Lompat ke isi

Salman al-Farisi: Perbedaan antara revisi

31 bita ditambahkan ,  6 Februari 2017
tidak ada ringkasan suntingan
imported>E.amini
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>E.amini
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 29: Baris 29:
Berdasarkan sebagian [[riwayat]] ia adalah anak seorang bangsawan [[Iran]] yang bernama Ruzbeh. Pada masa kanak-kanak, ia adalah seorang penganut ajaran Zoroaster. Salman pada masa remaja menjadi pembantu agama [[Kristen]] dan pergi ke [[Suriah]] menjadi murid seorang pendeta Kristen. Ia tinggal di [[Suriah]], [[Mausul]] dan [[Nashibin]]. Ketika ia mendengar ramalan seorang pendeta Nasrani yang mengabarkan tentang adanya seorang Nabi yang akan muncul di Arab Saudi, maka ia pun pergi ke [[Hijaz]]. Namun ia ditangkap dan ditawan oleh Kabilah Bani Kalb kemudian dijadikan budak dan dijual kepada seorang laki-laki dari Bani Quraidhah dan bersamanya, Salman dibawa ke [[Madinah]]. Di Madinah, Salman melihat Nabi Muhammad Saw dan beriman kepadanya. Nabi membeli Salman dari tuannya dan ia pun merdeka dan berganti nama menjadi Salman.
Berdasarkan sebagian [[riwayat]] ia adalah anak seorang bangsawan [[Iran]] yang bernama Ruzbeh. Pada masa kanak-kanak, ia adalah seorang penganut ajaran Zoroaster. Salman pada masa remaja menjadi pembantu agama [[Kristen]] dan pergi ke [[Suriah]] menjadi murid seorang pendeta Kristen. Ia tinggal di [[Suriah]], [[Mausul]] dan [[Nashibin]]. Ketika ia mendengar ramalan seorang pendeta Nasrani yang mengabarkan tentang adanya seorang Nabi yang akan muncul di Arab Saudi, maka ia pun pergi ke [[Hijaz]]. Namun ia ditangkap dan ditawan oleh Kabilah Bani Kalb kemudian dijadikan budak dan dijual kepada seorang laki-laki dari Bani Quraidhah dan bersamanya, Salman dibawa ke [[Madinah]]. Di Madinah, Salman melihat Nabi Muhammad Saw dan beriman kepadanya. Nabi membeli Salman dari tuannya dan ia pun merdeka dan berganti nama menjadi Salman.


Selama masa hidup Nabi Muhammad Saw, Salman termasuk sahabat Nabi yang sangat dicintai oleh beliau hingga terkait dengan kedudukannya, beliau bersabda: "Salman dari kami, [[Ahlulbait As]]." Ia hadir dalam [[perang-perang Nabi Muhammad Saw]]. Peristiwa digalinya parit (khandaq) dalam [[Perang Ahzab]] yang dengan cara itu pasukan Islam berhasil mengalahkan pasukan kaum Musyrikin adalah atas usulan Salman dan menjadi sebuah peristiwa sejarah yang sangat terkenal. Setelah Nabi Muhammad Saw meninggal dunia, ia termasuk penolong Imam Ali As. Ia tidak setuju dengan peristira [[Saqifah]] namun setelah [[Abu Bakar]] dan [[Umar]] terpilih, ia bekerja sama dengan kedua khalifah itu dengan menjadi gubernur di [[Madain]]. Meskipun demikian, ia tetap menganyam keranjang demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Salman Farsi setelah menjalani kehidupan dengan umur yang panjang meninggal dunia pada tahun 36 H. Ia wafat di kota Madain. Pusaranya terletak di kota Madain dan terkenal dengan nama [[Buq'ah Salman Pak]].
Selama masa hidup Nabi Muhammad Saw, Salman termasuk sahabat Nabi yang sangat dicintai oleh beliau hingga terkait dengan kedudukannya, beliau bersabda: "Salman dari kami, [[Ahlulbait As]]." Ia hadir dalam [[perang-perang Nabi Muhammad Saw]]. Peristiwa digalinya parit (khandaq) dalam [[Perang Ahzab]] yang dengan cara itu pasukan Islam berhasil mengalahkan pasukan kaum Musyrikin adalah atas usulan Salman dan menjadi sebuah peristiwa sejarah yang sangat terkenal. Setelah Nabi Muhammad Saw meninggal dunia, ia termasuk penolong Imam Ali As. Ia tidak setuju dengan peristira [[Saqifah]] namun setelah [[Abu Bakar]] dan [[Umar bin Khattab|Umar]] terpilih, ia bekerja sama dengan kedua khalifah itu dengan menjadi gubernur di [[Madain]]. Meskipun demikian, ia tetap menganyam keranjang demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Salman Farsi setelah menjalani kehidupan dengan umur yang panjang meninggal dunia pada tahun 36 H. Ia wafat di kota Madain. Pusaranya terletak di kota Madain dan terkenal dengan nama [[Buq'ah Salman Pak]].
[[Berkas:Salman's Journey (2).jpg|thumbnail|350 px|Rute Perjalanan Salman al-Farisi]]
[[Berkas:Salman's Journey (2).jpg|thumbnail|350 px|Rute Perjalanan Salman al-Farisi]]


