Lompat ke isi

Keutamaan Sayidah Fatimah sa: Perbedaan antara revisi

Baris 77: Baris 77:
==Keutamaanya dalam Riwayat==
==Keutamaanya dalam Riwayat==
Dalam sumber-sumber riwayat Syiah dan Ahlusunnah, banyak keutamaan yang disebutkan untuk Sayidah Fatimah Sa, beberapa di antaranya adalah:
Dalam sumber-sumber riwayat Syiah dan Ahlusunnah, banyak keutamaan yang disebutkan untuk Sayidah Fatimah Sa, beberapa di antaranya adalah:
* Wanita terbaik di dunia: Dalam hadits dan ziarah Sayidah Fatimah Sa., dia diperkenalkan sebagai wanita terbaik di dunia. [42] Dalam salah satu kalimat ziarahnya, juga disebutkan: «السَّلَامُ عَلَیْکِ یَا سَیِّدَةَ نِسَاءِ الْعَالَمِینَ مِنَ الْأَوَّلِینَ وَ الْآخِرِینَ». [43] Juga, dalam sumber riwayat Syiah dan Ahlusunnah interpretasi seperti "Wanita teladan surga", "Teladan wanita muslim" dan teladan para wanita dunia” telah dikutip.[44]
* Wanita terbaik di dunia: Dalam hadits dan ziarah Sayidah Fatimah Sa., dia diperkenalkan sebagai wanita terbaik di dunia.<ref> Kulaini, ''al-Kafi'', jld. 1, hlm. 459; Syekh Shaduq, ''Man la Yahdhuruhu al-Faqih'', jld. 4, hlm. 174 & 420; Syekh Thusi, ''Tahdzib al-Ahkam'', jld. 3, hlm. 110, & jld. 6, hlm. 57; Ibnu Qulawaih, ''Kamil al-Ziyarat'', hlm. 176, 229, 231 & 310; Hakim Neisyaburi, ''Fadhail Fatimah al-Zahra'', hlm. 41-43 </ref> Dalam salah satu kalimat ziarahnya, juga disebutkan: «السَّلَامُ عَلَیْکِ یَا سَیِّدَةَ نِسَاءِ الْعَالَمِینَ مِنَ الْأَوَّلِینَ وَ الْآخِرِینَ». <ref> Syekh Shaduq, ''Man la Yahdhuruhu al-Faqi'', jld. 2, hlm. 573; Syekh Thusi, ''Tahdzib al-Ahkam'', jld. 6, hlm. 10 </ref> Juga, dalam sumber riwayat Syiah dan Ahlusunnah interpretasi seperti "Wanita teladan surga", "Teladan wanita muslim" dan teladan para wanita dunia” telah dikutip.<ref> Ibnu Qulawaih, ''Kamil al-Ziyarat'', hlm. 310; Bukhari, ''Shahih al-Bukhari'', jld. 4, hlm. 203 & jld. 8, hlm. 64; Muslim Neisyaburi, ''Shahih Muslim'', jld. 4, hlm. 1904 & 1905; Nasa'i, ''Sunan al-Kubra'', jld. 7, hlm. 393, 455-457, jld. 6, hlm. 380, jld. 10, hlm. 429 </ref>


* Belahan jiwa Nabi saw: Menurut hadits Bid’atun, yang dikutip dari Rasulullah (saw) dalam sumber Syiah [45] dan Ahlusunnah [46], Fatimah adalah belahan jiwa Nabi saw, dan siapa pun yang menyenangkannya, Dia telah menyenangkan Nabi (SAW) dan siapa pun yang mengganggu dan membuatnya marah telah menyinggung dan membuat marah Rasulullah (SAW). Hadist Bid’atun Salah satu alasan untuk membuktikan maksum Sayidah Zahra Sa.  oleh para ulama Syiah.[47] Menurut hadist Bid’atun dan hadist yang serupa, hukum dan hukuman untuk permusuhan dengan Fatimah Sa. dan mengutuknya adalah hukum untuk permusuhan dengan Nabi saw, danBegitu pula dengan Rasulullah SAW dan keluarganya.[48]
