Air Naisan

Air Naisan adalah air hujan yang diambil pada bulan Naisan, yang berlangsung dari 23 Maret hingga 23 April. Sayid Ibnu Thawus dalam kitab Muhajj al-Da'awat meriwayatkan dari Nabi Muhammad saw bahwa setelah mengumpulkan air hujan pada bulan Naisan, surah-surah dan zikir-zikir seperti Surah Al-Fatihah, Ayatul Kursi, Surah Al-Ikhlash, shalawat, dan La ilaha illallah dibacakan di atasnya. Berdasarkan hadis ini, air Naisan memiliki khasiat pengobatan.
Hadis tentang air Naisan telah diriwayatkan sejak abad ke-7 Hijriah dalam sumber-sumber seperti Bihar al-Anwar dan Mustadrak al-Wasa'il. Allamah Majlisi menganggap riwayat yang berasal dari Nabi Muhammad saw tentang air Naisan sebagai riwayat yang lemah, tetapi menerima riwayat yang berasal dari Imam Shadiq as mengenai hal ini.
Definisi Air Naisan dan Waktu Pengambilannya
Air Naisan adalah air yang diambil dari air hujan pada bulan Naisan.[1] Naisan adalah bulan ke-7 dalam kalender Suriyani[2] yang sesuai dengan bulan April dalam kalender Romawi[3] dan bulan Ordibehesht (bulan kedua musim semi).[4] Bulan ini dimulai pada tanggal 23[5] atau 24 Farvardin[6] dan berlangsung selama 30 hari.[7]
Khasiat Air Naisan
Berdasarkan riwayat dalam kitab Muhajj al-Da'awat karya Sayid Ibnu Thawus dari Nabi saw, air Naisan memiliki beberapa khasiat, seperti menyembuhkan penyakit seperti epilepsi, kemandulan, wasir, dan sakit mata, mengurangi dahak, menguatkan gigi, serta mencegah penyakit seperti flu, sakit perut, kegilaan, kusta, lepra, dan sakit gigi. Menurut riwayat ini, air ini juga menghilangkan sifat-sifat buruk seperti kikir, serakah, dan sombong dari hati manusia.[8]
Tata Cara Mengambil Air Naisan
Sayid Ibnu Thawus dalam kitab Muhajj al-Da'awat meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw berkata kepada Imam Ali as tentang cara mengambil air Naisan: Pada bulan Naisan, air hujan dikumpulkan dalam wadah, kemudian Surah Al-Fatihah, Ayat Kursi, Surah Al-Ikhlash, Surah Al-Falaq, Surah An-Nas, dan Surah Al-Kafirun masing-masing dibacakan 70 kali di atas air tersebut, lalu diminum pagi dan sore selama 7 hari.[9] Dalam riwayat lain, selain surah-surah tersebut, Surah Al-Qadr juga dibacakan 70 kali.[10]
Allamah Majlisi dalam kitab Zad al-Ma'ad meriwayatkan dari Imam Shadiq as: Pada bulan Naisan, air hujan dikumpulkan dalam wadah, kemudian Surah Al-Fatihah, Ayat Kursi, Surah Al-Kafirun, Surah Al-A'la, Surah Al-Falaq, Surah An-Nas, Surah Al-Ikhlas, La ilaha illallah, Allahu Akbar, shalawat dan Subhanallah, walhamdulillah, wa la ilaha illallah, wallahu akbar masing-masing dibacakan 70 kali di atas air tersebut, lalu diminum pagi dan sore.[11] Menurut Muhammad Baqir Majlisi, seorang ahli hadis abad ke-11, jika surah-surah dan zikir ini dibaca secara berjamaah, lebih baik setiap orang membacanya sendiri-sendiri sebanyak 70 kali.[12]
Kritik dan Analisis Riwayat Air Naisan
Riwayat tentang air Naisan terdapat dalam kitab Muhajj al-Da'awat[13] karya Ibnu Thawus dari abad ke-7 Hijriah dan dalam berbagai sumber seperti Bihar al-Anwar,[14] Zad al-Ma'ad,[15]Khaza'in Ahmad Naraqi,[16] Mustadrak al-Wasa'il,[17] Mafatih al-Jinan[18] dan Tafsir al-Atsari al-Jami'.[19] Namun, Majlisi dalam Zad al-Ma'ad menganggap riwayat Nabi Muhammad saw tentang air Naisan sebagai riwayat yang lemah karena adanya Abdullah bin Umar, tetapi tampaknya menerima riwayat yang diriwayatkan oleh Syahid Awwal dari Imam Shadiq as tentang air Naisan.[20] Di sisi lain, Sayid Muhsin Amin dalam kitabnya A'yan al-Syi'ah[21] menganggap pengumpulan air Naisan dan mencari berkah darinya sebagai khurafat yang tidak berdasar.
