Pengguna anonim
Abu Bakar bin Abi Quhafah: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>Yuwono Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 197: | Baris 197: | ||
==Fadak== | ==Fadak== | ||
{{main|Fadak|khotbah Fadakiyah}} | {{main|Fadak|khotbah Fadakiyah}} | ||
Salah satu tindakan Abu Bakar pada awal kekhalifahan, menyita secara paksa tanah Fadak.<ref> Thuraihi, | Salah satu tindakan Abu Bakar pada awal kekhalifahan, menyita secara paksa [[tanah Fadak]].<ref> Thuraihi, Majma' al-Bahrain, jld.3, hlm.371; Ibnu Abi al-Hadid, ''Syarh Nahjul Balāghah'', jld.16, hlm.268-269.</ref> di sebagian sumber-sumber [[Ahlusunah]] juga telah disinggung masalah tentang penyitaan [[Fadak]], protes [[Fatimah sa]] dan permintaan haknya, jawaban Abu Bakar dan murka putri Nabi saw kepadanya.<ref> Untuk percontohan lihat: Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk'', jld.3, hlm.207-208.</ref> dan sebagiannya lagi menukil riwayat-riwayat yang lebih jelas berkenaan dengan pembahasan ini.<ref> Baladzuri, Futuh al-Buldān, hlm.44-46.</ref> | ||
Para peneliti Syiah berdasarkan sumber-sumber Ahlusunah menunjukkan bahwa Fatimah sejak saat Abu Bakar memerintahkan penyitaan tanah Fadak, berkali-kali hingga akhir kehidupan singkatnya berdalil di samping masyarakat Madinah atas keberhakannya terhadap tanah Fadak. Tindakan dan juga prilaku para ajudan Abu Bakar dalam penyerangan ke rumah Ali as untuk pengambilan baiat begitu membuat Fatimah sa murka dan marah sehingga sampai akhir kehidupannya, beliau tidak mau berbicara dengan Abu Bakar | Para peneliti [[Syiah]] berdasarkan sumber-sumber Ahlusunah menunjukkan bahwa Fatimah sa sejak saat Abu Bakar memerintahkan penyitaan tanah Fadak, berkali-kali hingga akhir kehidupan singkatnya berdalil di samping masyarakat [[Madinah]] atas keberhakannya terhadap tanah Fadak. Tindakan dan juga prilaku para ajudan Abu Bakar dalam penyerangan ke rumah [[Ali as]] untuk pengambilan [[baiat]] begitu membuat Fatimah sa murka dan marah sehingga sampai akhir kehidupannya, beliau tidak mau berbicara dengan Abu Bakar. Beliau melarang Abu Bakar serta Aisyah untuk menghadiri upacara pemakaman jenazahnya.<ref> Muhaqiq Karaki, Nafahāt al-Lāhut, hlm.78; Amin, a’yān al-Syiah, jld.1, hlm.314; Bukhari, Sahih al-Bukhari, jld.5, hlm. 82; Ibnu Hajar Haitami, ''al-Shawa’iq al-Muhriqah'', hlm.25; Ibnu Abi al-Hadid, ''Syarh Nahjul Balāghah'', jld.16, hlm.218.</ref> | ||
Dikatakan bahwa Abu Bakar, pernah sekali dia menuliskan sanad dan tanda bukti kepemilikan Fadak atas fatimah setelah mendengarkan alasan-alasan Fatimah sambil menangis. Namun Umar setelah mengetahui hal itu, ia memprotes Abu Bakar. Kemudian sanad tersebut | Dikatakan bahwa Abu Bakar, pernah sekali dia menuliskan sanad dan tanda bukti kepemilikan Fadak atas fatimah setelah mendengarkan alasan-alasan Fatimah sambil menangis. Namun [[Umar]] setelah mengetahui hal itu, ia lantas memprotes Abu Bakar. Kemudian sanad tersebut diambilnya dan ia robek-robek.<ref> Halabi, al-Sirah al-Halabiyah, jld.3, hlm.362.</ref> | ||
Sebagian ulama Ahlusunah berkenaan dengan penyitaan tanah Fadak meyakini bahwa hal itu sebagai sebuah ijtihad dan batasan kemaslahatan khalifah. Namun kaum Syiah dengan bertolak bahwasannya ini hanya suatu penyitaan yang terjadi pada masa Abu Bakar dan sebaliknya, dilaporkan tentang pemberian dan pendermaan dari baitul mal demi tujuan pengokohan fondasi-fondasi kekhalifahan, tindakan ini betul-betul tindakan tercela sementara mengusik ketenangan Fatimah sa yang mana berdasarkan sabda Nabi saw sama dengan mengusik ketenangan Allah dan Nabi-Nya adalah suatu dosa yang besar dan ini merupakan salah satu aib, noda dan cela bagi Abu Bakar.<ref> Ibnu Abi al-Hadid, ''Syarh Nahjul Balāghah'', jld.1, hlm.222; Mufid, ''al-Jamal wa al-Nushrah li Sayidil Itrah'', hlm.59.</ref> | Sebagian ulama Ahlusunah berkenaan dengan penyitaan tanah Fadak meyakini bahwa hal itu sebagai sebuah ijtihad dan batasan kemaslahatan khalifah. Namun kaum Syiah dengan bertolak bahwasannya ini hanya suatu penyitaan yang terjadi pada masa Abu Bakar dan sebaliknya, dilaporkan tentang pemberian dan pendermaan dari baitul mal demi tujuan pengokohan fondasi-fondasi kekhalifahan, tindakan ini betul-betul tindakan tercela sementara mengusik ketenangan Fatimah sa yang mana berdasarkan sabda Nabi saw sama dengan mengusik ketenangan [[Allah swt|Allah]] dan Nabi-Nya adalah suatu dosa yang besar dan ini merupakan salah satu aib, noda dan cela bagi Abu Bakar.<ref> Ibnu Abi al-Hadid, ''Syarh Nahjul Balāghah'', jld.1, hlm.222; Mufid, ''al-Jamal wa al-Nushrah li Sayidil Itrah'', hlm.59.</ref> | ||
==Pengiriman Pasukan Usamah== | ==Pengiriman Pasukan Usamah== |