* Belahan jiwa Nabi saw: Menurut hadits Bid’atun, yang dikutip dari Rasulullah (saw) dalam sumber Syiah<ref> Syekh Thusi, ''al-Amali'', hlm. 224; Syekh Shaduq, ''Ilal al-Syara'i'', jld. 1, hlm. 186 & 187; Ibnu Syahr Asyub, ''Manaqib Ali Abi Thalib'', jld. 3, hlm. 332; Thabari Amili, ''Dalail al-Imamah'', hlm. 135 </ref> dan Ahlusunnah,<ref> Bukhari, ''Shahih al-Bukhari'', jld. 5, hlm. 21 & 29, jld. 7, hlm. 37; Muslim Neisyaburi, ''Shahih Muslim'', jld. 4, hlm. 1902 & 1903; Tirmidzi, ''Sunan al-Tirmidzi'', jld. 5, hlm. 698; Nasa'i, ''Sunan al-Kubra'', jld. 7, hlm. 394, 457 & 458 </ref> Fatimah adalah belahan jiwa Nabi saw, dan siapa pun yang menyenangkannya, Dia telah menyenangkan Nabi (SAW) dan siapa pun yang mengganggu dan membuatnya marah telah menyinggung dan membuat marah Rasulullah (SAW). Hadist Bid’atun Salah satu alasan untuk membuktikan maksum Sayidah Zahra Sa.  oleh para ulama Syiah.<ref> Syekh Mufid, ''al-fushul al-Mukhtarah'', hlm. 88; Sayid Murtadha, ''al-Syafi fi al-Imamah'', jld. 4, hlm. 95; Thabarsi, ''I'lam al-Wara'', jld. 1, hlm. 293 </ref>    Menurut hadist Bid’atun dan hadist yang serupa, hukum dan hukuman untuk permusuhan dengan Fatimah Sa. dan mengutuknya adalah hukum untuk permusuhan dengan Nabi saw, danBegitu pula dengan Rasulullah SAW dan keluarganya.<ref> Amini, ''Fatimah Zahra (s)'', hlm. 340 </ref>
* Keridhoan dan kemarahan Fatimah, keridhoan dan kemarahan Tuhan: Menurut beberapa riwayat Nabawi, Tuhan senang dengan kebahagiaan Fatimah Sa, dan menjadi marah dengan kemarahannya. [49] menurut Abdulhusein Amini penulis buku Al-ghadir permusuhan dengan Sayidah Zahra Sa. Sebagai penyebab kekafiran.[50]
* Keridhoan dan kemarahan Fatimah, keridhoan dan kemarahan Tuhan: Menurut beberapa riwayat Nabawi, Tuhan senang dengan kebahagiaan Fatimah Sa, dan menjadi marah dengan kemarahannya.<ref> Syekh Shaduq, ''al-Amali'', hlm. 384; Sykeh Thusi, ''al-Amali'', hlm. 427; Ibnu Maghazili, ''Manaqib al-Imam Ali bin Abi Thalib'', hlm. 284 & 285; Thabari, ''Dzakhair al-'Uqba'', jld. 1, hlm. 176 </ref>  menurut Abdulhusein Amini penulis buku Al-ghadir permusuhan dengan Sayidah Zahra Sa. Sebagai penyebab kekafiran.<ref> Amini, ''Fatimah Zahra (s)'', hlm. 33 </ref>


* berbicara dengan para malaikat: Menurut hadits, para malaikat ilahi seperti Jibril turun ke Sayidah Fatima Sa. dan memberitahunya tentang berbagai hal seperti peristiwa masa lalu dan masa depan. Semua percakapan tersebut ditulis oleh Imam Ali As. dan disebut Mushaf Fatimah Sa.[51] Fatimah disebut Al- Muhaddatsah karena percakapannya dengan para malaikat.[52]