Baris 37: Baris 37:


==Terbebas dari Budak dan Masuk Islam==
==Terbebas dari Budak dan Masuk Islam==
Ia masuk Islam pada tahun pertama Hijrah, tepatnya pada bulan Jumadil Awwal. Berdasarkan riwayat, Salman mendengar bahwa seorang nabi akan muncul dan nabi itu tidak menerima [[sedekah]] namun menerima hadiah dan diantara kedua bahunya terdapat tanda kenabiannya. Oleh itu, ketika ia bertemu dengan Nabi Muhammad Saw di [[Kuba]] ia memberikan sejumlah perbekalannya kepada Nabi sebagai bentuk sedekah. Nabi pun memberikan bekal itu kepada para sahabatnya, sementara nabi sendiri tidak memakannya.
Ia masuk Islam pada tahun pertama Hijrah, tepatnya pada bulan Jumadil Awwal. Berdasarkan riwayat, Salman mendengar bahwa seorang nabi akan muncul dan nabi itu tidak menerima [[sedekah]] namun menerima hadiah dan diantara kedua bahunya terdapat tanda kenabiannya. Oleh itu, ketika ia bertemu dengan Nabi Muhammad Saw di [[Quba]] ia memberikan sejumlah perbekalannya kepada Nabi sebagai bentuk sedekah. Nabi pun memberikan bekal itu kepada para sahabatnya, sementara nabi sendiri tidak memakannya.
 
Salman menjadikan peristiwa ini sebagai salah satu dari tiga dalil bahwa beliau adalah seorang Nabi sebagaimana yang dikatakan oleh peramal pendeta Kristen. Pada kesempatan lain Salman memberi bekal kepada Nabi Saw sebagai hadiah, pada saat itu, beliau memakannya.
Salman menjadikan peristiwa ini sebagai salah satu dari tiga dalil bahwa beliau adalah seorang Nabi sebagaimana yang dikatakan oleh peramal pendeta Kristen. Pada kesempatan lain Salman memberi bekal kepada Nabi Saw sebagai hadiah, pada saat itu, beliau memakannya.
Untuk ketiga kalinya, ia melihat Nabi Saw ketika Nabi Saw mengantar jenazah salah seorang sahabatnya. Salman berjalan di belakang Nabi sehingga akan menemukan ciri-ciri yang ketiga. Ketika itu jubbah Nabi Muhammad Saw tersingkap sehingga membuat Salman melihat tanda kenabian di antara kedua bahunya. Ketika itu, Salman menelungkupkan badannya ke jubbah nabi, dan memeluk nabi kemudian masuk Islam. <ref>Ibnu Hisyam, Sirah al-Nabawiyah, jld. 1, hlm. 219. </ref>
Untuk ketiga kalinya, ia melihat Nabi Saw ketika Nabi Saw mengantar jenazah salah seorang sahabatnya. Salman berjalan di belakang Nabi sehingga akan menemukan ciri-ciri yang ketiga. Ketika itu jubbah Nabi Muhammad Saw tersingkap sehingga membuat Salman melihat tanda kenabian di antara kedua bahunya. Ketika itu, Salman menelungkupkan badannya ke jubbah nabi, dan memeluk nabi kemudian masuk Islam. <ref>Ibnu Hisyam, Sirah al-Nabawiyah, jld. 1, hlm. 219. </ref>
Baris 43: Baris 44:


==Perjanjian Persaudaraan==
==Perjanjian Persaudaraan==
Sebagian berkeyakinan bahwa perjanjian persaudaraan terjadi antara Salman dan [[Abu Darda]]. Sebagian lagi meyakini bahwa Salman mengikat persaudaraan dengan [[Khudzaibfah bin Yaman]] dan sebagian lainnya ikatan persaudaraan terjadi antara Salman dan [[Miqdad]]. <ref>Amili, Salman Farsi, hlm. 86-87. </ref> Namun riwayat yang berasal dari Syiah memberitakan bahwa akad persaudaraan terjadi antara Salman dengan [[Abu Dzar]]. <ref>Kulaini, Ushul Kāfi, jld. 2, hlm. 84. </ref> Dalam sebagian riwayat terdapat penjelasan mengenai syarat harus mengikuti Abu Dzar dari Salman. <ref>Majlisi, Bihār al-Anwār, jld. 22, hlm. 345. </ref>
Sebagian berkeyakinan bahwa perjanjian persaudaraan terjadi antara Salman dan [[Abu Darda']]. Sebagian lagi meyakini bahwa Salman mengikat persaudaraan dengan [[Hudzaifah bin Yaman]] dan sebagian lainnya ikatan persaudaraan terjadi antara Salman dan [[Miqdad]]. <ref>Amili, Salman Farsi, hlm. 86-87. </ref> Namun riwayat yang berasal dari Syiah memberitakan bahwa akad persaudaraan terjadi antara Salman dengan Abu Dzar. <ref>Kulaini, Ushul Kāfi, jld. 2, hlm. 84. </ref> Dalam sebagian riwayat terdapat penjelasan mengenai syarat harus mengikuti Abu Dzar dari Salman. <ref>Majlisi, Bihār al-Anwār, jld. 22, hlm. 345. </ref>


==Tindakan-tindakan Penting yang diambil==
==Tindakan-tindakan Penting yang diambil==
Mengajukan usulan untuk menggali parit dan memberi masukan kepada kaum Muslimin untuk menaklukkan Iran
Mengajukan usulan untuk menggali parit dan memberi masukan kepada kaum Muslimin untuk menaklukkan Iran
Ia ikut hadir pada peperangan permulaan Islam dan setelah [[Perang Khandaq]] ia selalu hadir dalam semua peperangan yang ada. <ref>Salman Farsi, hlm. 32. </ref> Usulan penggalian parit mengelilingi kota [[Madinah]] berasal dari Salman. <ref>Baladzari, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 343. </ref> Dalam perang ini, atas perintah [[Nabi Muhammad Saw]] setiap 10 perang bertugas untuk menggali parit sepanjang 40 hasta. Karena Salman memiliki kekuatan jasmani yang baik, maka setiap kalangan [[Muhajirin]] dan [[Anshar]] berebut untuk mengatakan bahwa Salman berasal dari masing-masing dua kelompok mereka, kaum Muhajirin menganggap karena Salman berasal dari tempat lain (Iran) maka ia termasuk kelompok Muhajirin, sedangkan kaum Anshar menganggap karena ketika Nabi Saw memasuki Yatsrib Salman telah berada di sana, maka ia termasuk golongan Anshar. <ref>Ibnu Sa'ad, Al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 62. </ref> Berdasarkan laporan sebagian referensi, pada perang Thaif, Salman juga mengusulkan supaya menggunakan alat peluncur dan Nabi pun memerintahkan supaya menggunakannya.
Ia ikut hadir pada peperangan permulaan Islam dan setelah [[Perang Khandaq]] ia selalu hadir dalam semua peperangan yang ada. <ref>Salman Farsi, hlm. 32. </ref> Usulan penggalian parit mengelilingi kota [[Madinah]] berasal dari Salman. <ref>Baladzari, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 343. </ref> Dalam perang ini, atas perintah [[Nabi Muhammad Saw]] setiap 10 perang bertugas untuk menggali parit sepanjang 40 hasta. Karena Salman memiliki kekuatan jasmani yang baik, maka setiap kalangan [[Muhajirin]] dan [[Anshar]] berebut untuk mengatakan bahwa Salman berasal dari masing-masing dua kelompok mereka, kaum Muhajirin menganggap karena Salman berasal dari tempat lain (Iran) maka ia termasuk kelompok Muhajirin, sedangkan kaum Anshar menganggap karena ketika Nabi Saw memasuki Yatsrib Salman telah berada di sana, maka ia termasuk golongan Anshar. <ref>Ibnu Sa'ad, Al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 62. </ref> Berdasarkan laporan sebagian referensi, pada perang Thaif, Salman juga mengusulkan supaya menggunakan alat peluncur dan Nabi pun memerintahkan supaya menggunakannya.
Dalam penaklukan Iran, [[Umar]] dan [[Hudzaifah]] diangkat menjadi pembimbing dan pengawal pasukan Islam <ref>Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 41. </ref> sementara Salman diangkat sebagai wakil dari pasukan Islam untuk bernegosiasi dengan pasukan Iran.
Dalam penaklukan Iran, Umar dan [[Hudzaifah]] diangkat menjadi pembimbing dan pengawal pasukan Islam <ref>Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 41. </ref> sementara Salman diangkat sebagai wakil dari pasukan Islam untuk bernegosiasi dengan pasukan Iran.


