Pengguna anonim
Salman al-Farisi: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>E.amini Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>E.amini Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{ | {{ infobox sahabat | ||
| Nama = Salman al-Farisi | |||
| image = مقبره سلمان فارسی.jpg | |||
| image size = | |||
| caption = Makam Salman al-Farisi di kota Madain | |||
| Nama lengkap = | |||
| Julukan = Abu Abdillah | |||
| Lakab = al-Farisi • al-Muhammadi | |||
| Disebut juga dengan = | |||
| Garis keturunan = | |||
| Kerabat termasyhur = | |||
| lahir = | |||
| Muhajir/Anshar = | |||
| Tempat Tinggal = Isfahan, Suriah, Irak, Madinah | |||
| Wafat/Syahadah = | |||
| Penyebab Wafat /Syahadah = | |||
| Tempat dimakamkan = al-Madain, Irak | |||
| Memeluk Islam = Jumadil Awwal, 1 H/November, 622 | |||
| Penyebab memeluk Islam = | |||
| Keikutsertaan dalam Ghazwa = seluruh peperangan setelah [[Perang Khandaq]] | |||
| Hijrah ke = | |||
| Terkenal sebagai = | |||
| Peran utama = | |||
| Aktivitas lain = | |||
| Karya penting = | |||
}} | }} | ||
'''Salman al-Farisi''' (Bahasa Arab:{{ia|سلمان الفارسي}}) adalah seorang [[sahabat]] masyhur [[Nabi Muhammad Saw]] dan termasuk sahabat setia [[Imam Ali As]]. | |||
Berdasarkan sebagian [[riwayat]] ia adalah anak seorang bangsawan [[Iran]] yang bernama Ruzbeh. Pada masa kanak-kanak, ia adalah seorang penganut ajaran Zoroaster. Salman pada masa remaja menjadi pembantu agama [[Kristen]] dan pergi ke [[Suriah]] menjadi murid seorang pendeta Kristen. Ia tinggal di [[Suriah]], [[Mausul]] dan [[Nashibin]]. Ketika ia mendengar ramalan seorang pendeta Nasrani yang mengabarkan tentang adanya seorang Nabi yang akan muncul di Arab Saudi, maka ia pun pergi ke [[Hijaz]]. Namun ia ditangkap dan ditawan oleh Kabilah Bani Kalb kemudian dijadikan budak dan dijual kepada seorang laki-laki dari Bani Quraidhah dan bersamanya, Salman dibawa ke [[Madinah]]. Di Madinah, Salman melihat Nabi Muhammad Saw dan beriman kepadanya. Nabi membeli Salman dari tuannya dan ia pun merdeka dan berganti nama menjadi Salman. | |||
Selama masa hidup Nabi Muhammad Saw, Salman termasuk sahabat Nabi yang sangat dicintai oleh beliau hingga terkait dengan kedudukannya, beliau bersabda: "Salman dari kami, [[Ahlulbait As]]." Ia hadir dalam [[perang-perang Nabi Muhammad Saw]]. Peristiwa digalinya parit (khandaq) dalam [[Perang Ahzab]] yang dengan cara itu pasukan Islam berhasil mengalahkan pasukan kaum Musyrikin adalah atas usulan Salman dan menjadi sebuah peristiwa sejarah yang sangat terkenal. Setelah Nabi Muhammad Saw meninggal dunia, ia termasuk penolong Imam Ali As. Ia tidak setuju dengan peristira [[Saqifah]] namun setelah [[Abu Bakar]] dan [[Umar]] terpilih, ia bekerja sama dengan kedua khalifah itu dengan menjadi gubernur di [[Madain]]. Meskipun demikian, ia tetap menganyam keranjang demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Salman Farsi setelah menjalani kehidupan dengan umur yang panjang meninggal dunia pada tahun 36 H. Ia wafat di kota Madain. Pusaranya terletak di kota Madain dan terkenal dengan nama [[Buq'ah Salman Pak]]. | |||