* berbicara dengan para malaikat: Menurut hadits, para malaikat ilahi seperti Jibril turun ke Sayidah Fatima Sa. dan memberitahunya tentang berbagai hal seperti peristiwa masa lalu dan masa depan. Semua percakapan tersebut ditulis oleh Imam Ali As. dan disebut Mushaf Fatimah Sa.<ref> Kulaini, ''al-Kafi'', jld. 1, hlm. 239-241; Shaffar, ''Bashair al-Darajat'', hlm. 150-154 </ref> Fatimah disebut Al- Muhaddatsah karena percakapannya dengan para malaikat.<ref> Syekh Shaduq, ''Ilal al-Syara'i'', jld. 1, hlm. 182; Thabari Amali, ''Dalail al-Imamah'', hlm. 80 </ref>


Imam Khomaini menganggap turunnya Jibril pada Sayidah Zahra beberapa kali dan berurusan dengannya sebagai keuunggulan  khusus di atas keutamaan  lainnya; yang dianggapnya sebagai keutamaan dan  keunggulan dan lebih tinggi dari keutamaan-keutamaan lainnya; Karena datang dan perginya Jibril, yang merupakan ruh agung, menunjukkan kehormatan dan keagungan spiritual  Sayidah Zahra Sa.[53][Catatan 4]
Imam Khomaini menganggap turunnya Jibril pada Sayidah Zahra beberapa kali dan berurusan dengannya sebagai keuunggulan  khusus di atas keutamaan  lainnya; yang dianggapnya sebagai keutamaan dan  keunggulan dan lebih tinggi dari keutamaan-keutamaan lainnya; Karena datang dan perginya Jibril, yang merupakan ruh agung, menunjukkan kehormatan dan keagungan spiritual  Sayidah Zahra Sa.<ref> Khomeini, ''Shahifeye Emam'', jld. 20, hlm. 4-6 </ref>[Catatan 4]
* Yang Pertama Masuk Surga:  Menurut riwayat Rasulullah saw, Fathimah as adalah orang yang pertama kali masuk surga.[54] Dalam beberapa riwayat juga disebutkan bahwa Fathimah Sa.  adalah orang pertama yang mengunjungi Nabi Saw. di surga.[55]
* Yang Pertama Masuk Surga:  Menurut riwayat Rasulullah saw, Fathimah as adalah orang yang pertama kali masuk surga.[54] Dalam beberapa riwayat juga disebutkan bahwa Fathimah Sa.  adalah orang pertama yang mengunjungi Nabi Saw. di surga.<ref> Ibnu Syahr Asyub, ''Manaqib Ali Abi Thalib'', jld. 3, hlm. 329; Muttaqi Hindi, ''Kanz al-'Amal'', jld. 12, hlm. 110 </ref>
* Al-Hauraul Insiyah: Nabi Saw memperkenalkan Fatimah Sa. sebagai malaikat yang berwujud manusia.[56]
* Al-Hauraul Insiyah: Nabi Saw memperkenalkan Fatimah Sa. sebagai malaikat yang berwujud manusia.<ref> Thabari Amali, ''Dalail al-Imamah'', hlm. 146; Erbili, ''Kasyf al-Ghummah'', jld. 1, hlm. 463; Ibnu Maghazili, ''Manaqib al-Imam Ali bin Abi Thalib'', hlm. 296 </ref>
Diriwayatkan dari Aisyah: «مَا رَأَيْتُ أَحَدًا قَطُّ أَصَدَقَ مِنْ فَاطِمَةَ غَيْرَ أَبِيهَا "Saya belum pernah melihat orang yang lebih jujur dari Fatima kecuali ayahnya.” [57]
Diriwayatkan dari Aisyah: «مَا رَأَيْتُ أَحَدًا قَطُّ أَصَدَقَ مِنْ فَاطِمَةَ غَيْرَ أَبِيهَا "Saya belum pernah melihat orang yang lebih jujur dari Fatima kecuali ayahnya.”<ref> Abu Ya'la Maushili, ''Musnad Abi Ya'la Ya'la al-Maushili'', jld. 8, hlm. 153; Minnawi, ''Iltihaf al-Sail'', hlm. 28 </ref>
