Pengguna anonim
Nahjul Balaghah (buku): Perbedaan antara revisi
→Nilai Kesastraan
imported>M.hazer |
imported>M.hazer |
||
Baris 63: | Baris 63: | ||
George Jordac penulis kristen Lebanon juga memperkenalkan Nahjul Balaghah sebagai kitab yang paling tinggi retorikanya dan menganggapnya Alquran yang sedikit turun dari kedudukan aslinya.<ref>Jordac, ''al-Adalah al-Insaniyah'', jld.1, hlm.47</ref>Ia yakin bahwa semua keindahan bahasa Arab dapat ditemukan dalam kitab ini.<ref>Jordac, ''al-Adalah al-Insaniyah'', jld.1, hlm.47</ref>Ia juga mengatakan bahwa perkataan Nahjul Balaghah lebih rendah dari perkataan Sang pencipta (khaliq) dan lebih tinggi dari perkataan makhluk.<ref>Jordac, ''Shaut al-Adalah al-Insaniyah'', jld.1, hlm.47</ref>Pendapat ini juga dinukil dari Syihabuddin Alusi, seorang [[fakih]] dan mufasir Syafii. Makarim Syirazi menukil pernyataan Alusi bahwa, di dalam Nahjul Balaghah terdapat perkataan-perkataan yang hampir mencapai tahap mukjizat.<ref>Makarim Syirazi, ''Peyame Imam'', jld.1, hlm.36</ref> | George Jordac penulis kristen Lebanon juga memperkenalkan Nahjul Balaghah sebagai kitab yang paling tinggi retorikanya dan menganggapnya Alquran yang sedikit turun dari kedudukan aslinya.<ref>Jordac, ''al-Adalah al-Insaniyah'', jld.1, hlm.47</ref>Ia yakin bahwa semua keindahan bahasa Arab dapat ditemukan dalam kitab ini.<ref>Jordac, ''al-Adalah al-Insaniyah'', jld.1, hlm.47</ref>Ia juga mengatakan bahwa perkataan Nahjul Balaghah lebih rendah dari perkataan Sang pencipta (khaliq) dan lebih tinggi dari perkataan makhluk.<ref>Jordac, ''Shaut al-Adalah al-Insaniyah'', jld.1, hlm.47</ref>Pendapat ini juga dinukil dari Syihabuddin Alusi, seorang [[fakih]] dan mufasir Syafii. Makarim Syirazi menukil pernyataan Alusi bahwa, di dalam Nahjul Balaghah terdapat perkataan-perkataan yang hampir mencapai tahap mukjizat.<ref>Makarim Syirazi, ''Peyame Imam'', jld.1, hlm.36</ref> | ||
Syaikh Nashif al-Yaziji, satrawan dan pujangga Lebanon menganjurkan putranya untuk menghafalkan Alquran dan Nahjul Balaghah supaya kuat dalam kefasihan dan retorika bahasa Arab.<ref>Muhyiddin Abdul Hamid, salah satu pakar bahasa Arab dengan memuji Nahjul Balaghah, memperkenalkan kitab ini sebagai mata air retorika dan kefasihan bahasa Arab, dan ia yakin bahwa perkataan Imam Ali as paling fasihnya perkataan setelah perkataan Allah dan rasuln-Nya.<ref>Makarim Syirazi, ''Peyame Imam'', jld.1, hlm.37</ref> | Syaikh Nashif al-Yaziji, satrawan dan pujangga Lebanon menganjurkan putranya untuk menghafalkan Alquran dan Nahjul Balaghah supaya kuat dalam kefasihan dan retorika bahasa Arab.<ref>Al-Husaini al-Khotib, ''Mashadiru Nahjil Balaghah wa Asaniduhu'', jld.1, hlm.108-109</ref>Muhyiddin Abdul Hamid, salah satu pakar bahasa Arab dengan memuji Nahjul Balaghah, memperkenalkan kitab ini sebagai mata air retorika dan kefasihan bahasa Arab, dan ia yakin bahwa perkataan Imam Ali as paling fasihnya perkataan setelah perkataan Allah dan rasuln-Nya.<ref>Makarim Syirazi, ''Peyame Imam'', jld.1, hlm.37</ref> | ||
==Kandungan Nahjul Balaghah== | ==Kandungan Nahjul Balaghah== |