==Menentang Peristiwa Saqifah==
==Menentang Peristiwa Saqifah==
Salman, termasuk orang yang menentang peristiwa Saqifah. [[Miqdad]], Salman, [[Abu Dzar]], [[Iyadah bin Shamat]], [[Abu Hasyim al-Tihan]], [[Khudzaifah]] dan [[Ammar]] setelah mendengar kejadian peristiwa Saqifah, mengadakan pertemuan pada malam hari untuk meninjau kembali pemilihan khalifah yang terjadi di Saqifah. <ref>Ibnu Abil Hadid, Syarah Nahj al-Balāghah, jld.1, hlm. 219-220. </ref> Salman dan [[Ubai bin Ka'ab]] banyak mengeluarkan argumen untuk menentang peristiwa ini. <ref>Amili, Salman Farsi, hlm. 35. </ref> Dalam sejarah terkenal bahwa ia dalam menyalahkan baiat yang diberikan oleh sahabat terhadap Abu Bakar dan berkata: "Kalian telah melakukan dan tidak melakukan." (maksudnya membaiat Abu Bakar dan meninggakan Ali)<ref>Nuri, Nafs al-Rahman fi Fadhāil Salman, hlm. 148. </ref> Makna kalimat ini adalah kalian telah melakukan pemilihan khalifah namun tidak mengamalkan perintah Rasul. Pada hari itu, Salman berkata: Seorang lelaki tua telah kalian pilih, namun kalian membiarkan keluarga Nabi, apabila kalian meletakkan khalifah pada keluarga Nabi, maka tidak akan terjadi pertentangan antara dua orang dan akan memberikan buah yang lebih lezat dan lebih banyak. <ref>Askari, Abdullah bin Saba, jld. 1, hlm. 145. </ref>
Salman, termasuk orang yang menentang peristiwa Saqifah. [[Miqdad]], Salman, [[Abu Dzar]], [[Ubadah bin Shamit]], [[Abu Hasyim al-Tihan]], [[Hudzaifah]] dan [[Ammar]] setelah mendengar kejadian peristiwa Saqifah, mengadakan pertemuan pada malam hari untuk meninjau kembali pemilihan khalifah yang terjadi di Saqifah. <ref>Ibnu Abil Hadid, Syarah Nahj al-Balāghah, jld.1, hlm. 219-220. </ref> Salman dan [[Ubai bin Ka'ab]] banyak mengeluarkan argumen untuk menentang peristiwa ini. <ref>Amili, Salman Farsi, hlm. 35. </ref> Dalam sejarah terkenal bahwa ia dalam menyalahkan baiat yang diberikan oleh sahabat terhadap Abu Bakar dan berkata: "Kalian telah melakukan dan tidak melakukan." (maksudnya membaiat Abu Bakar dan meninggakan Ali)<ref>Nuri, Nafs al-Rahman fi Fadhāil Salman, hlm. 148. </ref> Makna kalimat ini adalah kalian telah melakukan pemilihan khalifah namun tidak mengamalkan perintah Rasul. Pada hari itu, Salman berkata: Seorang lelaki tua telah kalian pilih, namun kalian membiarkan keluarga Nabi, apabila kalian meletakkan khalifah pada keluarga Nabi, maka tidak akan terjadi pertentangan antara dua orang dan akan memberikan buah yang lebih lezat dan lebih banyak. <ref>Askari, Abdullah bin Saba, jld. 1, hlm. 145. </ref>