* Teladan Imam Mahdi AS.: Imam Mahdi AS. telah memperkenalkan Sayidah Fatimah Sa. sebagai teladan kebaikan (اسوة حسنة) untuk dirinya sendiri dalam sebuah balasan surat dari Syiah.[58]
* Teladan Imam Mahdi AS.: Imam Mahdi AS. telah memperkenalkan Sayidah Fatimah Sa. sebagai teladan kebaikan (اسوة حسنة) untuk dirinya sendiri dalam sebuah balasan surat dari Syiah.<ref> Syekh Thusi, ''al-Ghaibah'', hlm. 285 </ref>
* Lautan ilmu: Menurut riwayat dari Imam Shadiq As., Fatimah Sa.  dan Ali As. telah diperkenalkan sebagai dua samudra ilmu yang dalam.[59] Menurut beberapa riwayat, Sayidah Fatimah Sa. mengetahui semua kejadian di masa lalu, sekarang dan masa depan.[60]
* Lautan ilmu: Menurut riwayat dari Imam Shadiq As., Fatimah Sa.  dan Ali As. telah diperkenalkan sebagai dua samudra ilmu yang dalam.[59] Menurut beberapa riwayat, Sayidah Fatimah Sa. mengetahui semua kejadian di masa lalu, sekarang dan masa depan.<ref> Kulaini, ''al-Kafi'', jld. 1, hlm. 240-242 </ref>
* Pujian ibadah Fatimah dan kehormatan Allah untuk itu: Menurut sebuah riwayat dari Nabi saw, ketika Fatimah SA. berdiri di mihbabnya  untuk  beribadah  kepada  Allah, Allah dengan bangga memanggil para malaikat untuk melihat Fatimah yang  menyembah-Nya , dengan sepenuh  hati dan jiwa.[61] Menurut beberapa riwayat, Fatimah adalah orang yang paling saleh dari umat Islam.[62]
* Pujian ibadah Fatimah dan kehormatan Allah untuk itu: Menurut sebuah riwayat dari Nabi saw, ketika Fatimah SA. berdiri di mihbabnya  untuk  beribadah  kepada  Allah, Allah dengan bangga memanggil para malaikat untuk melihat Fatimah yang  menyembah-Nya , dengan sepenuh  hati dan jiwa.[61] Menurut beberapa riwayat, Fatimah adalah orang yang paling saleh dari umat Islam.<ref> Ibnu Syahr Asyub, ''Manaqib Ali Abi Thalib'', jld. 3, hlm. 341; Majlisi, ''Bihar al-Anwar'', jld. 43, hlm. 76 & 74 </ref>
* Al-Batul: Dalam beberapa riwayat, Fatimah Sa. telah diberi gelar Al- Batul.[63] Alasan penamaan ini adalah karena Fatimah lebih unggul dari wanita lain dalam hal rahmat, agama, perbuatan dan perilaku, sehingga dinamakan Al- Batul.[64] Juga, berdasarkan sebuah hadits, Fatimah SA.  Disucikan sesuci-sucinya dari segala jenis kotoran dan tidak pernah haid dan nifas.[65]
* Al-Batul: Dalam beberapa riwayat, Fatimah Sa. telah diberi gelar Al- Batul.<ref> Syekh Shaduq, ''Ilal al-Syara'i'', jld. 1, hlm. 181; Thabari Amali, ''Dalail al-Imamah'', hlm. 150; Erbili, ''Kasyf al-Ghummah'', jld. 1, hlm. 464 </ref> Alasan penamaan ini adalah karena Fatimah lebih unggul dari wanita lain dalam hal rahmat, agama, perbuatan dan perilaku, sehingga dinamakan Al- Batul.<ref> Mazandarani, ''Syarh al-Kafi'', jld. 5, hlm. 270; Makarim Syirazi, ''Tafsir Nemuneh'', jld. 25, hlm. 178 & 179 </ref> Juga, berdasarkan sebuah hadits, Fatimah SA.  Disucikan sesuci-sucinya dari segala jenis kotoran dan tidak pernah haid dan nifas.<ref> Majlisi, ''Bihar al-Anwar'', jld. 43, hlm. 19 </ref>