[[Berkas:Salman's Journey (2).jpg|thumbnail|350 px|Rute Perjalanan Salman al-Farisi]] | |||
==Salman al-Farsi semenjak anak-anak hingga menerima Islam== | ==Salman al-Farsi semenjak anak-anak hingga menerima Islam== | ||
Nama aslinya adalah | Nama aslinya adalah Ruzbeh dan nama ayahnya adalah Khusyfudan dan berdasarkan sebuah nukilan yang lain nama Budakhsyan. <ref>Tārikh Thabari, jld. 3, hlm. 171. </ref> Berdasarkan riwayat yang ada, nama Salman diberikan oleh Nabi Muhammad Saw setelah ia masuk [[Islam]]. Julukannya adalah Salman Abu Abdullah. Ia dilahirkan di desa Jai di Isfahan <ref>Al-Thabaqāt al-Kubra, jill. 4, hlm. 56; Ansab al-Asyraf, jld. 1, hlm. 485. </ref> dan berdasarkan sebuah riwayat, ia dilahirkan di Mehzramz. <ref>Tārikh Thabari, jld.3 , hlm. 171; Al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 56. </ref> Ayah Salman adalah seorang bangsawan Iran. Pada masa dinasti Sasaniyan, bangsawan adalah sebutan bagi golongan masyarakat yang memiliki tanah baik di desa maupun di kota. <ref>Dekhuda. </ref> Riwayat-riwayat mengenai kehidupan Salman sebelum datangnya Islam, bercampur dengan dongeng. Yang ditekankan dalam riwayat-riwayat itu adalah semangat Salman dalam mencari kebenaran yang menyebabkan pencarian agama secara lebih baik dan membutuhkan perjalanan yang panjang. Berdasarkan riwayat-riwayat ini, semasa ia masih kecil, ia adalah penyembah api hingga ia mengenal agama [[Kristen]]. Kemudian ia meninggalkan kota kelahirannya dan melakukan perjalanan ke Suriah hingga ia belajar dari seorang pendeta dalam agama Kristen. Berdasarkan riwayat, ayah Salman karena sangat sayang kepadanya, tidak membolehkan Salman untuk meninggalkan rumah sehingga kepergian Salman dari rumahnya, ia anggap sebagai bentuk pelarian diri. Selama di Suriah, ia berkhidmat kepada gereja dan demi memperoleh ilmu dari para pendeta, ia mengadakan perjalanan ke Maushul, Nishibin dan Amuriyah. <ref>Ibnu Hisyam, Sirah al-Nabawiyah, jld. 1, hlm. 214-218; Ibnu Sa'ad, Thabaqat al-Kubra, jld. 4, hlm. 58-59. </ref> | ||
Salman berniat dari Amuriyah hendak melakukan safar ke [[Hijaz]] dan hal ini disebabkan karena ia mendengar ramalan seorang Kristen yang mengabarkan tentang adanya seorang Nabi yang akan muncul di Arab Saudi. Namun ia ditangkap dan ditawan oleh Kabilah Bani Kalb kemudian dijadikan budak dan dijual kepada seorang laki-laki Yahudi dari Bani Quraidhah kemudian dibawanya ke [[Madinah]]. <ref>Sirah Nabawiyah, jld. 1, hlm. 218; Ibnu | Salman berniat dari Amuriyah hendak melakukan safar ke [[Hijaz]] dan hal ini disebabkan karena ia mendengar ramalan seorang Kristen yang mengabarkan tentang adanya seorang Nabi yang akan muncul di Arab Saudi. Namun ia ditangkap dan ditawan oleh Kabilah Bani Kalb kemudian dijadikan budak dan dijual kepada seorang laki-laki Yahudi dari Bani Quraidhah kemudian dibawanya ke [[Madinah]]. <ref>Sirah Nabawiyah, jld. 1, hlm. 218; Ibnu Sa'ad, Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 58-59. </ref> | ||
==Terbebas dari Budak dan Masuk Islam== | ==Terbebas dari Budak dan Masuk Islam== | ||
