Lompat ke isi

Samiri: Perbedaan antara revisi

22 bita ditambahkan ,  14 Agustus 2020
tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 41: Baris 41:
  | Aktivitas =
  | Aktivitas =
}}
}}
'''Samiri''' (bahasa Arab:{{ia|سامري}}) adalah orang yang membuat berhala anak sapi saat Nabi Musa as absen dan mengajak Bani Israel menyembahnya. [[Alquran]] menyebut namanya dalam 3 [[ayat]] yang ketiga-tiga berkaitan dengan pembuatan berhala anak sapi. Samiri berasal dari Bani Israel namun terjadi perbedaan pendapat mengenai nama dan nasabnya.
'''Samiri''' (bahasa Arab:{{ia|سامري}}) adalah orang yang membuat berhala anak sapi saat Nabi Musa as absen dan mengajak Bani Israel menyembahnya. [[Alquran]] menyebut namanya dalam 3 [[ayat]] yang ketiga-tiganya berkaitan dengan pembuatan berhala anak sapi. Samiri berasal dari Bani Israel namun terjadi perbedaan pendapat mengenai nama dan nasabnya.


==Kepribadian==
==Kepribadian==
Baris 52: Baris 52:


==Samiri dan Varian Riwayat ==
==Samiri dan Varian Riwayat ==
Ketika Nabi Musa as mengetahui peran Samiri dalam penyembahan orang [[Yahudi]] terhadap berhala anak sapi dan memahami sebabnya, Samiri menjawab kepadanya: بَصُرْتُ بِما لَمْ یبْصُرُوا بِهِ فَقَبَضْتُ قَبْضَةً مِنْ أَثَرِ الرَّسُولِ فَنَبَذْتُها وَ كَذلِكَ سَوَّلَتْ لی نَفْسی ; "Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggam dari jejak rasul lalu aku melemparkannya, dan demikianlah nafsuku membujukku". <ref>Q.S. Thaha: 96</ref> [[Ayat]] ini dengan ketidakjelasan yang dimilikinya menjadi sorotan banyak riwayat dan berbagai penukilan dimana sebagian penukilan-penukilan ini berkaitan dengan pengambilan tanah di bawah kaki Jibril oleh Samiri <ref>Suyuthi, ''al-Dur al-Mantsur fi Tafsir al-Ma'tsur'', jld.4, hlm.305</ref> Sebagian peneliti dan mufasir meragukan kebenaran dari kebanyakan riwayat-riwayat dan penukilan-penukilan tersebut. <ref>Thabathabai, ''al-Mizan'', jld.14, hlm.201; Fadhlullah, ''Tafsir min Wahy al-Quran'', jld.15, hlm.150</ref>
Ketika Nabi Musa as mengetahui peran Samiri dalam penyembahan orang [[Yahudi]] terhadap berhala anak sapi dan memahami sebabnya, Samiri menjawab kepadanya:{{ia|بَصُرْتُ بِما لَمْ یبْصُرُوا بِهِ فَقَبَضْتُ قَبْضَةً مِنْ أَثَرِ الرَّسُولِ فَنَبَذْتُها وَ كَذلِكَ سَوَّلَتْ لی نَفْسی}}; ''"Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggam dari jejak rasul lalu aku melemparkannya, dan demikianlah nafsuku membujukku." ''<ref>Q.S. Thaha: 96</ref> [[Ayat]] ini dengan ketidakjelasan yang dimilikinya menjadi sorotan banyak riwayat dan berbagai penukilan dimana sebagian penukilan-penukilan ini berkaitan dengan pengambilan tanah di bawah kaki Jibril oleh Samiri <ref>Suyuthi, ''al-Dur al-Mantsur fi Tafsir al-Ma'tsur'', jld.4, hlm.305</ref> Sebagian peneliti dan mufasir meragukan kebenaran dari kebanyakan riwayat-riwayat dan penukilan-penukilan tersebut. <ref>Thabathabai, ''al-Mizan'', jld.14, hlm.201; Fadhlullah, ''Tafsir min Wahy al-Quran'', jld.15, hlm.150</ref>


==Hukuman-hukuman==
==Hukuman-Hukuman==
Menurut hadis [[Imam Shadiq as]], Nabi Musa as berkeputusan untuk menghukum dan membunuh Samiri karena kelakuan-kelakuannya. Namun [[Allah swt]] menyelamatkan Samiri lantaran kedermawanannya.<ref>Thabrisi, ''Majma al-Bayan fi Tafsir al-Quran'', jld.7, hlm.47</ref>
Menurut hadis [[Imam Shadiq as]], Nabi Musa as berkeputusan untuk menghukum dan membunuh Samiri karena kelakuan-kelakuannya. Namun [[Allah swt]] menyelamatkan Samiri lantaran kedermawanannya.<ref>Thabrisi, ''Majma al-Bayan fi Tafsir al-Quran'', jld.7, hlm.47</ref>


[[Alquran]] mengenai hukuman Samiri mencukupkan dengan menukil perkataan Musa as: فَاذْهَبْ فَإِنَّ لَكَ فِی الْحَیاةِ أَنْ تَقُولَ لامِساسَ وَ إِنَّ لَكَ مَوْعِداً لَنْ تُخْلَفَهُ; "Pergilah kamu, maka sesungguhnya bagimu di dalam kehiudpan di dunia (hanya dapat) mengatakan:"janganlah menyentuh (aku)". Dan sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya".<ref>Q.S.Thaha: 97</ref>Bagian pertama dari [[ayat]] ini menyinggung masalah azab dunia Samiri dan bagian keduanya menyinggung masalah azab akhiratnya.
[[Alquran]] mengenai hukuman Samiri mencukupkan dengan menukil perkataan Musa as:{{ia|فَاذْهَبْ فَإِنَّ لَكَ فِی الْحَیاةِ أَنْ تَقُولَ لامِساسَ وَ إِنَّ لَكَ مَوْعِداً لَنْ تُخْلَفَهُ}}; ''"Pergilah kamu, maka sesungguhnya bagimu di dalam kehiudpan di dunia (hanya dapat) mengatakan:"janganlah menyentuh (aku)"''. Dan sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya".<ref>Q.S.Thaha: 97</ref>Bagian pertama dari [[ayat]] ini menyinggung masalah azab dunia Samiri dan bagian keduanya menyinggung masalah azab akhiratnya.


Adapun terdapat penukilan beragam mengenai cara pengazaban Samiri di dunia:
Adapun terdapat penukilan beragam mengenai cara pengazaban Samiri di dunia:
Pengguna anonim