* Sekufu Imam Ali as: Dalam beberapa hadits, Fatimah Sa. dianggap sekufu dan sederajat dengan Imam Ali As.  dan dikatakan bahwa jika bukan karena Ali As., tidak akan ada pendamping yang sekufu untuk Fatimah Sa. sampai hari kiamat.[66] Menurut Allamah Amini, fakta bahwa tidak ada dari Nabi Adam As. dan keturunannya kecuali Ali As.  sama dengan Fatimah Sa., itu berarti bahwa dia lebih utama dari semua Nabi kecuali Nabi Muhammad saw.[67]
* Sekufu Imam Ali as: Dalam beberapa hadits, Fatimah Sa. dianggap sekufu dan sederajat dengan Imam Ali As.  dan dikatakan bahwa jika bukan karena Ali As., tidak akan ada pendamping yang sekufu untuk Fatimah Sa. sampai hari kiamat.<ref> Syekh Shaduq, ''al-Amali'', hlm. 592; Ibnu Syahr Asyub, ''Manaqib Ali Abi Thalib, ''jld. 2, hlm. 181; Erbili, ''Kasyf al-Ghummah'', jld. 1, hlm. 472 </ref>  Menurut Allamah Amini, fakta bahwa tidak ada dari Nabi Adam As. dan keturunannya kecuali Ali As.  sama dengan Fatimah Sa., itu berarti bahwa dia lebih utama dari semua Nabi kecuali Nabi Muhammad saw.<ref> Amini, ''Fatimah Zahra'', hlm. 342 </ref>
* Alasan penciptaan dunia: Dalam hadits Laulak, keberadaan Nabi Islam Saw. disebutkan sebagai alasan penciptaan dunia [68] dan dalam beberapa riwayat lebih lanjut disebutkan bahwa jika Fatimah Sa. tidak ada, Tuhan tidak akan menciptakan Nabi saw dan Ali as.[69] Dalam beberapa hadits, Fatimah SA. bersama dengan Nabi SAW, Ali as dan Hasanain AS. disebutkan sebagai alasan penciptaan eksistensi.[70]
* Alasan penciptaan dunia: Dalam hadits Laulak, keberadaan Nabi Islam Saw. disebutkan sebagai alasan penciptaan dunia<ref> Majlisi, ''Bihar al-Anwar'', jld. 15, hlm. 28, jld. 18, hlm. 400 </ref> dan dalam beberapa riwayat lebih lanjut disebutkan bahwa jika Fatimah Sa. tidak ada, Tuhan tidak akan menciptakan Nabi saw dan Ali as.<ref> Mirjahani, ''Jannah al-'Ashimah'', hlm. 283-284 </ref> Dalam beberapa hadits, Fatimah SA. bersama dengan Nabi SAW, Ali as dan Hasanain AS. disebutkan sebagai alasan penciptaan eksistensi.<ref> Amini, ''Fatimah Zahra'', hlm. 128-134 </ref>
* Penjelmaan semua kebaikan:  Dikatakan dalam sebuah hadits Nabi SAW. bahwa jika keindahan dan kebaikan dapat diwujudkan dalam satu orang, maka itu adalah Fatimah Sa. Sebaliknya, Fatimah Sa. lebih unggul. Dalam kelanjutan hadis tersebut disebutkan bahwa Fatimah Sa. adalah manusia terbaik di muka bumi ini dari segi unsur, kehormatan dan martabat.[71]
