Tafsir Min Wahy Al-Qur'an (buku)
Judul Asli | تفسیر مِنْ وَحْیِ القُرْآن |
---|---|
Pengarang | Sayid Muhammad Husain Fadhlullah |
Bahasa | Arab |
Subyek | Ijtihadi • Sosial |
Seri | 25 jilid |
Genre | Tafsir Alquran |
Diterbitkan oleh | Dar al-Milak |
Tanggal Penerbitan | 1998 |
Tafsir Min Wahy Al-Qur'an (bahasa Arab: تفسیر مِنْ وَحْیِ القُرْآن) adalah salah kitab tafsir Syiah yang ditulis dalam bahasa Arab karya Sayid Muhammad Husain Fadhlullah, ulama besar Syiah asal Lebanon. Kitab ini pada hakikatnya adalah rangkaian pelajaran Alquran Sayid Muhammad Husain Fadhlullah yang diajarkan untuk pemuda dan anak didiknya.
Kitab Tafsir Min Wahy Al-Qur'an memberikan penafsiran keseluruhan Alquran dan merupakan salah satu kitab tafsir ilmiah melalui pendekatan sosial.
Biografi Penulis
Muhammad Husain Fadhlullah (1936-2011) adalah ulama marja taklid Syiah, penulis dan salah seorang seorang ulama yang mendukung revolusi Islam dan memiliki pandangan yang sama dengan Sayid Muhammad Baqir al-Shadr di Irak. Ia memiliki aktivitas keilmuan dan kebudayaan yang memiliki pengaruh besar di Lebanon. Ia juga dikenal sebagai ayah spritual kelompok Hizbullah Lebanon. Fadhlullah pernah mengalami penculikan satu kali dan empat kali mengalami percobaan pembunuhan. Ia memiliki fatwa yang mendapat perhatian besar kaum muslimin seperti fatwanya dalam upaya mempersatukan kaum muslimin, fatwa mengenai upacara duka dalam peringatan Asyura dan fatwa-fatwanya mengenai perempuan. Ia dimakamkan di Lebanon.
Tujuan Penulisan Kitab
Penulis dalam mukaddimah (kata pengantar) cetakan pertama kitab ini menjelaskan bahwa kitab tersebut ditulis bukan sebagai kitab tafsir, melainkan ditulis untuk memperkenalkan beberapa pembahasan Alquran dengan tujuan membangkitkan semangat dan membangunkan kesadaran dalam masyarakat Islam. Kebudayaan Qur'ani adalah elemen penting dan menjadi pondasi dalam menjalankan aturan Islam dan Alquran adalah sumber rujukan yang tidak dapat salah untuk membentuk kebudayaan manusia, kedua hal inilah yang penulis bahas dalam kitab ini. [1]
Metodologi Tafsir
Penulis kitab Min Wahy Al-Qur'an mengandalkan ayat-ayat Alquran dalam penafsirannya. Dibanyak tempat dalam tafsirnya, ia mengecam orang-orang yang berpusat pada dirinya, dan mengajak mereka untuk berpusat pada Alquran. Menurut Fadhlullah, ajakannya kepada semua orang dan menyerukan untuk mempelajari dan merenungkan Alquran menunjukkan bahwa Alquran dapat dipahami semua orang.[2]
Muatan Tafsir
Tafsir Min Wahy Al-Qur'an adalah tafsir tartibi yaitu dimulai dari surah Al-Fatihah sampai surah An-Nas secara berurutan. Di awal setiap surah, ia menjelaskan dalil penamaan surah dengan nama-nama khusus.[3]Kemudian ia memberikan tafsiran atas setiap ayat-ayat tersebut tanpa menyinggung dan membahas topik-topik secara rinci dan detail seperti pembahasan tata bahasa Arab, balaghah dan topik-topik klasik lainnya. Pada penjelasan mengenai ayat yang berkaitan dengan topik akidah dan masalah sosial, ia merujuk kepada Tafsir al-Mizan sembari kadang memberikan pandangan kritisnya terhadap kitab tafsir yang ditulis Allamah Thabathabai tersebut.[4]
Ciri Khas
- Menghindari masuk dalam pembahasan selain tafsir; Fadhlullah dalam menafsirkan ayat Alquran membatasi dirinya hanya membicarakan tafsir ayat dan menghindari masuk dalam pembahasan selain tafsir.
- Ketat dalam seleksi; ciri khas lainnya dari tafsir Min Wahy Al-Qur'an, penulis menghindari pembahasan yang berulang. Seperti contoh:
- Pembahasan mengenai adabiyat (kaidah bahasa) Arab disinggung secara singkat. Ia menghindari penjelasan mengenai topik tersebut yang dalam kitab tafsir lain dibahas secara detail.