Baris 67: | Baris 44: | ||
==Perjanjian Persaudaraan== | ==Perjanjian Persaudaraan== | ||
Sebagian berkeyakinan bahwa perjanjian persaudaraan terjadi antara Salman dan [[Abu Darda]]. Sebagian lagi meyakini bahwa Salman mengikat persaudaraan dengan [[Khudzaibfah bin Yaman]] dan sebagian lainnya ikatan persaudaraan terjadi antara Salman dan [[Miqdad]]. <ref>Amili, Salman Farsi, hlm. 86-87. </ref> Namun riwayat yang berasal dari Syiah memberitakan bahwa akad persaudaraan terjadi antara Salman dengan [[Abu Dzar]]. <ref>Kulaini, Ushul Kāfi, jld. 2, hlm. 84. </ref> Dalam sebagian riwayat terdapat penjelasan mengenai syarat harus mengikuti Abu Dzar dari Salman. <ref>Majlisi, Bihār al-Anwār, jld. 22, hlm. 345. </ref> | Sebagian berkeyakinan bahwa perjanjian persaudaraan terjadi antara Salman dan [[Abu Darda]]. Sebagian lagi meyakini bahwa Salman mengikat persaudaraan dengan [[Khudzaibfah bin Yaman]] dan sebagian lainnya ikatan persaudaraan terjadi antara Salman dan [[Miqdad]]. <ref>Amili, Salman Farsi, hlm. 86-87. </ref> Namun riwayat yang berasal dari Syiah memberitakan bahwa akad persaudaraan terjadi antara Salman dengan [[Abu Dzar]]. <ref>Kulaini, Ushul Kāfi, jld. 2, hlm. 84. </ref> Dalam sebagian riwayat terdapat penjelasan mengenai syarat harus mengikuti Abu Dzar dari Salman. <ref>Majlisi, Bihār al-Anwār, jld. 22, hlm. 345. </ref> | ||
==Tindakan-tindakan Penting yang diambil== | ==Tindakan-tindakan Penting yang diambil== | ||
Mengajukan usulan untuk menggali parit dan memberi masukan kepada kaum Muslimin untuk menaklukkan Iran | Mengajukan usulan untuk menggali parit dan memberi masukan kepada kaum Muslimin untuk menaklukkan Iran | ||
Ia ikut hadir pada peperangan permulaan Islam dan setelah [[Perang Khandaq]] ia selalu hadir dalam semua peperangan yang ada. <ref>Salman Farsi, hlm. 32. </ref> Usulan penggalian parit mengelilingi kota [[Madinah]] berasal dari Salman. <ref>Baladzari, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 343. </ref> Dalam perang ini, atas perintah [[Nabi Muhammad Saw]] setiap 10 perang bertugas untuk menggali parit sepanjang 40 hasta. Karena Salman memiliki kekuatan jasmani yang baik, maka setiap kalangan [[Muhajirin]] dan [[Anshar]] berebut untuk mengatakan bahwa Salman berasal dari masing-masing dua kelompok mereka, kaum Muhajirin menganggap karena Salman berasal dari tempat lain (Iran) maka ia termasuk kelompok Muhajirin, sedangkan kaum Anshar menganggap karena ketika Nabi Saw memasuki Yatsrib Salman telah berada di sana, maka ia termasuk golongan Anshar. <ref>Ibnu | Ia ikut hadir pada peperangan permulaan Islam dan setelah [[Perang Khandaq]] ia selalu hadir dalam semua peperangan yang ada. <ref>Salman Farsi, hlm. 32. </ref> Usulan penggalian parit mengelilingi kota [[Madinah]] berasal dari Salman. <ref>Baladzari, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 343. </ref> Dalam perang ini, atas perintah [[Nabi Muhammad Saw]] setiap 10 perang bertugas untuk menggali parit sepanjang 40 hasta. Karena Salman memiliki kekuatan jasmani yang baik, maka setiap kalangan [[Muhajirin]] dan [[Anshar]] berebut untuk mengatakan