* Penjelmaan semua kebaikan:  Dikatakan dalam sebuah hadits Nabi SAW. bahwa jika keindahan dan kebaikan dapat diwujudkan dalam satu orang, maka itu adalah Fatimah Sa. Sebaliknya, Fatimah Sa. lebih unggul. Dalam kelanjutan hadis tersebut disebutkan bahwa Fatimah Sa. adalah manusia terbaik di muka bumi ini dari segi unsur, kehormatan dan martabat.<ref> Ibnu Syadzan, ''Mi'ah Manqabah '', hlm. 136; Hamawi Juwaini, ''Faraid al-Simthain'', jld. 2, hlm. 64 </ref>
* Orang yang paling dicintai Nabi saw: Menurut Riwayat Syiah dan Ahlusunnah, wanita yang paling dicintai Rasulullah saw adalah Fatimah dan pria yang paling dicintai adalah Ali as.[72]
* Orang yang paling dicintai Nabi saw: Menurut Riwayat Syiah dan Ahlusunnah, wanita yang paling dicintai Rasulullah saw adalah Fatimah dan pria yang paling dicintai adalah Ali as.<ref> Tirmidzi, ''Sunan Tirmidzi'', jld. 5, hlm. 698; Thabari Amali, ''al-Mustarsyid fi Imamah Ali bin Abi Thalib'',  hlm. 449; Ibnu Syhar Asyub, ''Manaqib Ali Abi Thalib'', jld. 3, hlm. 331 </ref>
* Luasnya syafaat dan manifestasi rahmat Allah pada hari kiamat: Dalam sebuah riwayat dari Imam Baqir As., diriwayatkan bahwa Fatimah berhenti di pintu gerbang Neraka pada hari kiamat dan berdoa untuk kekasihnya dan pengikutnya dan keturunannya, dan Allah menerima syafaatnya.[73] Menurut hadis lain dari Imam Baqir as., pada hari kiamat Fatimah Sa. berhenti di pintu gerbang surga dan sebagai jawaban atas pertanyaan Tuhan kepadanya mengapa dia berhenti, dia berkata, " ya Allah saya ingin kedudukan dan keutamaanku diketahui pada hari ini, Allah berfirman: Wahai putri kecintaanku! Kembali dan lihat, siapa pun yang memiliki cinta padamu dan anak-anakmu di dalam hatinya, pegang tangannya dan bawa dia ke surga.[74] Abdul Husein Amini, penulis buku Al-Ghadir, berdasarkan riwayat [75] percaya bahwa Fatimah sama dengan Nabi saw. dan Imam Ali As. memiliki kedudukan syafaat terbesar di Hari kiamat dan bahkan memiliki keistimewaan khusus dan tiada bandinganya.[76]
* Luasnya syafaat dan manifestasi rahmat Allah pada hari kiamat: Dalam sebuah riwayat dari Imam Baqir As., diriwayatkan bahwa Fatimah berhenti di pintu gerbang Neraka pada hari kiamat dan berdoa untuk kekasihnya dan pengikutnya dan keturunannya, dan Allah menerima syafaatnya.<ref> Syekh Shaduq, ''Ilal al-Syara'i'', jld. 1, hlm. 179; Erbili, ''Kasyf al-Ghummah'', jld. 1, hlm. 463 & 464 </ref> Menurut hadis lain dari Imam Baqir as., pada hari kiamat Fatimah Sa. berhenti di pintu gerbang surga dan sebagai jawaban atas pertanyaan Tuhan kepadanya mengapa dia berhenti, dia berkata, " ya Allah saya ingin kedudukan dan keutamaanku diketahui pada hari ini, Allah berfirman: Wahai putri kecintaanku! Kembali dan lihat, siapa pun yang memiliki cinta padamu dan anak-anakmu di dalam hatinya, pegang tangannya dan bawa dia ke surga.<ref> Kufi, ''Tafsir Furrat al-Kufi'', hlm. 298 & 299 </ref> Abdul Husein Amini, penulis buku Al-Ghadir, berdasarkan riwayat<ref> Amini, ''Fatimah Zahra'', hlm. 217-230 </ref> percaya bahwa Fatimah sama dengan Nabi saw. dan Imam Ali As. memiliki kedudukan syafaat terbesar di Hari kiamat dan bahkan memiliki keistimewaan khusus dan tiada bandinganya.<ref> Amini, ''Fatimah Zahra'', hlm. 349 </ref>
