Pengguna anonim
Abu Bakar bin Abi Quhafah: Perbedaan antara revisi
→Awal Kekhalifahan
imported>Yuwono Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>Ali al-Hadadi |
||
Baris 140: | Baris 140: | ||
==Awal Kekhalifahan== | ==Awal Kekhalifahan== | ||
Sehari setelah kejadian Saqifah Abu Bakar pergi ke [[masjid]] dan setelah memuji Tuhan berkata: | Sehari setelah kejadian Saqifah Abu Bakar pergi ke [[masjid]] dan setelah memuji Tuhan berkata: | ||
"Wahai manusia, aku telah berkuasa atas kalian sementara aku bukan yang terbaik dari kalian. Bantulah aku dalam perbuatan baik, dan jika aku mulai menyimpang, bimbinglah aku | "Wahai manusia, aku telah berkuasa atas kalian sementara aku bukan yang terbaik dari kalian. Bantulah aku dalam perbuatan baik, dan jika aku mulai menyimpang, bimbinglah aku ... Kelemahan kalian di sisiku adalah ketidakmampuan hingga nanti dengan kehendak Allah, kebenaran ini akan aku berikan kepada-Nya dan keperkasaan kalian di sisiku adalah satu kelemahan hingga dengan kehendak [[Allah swt|Allah]] kebenaran dapat aku junjung tinggi. Tidak seorangpun yang dapat merendahkan [[Jihad]] di jalan Allah. Karena setiap suku yang membenci jihad, Tuhan akan menghinakan mereka...Selama aku mengikuti Tuhan dan Rasul-Nya, taati dan patuhilah aku dan jika aku berpaling dari perintah Allah dan Rasul-Nya, ketika itu aku cabut hak kalian untuk mematuhiku. Berdirilah kalian semua untuk [[salat]] semoga Tuhan merahmati kalian semua."<ref> Mufid, ''al-Irsyād'', hlm.101.</ref> | ||
Dia dalam khotbah lainnya setelah memuji Tuhan, dia berkata: | Dia dalam khotbah lainnya setelah memuji Tuhan, dia berkata: | ||
Baris 147: | Baris 147: | ||
Khotbah-khotbah ini dari sudut pandang para cendikiawan dan ulama [[Ahlusunah]] dianggap sebagai suatu tanda dari norma adab, kerendahan hati dan ketegaran Abu Bakar terhadap sunah-[[sunah]] [[kenabian]] dan merupakan bimbingan berharga dalam metode pemerintahan bagi masa depan <ref> Ibnu Saad, ''Thabaqāt al-Kubrā'', jld.3, hlm.212; Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk'', jld.3, hlm.223-224; bandingkan: Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld.1, hlm.590-591 .</ref>, namun, para ulama [[Syiah]], menganggap bahwa sebagian dari beberapa petikan khotbah-khotbah tersebut mengungkapkan sisi kekurangan pada Abu Bakar dan sebuah alasan ketidaklayakannya dalam kekhalifahan, dan dalam hal ini mereka telah mendiskusikannya sebagai satu keyakinan mereka (prinsip [[Imamah]]). <ref>Azham, Asyhar Masyahir al-Islām, hlm.90-91; Deruzeh, ''Tārikh al-Arab fi al-Islām'', hlm.30.</ref> | Khotbah-khotbah ini dari sudut pandang para cendikiawan dan ulama [[Ahlusunah]] dianggap sebagai suatu tanda dari norma adab, kerendahan hati dan ketegaran Abu Bakar terhadap sunah-[[sunah]] [[kenabian]] dan merupakan bimbingan berharga dalam metode pemerintahan bagi masa depan <ref> Ibnu Saad, ''Thabaqāt al-Kubrā'', jld.3, hlm.212; Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk'', jld.3, hlm.223-224; bandingkan: Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld.1, hlm.590-591 .</ref>, namun, para ulama [[Syiah]], menganggap bahwa sebagian dari beberapa petikan khotbah-khotbah tersebut mengungkapkan sisi kekurangan pada Abu Bakar dan sebuah alasan ketidaklayakannya dalam kekhalifahan, dan dalam hal ini mereka telah mendiskusikannya sebagai satu keyakinan mereka (prinsip [[Imamah]]). <ref>Azham, Asyhar Masyahir al-Islām, hlm.90-91; Deruzeh, ''Tārikh al-Arab fi al-Islām'', hlm.30.</ref> | ||
Meskipun khilafah Abu Bakar di | Meskipun khilafah Abu Bakar di kursi pemerintahan itu sudah dipastikan, namun sekelompok dari Muhajirin dan Anshar menolak untuk ber[[baiat]] dengannya. Nama beberapa orang dari mereka yang dimuat dalam sumber-sumber adalah: | ||
{{col-begin|3}} | {{col-begin|3}} | ||
* [[Ali as]] | * [[Ali as]] |