Lompat ke isi

Konsep:Ayat 139 Surah Ali Imran

Dari wikishia

|| || || || || || || || editorial box Ayat 139 Surah Ali Imran (bahasa Arab:الآية 139 من سورة آل عمران) memberikan janji kemenangan dan keunggulan bagi orang-orang mukmin atas orang-orang kafir, serta mendorong mereka untuk teguh menghadapi orang-orang kafir.[1]

(وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ )
("Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." )



Surah Ali Imram:139


Diawal ayat, kaum Muslim diingatkan agar tidak lemah dan bersedih karena kekalahan dalam pertempuran.[2] Fadhl bin Hasan Thabarsi, mufassir Syiah abad ke-6 Hijriyah, dalam tafsir Majma' al-Bayan, menyatakan bahwa asbabunnuzul ayat ini adalah untuk menghibur dan memberi harapan kepada kaum Muslim setelah perang Uhud, di mana mereka mengalami korban jiwa dan luka-luka.[3] Dalam riwayat lain, ia menyebutkan bahwa sehari setelah Perang Uhud, Nabi Muhammad saw bersama sekelompok korban luka perang pergi ke Hamra al-Asad untuk mencegah serangan ulang pasukan Mekkah ke Madinah, dan Allah menurunkan ayat ini di sana.[4] Dikatakan bahwa ayat ini menyeru orang-orang mukmin untuk melawan orang-orang musyrik.[5]

Sayid Muhammad Husain Thabathaba'i, mufassir dan filsuf Syiah, menafsirkan kata «تَهِنُوا» (janganlah kamu (merasa) lemah) sebagai kelemahan dalam tekad untuk berjihad dan mengabaikan pentingnya menegakkan agama.[6] kalimat «وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ» (padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya)) diartikan bahwa pada akhirnya orang-orang mukmin akan menang.[7] Muhammad Jawad Mughniyah merujuk pada hadis I'tila' dari Nabi Muhammad, yang menyatakan bahwa Islam selalu unggul dan tidak ada yang dapat mengalahkannya.[8] Kata iman dalam kalimat «إِنْ کنْتُمْ مُؤْمِنینَ» (jika kamu orang-orang yang beriman) diartikan sebagai kepercayaan kepada Allah swt dan janji-Nya.[9] Ayatullah Khamenei, Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, membacakan ayat ini dalam pesan televisinya kepada rakyat Iran setelah serangan Israel ke Iran dan pembunuhan beberapa komandan militer Iran.[10] Ia meyakini bahwa jika kita beriman, musuh tidak akan mampu berbuat apa-apa di medan nyata.[11]

Sayid Muhammad Taqi al-Mudarrisi juga merujuk pada sunnatullah dalam ayat ini, bahwa kemenangan dan keunggulan bukanlah hasil kebetulan atau tanpa pengorbanan, melainkan memerlukan kesiapan menghadapi kesulitan, karena musuh juga telah bersiap untuk melawan.[12]

Ayat 35 Surah Muhammad memiliki makna serupa: "Janganlah kamu lemah dan mengajak mereka berdamai, padahal kamulah yang lebih tinggi, dan Allah beserta kamu, dan Dia tidak akan mengurangi pahala amal-amalanmu."

Catatan Kaki

  1. Thoyyib, Athayib al-Bayan, 1378 S, jld. 3, hlm. 366.
  2. Makarim Syirazi, Tafsir Nemuneh, 1374 S, jld. 3, hlm. 108.
  3. Tabarsi, Majma' al-Bayan, 1372 SH, jld. 2, hlm. 843.
  4. Tabarsi, Majma' al-Bayan, 1372 SH, jld. 2, hlm. 843.
  5. Tsalabi Nishaburi, al-Kashf wa al-Bayan, 1422 Q, jld. 3, hlm. 172.
  6. Thabathaba'i, al-Mizan, 1417 H, jld. 4, hlm. 26-27.
  7. Fakhru Razi, Mafatih al-Ghaib, 1420 Q, jld. 9, hlm. 371.
  8. Mughniyah, Tafsir al-Kasyif, 1424 Q, jld. 2, hlm. 163.
  9. Thabarsi, Majma' al-Bayan, 1372 S, jld. 2, hlm. 843.
  10. "Pesan Televisi Kedua Ayatullah Khamenei kepada Rakyat Iran Pasca Agresi Rezim Zionis"، Situs Resmi Ayatullah Khamenei.
  11. «Pidato dalam Pertemuan dengan Petinggi Negara»، Situs Resmi Ayatullah Khamenei.
  12. Modarresi, Min Huda al-Qur'an, 1419 H, jld. 1, hlm. 666.

Daftar Pustaka

  • «Bayanat Ayatullah Khamenei dalam Pertemuan dengan Petinggi Negara», Situs Resmi Ayatullah Khamenei, tanggal terbit: 16 Tir 1393 SH, diakses pada: 1 Tir 1404 SH.
  • Tsa'labi Nisyaburi, Ahmad bin Ibrahim, al-Kasyf wa al-Bayan ‘an Tafsir al-Qur'an, Beirut, Dar Ihya' al-Turats al-'Arabi, cetakan pertama, 1422 Q.
  • «Pesan Televisi Kedua Ayatullah Khamenei kepada Rakyat Iran Pasca Agresi Rezim Zionis», Situs Resmi Ayatullah Khamenei, tanggal terbit: 28 Khordad 1404 SH, diakses pada: 1 Tir 1404 SH.
  • Thaleghani, Sayid Mahmud, Partu-ye az Qur'an, Tehran, Syarikat Sahami Intisyar, cetakan keempat, 1362 SH.
  • Thabathaba'i, Sayid Muhammad Husayn, al-Mizan fi Tafsir al-Qur'an, Qom, Dar al-Nashr al-Islami, cetakan kelima, 1417 Q.
  • Thabarsi, Fadl bin Hasan, Tafsir Jawami' al-Jami', Tehran, Penerbitan Universitas Tehran, Manajemen Hawzah 'Ilmiyyah Qom, cetakan pertama, 1377 SH.
  • Thabarsi, Fadl bin Hasan, Majma' al-Bayan fi Tafsir al-Qur'an, pendahuluan Muhammad Jawad Balaghi, Tehran, Nashir Khusru, cetakan ketiga, 1372 SH.
  • Thoyyib, Sayid Abdul Husain, Athoyib al-Bayan fi Tafsir al-Qur'an, Tehran, Intisyar Islam, cetakan kedua, 1378 SH.
  • Fakhru Razi, Muhammad bin 'Umar, Mafatih al-Ghaib, Beirut, Dar Ihya' al-Turats al-'Arabi, cetakan ketiga, 1420 Q.
  • Mudarrisi, Sayid Muhammad Taqi, Min Huda al-Qur'an, Tehran, Dar Muhibbihil Husain, cetakan pertama, 1419 Q.
  • Mughniyah, Muhammad Jawad, Tafsir al-Kasyif, Tehran, Dar al-Kutub al-Islamiyyah, cetakan pertama, 1424 Q.
  • Makarim Syirazi, Nashir, Tafsir Nemunah, Tehran, Dar al-Kutub al-Islamiyyah, cetakan pertama, 1374 SH.