bahwa Salman berasal dari masing-masing dua kelompok mereka, kaum Muhajirin menganggap karena Salman berasal dari tempat lain (Iran) maka ia termasuk kelompok Muhajirin, sedangkan kaum Anshar menganggap karena ketika Nabi Saw memasuki Yatsrib Salman telah berada di sana, maka ia termasuk golongan Anshar. <ref>Ibnu Sa'ad, Al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 62. </ref> Berdasarkan laporan sebagian referensi, pada perang Thaif, Salman juga mengusulkan supaya menggunakan alat peluncur dan Nabi pun memerintahkan supaya menggunakannya. | ||
Dalam penaklukan Iran, [[Umar]] dan [[Hudzaifah]] diangkat menjadi pembimbing dan pengawal pasukan Islam <ref>Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 41. </ref> sementara Salman diangkat sebagai wakil dari pasukan Islam untuk bernegosiasi dengan pasukan Iran. | Dalam penaklukan Iran, [[Umar]] dan [[Hudzaifah]] diangkat menjadi pembimbing dan pengawal pasukan Islam <ref>Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 41. </ref> sementara Salman diangkat sebagai wakil dari pasukan Islam untuk bernegosiasi dengan pasukan Iran. | ||
==Menentang Peristiwa Saqifah== | ==Menentang Peristiwa Saqifah== | ||
Salman, termasuk orang yang menentang peristiwa Saqifah. [[Miqdad]], Salman, [[Abu Dzar]], [[Iyadah bin Shamat]], [[Abu Hasyim al-Tihan]], [[Khudzaifah]] dan [[Ammar]] setelah mendengar kejadian peristiwa Saqifah, mengadakan pertemuan pada malam hari untuk meninjau kembali pemilihan khalifah yang terjadi di Saqifah. <ref>Ibnu Abil Hadid, Syarah Nahj al-Balāghah, jld.1, hlm. 219-220. </ref> Salman dan [[Ubai bin | Salman, termasuk orang yang menentang peristiwa Saqifah. [[Miqdad]], Salman, [[Abu Dzar]], [[Iyadah bin Shamat]], [[Abu Hasyim al-Tihan]], [[Khudzaifah]] dan [[Ammar]] setelah mendengar kejadian peristiwa Saqifah, mengadakan pertemuan pada malam hari untuk meninjau kembali pemilihan khalifah yang terjadi di Saqifah. <ref>Ibnu Abil Hadid, Syarah Nahj al-Balāghah, jld.1, hlm. 219-220. </ref> Salman dan [[Ubai bin Ka'ab]] banyak mengeluarkan argumen untuk menentang peristiwa ini. <ref>Amili, Salman Farsi, hlm. 35. </ref> Dalam sejarah terkenal bahwa ia dalam menyalahkan baiat yang diberikan oleh sahabat terhadap Abu Bakar dan berkata: "Kalian telah melakukan dan tidak melakukan." (maksudnya membaiat Abu Bakar dan meninggakan Ali)<ref>Nuri, Nafs al-Rahman fi Fadhāil Salman, hlm. 148. </ref> Makna kalimat ini adalah kalian telah melakukan pemilihan khalifah namun tidak mengamalkan perintah Rasul. Pada hari itu, Salman berkata: Seorang lelaki tua telah kalian pilih, namun kalian membiarkan keluarga Nabi, apabila kalian meletakkan khalifah pada keluarga Nabi, maka tidak akan terjadi pertentangan antara dua orang dan akan memberikan buah yang lebih lezat dan lebih banyak. <ref>Askari, Abdullah bin Saba, jld. 1, hlm. 145. </ref> | ||
==Gubernur Madain== | ==Gubernur Madain== | ||
