Pengguna anonim
Penyerangan Rumah Fatimah Zahra sa: Perbedaan antara revisi
→Konsekwensi
imported>Rosyid |
imported>Rosyid |
||
Baris 62: | Baris 62: | ||
Dalam "kitab Sulaim bin Qays", "al-Imamah wa al-Siyasah" dan "kitab Dalail al-Imamah" disebutkan bahwa setelah peristiwa penyerangan ke rumah Sayidah Fatimah sa, Abu Bakar dan Umar mencoba meminta maaf dan meminta ridha dari Sayidah Fatimah az-Zahra sa dengan mendatanginya. Sayidah Fatimah sa menolak mereka berdua, namun mereka menjadikan Imam Ali as sebagai perantara sehingga mereka berdua berhasil menemui Sayidah Fatimah sa. Dalam pertemuan tersebut Sayidah Fatimah sa berpaling dari mereka dan mengingatkan mereka akan sabda Nabi saw bahwa "Fatimah adalah bagian dari diriku, barang siapa yang menyakitinya maka ia telah menyakitiku", kemudian beliau berkata bahwa saya menjadikan Tuhan sebagai saksi bahwa kalian berdua telah menyakitiku dan membuatku marah.<ref>Sulaim bin Qais, ''Kitāb Sulaim bin Qais,'' jld. 1, hlm. 869; Ibn Qutaibah, ''al-Imāmah wa as-Siyāsah,'' jld. 1, hlm. 31; Thabari Imami, ''Dalā'il al-Imāmah,'' hlm. 134-135.</ref> | Dalam "kitab Sulaim bin Qays", "al-Imamah wa al-Siyasah" dan "kitab Dalail al-Imamah" disebutkan bahwa setelah peristiwa penyerangan ke rumah Sayidah Fatimah sa, Abu Bakar dan Umar mencoba meminta maaf dan meminta ridha dari Sayidah Fatimah az-Zahra sa dengan mendatanginya. Sayidah Fatimah sa menolak mereka berdua, namun mereka menjadikan Imam Ali as sebagai perantara sehingga mereka berdua berhasil menemui Sayidah Fatimah sa. Dalam pertemuan tersebut Sayidah Fatimah sa berpaling dari mereka dan mengingatkan mereka akan sabda Nabi saw bahwa "Fatimah adalah bagian dari diriku, barang siapa yang menyakitinya maka ia telah menyakitiku", kemudian beliau berkata bahwa saya menjadikan Tuhan sebagai saksi bahwa kalian berdua telah menyakitiku dan membuatku marah.<ref>Sulaim bin Qais, ''Kitāb Sulaim bin Qais,'' jld. 1, hlm. 869; Ibn Qutaibah, ''al-Imāmah wa as-Siyāsah,'' jld. 1, hlm. 31; Thabari Imami, ''Dalā'il al-Imāmah,'' hlm. 134-135.</ref> | ||
*Gugurnya Muhsin as dan syahidnya Sayidah Fatimah az-Zahra sa | *Gugurnya Muhsin as dan syahidnya Sayidah Fatimah az-Zahra sa | ||
Sumber-sumber paling tertua yang meriwayatkan gugurnya Muhsin as dalam peristiwa penyerangan ke rumah Sayidah Fatimah az-Zahra adalah "Kitab Sulaim bin Qays" yang merupakan salah satu sumber abad pertama hijriyah dan sebagian besar sumber-sumber syiah setelahnya seperti "al-Ihtijaj" karya Ahmad bin Ali Tabarsi, "Ghayat al-Maram" karya Sayid Hasyim al-Bahrani dan "Bihar al-Anwar" karya Allamah Majlisi mengutip peristiwa tersebut dari Kitab Sulaim bin Qays.<ref>Allah Akbari, ''Muhsin Bin Ali (as),'' hlm. 69.</ref> Menurut suatu riwayat dari Iman Ja'far al-Shadiq as bahwa penyebab gugurnya Sayidah Fatimah az-Zahra sa adalah cedera yang di alaminya akibat serangan yang terjadi atas peristiwa penyerangan ke rumahnya (67). | Sumber-sumber paling tertua yang meriwayatkan gugurnya Muhsin as dalam peristiwa penyerangan ke rumah Sayidah Fatimah az-Zahra adalah "Kitab Sulaim bin Qays" yang merupakan salah satu sumber abad pertama hijriyah dan sebagian besar sumber-sumber syiah setelahnya seperti "al-Ihtijaj" karya Ahmad bin Ali Tabarsi, "Ghayat al-Maram" karya Sayid Hasyim al-Bahrani dan "Bihar al-Anwar" karya Allamah Majlisi mengutip peristiwa tersebut dari Kitab Sulaim bin Qays.<ref>Allah Akbari, ''Muhsin Bin Ali (as),'' Majalah Thulu', vol. 29, hlm. 69.</ref> Menurut suatu riwayat dari Iman Ja'far al-Shadiq as bahwa penyebab gugurnya Sayidah Fatimah az-Zahra sa adalah cedera yang di alaminya akibat serangan yang terjadi atas peristiwa penyerangan ke rumahnya (67). | ||
*Penyesalan Abu Bakar | *Penyesalan Abu Bakar | ||
Beberapa sumber Ahlusunah seperti "Tarikh Madinah al-Dimasyq"<ref>Ibn Asakir, ''Tārīkh Madīnah Damisyq,'' jld. 30 , hlm. 422.</ref> karya Ibnu Asakir, "al-Mu’jam al-Kabir"<ref>Thabrani, ''al-Mu'jam al-Kabīr,'' jld. 1, hlm. 62.</ref> karya Tabarani dan "Tarikh al-Islam"<ref>Dzahabi, ''Tārīkh al-Islām,'' jld. 3, hlm. 118.</ref> karya Dzahabi menyatakan bahwa di detik-detik akhir kehidupan Abu Bakar, ia menyesali tiga hal yang telah dilakukannya, salah satunya adalah ia mengatakan bahwa seandainya ia tidak memerintahkan untuk memasuki rumah Fatimah sa. | Beberapa sumber Ahlusunah seperti "Tarikh Madinah al-Dimasyq"<ref>Ibn Asakir, ''Tārīkh Madīnah Damisyq,'' jld. 30 , hlm. 422.</ref> karya Ibnu Asakir, "al-Mu’jam al-Kabir"<ref>Thabrani, ''al-Mu'jam al-Kabīr,'' jld. 1, hlm. 62.</ref> karya Tabarani dan "Tarikh al-Islam"<ref>Dzahabi, ''Tārīkh al-Islām,'' jld. 3, hlm. 118.</ref> karya Dzahabi menyatakan bahwa di detik-detik akhir kehidupan Abu Bakar, ia menyesali tiga hal yang telah dilakukannya, salah satunya adalah ia mengatakan bahwa seandainya ia tidak memerintahkan untuk memasuki rumah Fatimah sa. |