* Hujjah Ilahi:  Menurut beberapa riwayat, Sayidah Zahra Sa.  adalah seperti Nabi dan dua belas imam, Hujjah dan waliyullah atas orang-orang.[77] Dalam sebuah riwayat yang dikaitkan dengan Imam Hasan Askari AS, yang tanpa sanad dalam Tafsir Atib al-Bayan, dikutip dari Sayyid Abdul Husein Tayyib, penafsir Quran Syiah abad ke-14 dan ke-15 H, mengatakan bahwa para imam AS. adalah Hujjah- Hujjah Allah  atas manusia dan Sayidah Fatimah Sa.  adalah Hujjah  ilahi atas para imam As.[78] Menurut Abdullah Jawadi Amuli,  kriteria  KeHujjahan adalah kemashuman  dan kenabian, kerasulan  atau imamah tidak diperlukan di dalamnya, dan dengan  ini, jika seseorang  ma’sum , berarti  hujjah  ilahi. Dia menganggap kehujjahan Fatimah SA.  atas para imam as. dikarenakan Fatimah SA. menjadi mediator (perantara) dan penggunaan mushaf Fatimah oleh para imam dalam hal ilmu- ilmu gaib.[79]
* Hujjah Ilahi:  Menurut beberapa riwayat, Sayidah Zahra Sa.  adalah seperti Nabi dan dua belas imam, Hujjah dan waliyullah atas orang-orang.<ref> Syekh Shaduq, ''Ma'ani al-Akhbar'', hlm. 108; Syekh Shaduq, ''al-Amali'', hlm. 132; Haskani, ''Syawahid al-Tanzi'', jld. 1, hlm. 76 </ref> Dalam sebuah riwayat yang dikaitkan dengan Imam Hasan Askari AS, yang tanpa sanad dalam Tafsir Atib al-Bayan, dikutip dari Sayyid Abdul Husein Tayyib, penafsir Quran Syiah abad ke-14 dan ke-15 H, mengatakan bahwa para imam AS. adalah Hujjah- Hujjah Allah  atas manusia dan Sayidah Fatimah Sa.  adalah Hujjah  ilahi atas para imam As.<ref> Thayib, ''Athyab al-Bayan'', jld. 13, hlm. 223 </ref> Menurut Abdullah Jawadi Amuli,  kriteria  KeHujjahan adalah kemashuman  dan kenabian, kerasulan  atau imamah tidak diperlukan di dalamnya, dan dengan  ini, jika seseorang  ma’sum , berarti  hujjah  ilahi. Dia menganggap kehujjahan Fatimah SA.  atas para imam as. dikarenakan Fatimah SA. menjadi mediator (perantara) dan penggunaan mushaf Fatimah oleh para imam dalam hal ilmu- ilmu gaib.<ref> [http://javadi.esra.ir/-/%D8%AA%D8%A8%DB%8C%DB%8C%D9%86-%D9%85%D9%82%D8%A7%D9%85-%D9%85%D9%86%DB%8C%D8%B9-%D8%AD%D8%B6%D8%B1%D8%AA-%D9%81%D8%A7%D8%B7%D9%85%D9%87-%D8%B2%D9%87%D8%B1%D8%A7-%D8%B3-%D8%AF%D9%84%DB%8C%D9%84-%D8%AD%D8%AC%D8%AA-%D8%A8%D9%88%D8%AF%D9%86-%D9%81%D8%A7%D8%B7%D9%85%D9%87-%D8%B2%D9%87%D8%B1%D8%A7-%D8%B3-%D8%A8%D8%B1-%D8%A7%D8%A6%D9%85%D9%87-%D8%B9] Site javadi.esra.ir </ref>


==Keutamaan Umum Ahl al-Bayt as==
==Keutamaan Umum Ahl al-Bayt as==
1.948

suntingan