==Gubernur Madain==
==Gubernur Madain==
Salman Farsi, pada zaman pemerintahan [[Umar bin Khata]] diangkat menjadi gubernur Madain. Salman meminta ijin dari [[Imam Ali As]] untuk menerima tawaran ini dan kemudian ia pun menerima tanggung jawab itu. Ia menjadi gubernur di Madain hingga ajal menjemputnya. <ref>Madani, Al-Darajāt fi Thabaqāt al-Syiah, hlm. 215. </ref> Ia memiliki hak sebanyak 5 ribu dirham dari uang baitul mal sebagai gaji sebagai seorang gubernur Madain, namun ia menyedekahkan uang itu <ref>Ibnu Abil Hadid, Syarah Nahjul Balāghah, jld. 18, hlm. 35. </ref> dan ia memenuhi biaya kehidupannya dengan menganyam keranjang.
Salman Farsi, pada zaman pemerintahan [[Umar bin Khattab]] diangkat menjadi gubernur Madain. Salman meminta ijin dari [[Imam Ali As]] untuk menerima tawaran ini dan kemudian ia pun menerima tanggung jawab itu. Ia menjadi gubernur di Madain hingga ajal menjemputnya. <ref>Madani, Al-Darajāt fi Thabaqāt al-Syiah, hlm. 215. </ref> Ia memiliki hak sebanyak 5 ribu dirham dari uang baitul mal sebagai gaji sebagai seorang gubernur Madain, namun ia menyedekahkan uang itu <ref>Ibnu Abil Hadid, Syarah Nahjul Balāghah, jld. 18, hlm. 35. </ref> dan ia memenuhi biaya kehidupannya dengan menganyam keranjang.


==Istri, anak-anak dan cucu-cucu Salman==
==Istri, anak-anak dan cucu-cucu Salman==
Sebagian sumber-sumber sejarah menceriterakan tentang pelamaran Salman sebayak 2 kali yang tidak diterima, pertama kali adalah peminangannya terhadap anak Umar, yaitu saudari Hafsah, istri Nabi. Semula Umar tidak setuju dan setelah Nabi menjelaskan kedudukan Salman, maka Umar menerimanya, tapi Salman mengundurkan diri. Pada kali keduanya, Salman mengutus [[Abu Darda]] untuk meminang seorang perempuan namun keluarga pihak perempuan menolak untuk menikahkan anak perempuannya dengan Salman dan mengijinkan jika anak perempuannya menikah dengan Abu Darda, Oleh itu Abu Darda menikahi perempuan itu.
Sebagian sumber-sumber sejarah menceriterakan tentang pelamaran Salman sebayak 2 kali yang tidak diterima, pertama kali adalah peminangannya terhadap anak Umar, yaitu saudari Hafsah, istri Nabi. Semula Umar tidak setuju dan setelah Nabi menjelaskan kedudukan Salman, maka Umar menerimanya, tapi Salman mengundurkan diri. Pada kali keduanya, Salman mengutus [[Abu Darda]] untuk meminang seorang perempuan namun keluarga pihak perempuan menolak untuk menikahkan anak perempuannya dengan Salman dan mengijinkan jika anak perempuannya menikah dengan Abu Darda, Oleh itu Abu Darda menikahi perempuan itu.
Buqairah, istri Salman berasal dari [[Bani Kandah]]. Anak-anak Salman adalah Abdullah dan Muhammad. Salman memiliki seorang putri di Isfahan dan dua putri di [[Mesir]].
 
Menurut perkataan [[Muhadits Nuri]] dapat disimpulan bahwa cucu-cucu Salman hingga 500 tahun berada di [[Rei]]. Badruddin [[Hasan bin Ali bin Salman]] merupakan sorang ahli hadis yang nasabnya sampai ke Salman melalui 9 keturunan. [[Dhiyauddin Farsi]] (w. 522 H) seorang ulama dan penyair [[Hujund]], pembesar urusan-urusan keagamaan di [[Bukhara]] dan penulis syarah kitab [[Mahsul]] karya Razi, termasuk cucu Salman. Muhadis Nuri, menilai bahwa [[Syamsuddin Suzani]] (w. 562-569 H) dengan julukan Taj Syu'ara adalah cucu Salman. Abdul Fitah yang telah lama menjadi penjaga makam Salman, Abu Katsir bin Abdurahman adalah cucu-cucu Salman juga. Demikian juga Nabirah Salman yang memberikan surat Nabi kepada Asyhal Yahudi Qaridhi yang berisi tentang dibebaskannya Salman dari statusnya sebagai budak. Cucu-cucu lain Salman adalah [[Ibrahim bin Syahr Yar]] (w. 426) seorang urafa pada abad ke-5 H dan terkenal dengan nama Abu Ishaq Kazuni dan Hasan bin Hasan. Silsilah nasabnya sampai kepada Muhammad bin Salman dan Wa'adh. <ref>Terkait dengan Istri dan Anak-anak Salman, silahkan lihat: Shadiqi Ardastani, Salman Farsi Ustandar Madain, hlm. 377-390. </ref>
Buqairah, istri Salman berasal dari [[Bani Kindah]]. Anak-anak Salman adalah Abdullah dan Muhammad. Salman memiliki seorang putri di Isfahan dan dua putri di [[Mesir]].
Menurut perkataan [[Muhadits Nuri]] dapat disimpulan bahwa cucu-cucu Salman hingga 500 tahun berada di [[Rei]]. Badruddin [[Hasan bin Ali bin Salman]] merupakan sorang ahli hadis yang nasabnya sampai ke Salman melalui 9 keturunan. [[Dhiyauddin Farsi]] (w. 522 H) seorang ulama dan penyair [[Khujand]], pembesar urusan-urusan keagamaan di [[Bukhara]] dan penulis syarah kitab [[Mahsul]] karya Razi, termasuk cucu Salman.  
 
