Bi Laun al-Ghar bi Laun al-Ghadir (buku)

tanpa link
tanpa navbox
tanpa alih
Dari wikishia
Bi Laun al-Ghar bi Laun al-Ghadirhttp://en.wikishia.net
Judul AsliBi Laun al-Ghar bi Laun al-Ghadir
PengarangMa'ruf Abdul Majid
SubyekMenjelaskan keutamaan Nabi saw dan Ahlulbait as
Seri1 jilid
GenreSyair
Diterbitkan olehMarkaz al-Abhats al'Aqaidiyah
Tanggal Penerbitan1420 H
Tempat PenerbitanQom, Iran
CetakanPertama
Jumlah halaman183
ISBN964-319-192-3


Bi Laun al-Ghar bi Laun al-Ghadir (bahasa Arab: بِلَونِ الغار بِلَونِ الغدیر ) adalah kumpulan syair-syair dalam bahasa Arab, yang berisi pujian untuk Ahlulbait Nabi saw, ditulis oleh Ma’ruf Abdul Majid (lahir: 1952), seorang penyair Mesir. Syair pertama dari kumpulan ini didedikasikan untuk keutamaan Nabi saw dan syair kedua didedikasikan untuk keutamaan Imam Ali as. Syair lain dari buku ini dikhususkan untuk keutamaan Sayidah Fatimah sa, Imam Hasan as) dan Imam Ridha as dan kesyahidan Imam Husain as.

Dengan penyebutan kata Ghar (gua) dan Ghadir secara bersebelahan dalam judul bukunya, Ma'ruf Abdul Majid menekankan eratnya hubungan antara Imamah dan Kenabian. Buku ini telah diterbitkan oleh Pusat Penelitian Al-Aqaidiyah sebagai bagian dari Kumpulan karya yang disebut Silsilah al-Rahlah ila al-Tsaqalain.

Deskripsi dan Kedudukan

Buku Bi Laun al-Ghar bi Laun al-Ghadir merupakan kumpulan puisi terkenal Abdul Majid, seorang penyair terkemuka Mesir.[1] Buku ini berisi 21 syair dalam bahasa Arab, yang di dalamnya ia menguraikan keutamaan-keutamaan Ahlulbait as.[2] Syair-syair dalam kitab ini ada yang ditulis dalam bentuk puisi lama dan ada pula yang berbentuk puisi baru.[3] Dalam penciptaan syair-syairnya, dikatakan bahwa penyair mengambil ilham dari Al-Qur’an.[4] Puisi-puisi dalam buku ini digambarkan dengan halus, jujur, dan jauh dari ambiguitas dan kerumitan, dengan kefasihan dan gaya yang bijaksana.[5]

Pada judul kitab ini terdapat kata Ghadir yang ditempatkan di sebelah Ghar (gua tempat Nabi Muhammad saw diutus sebagai nabi). Konon penamaan ini berakar pada keyakinan penyair akan eratnya hubungan antara kenabian dan imamah.[6]

Penulis

Ma'ruf Abdul Majid, penulis buku Bi Laun al-Ghar bi Laun al-Ghadir, lahir pada tahun 1952 di sebuah keluarga Syafii di Mesir.[7] Ia menerima gelar dalam bidang bahasa dan sastra Semit dari Universitas Al-Azhar, gelar dalam bidang Prasasti Semit dari Universitas Roma, dan gelar di bidang barang antik Romawi dan Yunani dari Universitas Göttingen, Jerman.[8] Ma’ruf Abdul Majid memeluk mazhab Syiah pada tahun 1984 setelah penelitian bertahun-tahun.[9] Menurut pengakuannya, pada masa Husni Mubarak menjabat sebagai presiden Mesir (kepresidenan Mesir: 1981-2011), ia hidup dalam pengasingan selama 28 tahun.[10]

Ma'ruf Abdul Majid telah menerbitkan beberapa buku puisi, di antaranya buku Yakadu Zaituha Yudhi’u yang memuji Ahlulbait as dan buku Ahjarun Liman Tahfu Laha Nafsi tentang Palestina.[11] Karyanya yang lain adalah Ana al-Husain ibn Ali, disebutkan bahwa karya ini ditulis dalam bentuk novel yang berisi tentang perjuangan Imam Husain as. Ia juga menerjemahkan buku Amrika fi Fikr al-Imam Al-Khomeini, dan Hadits Al-Wilayah dan Hawzah min Mindzhar al-Imam Khamenei dari bahasa Persia ke bahasa Arab.[12]

Isi

Dalam buku ini, Ma’ruf Abdul Majid sambil menekankan kesyiahannya, menyusun beberapa keutamaan Ahlulbait as.[13] Dalam pendahuluan bukunya, ia menjelaskan kefasihan Al-Qur’an dan bagaimana kedudukan syair pada masa awal Islam.

Syair pertamanya, berjudul Dzikra al-Khulud, yang berisi pujian untuk Rasulullah saw.[14]

Beberapa qasidah dalam buku ini dikhususkan untuk menggambarkan keutamaan Imam Ali as, termasuk kelahirannya di dalam Ka'bah, pernikahannya dengan Sayidah Fatimah sa, tidur di ranjang Nabi saw pada Lailatul Mabit, perjuangannya dan keberaniannya dalam berperang serta pengangkatannya sebagai penerus Nabi saw pada hari Ghadir. Syair kedua dari koleksi ini, berjudul Syaya’tu Aliyan (Aku Mengikuti Ali), adalah salah satunya.[15]

Dalam qasidah Burdiyat Fatimah, Ma’ruf Abdul Majid menuliskan pujian-pujian untuk Sayidah Fatimah sa. Dalam qasidah Faji’ah Asyura, menuliskan tentang musibah-musibah yang menimpa Imam Husain as.[16] Berikut adalah bait-bait pertama Ma’ruf Abdul Majid tentang Imam Husain as:[17]

طَغَی الحُزنُ سَیلاً فَغطَّی الحَمَی * وَدَمعُ المُحِبّینَ اَمسَی دَمَا
Kesedihan meluap ibarat banjir yang menutupi daratan, air mata para pecinta berubah menjadi darah

یَعــودُ المُــــحَرّمُ فـی کُـلِّ عـــــام * فنَبکَي عَلیـکَ لِحَـدِّ العَمَـی

Bulan Muharram berulang setiap tahun, kamipun menangisimu hingga buta

فأنتَ المُـــــجَدَّلُ فـَـوقَ الرَّمــــالِ * وَانتَ القَتیلُ، قَتیلَ الظَّــما

Mereka melemparkanmu ke tanah dan membunuhmu dalam haus

Dalam qasidah Gharib al-Ghuraba’, ia memuji Imam Ridha as, dan dalam qasidah Mu’id ma’a al-Syira’, ia berbicara tentang kelahiran Imam Hasan as sebagai anak pertama yang lahir dari dua orang tua yang maksum.[18]

Percetakan dan Penerbitan

Buku Bi Laun al-Ghar bi Laun al-Ghadir telah diterbitkan oleh Pusat Penelitian Al-Aqaidiyah dan juga dalam kumpulan karya yang berjudul Silsilah al-Rahlah ila al-Tsaqalain (Seri Perjalanan Menuju Al-Tsaqalain).[19] Buku ini, sebagai karya keempat dari koleksi ini, diterbitkan di Qom pada tahun 1420 H.[20]

Pranala Luar

Versi digital kitab ini.

Catatan Kaki

Daftar Pustaka