Pengguna anonim
'Alaihissalam: Perbedaan antara revisi
→Hukum dan Falsafah
imported>Esmail (←Mengalihkan ke Alaihissalam) |
imported>Yuwono |
||
Baris 24: | Baris 24: | ||
==Hukum dan Falsafah== | ==Hukum dan Falsafah== | ||
Syahid Tsani, seorang fakih Syiah abad 10 H dalam etika dan adab menulis karya-karya ilmiah ilmu keislaman mempersyaratkan penulisan | [[Syahid Tsani]], seorang fakih Syiah abad 10 H dalam etika dan adab menulis karya-karya ilmiah ilmu keislaman mempersyaratkan penulisan 'alahissalam setelah menuliska nama para Imam. [30]. Menurut Fakhrul Muhaqqiqin, seorang fakih Syiah abad 8 H menyebutkan para ulama Syiah membolehkan mengirimkan salam dan salawat untuk semua orang-orang mukmin. [31] Namun menurutnya, sebaiknya pengucapan doa salam untuk Nabi Muhammad saw dan para imam as digunakan yang berbeda dan berlaku khusus untuk mereka sementara untuk mukmin yang lain digunakan lafaz yang berbeda. [32] | ||
Berbeda dengan Ibnu Katsir, salah seorang murid Ibnu Taimiyah [33] dan Abdul Aziz bin Baz seorang mufti Wahabi [34] memberikan pengkhususan lafaz | Berbeda dengan Ibnu Katsir, salah seorang murid Ibnu Taimiyah [33] dan Abdul Aziz bin Baz seorang mufti Wahabi [34] memberikan pengkhususan lafaz 'alaihissalam untuk Imam Ali as dan tidak memberikan ucapan ini untuk khalifah yang lain (sebagaimana yang ditulis dalam sebagian kitab Ahlusunah) adalah sesuatu yang tidak semestinya dilakukan. | ||
Untuk penganjuran mengirimkan salam kepada para Imam as digunakan dalil dalam surah At-Taubah ayat 103 [35], surah Al-Baqarah ayat 157, surah Al-Ahzab ayat 42 dan surah Al-An’am ayat 54 yang dimana dalam ayat-ayat tersebut dianjurkan untuk mengirimkan salam dan salawat untuk orang-orang beriman. [36]. Demikian pula pada ayat سَلَامٌ عَلیٰ اِلْ یاسِینَ [37] berdasarkan kitab-kitab tafsir [38] dan riwayat-riwayat yang ada [39] yang dimaksud dengan Ali Yasin adalah keluarga Nabi Muhammad saw sehingga juga ayat ini dapat dijadikan dalil. [40] | Untuk penganjuran mengirimkan salam kepada para Imam as digunakan dalil dalam surah At-Taubah ayat 103 [35], surah Al-Baqarah ayat 157, surah Al-Ahzab ayat 42 dan surah Al-An’am ayat 54 yang dimana dalam ayat-ayat tersebut dianjurkan untuk mengirimkan salam dan salawat untuk orang-orang beriman. [36]. Demikian pula pada ayat سَلَامٌ عَلیٰ اِلْ یاسِینَ [37] berdasarkan kitab-kitab tafsir [38] dan riwayat-riwayat yang ada [39] yang dimaksud dengan Ali Yasin adalah keluarga Nabi Muhammad saw sehingga juga ayat ini dapat dijadikan dalil. [40] | ||
Mengenai penganjuran mengirimkan salam untuk para | Mengenai penganjuran mengirimkan salam untuk para Nabi, para ulama mensandarkan dalilnya pada ayat-ayat [[Alquran]] yang menuliskan penyebutan salam untuk para nabi secara umum [41] dan untuk sebagian nabi yang namanya dituliskan dalam Al-Qur’an [42]. Namun dalam sebuah riwayat dalam kitab Amali Syaikh Shaduq [44] dan kitab ''Amali'' [[Syaikh Thusi]] [45] dianjurkan setelah penyebutan salah satu nama nabi lebih dulu mengirimkan salam untuk Nabi Muhammad saw baru kemudian mengirimkan salam untuk nabi tersebut. Dalam riwayat yang mirip dengan itu, dalam kitab ''Wasail al-Syi'ah'' dianjurkan untuk lebih dulu mengirimkan salam untuk Nabi Muhammad saw dan keluarganya, baru kemudian mengirimkan salawat untuk nabi yang lain. [46] Sebagian dari ulama Syiah setelah penyebutan nama para nabi menggunakan lafaz عَلیٰ نَبِیِّنَا وَ آلِهِ وَ علیهالسلام yang artinya salam untuk nabi kita dan keluarganya dan untuk nabi (yang kemudian disebutkan namanya). [47] | ||
==Metode Penyingkatan== | ==Metode Penyingkatan== |