Salman Farsi, pada zaman pemerintahan [[Umar bin Khata]] diangkat menjadi gubernur Madain. Salman meminta ijin dari [[Imam Ali As]] untuk menerima tawaran ini dan kemudian ia pun menerima tanggung jawab itu. Ia menjadi gubernur di Madain hingga ajal menjemputnya. <ref>Madani, Al-Darajāt fi Thabaqāt al-Syiah, hlm. 215. </ref> Ia memiliki hak sebanyak 5 ribu dirham dari uang baitul mal sebagai gaji sebagai seorang gubernur Madain, namun ia menyedekahkan uang itu <ref>Ibnu Abil Hadid, Syarah Nahjul Balāghah, jld. 18, hlm. 35. </ref> dan ia memenuhi biaya kehidupannya dengan menganyam keranjang. | Salman Farsi, pada zaman pemerintahan [[Umar bin Khata]] diangkat menjadi gubernur Madain. Salman meminta ijin dari [[Imam Ali As]] untuk menerima tawaran ini dan kemudian ia pun menerima tanggung jawab itu. Ia menjadi gubernur di Madain hingga ajal menjemputnya. <ref>Madani, Al-Darajāt fi Thabaqāt al-Syiah, hlm. 215. </ref> Ia memiliki hak sebanyak 5 ribu dirham dari uang baitul mal sebagai gaji sebagai seorang gubernur Madain, namun ia menyedekahkan uang itu <ref>Ibnu Abil Hadid, Syarah Nahjul Balāghah, jld. 18, hlm. 35. </ref> dan ia memenuhi biaya kehidupannya dengan menganyam keranjang. | ||
==Istri, anak-anak dan cucu-cucu Salman== | ==Istri, anak-anak dan cucu-cucu Salman== | ||
Sebagian sumber-sumber sejarah menceriterakan tentang pelamaran Salman sebayak 2 kali yang tidak diterima, pertama kali adalah peminangannya terhadap anak Umar, yaitu saudari Hafsah, istri Nabi. Semula Umar tidak setuju dan setelah Nabi menjelaskan kedudukan Salman, maka Umar menerimanya, tapi Salman mengundurkan diri. Pada kali keduanya, Salman mengutus [[Abu Darda]] untuk meminang seorang perempuan namun keluarga pihak perempuan menolak untuk menikahkan anak perempuannya dengan Salman dan mengijinkan jika anak perempuannya menikah dengan Abu Darda, Oleh itu Abu Darda menikahi perempuan itu. | Sebagian sumber-sumber sejarah menceriterakan tentang pelamaran Salman sebayak 2 kali yang tidak diterima, pertama kali adalah peminangannya terhadap anak Umar, yaitu saudari Hafsah, istri Nabi. Semula Umar tidak setuju dan setelah Nabi menjelaskan kedudukan Salman, maka Umar menerimanya, tapi Salman mengundurkan diri. Pada kali keduanya, Salman mengutus [[Abu Darda]] untuk meminang seorang perempuan namun keluarga pihak perempuan menolak untuk menikahkan anak perempuannya dengan Salman dan mengijinkan jika anak perempuannya menikah dengan Abu Darda, Oleh itu Abu Darda menikahi perempuan itu. | ||
Buqairah, istri Salman berasal dari [[Bani Kandah]]. Anak-anak Salman adalah Abdullah dan Muhammad. Salman memiliki seorang putri di Isfahan dan dua putri di [[Mesir]]. | Buqairah, istri Salman berasal dari [[Bani Kandah]]. Anak-anak Salman adalah Abdullah dan Muhammad. Salman memiliki seorang putri di Isfahan dan dua putri di [[Mesir]]. | ||
