Pengguna anonim
Khataman Al-Qur'an: Perbedaan antara revisi
→Khataman Secara Kelompok
imported>Ismail Dg naba |
imported>Ismail Dg naba |
||
Baris 46: | Baris 46: | ||
==Khataman Secara Kelompok== | ==Khataman Secara Kelompok== | ||
Khataman Alquran dapat dilakukan dengan dua cara: khataman personal dan khataman kelompok. Dalam majelis-majelis khataman kelompok biasanya keinginan dan motivasi membaca lebih besar. <ref>''Khatm-e Quran'', Nasim-e Wahy, hlm.6</ref>Salah satu waktu khataman Alquran adalah [[bulan | Khataman Alquran dapat dilakukan dengan dua cara: khataman personal dan khataman kelompok. Dalam majelis-majelis khataman kelompok biasanya keinginan dan motivasi membaca lebih besar. <ref>''Khatm-e Quran'', Nasim-e Wahy, hlm.6</ref>Salah satu waktu khataman Alquran adalah [[bulan Ramadhan]], dimana pembacaan [[Alquran]] di dalamnya memiliki pahala yang banyak. Untuk mengkhatamkan satu kali atau lebih di bulan ini, ditunjukkan berbagai metode berdasarkan jumlah halaman Alquran. <ref>''Khatm-e Quran'', Nasim-e Wahy, hlm.6</ref> | ||
Majelis-majelis khataman Alquran di masa lampau lebih sering dilakukan di dalam rumah dan di tahun-tahun akhir di sejumlah besar [[masjid]] dibacakan satu halaman [[Alquran]] dan terjemahannya selepas [[salat | Majelis-majelis khataman Alquran di masa lampau lebih sering dilakukan di dalam rumah dan di tahun-tahun akhir di sejumlah besar [[masjid]] dibacakan satu halaman [[Alquran]] dan terjemahannya selepas [[Salat Jamaah|salat berjamaah]], yang dengan bergulirnya waktu terwujudlah pengkhataman Alquran. Pada sebagian [[haram (tempat suci)|haram]] [[para Imam]] dan anak keturunan mereka juga diselenggarakan setiap hari acara khataman Alquran secara kelompok dan pahalanya dihadiahkan kepada ruh mereka. Model lain dari khataman adalah melalui koneksi pesan atau menjadi peserta dalam situs-situs internet. Model khataman-khataman semacam ini biasanya dilakukan untuk keselamatan [[Imam Zaman]], penyelesaian problem atau permintaan hajat kepada [[Allah swt]]. | ||
Dalam acara tahlilan (tarhim) untuk orang-orang yang baru meninggal dunia biasanya dibagikan kepada peserta yang hadir satu juz, setengah juz atau seperempat juz Alquran, Kemudian masing-masing dari mereka membacanya sehingga keseluruhannya mencapai pengkhataman Alquran sekali atau beberapa kali. Barangkali alasan penamaan acara memperingati orang-orang yang meninggal dengan "majelis al-Khatm" adalah tradisi dan budaya mengkhatamkan Alquran secara kelompok ini. Majelis semacam ini disebut juga dengan "majelis doa" atau "majelis Alquran".<ref>''Lughat nameh Dehkhuda'', kata »Khatm Kardan«</ref> | Dalam acara tahlilan (tarhim) untuk orang-orang yang baru meninggal dunia biasanya dibagikan kepada peserta yang hadir satu juz, setengah juz atau seperempat juz Alquran, Kemudian masing-masing dari mereka membacanya sehingga keseluruhannya mencapai pengkhataman Alquran sekali atau beberapa kali. Barangkali alasan penamaan acara memperingati orang-orang yang meninggal dengan "majelis al-Khatm" adalah tradisi dan budaya mengkhatamkan Alquran secara kelompok ini. Majelis semacam ini disebut juga dengan "majelis doa" atau "majelis Alquran".<ref>''Lughat nameh Dehkhuda'', kata »Khatm Kardan«</ref> |