Automoderated users, confirmed
1.907
suntingan
Baris 44: | Baris 44: | ||
==Alasan Mengapa Orang Musyrik Dipaksa Masuk Islam?== | ==Alasan Mengapa Orang Musyrik Dipaksa Masuk Islam?== | ||
Al-Qur’an jelas meniadakan paksaan dalam menerima agama, seperti ayat 256 Surah Al-Baqarah yang dikatakan bahwa agama Islam hanya mengajak masyarakat memeluk agama Islam dengan hikmah dan akal dan tidak seorangpun dipaksa untuk memeluk agama Islam. Namun terkadang kepentingan masyarakat Islam dalam keadaan tertentu mengharuskan kaum musyrik tidak hadir diantara mereka; Karena mereka dapat menyebabkan kerusakan dan kehancuran pada masyarakat Islam. Menurut Muhammad Jawad Mughniyah, keputusan untuk memaksakan penerimaan Islam hanya diperuntukkan bagi kaum musyrik di Jazirah Arab. Karena meskipun da perjanjian damai, mereka memberi pukulan terhadap masyarakat Islam yang masih baru dengan berulang kali melanggar perjanjian tersebut, sehingga keputusan Allah swt terhadap mereka adalah mereka harus dibunuh atau masuk Islam. | Al-Qur’an jelas meniadakan paksaan dalam menerima agama, seperti ayat 256 Surah Al-Baqarah yang dikatakan bahwa agama Islam hanya mengajak masyarakat memeluk agama Islam dengan hikmah dan akal dan tidak seorangpun dipaksa untuk memeluk agama Islam. Namun terkadang kepentingan masyarakat Islam dalam keadaan tertentu mengharuskan kaum musyrik tidak hadir diantara mereka; Karena mereka dapat menyebabkan kerusakan dan kehancuran pada masyarakat Islam. Menurut Muhammad Jawad Mughniyah, keputusan untuk memaksakan penerimaan Islam hanya diperuntukkan bagi kaum musyrik di Jazirah Arab. Karena meskipun da perjanjian damai, mereka memberi pukulan terhadap masyarakat Islam yang masih baru dengan berulang kali melanggar perjanjian tersebut, sehingga keputusan Allah swt terhadap mereka adalah mereka harus dibunuh atau masuk Islam.<ref> Mughniyah, ''al-Kasyif'', jld. 4, hlm. 9-10 </ref> | ||
===Menghormati perjanjian para pelanggar perjanjian=== | ===Menghormati perjanjian para pelanggar perjanjian=== | ||
Merujuk pada ayat keempat Surah At-Taubah, Allamah Thabathabai membedakan antara orang-orang kafir yang melanggar perjanjian dan orang-orang kafir yang setia pada perjanjiannya. Ia mengatakan bahwa orang-orang musyrik yang menaati perjanjian dengan umat Islam dan tidak mengingkarinya baik secara langsung maupun tidak langsung, dikecualikan dari hal tersebut. Menurutnya, umat Islam harus menghormati perjanjian orang-orang tersebut dan menaatinya sampai akhir perjanjian. | Merujuk pada ayat keempat Surah At-Taubah, Allamah Thabathabai membedakan antara orang-orang kafir yang melanggar perjanjian dan orang-orang kafir yang setia pada perjanjiannya. Ia mengatakan bahwa orang-orang musyrik yang menaati perjanjian dengan umat Islam dan tidak mengingkarinya baik secara langsung maupun tidak langsung, dikecualikan dari hal tersebut. Menurutnya, umat Islam harus menghormati perjanjian orang-orang tersebut dan menaatinya sampai akhir perjanjian.<ref> Thabathabai, ''al-Mizan'', jld. 9, hlm. 150 </ref> Tentu saja, menurutnya, sebagian besar orang musyrik telah melanggar perjanjian mereka dan tidak meninggalkan kepercayaan kepada orang lain.<ref> Thabathabai, ''al-Mizan'', jld. 9, hlm. 150 </ref> | ||
==Catatan Kaki== | ==Catatan Kaki== |