Menurut perkataan [[Muhadits Nuri]] dapat disimpulan bahwa cucu-cucu Salman hingga 500 tahun berada di [[Rei]]. Badruddin [[Hasan bin Ali bin Salman]] merupakan sorang ahli hadis yang nasabnya sampai ke Salman melalui 9 keturunan. [[Dhiyauddin Farsi]] (w. 522 H) seorang ulama dan penyair [[Hujund]], pembesar urusan-urusan keagamaan di [[Bukhara]] dan penulis syarah kitab [[Mahsul]] karya Razi, termasuk cucu Salman. Muhadis Nuri, menilai bahwa [[Syamsuddin Suzani]] (w. 562-569 H) dengan julukan Taj | Menurut perkataan [[Muhadits Nuri]] dapat disimpulan bahwa cucu-cucu Salman hingga 500 tahun berada di [[Rei]]. Badruddin [[Hasan bin Ali bin Salman]] merupakan sorang ahli hadis yang nasabnya sampai ke Salman melalui 9 keturunan. [[Dhiyauddin Farsi]] (w. 522 H) seorang ulama dan penyair [[Hujund]], pembesar urusan-urusan keagamaan di [[Bukhara]] dan penulis syarah kitab [[Mahsul]] karya Razi, termasuk cucu Salman. Muhadis Nuri, menilai bahwa [[Syamsuddin Suzani]] (w. 562-569 H) dengan julukan Taj Syu'ara adalah cucu Salman. Abdul Fitah yang telah lama menjadi penjaga makam Salman, Abu Katsir bin Abdurahman adalah cucu-cucu Salman juga. Demikian juga Nabirah Salman yang memberikan surat Nabi kepada Asyhal Yahudi Qaridhi yang berisi tentang dibebaskannya Salman dari statusnya sebagai budak. Cucu-cucu lain Salman adalah [[Ibrahim bin Syahr Yar]] (w. 426) seorang urafa pada abad ke-5 H dan terkenal dengan nama Abu Ishaq Kazuni dan Hasan bin Hasan. Silsilah nasabnya sampai kepada Muhammad bin Salman dan Wa'adh. <ref>Terkait dengan Istri dan Anak-anak Salman, silahkan lihat: Shadiqi Ardastani, Salman Farsi Ustandar Madain, hlm. 377-390. </ref> | ||
==Salman dalam Sabda Nabi Saw dan Para Imam As== | ==Salman dalam Sabda Nabi Saw dan Para Imam As== | ||
Riwayat paling terkenal tentang Salman yang menunjukkan akan kecintaaan Nabi kepada Salman adalah ketika Nabi Muhammad Saw bersabda: Salman dari kami, Ahlul Bayt As. Berdasarkan riwayat-riwayat yang ada, pada suatu hari Salman memasuki [[masjid]] dan para hadirin demi menghormati ia, mempersilahannya untuk duduk di barisan pertama, namun sebagian orang-orang karena menilai bahwa Salman bukan merupakan orang Arab, tidak bersedia memberikan tempat duduk bagi Salman. Dengan melihat pemandangan ini, Nabi Saw naik ke mimbar dan menyampaikan khutbah bahwa manusia tidak memiliki keunggulan dari sisi warna kulit dan ras kemudian bersabda: Salman berasal dari kami, Ahlul Bayt As. <ref>Ibnu | Riwayat paling terkenal tentang Salman yang menunjukkan akan kecintaaan Nabi kepada Salman adalah ketika Nabi Muhammad Saw bersabda: Salman dari kami, Ahlul Bayt As. Berdasarkan riwayat-riwayat yang ada, pada suatu hari Salman memasuki [[masjid]] dan para hadirin demi menghormati ia, mempersilahannya untuk duduk di barisan pertama, namun sebagian orang-orang karena menilai bahwa Salman bukan merupakan orang Arab, tidak bersedia memberikan tempat duduk bagi Salman. Dengan melihat pemandangan ini, Nabi Saw naik ke mimbar dan menyampaikan khutbah bahwa manusia tidak memiliki keunggulan dari sisi warna kulit dan ras kemudian bersabda: Salman berasal dari kami, Ahlul Bayt As. <ref>Ibnu Sa'ad, Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 62. </ref> Sabda Nabi ini juga dinukil dalam riwayat lain, <ref>Ibnu 'Asakir, Tārikh Madinah Damisyq, jld. 21, hlm. 408-424. </ref> misalnya riwayat-riwayat yang mengatakan bahwa Nabi bersabda: Surga merindukan Ali, Amar dan Salman atau hadis yang menjelaskan bahwa Allah mewajibkan Nabi untuk mencintai Ali As, Salman, Miqdad dan Abu Dzar. <ref>Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, hlm. 123; Dzahabi, Sar I'lām al-Nabla, jld. 2, hlm. 61, Ibnu Asakir, Tārik Madinah Damisyq, hlm. 409-411. </ref> | ||
