahlusunah tidak memperbolehkan puasa penyambutan pada satu atau dua hari terakhir bulan Syakban karena adanya beberapa riwayat yang melarangnya.[7] Namun, jika puasa dilakukan lebih dari dua hari[8] atau jika satu atau dua hari tersebut bertepatan dengan hari-hari yang biasa dijadikan puasa rutin sepanjang tahun, maka puasa tersebut dianggap diperbolehkan.[9] Sayid bin Thawus berpendapat bahwa larangan berpuasa pada hari-hari terakhir bulan Syakban ditujukan kepada orang-orang yang telah berpuasa sepanjang bulan Syakban, agar mereka memiliki kesempatan untuk memulihkan tenaga.[10]

Pranala Terkait

Catatan Kaki

  1. Fallah, «Apa Arti Menyambut Bulan Ramadan?», Situs Hamidreza Fallah.
  2. Fallah, «Apa Arti Menyambut Bulan Ramadan?», Situs Hamidreza Fallah.
  3. Syekh Shaduq, Man La Yahdhuruhu al-Faqih, 1413 H, jilid 2, hlm. 49.
  4. Syaikh Shaduq, Fadhail al-Asyhur al-Tsalatsah, 1396 H, hlm. 98.
  5. Ibnu Abi Syaibah, Al-Musannaf, 1436 H, jilid 6, hlm. 125; Ibnu Baththal, Syarh Shahih al-Bukhari, 1423 H, jilid 4, hlm. 115.
  6. Ibnu Rahawaih, Musnad Ishaq bin Rahawaih, 1412 H, jilid 4, hlm. 150; Ibnu Abdil Barr, Al-Tamhid, 1439 H, jilid 2, hlm. 46.
  7. Ibnu al-Jauzi, Kasyf al-Musykil, Riyadh, jilid 1, hlm. 475; Abu Ya'la, Musnad Abi Ya'la, 1434 H, jilid 8, hlm. 252.
  8. Safarini, Kasyf al-Litsam, 1428 H, jilid 3, hlm. 486.
  9. Ibnu Mulqin, Al-Taudhih, 1429 H, jilid 13, hlm. 103.
  10. Ibnu Thawus, Iqbal al-A'mal, 1409 H, jilid 1, hlm. 9.

Daftar Pustaka

  • Abu Ya'la, Ahmad bin Ali, Musnad Abi Ya'la, komentar: Sa'id bin Muhammad Sanari, Kairo, Dar al-Hadits, cetakan pertama, 1434 H.
  • Ibnu Abi Syaibah, Abdullah bin Muhammad, Al-Musannaf, penelitian: Sa'ad bin Nashir, Riyadh, Dar Kunuz Isybiliya lil-Nasyr wa al-Tauzi', cetakan pertama, 1436 H.
  • Ibnu Baththal, Ali bin Khalaf, Syarh Shahih al-Bukhari, penelitian: Abu Tamim Yasir bin Ibrahim, Riyadh, Maktabah al-Rusyd, cetakan kedua, 1423 H.
  • Ibnu al-Jauzi, Abdurrahman bin Ali, Kasyf al-Musykil min Hadits al-Shahihain, penelitian: Ali Husain al-Bawwab, Riyadh, Dar al-Wathan, tanpa tahun.
  • Ibnu Rahawaih, Ishaq, Musnad Ishaq bin Rahawaih, Madinah Munawwarah, Maktabah al-Iman, cetakan pertama, 1412 H.
  • Ibnu Thawus, Ali bin Musa, Iqbal al-A'mal, Tehran, Dar al-Kutub al-Islamiyah, cetakan kedua, 1409 H.
  • Ibnu Abdil Barr, Abu Umar, Al-Tamhid li Ma fi al-Muwaththa' min al-Ma'ani wa al-Asanid fi Hadits Rasulullah, penelitian: sekelompok peneliti, London, Muassasah al-Furqan lil-Turats al-Islami, cetakan pertama, 1439 H.
  • Ibnu Mulqin, Umar bin Ali, Al-Taudhih li Syarh al-Jami' al-Shahih, penelitian: Dar al-Falah, Damaskus, Dar al-Nawadir, cetakan pertama, 1429 H.
  • Safarini, Muhammad bin Ahmad, Kasyf al-Litsam Syarh 'Umdah al-Ahkam, penelitian: Nuruddin Thalib, Damaskus, Dar al-Nawadir, cetakan pertama, 1428 H.
  • Syekh Shaduq, Muhammad bin Ali, Fadhail al-Asyhur al-Tsalatsah, Qom, Toko Buku Dawari, cetakan pertama, 1396 H.
  • Syekh Shaduq, Muhammad bin Ali, Man La Yahdhuruhu al-Faqih, penelitian: Ali Akbar Ghaffari, Qom, Kantor Penerbitan Islami, cetakan kedua, 1413 H.
  • Fallah, Hamidreza, «Apa Arti Menyambut Bulan Ramadan?», Situs Hamidreza Fallah, tanggal publikasi: 5 Khordad 1396 HS, tanggal akses: 26 Ordibehesht 1403 HS.