Monografi
Beberapa buku dan risalah terkait air Naisan telah ditulis pada abad-abad yang berbeda, seperti:
- Naskah manuskrip risalah Ab Naisan wa Qamar dar 'Aqrab, Mir Muhammad Baqir Khatunabadi (1127 H).[22]
- Naskah manuskrip risalah Khashiat Ab Naisan, 'Ibadullah Bukhari (1157 H).[23]
- Naskah manuskrip risalah Khashiat Ab Naisan, Muzaffar bin Muhammad bin Ibrahim (abad ke-13 H).[24]
- Ab Naisan Hediye-ye Khuda be Basyar (Air Naisan, Hadiah Tuhan kepada Manusia) (Penelitian Ilmiah tentang Efek Pengobatan dan Penyembuhan Luar Biasa Air Naisan), Hasan Darvishi, Penerbit Shamim Kawtsar, Qom:1390 HS.
Catatan Kaki
- ↑ Mu'in, Farhang-e Farsi Mu'in, 1384 HS, hlm. 2005.
- ↑ Husaini Zubaidi, Taj al-'Arus min Jawahir al-Qamus, 1414 H, jilid 9, hlm. 28; Mu'in, Farhang-e Farsi Mu'in, 1384 HS, hlm. 2005.
- ↑ Mu'in, Farhang-e Farsi Mu'in, 1384 HS, hlm. 2005.
- ↑ 'Amid, Farhang-e Farsi 'Amid, 1388 HS, hlm. 928; Majlisi, Lawami' Sahibqarani, 1414 H, jilid 3, hlm. 186.
- ↑ Majlisi, Zad al-Ma'ad, 1423 H, hlm. 330; Qumi, Safinah al-Bihar, 1414 H, jilid 8, hlm. 394.
- ↑ Naraqi, Khaza'in, 1380 HS, hlm. 231.
- ↑ Naraqi, Khaza'in, 1380 HS, hlm. 231; Mu'in, Farhang-e Farsi Mu'in, 1384 HS, hlm. 2005.
- ↑ Ibnu Thawus, Muhajj al-Da'awat wa Minhaj al-'Ibadat, 1411 H, hlm. 356.
- ↑ Ibnu Thawus, Muhajj al-Da'awat wa Minhaj al-'Ibadat, 1411 H, hlm. 356.
- ↑ Ibnu Thawus, Muhajj al-Da'awat wa Minhaj al-'Ibadat, 1411 H, hlm. 357.
- ↑ Majlisi, Zad al-Ma'ad, 1423 H, hlm. 330.
- ↑ Majlisi, Zad al-Ma'ad, 1423 H, hlm. 330.
- ↑ Ibnu Thawus, Muhajj al-Da'awat wa Minhaj al-'Ibadat, 1411 H, hlm. 356.
- ↑ Majlisi, Bihar al-Anwar, 1403 H, jilid 63, hlm. 476.
- ↑ Majlisi, Zad al-Ma'ad, 1423 H, hlm. 330.
- ↑ Naraqi, Khaza'in, 1380 HS, hlm. 231.
- ↑ Nuri, Mustadrak al-Wasa'il wa Mustanbat al-Masa'il, 1408 H, jilid 17, hlm. 32.
- ↑ Qumi, Mafatih al-Jinan, 1389 HS, hlm. 471.