Dalam referensi [[Syiah]], juga dinukilkan tentang pujian para Imam As kepada Salman. Menurut ucapan para Imam As, biasanya ia digolongkan pertama dan orang yang dikenal dengan memilii isitiqamah dalam beragama, misalnya riwayat-riwayat yang berasal dari Imam Ali bahwa Salman dan sebagian sahabat setianya seperti Abu Dzar, Ammar dan Miqdad bahwa Allah Swt memberikan rezeki kepada penduduk bumi karena keberkahan mereka. <ref>Shaduq, al-Khishāl, hlm. 361. </ref> Nabi Muhammad Saw juga menjelaskan bahwa Salman memiliki ilmu pertama dan terakhir. <ref>Ibnu Asakir, Tārikh Madinah Damisyq, jld. 21, hlm. 421. </ref> Dalam riwayat dari Imam Baqir As dan Imam Shadiq As dinukilkan bahwa seorang hadirin menyinggung nama Salman Farsi, ketika itu Imam bersabda: Jangan berkata Salman Farsi tapi katakan Salman Muhammadi karena ia adalah salah satu dari keluarga kami, Ahlul Bayt As. <ref>Thusi, Ikhtiyar Ma'rifah al-Rijal, jld. 1, hlm. 54; Thusi, al-Amali, hlm. 133. </ref> | |||
==Wafat== | ==Wafat== | ||
Salman meninggal pada tahun 36 H. Sebagian riwayat menjelaskan bahwa ia meninggal pada masa pemerintahan Utsman dan sebagian lagi meriwayatkan bahwa ia meninggal beberapa bulan setelah pemerintahan Utsman. <ref>Ibnu Asakir, Tārikh Madinah Damisyq, jld. 21, hlm. 458-459. </ref> | Salman meninggal pada tahun 36 H. Sebagian riwayat menjelaskan bahwa ia meninggal pada masa pemerintahan Utsman dan sebagian lagi meriwayatkan bahwa ia meninggal beberapa bulan setelah pemerintahan Utsman. <ref>Ibnu Asakir, Tārikh Madinah Damisyq, jld. 21, hlm. 458-459. </ref> | ||
Berdasarkan beberapa riwayat, Salman dikarunia umur panjang dan sebagian memberitakan bahwa ia hidup hingga tahun ke-350 H. <ref>Khatib Baghdadi, Tārikh Baghadad, jld. 1, hlm. 176. </ref> Pada sebagian riwayat sejarah menceriterakan bahwa setelah wafatnya Salman, [[Imam Ali As]], dari [[Madinah]] pergi ke [[Madain]] dan beliau memandikan, mengkafani, mensalati jenazahnya dan kemudian menguburkannya. <ref>Silahkan lihat: Majlisi, Bihār al-Anwār, jld.22, hlm. 380. </ref> Salman menuliskan syair pada kain kafannya: <ref>Nuri, Nafs al-Rahman fi Fadhāil Salman Ra, hlm. 139. </ref> | Berdasarkan beberapa riwayat, Salman dikarunia umur panjang dan sebagian memberitakan bahwa ia hidup hingga tahun ke-350 H. <ref>Khatib Baghdadi, Tārikh Baghadad, jld. 1, hlm. 176. </ref> Pada sebagian riwayat sejarah menceriterakan bahwa setelah wafatnya Salman, [[Imam Ali As]], dari [[Madinah]] pergi ke [[Madain]] dan beliau memandikan, mengkafani, mensalati jenazahnya dan kemudian menguburkannya. <ref>Silahkan lihat: Majlisi, Bihār al-Anwār, jld.22, hlm. 380. </ref> Salman menuliskan syair pada kain kafannya: <ref>Nuri, Nafs al-Rahman fi Fadhāil Salman Ra, hlm. 139. </ref> | ||
==Catatan Kaki== | ==Catatan Kaki== | ||
{{ck}} | |||
==Daftar Pustaka== | ==Daftar Pustaka== | ||
{{ref}} | |||