- Ia tidak menyebutkan fadhilah dan keutamaan dari setiap surah dan ayat-ayat dan jarang menyinggungnya.
- Mengutip pendapat mufassir lain dengan cara singkat dan menghindari mengolaborasinya secara terperinci.
- Utilitarianisme; penulis dalam pembahasan tafsirnya, menyebutkan isu-isu dalam tafsir harus memiliki manfaat yang besar.
- Mengikuti metode Alquran dalam penjabaran dan singkatnya; Fadhlullah menyebut metode tafsirnya baik secara detail maupun penjabaran secara umum dan ringkas mengikuti metode dan gaya penyampaian Alquran.
- Mengedintifikasi syubhat; penulis meneliti dan menjelaskan isu-isu teologis, fikih, tafsir dan lain-lain yang mendapat kritikan dan sanggahan dengan memberikan penjelasan dan argumentasi bantahan yang kuat.
- Menyimpulkan pesan Alquran; penulis Min Wahy Al-Qur'an meyakini Alquran sebagai sumber kehidupan intelektual dan praktis semua manusia.
- Berpikir bebas; diantara ciri khas lainnya dari Min Wahy Al-Qur'an adalah pemikiran bebas penulisnya. Ia tidak terjebak dalam dikotomi pemikiran antara mufassir Sunni dan Syiah.
- Penguasaan penulis dengan ilmu pengetahuan modern: dibanyak tempat dalam karyanya ini, penulis membahas temuan-temuan ilmiah modern dan keterkaitannya dengan ayat-ayat Alquran. Dalam beberapa isu, ia mempertanyakan prinsip penafsiran ilmiah.
- Memberikan penafsiran dalam bentuk tanya jawab; ciri khas lain dari kitab tafsir ini adalah, membahas tafsir dengan metode tanya jawab. Ia menyebut metode tanya jawab adalah salah satu metode pendidikan terbaik, yang diyakininya dapat memperdalam pikiran dan mempertajam hati nurani.
- Ide-ide baru mengenai isu perempuan; ciri lain dari Min Wahy Al-Qur'an, adalah ide orisinil penulis dalam menafsirkan ayat-ayat Alquran mengenai kehidupan keluarga dan kaum perempuan.
- Penyempuraan penafsiran; penulis dalam menyempurnakan pandangan tafsir, mengacu pada prinsip dan standar tertentu. Menurutnya, pendapat dalam tafsir yang layak dan bisa dibenarkan harus didukung oleh bukti ilmiah. Selain itu, maka pandangan tersebut tidak layak dinukil dan dibahas dalam penafsiran Alquran.
- Berkaitan dengan pendapat para mufassir lain; Fadhlullah menjadikan siyaq (signifikansi konteks) sebagai parameter benar tidaknya suatu penafsiran. Dalam banyak tempat pada tafsirnya, ia mengevaluasi pandangan-pandangan tafsir berdasarkan pemahamannya pada konteks ayat-ayat.[5]
Penerbitan
Tafsir Min Wahy Al-Qur'an diterbitkan pertama kalinya pada tahun 1399 H/1979 di Beirut. Cetakan kedua kitab ini setelah mengalami pengeditan dan revisi terbit pada tahun 1419 H/1998 dengan tampilan yang lebih lux dalam 25 jilid oleh penerbit Dar al-Milak Beirut.[6]
Catatan Kaki
- ↑ Fadhlullah, Min Wahy Al-Qur'an, jld. 1, hlm. 24
- ↑ Web site Muhammad Husain Fadhlullah
- ↑ Mu'allim Kalai, Sakhtarsyenasi Tafsir Min Wahy Al-Qur'an
- ↑ Khuramsyahi, Danesynameh Qur'an wa Qur'an Pezuhi, jld. 1, hlm. 765
- ↑ Web site Muhammad Husain Fadhlullah
- ↑ Husainpuri, Negahi be Tafsir Min Wahy Al-Qur'an 'Allamah Sayid Muhammad Husain Fadhlullah, hlm. 107
Daftar Pustaka
- Fadhlullah, Muhammad husain. Min Wahy al-Qur'an. Beirut: Dar al-Mulk, 1419H.
- Husain Puri, Amin. Negāhī be Tafsīr Min Wahy al-Qur'ān 'Allāmah Sayid Muhammad Husain Fadhlullah. Majalah Hadits Andisyeh, no. 1, 1385 HS (2007).
- Khurramsyahi, Bahauddin. Ensiklopedia Dānesynāme-e Qur'ān wa Qu'rān Pazūhī. Cet I.Tehran: Dustan-Nahid, 1377 HS (1998).