Lompat ke isi

Abu Bakar bin Abi Quhafah: Perbedaan antara revisi

tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 239: Baris 239:
==Pengumpulan Alquran==
==Pengumpulan Alquran==
{{main|Alquran}}
{{main|Alquran}}
Setelah [[Nabi saw]] wafat dan berbagai peristiwa yang terjadi seperti [[Peristiwa Yamamah]] (11 H/632) dan terbunuhnya sebagian besar dari [[sahabat]] dan para qari Quran. Kaum [[muslimin]] merasa sangat membutuhkan untuk mengumpulkan [[Alquran]]. Untuk mengenal secara mendalam pada pelaksanaan rencana tersebut melalui penukilan berbagai riwayat yang berbeda merupakan hal yang cukup sulit, sehingga tidak ada bukti yang jelas bahwa Abu Bakar ikut berperan dalam pengumpulan Alquran. Berdasarkan sebuah riwayat yang dinukil oleh [[Bukhari]] dari [[Zaid bin Tsabit]], setelah pertempuran Yamamah, Abu Bakar dengan usulan [[Umar]], memanggil Zaid dan menugaskannya untuk mengumpulkan Alquran. Zaidpun setelah berpikir dan merenung beberapa waktu dalam hal ini mulai melakukannya dan mengumpulkan surah-surah dan ayat-ayat dari seluruh tempat. Sebagian dari surah-surah dan ayat-ayat ini disimpan di permukaan pelepah-pelepah kurma dan batu-batu putih dan sebagian lagi berada dalam hafalan kaum muslimin, misalnya Zaid menemukan dua ayat akhir [[surah At-Taubah]] di sisi Khuzaimah bin Tsabit (dzusyahadatain). <ref>Bukhari, ''Sahih Bukhari'', jld.6, hlm. 98.</ref> Oleh karena itu, riwayat suhuf ini ada pada Abu Bakar sampai ia menemukan ajalnya, kemudian berada di sisi Umar dan kemudian berada di tangan Hafsah, putri Umar.<ref>Bukhari, ''Sahih Bukhari'', jld.6, hlm. 98-99.</ref> Dengan menelaah riwayat-riwayat lain dapat ditemukan banyak informasi tentang bagaimana pengumpulan naskah Zaid, para pendukung dan pembimbing Zaid, jenis dan macam halaman-halaman yang digunakannya. Berdasarkan riwayat-riwayat ini, Utsman meminjam mushaf ini dari Hafsah untuk penyusunan akhir Alquran dan kebalikan dengan mushaf-mushaf lainnya yang dibakar, mushaf ini dikembalikan dalam keadaan utuh. Marwan bin Hakam(64-65 H/673-674) yang menjadi gubenur Madinah pada masa kekuasaan Muawiyah, sekali pernah meminta mushaf tersebut dari Hafsah, namun ia tidak memberikannya. Setelah Hafsah meninggal (45H/665) mushaf jatuh ke tangan Abdullah bin Umar dan Marwan sekali lagi mengutus seseorang dan kali ini mushaf itu dapat diambil dari Abdullah dan memerintahkan supaya itu dibawa supaya tidak timbul sebuah keraguan dalam masalah mushaf-mushaf Utsaman.<ref>Ramyar, Tārikh Quran, hlm. 304 dan seterusnya.</ref>
Setelah [[Nabi saw]] wafat dan berbagai peristiwa yang terjadi seperti [[Peristiwa Yamamah]] (11 H/632) dan terbunuhnya sebagian besar dari [[sahabat]] dan para qari Quran. Kaum [[muslimin]] merasa sangat membutuhkan untuk mengumpulkan [[Alquran]]. Untuk mengenal secara mendalam pada pelaksanaan rencana tersebut melalui penukilan berbagai riwayat yang berbeda merupakan hal yang cukup sulit, sehingga tidak ada bukti yang jelas bahwa Abu Bakar ikut berperan dalam pengumpulan Alquran. Berdasarkan sebuah riwayat yang dinukil oleh [[Bukhari]] dari [[Zaid bin Tsabit]], setelah pertempuran Yamamah, Abu Bakar dengan usulan [[Umar]], memanggil Zaid dan menugaskannya untuk mengumpulkan Alquran. Zaidpun setelah berpikir dan merenung beberapa waktu dalam hal ini mulai melakukannya dan mengumpulkan surah-surah dan ayat-ayat dari seluruh tempat. Sebagian dari surah-surah dan ayat-ayat ini disimpan di permukaan pelepah-pelepah kurma dan batu-batu putih dan sebagian lagi berada dalam hafalan kaum muslimin, misalnya Zaid menemukan dua ayat akhir [[surah At-Taubah]] di sisi [[Khuzaimah bin Tsabit]] (dzusyahadatain). <ref>Bukhari, ''Sahih Bukhari'', jld.6, hlm. 98.</ref> Oleh karena itu, riwayat suhuf ini berada di tangan Abu Bakar sampai ia menemukan ajalnya, lalu berada di tangan Umar dan setelah itu berada di tangan Hafsah, putri Umar.<ref>Bukhari, ''Sahih Bukhari'', jld.6, hlm. 98-99.</ref> Dengan menelaah riwayat-riwayat lain dapat ditemukan banyak informasi tentang bagaimana pengumpulan naskah Zaid, para pendukung dan pembimbing Zaid, jenis dan macam halaman-halaman yang digunakannya. Berdasarkan riwayat-riwayat ini, [[Utsman bin Affan]] meminjam mushaf ini dari [[Hafsah]] untuk penyusunan akhir Alquran. Setelah itu ia membakar seluruh mushaf yang berada di tangannya kecuali milik Hafsah. Dan kemudian ia mengembalikannya kepada Hafsah dalam keadaan utuh. [[Marwan bin Hakam]] (64-65 H/673-674) yang menjadi gubenur [[Madinah]] pada masa kekuasaan [[Muawiyah]], pernah meminta mushaf tersebut dari Hafsah, namun ia tidak memberikannya. Setelah Hafsah meninggal (45 H/665) mushaf tersebut jatuh ke tangan [[Abdullah bin Umar]]. Kemudian Marwan untuk kedua kalinya mengutus seseorang untuk meminta dan mengambil mushaf tersebut dari tangan Abdullah bin Umar. Ia memerintahkan untuk menghancurkan mushaf tersebut agar tidak menimbulkan keraguan dalam mushaf-mushaf Utsman.<ref>Ramyar, Tārikh Quran, hlm. 304 dan seterusnya.</ref>
==Metode Kepemerintahan==
==Metode Kepemerintahan==
Pengguna anonim