* | * Al Faqih, Muhammad Jawad, ''Salman al-Farsi 'Aradh wa Tahlil'', edisi keempat, Muasasah al-A'lami lil Mathbu'at, Beirut, 1420/2000. | ||
* | * Amini, Abdul Husain, ''al-Ghadir fi al-Kitāb wa al-Sunah wa al-Adab'', jld. 9, Beirut, Dar al-Kitab al-Arabi, 1397-1977. | ||
*Ibnu Abil Hadid, | * Ibnu Abil Hadid, ''Syarah Nahj al-Balāghah'', Riset: Abul Fadhl Ibrahim, Ketab Khaneh Ayatullah Mar'ashi Najafi, Qum. | ||
*Ibnu | * Ibnu Babawaih, Muhammad bin Ali, ''al-Khishāl'', Editor: Ali Akbar Ghafuri, Jamiah Mudarisin Hauzah Ilmiyah Qum, Qum, 1362. | ||
*Ibnu | * Ibnu Sa'ad, Muhammad, ''al-Thabaqāt al-Kubrā'', Riset: Muhammad Abdul Qadir Atha, Dar al-Kitab al-Ilmiyah, Beirut. | ||
*Abul Syaikh, Abdullah bin Muhammad, Thabaqāt al- | * Abul Syaikh, Abdullah bin Muhammad, ''Thabaqāt al-Muhadditsin bi-Isbahan wa al-waridin alaiha'', Dirasah wa tahqiq: Abdul Ghafur Bulusyi, Muasasah al-Risalah, Beirut. | ||
* | * Baladzuri, Ahmad bin Yahya, ''Ansāb al-Asyrāf'', Riset: Muhammad Baqir Ahmadi dkk, Muasasah al-A'lami lil Mathbu'at, Beirut. | ||
*Dekhuda, Ali Akbar, Lughat Nāmeh, cet. Ke-2, Intisyarat Tehran, 1377. | * Dekhuda, Ali Akbar, ''Lughat Nāmeh'', cet. Ke-2, Intisyarat Tehran, 1377. | ||
*Dānestanihāi Islāmi barāye Nujawān, | * ''Dānestanihāi Islāmi barāye Nujawān'', sekelompok penulis, Sayid Mahdi Syuja'i, Pusat Parwarisy Fikri Kudakan wa Nujawan, Tehran, 1387. | ||
*Shadiqi | * Shadiqi Ardistani, Ahmad, ''Salman Farsi Ustāndare Madāin'', Daftar Tablighat Islami Hauzah Ilmiyah Qum, Qum, 1376. | ||
*Thabari, Muhammad bin Jarir, Tārikh al-Umam wa al-Muluk, | * Thabari, Muhammad bin Jarir, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk'', Riwaya' al-Tsurats al-Arabi, Beirut. | ||
*Amili, | * Amili, Ja'far Murtadha, ''Salman Farsi'', Terjemah Muhammad Sepahr, Markaz cet. Sazman wa Tablighat Islami, 1375. | ||
*Askari, Sayid Murtadha, Abdullah bin Saba wa digar Afsānehāi Tārikhi, | * Askari, Sayid Murtadha, Abdullah bin Saba wa digar Afsānehāi Tārikhi, Majma' Ilmi Islami, tanpa tahun, 1375. | ||
*Kulaini, Muhammad bin | * Kulaini, Muhammad bin Ya'qub, ''Ushul Kāfi'', terjemah Sa'id Latif Rasyidi, Ajwad, Qum, 1388. | ||
*Majlisi, Muhammad Baqir bin Muhammad Taqi, Bihār al-Anwār, | * Majlisi, Muhammad Baqir bin Muhammad Taqi, ''Bihār al-Anwār, al-Jamiah Lidurar Akhbar al-Aimah al-Athhar'', riset: Muhammad Baqir Mahmudi wa Abdul Zahra Alawi, Dar Ihya al-Tsurats al-Arabi. | ||
*Madani, Ali Khan bin Ahmad, | *Madani, Ali Khan bin Ahmad, ''al-Darajāt al-Rafi'ah fi Thabaqāt al-Syiah'', muqadimah: Muhammad Shadiq Bihar al-Ulum, Muasasah al-Wafa, Beirut. | ||
*Mufid, Muhammad bin Muhammad, | *Mufid, Muhammad bin Muhammad, ''al-Ikhtishāsh'', riset: Ali Akbar Ghafuri dkk, Al-Mautsur al-Alimi li Alfiyah al-Syaikh Mufid, Qum. | ||
*Nuri al-Thabarsi, Husain, | *Nuri al-Thabarsi, Husain, ''Nafas al-Rahmān fi Fadhāil Salman Ra'', al-Rasul al-Musthafa, Qum, tanpa tahun. | ||
</div> | </div> | ||
Baris 153: | Baris 108: | ||
[[Kategori:Sahabat]] | [[Kategori:Sahabat]] | ||
[[Kategori:Sahabat Imam Ali As]] | [[Kategori:Sahabat Imam Ali As]] | ||
[[Kategori: | [[Kategori:Dimakamkan di Irak]] |