Lompat ke isi

Ayat Shadiqin: Perbedaan antara revisi

7 bita ditambahkan ,  13 Juli 2023
Baris 56: Baris 56:


Perkataan Fakhr al-Razi tentang maksud shadiqin yang merupakan orang-orang yang maksum adalah perkataan yang kuat. Namun misdaq (obyek) yang ia sampaikan, yaitu kesepakatan (ijmak) umat tidak benar karena: pertama, masalah-masalah yang merupakan kesepakatan umat [[Islam]] jumlahnya sedikit dan tidak bisa dijadikan jalan keluar dalam hukum agama; kedua, apabila kesepakatan umat itu tidak meliputi orang-orang maksum, tetap saja terdapat kemungkinan bahwa kesepakatan itu akan salah; ketiga, dengan melihat dan meneliti ayat-ayat seperti [[Ayat Tathir|ayat tathir]] dalam Al-Quran dan riwayat-riwayat seperti [[hadis Tsaqalain]], [[hadis Safinah]] dan…pada sunah nabawi menunjukkan dengan jelas tentang kemaksuman Ahlulbait Nabi Muhammad saw.
Perkataan Fakhr al-Razi tentang maksud shadiqin yang merupakan orang-orang yang maksum adalah perkataan yang kuat. Namun misdaq (obyek) yang ia sampaikan, yaitu kesepakatan (ijmak) umat tidak benar karena: pertama, masalah-masalah yang merupakan kesepakatan umat [[Islam]] jumlahnya sedikit dan tidak bisa dijadikan jalan keluar dalam hukum agama; kedua, apabila kesepakatan umat itu tidak meliputi orang-orang maksum, tetap saja terdapat kemungkinan bahwa kesepakatan itu akan salah; ketiga, dengan melihat dan meneliti ayat-ayat seperti [[Ayat Tathir|ayat tathir]] dalam Al-Quran dan riwayat-riwayat seperti [[hadis Tsaqalain]], [[hadis Safinah]] dan…pada sunah nabawi menunjukkan dengan jelas tentang kemaksuman Ahlulbait Nabi Muhammad saw.
Sesuatu yang menguatkan bahwa yang dimaksud dengan shadiqin itu adalah para maksum adalah perintah ﴾وَ كُونُوا مَعَ الصّادقين﴿ karena ayat ini tidak mengandung qaid dan syarat sehingga terdapat dua persoalan yang darinya bisa ditarik 2 kesimpulan: Pertama bahwa shadiqin adalah orang-orang yang semua perilakunya entah itu akidah, akhlak, perkataan dan perbuatannya shadiq (''ithlāq mauridi'') dan kedua adalah bahwa mereka dalam segala kondisi akan berlaku seperti itu (''ithlāq ahwāli''). Tak diragukan lagi bahwa orang-orang itu hanya ada pada orang-orang yang  maksum. Kesimpulannya, Shadiqin adalah para Imam as yang maksum dan kaum Mukmin harus mengikuti mereka.
Sesuatu yang menguatkan bahwa yang dimaksud dengan shadiqin itu adalah para maksum adalah perintah {{ia|﴾وَ كُونُوا مَعَ الصّادقين﴿}} karena ayat ini tidak mengandung qaid dan syarat sehingga terdapat dua persoalan yang darinya bisa ditarik 2 kesimpulan: Pertama bahwa shadiqin adalah orang-orang yang semua perilakunya entah itu akidah, akhlak, perkataan dan perbuatannya shadiq (''ithlāq mauridi'') dan kedua adalah bahwa mereka dalam segala kondisi akan berlaku seperti itu (''ithlāq ahwāli''). Tak diragukan lagi bahwa orang-orang itu hanya ada pada orang-orang yang  maksum. Kesimpulannya, Shadiqin adalah para Imam as yang maksum dan kaum Mukmin harus mengikuti mereka.


==Catatan Kaki==
==Catatan Kaki==
confirmed, templateeditor
4.891

suntingan