- ↑ Ma'rifat, Tafsir al-Athari al-Jami', 1429 H, jilid 1, hlm. 269.
- ↑ Majlisi, Zad al-Ma'ad, 1423 H, hlm. 330.
- ↑ Lihat: Amin, A'yan al-Syi'ah, 1403 H, jilid 12, hlm. 25.
- ↑ Agha Buzurg Tehrani, al-Dzari'ah ila Tashanif al-Syi'ah, 1403 H, jilid 22, hlm. 148.
- ↑ Isfahani, Majmu'ah Fihrist Guzideh Nuskhah Khatti Farsi Asia Miayaneh wa Qafqaz dar 'Ulum Pezesyki, 1387 HS, hlm. 207.
- ↑ Isfahani, Majmu'ah Fihrist Guzideh Nuskhah Khatti Farsi Asia Miayaneh wa Qafqaz dar 'Ulum Pezesyki, 1387 HS, hlm. 41.
Daftar Pustaka
- 'Amid, Hasan. Farhang-e Farsi 'Amid, Tehran: Farhang Nama, Cet. Pertama, 1388 HS.
- Agha Buzurg Tehrani, Muhammad Muhsin. Al-Dzari'ah ila Tashanif al-Syi'ah, Tahqiq: Ahmad Husaini Ashkuri, Beirut: Dar al-Adhwa', 1403 H.
- Amin, Sayid Muhsin, A'yan al-Shi'ah, Beirut: Dar al-Ta'aruf lil-Mathbu'at, 1403 H.
- Husaini Zubaidi, Muhammad Murtadha. Taj al-'Arus min Jawahir al-Qamus, Tahqiq: Ali Hilali dan Ali Siri, Beirut: Dar al-Fikr, Cet. Pertama, 1414 H.
- Ibnu Thawus, Ali bin Musa. Muhajj al-Da'awat wa Minhaj al-'Ibadat, Tahqiq: Abu Thalib Kermani dan Muhammad Hasan Muharrir, Qom: Dar al-Dzakhair, Cet. Pertama, 1411 H.
- Isfahani, Muhammad Mahdi. Majmu'ah Fihrist Guzideh Nuskhah Khatti Farsi Asia Miayaneh wa Qafqaz dar 'Ulum Pezesyki, Tehran: Universitas Ilmu Kedokteran Iran, Cet. Pertama, 1387 HS.
- Kulaini, Muhammad bin Ya'qub. Al-Kafi, Tahqiq: Ali Akbar Ghaffari dan Muhammad Akhundi, Tehran: Dar al-Kutub al-Islamiyyah, Cet. Keempat, 1407 H.
- Majlisi, Muhammad Baqir. Bihar al-Anwar, Tahqiq: Tim Peneliti, Beirut: Dar Ihya' al-Turats al-'Arabi, Cet. Kedua, 1403 H.
- Majlisi, Muhammad Baqir. Zad al-Ma'ad - Miftah al-Jinan, Tahqiq: 'Ala'uddin A'lami, Beirut: Muassasah al-A'lami lil-Mathbu'at, Cet. Pertama, 1423 H.
- Majlisi, Muhammad Taqi. Lawami' Sahibqarani, Qom: Muassasah Ismailiyan, Cet. Kedua, 1414 H.
- Ma'rifat, Muhammad Hadi. Tafsir al-Athari al-Jami', Qom: Muassasah Farhanggi Intisyarati al-Tamhid, 1429 H.
- Mu'in, Muhammad. Farhang-e Farsi Mu'in, Tehran: Adna, Cet. Ketiga, 1384 HS.
- Naraqi, Ahmad bin Muhammad Mahdi. Khaza'in, Tahqiq: Hasan Hasan Zadeh, Qom: Qiyam, 1380 HS.
- Nuri, Husain bin Muhammad Taqi. Mustadrak al-Wasa'il wa Musthanbath al-Masa'il, Tahqiq: Muassasah Al al-Bayt as, Qom: Muassasah Al al-Bayt as, Cet. Pertama, 1408 H.
- Qumi, Abbas. Mafatih al-Jinan, Qom: Nashta, Cet. Ketiga, 1389 HS.