Muhadis Nuri, menilai bahwa Syamsuddin Suzani (w. 562-569 H) dengan julukan Taj Syu'ara adalah cucu Salman. Abdul Fitah yang telah lama menjadi penjaga makam Salman, Abu Katsir bin Abdurahman adalah cucu-cucu Salman juga. Demikian juga Nabirah Salman yang memberikan surat Nabi kepada Asyhal Yahudi Qaridhi yang berisi tentang dibebaskannya Salman dari statusnya sebagai budak. Cucu-cucu lain Salman adalah [[Ibrahim bin Syahr Yar]] (w. 426) seorang urafa pada abad ke-5 H dan terkenal dengan nama Abu Ishaq Kazuni dan Hasan bin Hasan. Silsilah nasabnya sampai kepada Muhammad bin Salman dan Wa'adh. <ref>Terkait dengan Istri dan Anak-anak Salman, silahkan lihat: Shadiqi Ardastani, Salman Farsi Ustandar Madain, hlm. 377-390. </ref>


==Salman dalam Sabda Nabi Saw dan Para Imam As==
==Salman dalam Sabda Nabi Saw dan Para Imam As==
Baris 67: Baris 71:


==Wafat==
==Wafat==
Salman meninggal pada tahun 36 H. Sebagian riwayat menjelaskan bahwa ia meninggal pada masa pemerintahan Utsman dan sebagian lagi meriwayatkan bahwa ia meninggal beberapa bulan setelah pemerintahan Utsman. <ref>Ibnu Asakir, Tārikh Madinah Damisyq, jld. 21, hlm. 458-459. </ref>
Salman meninggal pada tahun 36 H. Sebagian riwayat menjelaskan bahwa ia meninggal pada masa pemerintahan [[Utsman bin Affan|Utsman]] dan sebagian lagi meriwayatkan bahwa ia meninggal beberapa bulan setelah pemerintahan Utsman. <ref>Ibnu Asakir, Tārikh Madinah Damisyq, jld. 21, hlm. 458-459. </ref>
Berdasarkan beberapa riwayat, Salman dikarunia umur panjang dan sebagian memberitakan bahwa ia hidup hingga tahun ke-350 H. <ref>Khatib Baghdadi, Tārikh Baghadad, jld. 1, hlm. 176. </ref> Pada sebagian riwayat sejarah menceriterakan bahwa setelah wafatnya Salman, [[Imam Ali As]], dari [[Madinah]] pergi ke [[Madain]] dan beliau memandikan, mengkafani, mensalati jenazahnya dan kemudian menguburkannya. <ref>Silahkan lihat: Majlisi, Bihār al-Anwār, jld.22, hlm. 380. </ref> Salman menuliskan syair pada kain kafannya: <ref>Nuri, Nafs al-Rahman fi Fadhāil Salman Ra, hlm. 139. </ref>
Berdasarkan beberapa riwayat, Salman dikarunia umur panjang dan sebagian memberitakan bahwa ia hidup hingga tahun ke-350 H. <ref>Khatib Baghdadi, Tārikh Baghadad, jld. 1, hlm. 176. </ref> Pada sebagian riwayat sejarah menceriterakan bahwa setelah wafatnya Salman, [[Imam Ali As]], dari [[Madinah]] pergi ke [[Madain]] dan beliau memandikan, mengkafani, mensalati jenazahnya dan kemudian menguburkannya. <ref>Silahkan lihat: Majlisi, Bihār al-Anwār, jld.22, hlm. 380. </ref> Salman menuliskan syair pada kain kafannya: <ref>Nuri, Nafs al-Rahman fi Fadhāil Salman Ra, hlm. 139. </ref>


Pengguna anonim