Pengguna anonim
Penyerangan Rumah Fatimah Zahra sa: Perbedaan antara revisi
Penyerangan Rumah Fatimah Zahra sa (lihat sumber)
Revisi per 2 Desember 2022 22.56
, 2 Desember 2022→Reaksi Sayidah Fatimah az-Zahra sa
imported>Ismail Dg naba (←Membuat halaman berisi ''''Peristiwa Penyerangan ke Rumah Sayidah Fatimah az-Zahra sa''' dengan bersandar pada kehadiran Umar bin Khattab dan para sahabatnya di depan rumah Sayidah Fatimah az-Zahra sa untuk memaggil Imam Ali as dan orang-orang yang hadir dalam rumah tersebut supaya berbaiat kepada Abu Bakar. Berbagai sumber, baik dari Syiah maupun dari Sunni meriwayatkan bahwa peristiwa ini terjadi setelah wafatnya Rasulullah saw (28 Shafar 11 H), Umar bin Khattab mengancam bahwa jika p...') |
imported>Ismail Dg naba |
||
Baris 29: | Baris 29: | ||
==Reaksi Sayidah Fatimah az-Zahra sa== | ==Reaksi Sayidah Fatimah az-Zahra sa== | ||
Setelah utusan Abu Bakar yang pertama mendatangi rumah Sayidah Fatimah az-Zahra sa untuk membawa Imam Ali as dan sahabatnya, Sayidah Fatimah berdiri dekat pintu dan berkata : saya tidak pernah menemukan ada suatu kaum yang lebih buruk dari kalian, dimana kalian meninggalkan jenazah Rasulullah saw di sisi kami dan kalian bersepakat dalam hal kepemimpinan setelah Rasulullah saw, sementara kalian tidak meminta pendapat kami dan kalian tidak memperhatikan hak-hak kami.(38) pada kali keempat Umar mendatangi rumah Sayidah Fatimah sa untuk membawa Imam Ali as, Sayidah Fatimah az-Zahra sa berseru keras : Wahai Ayah! Wahai Rasulullah! Setelah kepergianmu, betapa banyaknya penderitaan yang kami alami atas perlakuan yang dilakukan oleh putra Khattab dan putra Abu Quhafah terhadap kami! setelah mendengar seruan Sayidah Fatimah az-Zahra, Sebagian yang bersama Umar terharu mendengar seruan tersebut dan memutuskan kembali ke rumahnya masing-masing.(39) | |||
Menurut Ya’qubi bahwa Fatimah berkata kepada mereka yang memasuki rumahnya secara paksa : "Saya bersumpah demi allah swt bahwa jika kalian tidak keluar dari rumahku maka saya akan menyeruh kepada Allah swt untuk meminta keadilan". Setelah mereka mendengar ucapan Sayidah az-Zahra sa, semuanya keluar dari rumah tersebut.(40) Abu Bakar Jauhari (wafat 323 H) telah menyebutkan dalam kitab "al-Saqifah wa fadak" bahwa ketika Umar membawa Imam Ali as secara paksa keluar dari rumahnya, Fatimah az-Zahra sa berdiri di sisi pintu rumah dan berkata kepada Abu Bakar : betapa cepatnya engkau menyerang keluarga Rasulullah saw! Demi Allah swt, saya tidak akan berbicara dengan Umar hingga saya dipanggil oleh-Nya.(41) kelanjutan Riwayat ini menyebutkan bahwa setelah kejadian tersebut, beberapa waktu kemudian Abu Bakar mendatangi Sayidah Fatimah az-Zahra untuk dimaafkan, lalu Sayidah az-Zahra sa ridha terhadapnya.(42) namun berdasarkan riwayat yang lain yang terdapat dalam kitab "Sahih Bukhari" bahwa Sayidah Fatimah az-Zahra sa juga marah kepada Abu Bakar karena merampas "Tanah Fadak" dari tangan Sayidah Fatimah az-Zahra sa dan selama beliau masih hidup, beliau tidak ridha dan tidak berbicara kepadanya.(43) | Menurut Ya’qubi bahwa Fatimah berkata kepada mereka yang memasuki rumahnya secara paksa : "Saya bersumpah demi allah swt bahwa jika kalian tidak keluar dari rumahku maka saya akan menyeruh kepada Allah swt untuk meminta keadilan". Setelah mereka mendengar ucapan Sayidah az-Zahra sa, semuanya keluar dari rumah tersebut.(40) Abu Bakar Jauhari (wafat 323 H) telah menyebutkan dalam kitab "al-Saqifah wa fadak" bahwa ketika Umar membawa Imam Ali as secara paksa keluar dari rumahnya, Fatimah az-Zahra sa berdiri di sisi pintu rumah dan berkata kepada Abu Bakar : betapa cepatnya engkau menyerang keluarga Rasulullah saw! Demi Allah swt, saya tidak akan berbicara dengan Umar hingga saya dipanggil oleh-Nya.(41) kelanjutan Riwayat ini menyebutkan bahwa setelah kejadian tersebut, beberapa waktu kemudian Abu Bakar mendatangi Sayidah Fatimah az-Zahra untuk dimaafkan, lalu Sayidah az-Zahra sa ridha terhadapnya.(42) namun berdasarkan riwayat yang lain yang terdapat dalam kitab "Sahih Bukhari" bahwa Sayidah Fatimah az-Zahra sa juga marah kepada Abu Bakar karena merampas "Tanah Fadak" dari tangan Sayidah Fatimah az-Zahra sa dan selama beliau masih hidup, beliau tidak ridha dan tidak berbicara kepadanya.(43) | ||
Dalam tafsir 'Ayyasyi juga dinukil bahwa ketika Imam Ali as dibawa keluar dari rumahnya, Sayidah Fatimah az-Zahra sa mendatangi Abu Bakar dan mengatakan bahwa jika Ali as tidak dibebaskan maka ia akan pergi ke kuburan Rasulullah saw dan dengan rambut acak-acakan aku akan mengadu kepada Allah swt atas peristiwa ini. Imam Ali as mengirim Salman ke sisi Sayidah Fatimah az-Zahra sa supaya tidak melakukan hal tersebut. Karena Sayidah Fatimah menerima pesan dari Imam Ali as, maka beliau kembali ke rumahnya.(44) | Dalam tafsir 'Ayyasyi juga dinukil bahwa ketika Imam Ali as dibawa keluar dari rumahnya, Sayidah Fatimah az-Zahra sa mendatangi Abu Bakar dan mengatakan bahwa jika Ali as tidak dibebaskan maka ia akan pergi ke kuburan Rasulullah saw dan dengan rambut acak-acakan aku akan mengadu kepada Allah swt atas peristiwa ini. Imam Ali as mengirim Salman ke sisi Sayidah Fatimah az-Zahra sa supaya tidak melakukan hal tersebut. Karena Sayidah Fatimah menerima pesan dari Imam Ali as, maka beliau kembali ke rumahnya.(44) |